BENIH PADI
Oleh:
Diah Ekawati S. Yafenka
UPTD Pengelolaan Pertanian Kec. Tegalwaru
Kab. Karawang
Tahun 2020
KOMPONEN TEKNOLOGI PADI
1. Cara tanam
2. Kualitas benih
3. Kondisi lahan
4. Perilaku petani
Petani menggunakan benih jauh di atas dari teknologi
anjuran. Penggunaan benih yang berlebih
disebabkan :
Langkah-langkahnya :
1. Masukkan telur ayam mentah ke dalam
ember berisi air. Masukkan garam sedikit
demi sedikit ke dalam air sambil diaduk
pelan. Pemberian garam dihentikan ketika
telur mulai mengapung dalam air.
2. Masukkan benih padi yang akan disortir.
Aduk hingga semua benih tercampur dengan
larutan garam tersebut. Biarkan beberapa
menit, sehingga terlihat benih padi tersebut
tenggelam dan sebagian kecil terapung
3. Benih yang terapung merupakan benih
hampa/rusak/tidak sempurna, sehingga tidak
layak untuk dijadikan bibit karena akan
tumbuh menjadi bibit yang tidak sempurna
4. Benih yang tenggelam dipilih sebagai benih
yang akan disemaikan. Benih tersebut lalu
dibilas dengan air bersih sebanyak 2 kali agar
larutan garamnya tercuci dengan baik.
Memeram benih sebelum disemai :
1. Benih direndam dalam air bersih
selama ± 1 jam, kemudian ditiriskan
dalam ayakan atau saringan sampai
tidak ada air yang menetes
2. Benih yang lembab tersebut
dimasukkan dalam karung goni atau
karung terigu (atau kain katun) dan
dibiarkan selama 1-2 hari dalam
ruangan yang terlindung
3. Setelah 1-2 hari akan nampak pada
pangkal benih berwarna putih yang
menandakan bahwa akar benih telah
mulai tumbuh dan telah siap disemai
dalam persemaian
4. Benih yang telah diperam akan
memiliki daya tumbuh yang lebih cepat
dan lebih baik sehingga dalam
persemaian akan tumbuh lebih kuat
dan sehat
Catatan :
Untuk lokasi yang endemik hama penggerek
batang, perlakuan benih dengan pestisida
berbahan aktif fipronil, diberikan pada saat
benih ditiriskan dengan dosis 12,5 cc/kg benih
padi.