Anda di halaman 1dari 32

PATAH TULANG

Patah tulang di bagi menjadi dua : Patah Tulang Terbuka & Patah Tulang Tertutup

PRINSIP PEMBIDAIAN
1.ABC telah ditangani.
2.Korban sadar, jelaskan yang akan dilakukan.
3.Buka daerah cedera yang akan dibidai.
4.Bila ada luka tutup dengan kain/ kasa.
5.Melewati sendi atas dan bawah luka
6.Bidai mulai proximal dan distal tulang yg
patah.
7.Gunakan bidai yang kaku, pada bagian tubuh
yang berlekuk berikan bantalan lunak.
8.Periksa PMS ( pulsasi, motorik, sensorik ) 3
TUJUAN PEMBIDAIAN
1. Mengistirahatkan luka.
2. Mencegah pergeseran tulang yang
patah.
3. Mengurangi rasa sakit.
4. Mencegah trauma akibat robekan ujung
tulang yang patah.
5. Mempermudah pertolongan
selanjutnya.

10
PEMBIDAIAN KAKI
1. Korban di bawa ke tempat yang aman.
2. Nilai kesadaran dan ABC.
3. Bila pendarahan hentikan dengan pembalut
cepat.
4. Lakukan pembidaian dgn alat : 2 atau 3 buah
bidai. & KaIn mitella ± 7 buah.
5. Reevaluasi.
6. Evakuasi

5
PEMBIDAIAN LENGAN ATAS &
BAWAH

1. Baringkan korban.
2. Rawat Luka bila terdapat luka.
3. Lakukan pembidaian dgn alat : 2 buah bidai (s-
esuaikan ukuran) & kain mitella.
4. Reevaluasi
5. Evakuasi

6
Macam – Macam cara membalut
7
Soft Collar neck Rigid Collar neck Scoop Stretcher
Spine board

Stretcher Ambulance
Ambulance
8
TENGGELAM
Tenggelam adalah proses gangguan
sistem pernafasan akibat seseorang
terendam dalam air

9
Sebab
Tenggelam
1.TDK DAPAT BERENANG
2.KEJANG / KRAM
3.PINGSAN AKIBAT BENTURAN
4.EPILEPSI
5.ASMA
6.JANTUNG 10
1 3 5

4
2

Berbagai Cara Menolong


K o r b a n Te n g g e l a m
11
LUKA
Luka adalah hilang atau rusaknya sebagian jaringan tubuh atau
terputusnya jaringan kulit, tulang, atau organ tubuh akibat
cidera.
Jenis-jenis perdarahan 
Perdarahan Arteri. Darah yang keluar dari pembuluh nadi akan
menyembur sesuai dengan denyut nadi.
Perdarahan Vena. Darah yang keluar dari pembuluh darah vena akan
mengalir.
Perdarahan Kapiler. Perdarahan ini berasal dari pembuluh kapiler, darah
yang keluar akan merembes.
3
E1
ID
SL

LUKA TUSUK
LUKA IRIS
AK
LUKA TEMB

R
LUKA MEMA
4
E1
ID
SL

Luka Gigitan
R
LUKA BAKA
6
PENANGANAN LUKA PERDARAHAN

E1
ID
SL

1. Amankan korban
2. Cek sumber perdarahan
3. Bersihkan luka dengan menyiramkan cairan
NaCl 0.9% pada luka
4. Jika tidak ada Cairan NaCl 0.9% gunakan air
mineral
5. Tutup dengan pembalut luka
a
Perawatan luk 6. Jika tidak ada pembalut luka, gunakan kain
bersih
7. Bawa ke petugas medis untuk penanganan
lebih lanjut
•PASTIKAN APD DIPAKAI !!!

Icon
Pastikan Jalan Nafas aman
• Meninggikan bagian luka (bila tidak ada patah tulang)
Icon
Pastikan Gerak Pernafasan aman

Tangani : Perdarahan

Icon
Pasang Infus
• Membalut dan menekan bagian luka Tentukan cairan yang akan
Icon
• Jika belum berhenti, gunakan Torniquet diberikan
2. JENIS RACUN / BISA ULAR
A. HEMATOTOXIC ( MERUSAK SEL DARAH ) MISSAL : ULAR
PUSPA , ULAR TANAH ( BEDUDAK )
TANDA – TANDA :
• NYERI HEBAT / TERASA PANAS PADA GIGITAN.
• BENGKAK , MERAH DAN MEMBUSUK.
• KENCING MERAH.
• KENCING SEDIKIT SAMPAI DENGAN TIDAK KENCING.
• KARENA KERUSAKAN GINJAL.

B. NEUROTOXIC (MERUSAK SEL SARAF) MISAL : ULAR


WELANG , ULAR TOTOG / ANAG , ULAR CENDOK /
COBRA , ULAR CABE.
TANDA – TANDA :
• RASA SAKIT DITEMPAT GIGITAN RINGAN.
• TERJADI KELUMPUHAN OTOT KAKI/ TANGAN.
• KEMATIAN KRN KELUMPUHAN OTOT PERNAFASAN.
PERTOLONGAN

SETIAP GIGITAN ULAR YANG DIRAGUKAN


JENISNYA HARUS DIANGGAP GIGITAN ULAR
BERBISA. 
A. CEGAH PENYEBARAN RACUN DENGAN
CARA :
- MENGIKAT SISI ATAS & BAWAH GIGITAN
KURANG LEBIH 3CM DGN IKATAN YG
TDK TERLALU KENCANG.
- JANGAN MENGIRIS LUKA GIGITAN.
- JANGAN MENGISAP RACUN/ BISA
DENGAN MULUT.
- KOMPRES DENGAN ES
- LETAKAN LUKA LEBIH RENDAH DARI
JANTUNG.
PERTOLONGAN

B. AWASI DENGAN KETAT PERNAFASAN DAN


DENYUT NADI JIKA TERJADI GANGGUAN
SEGERA ATASI.
C. EVAKUASI KE BELAKANG.
PENTING :
• JANGAN MEMBERSIHKAN/
MEMERIKSA SEMAK MENGGUNAKAN
TANGAN , GUNAKAN KAYU ATAU
LARAS SENJATA.
• ULAR UMUMNYA MENGGIGIT JIKA
TERUSIK/ TERKEJUT.
• BIASAKAN SELALU MEMERIKSA
SEPATU, BAJU, RANSEL YANG AKAN
DIKENAKAN. ULAR SERINGKALI
MENGGUNAKAN BARANG TSB UTK
BERLINDUNG.
Kecelakaan
PERTOLONGAN
1. Jangan langsung menyentuh korban,
sebaiknya perhatikan dulu kondisi korban
2. Lihat apakah korban masih terhubung dengan
aliran listrik, jika korban masih terhubung dengan
listrik bisa jadi kita ikut kesetrum
3. Matikan sumber listrik  mematikan arus
listrik atau cabut kabel yang menyebabkan
sengatan
4. Jika arus listrik tidak bisa dihentikan, dorong
korban dengan menggunakan alat yang tidak
mengantarkan listrik, misalnya sapu, tongkat
kayu dan kursi
5. Gunakan alas kaki atau berdirilah di atas bahan
yang tidak mengantarkan listrik
6. Pindahkan korban ke tempat yang aman.
POL (PENGANGKUTAN ORANG LUKA)

DASAR-DASAR POL
A. Pengangkutan tidak darurat.
Dilakukan jika situasi dan kondisi Tempat kejadian
memungkinkan
untuk dilakukan pertolongan pertama/darurat.
B. Pengangkutan darurat.
Dilakukan jika situasi dan kondisi tempat kejadian tidak
memungkinkan untuk dilakukan pertolongan pertama/darurat.
KETENTUAN DASAR
PENGANGKUT
1 Gunakan gerakan-gerakan yang alami dari
sistem tubuh, baik pada saat mengangkat
maupun berpindah tempat

2 Ketahui dengan baik kemampuan dan


batas kemampuan fisik sendiri

Gunakan otot-otot lengan bukan otot punggung saat


3 Mengangkat atau menurunkan korban

Istirahat secara teratur jika memungkinkan


4 selama mengangkut korban
POL tanpa tandu
• Atur Posisi Korban.
• Pada korban yang sadar pengangkut dapat mengatakan tentang cara
dan posisi korban dalam pengangkutan, sehingga korban akan dapat
bekerja sama selama proses pengangkutannya.
• Pada korban yang tidak sadar seringkali posisi korban harus
digulingkan agar tertelungkup atau terlentang sesuai cara pengangkutan
yang akan dilakukan
Macam-macam Pol tanpa tandu
POL Oleh Satu Orang

Memapah. Yaitu membantu Orang Luka untuk berjalan,


dengan bantuan penolong maka Orang Luka masih dapat
berjalan. Caranya adalah sebagai berikut :
1. Penolong berdiri di samping bagian tungkai yang sakit, tingkai
penolong disandarkan pada tungkai korban dan
menahannya.
2. Salah satu tangan penolong memegang pergelangan tangan
korban, kemudian tangan korban tersebut dirangkulkan
melalui tengkuk penolong dan dipegangnya.
3. Tangan penolong yang lainnya merangkul pada pinggang
korban dari arah belakang.
4. Kemudian korban disuruh berjalan, penolong mengikutinya
(tidak boleh mendahuluinya).
Membopong.

1) Korban didudukan di atas paha


penolong.
2) Penolong mengapunya (tangan
penolong yang satu dari bawah
kedua paha korban, sedangkan
tangan yang lain merangkul dari
punggung korban).
3) Korban merangkul penolong.
4) Penolong berdiri perlahan- lahan
dan berjalan ke arah tujuan
c. Menggendong :
Dilakukan terhadap korban yang masih sadar dan kuat
untuk berpegangan serta tidak terdapat luka pada tubuh
bagian depan serta tidak terdapat patah tulang. Adapun
caranya adalah sebagai berikut :
a) Penolong mengambil posisi dari belakang
untuk membantu berdiri.
b) Penolong bergeser ke depan korban dari arah
samping sehingga posisi penolong membelakangi
korban.
c) Penolong merendahkan badannya kemudian
korban digendong.
d) Tangan korban disuruh berpegangan.
e) Kedua tangan penolong menahan kedua paha
korban dari luar.
f) Penolong bersiap berjalan ke tujuan.
d. Menjulang.

1. Penolong mengambil posisi dari arah


belakang korban kemudian membantu
mendirikan Orang Luka dan menahannya.
2. Sambil menahan korban penolong bergeser
kedepan korban sehingga posisi berhadpan.
3. Tangan kiri penolong, tangan kiri korban
dan dengan perlahan- lahan penolong
merendahkan badannya kemudian menyisipkan
tangan kanannya di antara kedua paha.
4. Menolong berdiri sambil membetulkan letak
korban sehingga tulang kemaluan Orang Luka
tepat pada pundak penolong.
5. Penolong siap untuk berjalan.
Mengangkat dari Depan
Mengangkat dari belakang
SECTION 2

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai