Anda di halaman 1dari 10

Analisis Hukum Pidana

Pelanggaran Lalu Lintas Oleh Anak


I PUTU DIATMIKA
 KASUS PUTUSAN NOMOR : 24/Pid.Sus.Anak/2014/PN.Bjm
 Deskripsi terjadinya tindak pidana pelanggaran lalu lintas yang
Outline dilakukan anak

STUDI  Pertimbangan hakim dalam putusan pelanggaran lalu lintas


yang dilakukan anak
KASUS  Putusan hakim
 Analisis kasus
Deskripsi Terjadinya Tindak Pidana Pelanggaran Lalu
Lintas Yang DilakukanAnak

Jumat 13/12/2013
Pukul 07.00 wib Korban S Meninggal
Pelaku terjatuh Bersama temannya

A.S (SLTP) tanpa SIM C Jumat 13/12/2013


Pukul 06.30 wib. Berkendaraan motor tanpa
helm dengan kecepatan 40km/jam

Jumat 13/12/2013
Pukul 07.00 wib Korban S menyeberang jalan

ILUSTRASI
 Dari putusan Pengadilan Negeri Bojonegoro No.24/Pid.Sus
Anak/2014/PN.Bjn
 Terdapat keterangan saksi-saksi dan keterangan terdakwa dalam
persidangan, serta telah ditemukan fakta bahwa terdakwa A.S
TERBUKTI BERSALAH

Pertimbangan Hakim  Hakim Dalam Putusannya Menjerat Terdakwa Dengan Pasal 310 Ayat (4)
Undang undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas Angkutan
Dalam Putusan Jalan
Pelanggaran Lalu  Hakim memperhatikan pertimbangan-pertimbangan hukum yang
Lintas Yang Dilakukan meringankan dan memberatkan, sebab terdakwa masih dibawah umur.
Anak  Maka majelis hakim memutuskan hukuman pidana penjara selama 1
(satu) tahun dan biaya perkara sebesar Rp. 2.000,- (dua ribu rupiah)
dengan ketentuan pidana itu tidak perlu dijalani kecuali kalau dikemudian
hari dengan putusan hakim diberikan perintah lain atas alasan bahwa
terpidana sebelum waktu percobaan selama 1 (satu) tahun dan 6 (enam)
bulan berakhir telah bersalah melakukan tindak pidana lain.
 1. Menyatakan terdakwa A.S telah terbukti secara sah da meyakinkan
bersalah melakukan tindak pidana: “Karena kelalaiannya mengemudi
kendaraan bermotor mengakibatkan terjadinya kecelakaan lalu lintas yang
mengakibatkan orang lain meninggal dunia”;
 2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa tersebut oleh karena itu pidana
penjara selama (satu) tahun;
 3. Memerintahkan pidana itu tidak perlu dijalani kecuali kalau dikemudian
hari dengan putusan hakim diberikan perintah lain atas alasan bahwa

Putusan Hakim terpidana sebelum waktu percobaan selama 1 (satu) tahun dan 6 (enam)
bulan berakhir telah bersalah melakukan tindak pidana lain;
 4. Memerintahkan barang bukti berupa 1 (satu) unit sepeda motor Honda
Kharisma Nopol: S-2752-CO dan 1 (satu) lembar STNK Nopol: S-2752-
CO atas nama Yasin alamat Desa Mojodelik RT.16 RW.04 Kec. Ngasem
Kab. Bojonegoro dikembalikan kepada pemiliknya melalui terdakwa
Achmad Sutrisno bin Suntari;
 5. Membebani terdakwa untuk membayar biaya perkara ini sebesar Rp.
2.000,- (dua ribu rupiah).
 1. Dalam memberikan putusan, hakim mempunyai
pertimbangan- pertimbangan yang digunakan. Pertimbangan
hakim sesuai dengan pasal 310 ayat (4) Undang-undang Nomor
22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas Angkutan Jalan, Undang-
Analisis Kasus undang Nomor 3 Tahun 1997 tentang Pengadilan Anak
Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara
Pidana serta peraturan undang-undang lain yang bersangkutan.
 Dalam memberikan putusan, hakim mempunyai pertimbangan-
pertimbangan yang digunakan. Pertimbangan hakim sesuai
dengan pasal 310 ayat (4) Undang-undang Nomor 22 Tahun
2009 tentang Lalu Lintas Angkutan Jalan, Undang-undang
Nomor 3 Tahun 1997 tentang Pengadilan Anak Undang-undang
Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana serta

Analisis Kasus peraturan undang-undang lain yang bersangkutan.


 Adapun yang menjadikan analisis penulis terhadap
pertimbangan hakim adalah suatu tindak pidana diancam
dengan pidana pokok secara alternatif maka pidana pokok yang
lebih ringan harus lebih diutamakan.
 Sanksi tindakan yang dapat dijatuhkan terhadap anak dapat
berupa pidana pokok meliputi pengembalian kepada orang tua,
wali atau pengasuhnya, penyerahan kepada pemerintah,
penyerahan kepada seseorang, keharusan mengikuti suatu
latihan yang diadakan oleh pemerintah atau badan swasta,
pencabutan surat izin mengemudi, perampasan keuntungan
yang diperoleh dari tindak pidana, perbaikan akibat tindak

Analisis Kasus pidana, rehabilitasi atau perawatan di lembaga


 Dalam Hukum Islam dan Hukum SPPA Nomor 11 Tahun 2012,
hukuman memiliki beberapa tujuan yaitu: Pencegahan,
Perbaikan dan Pengajaran. Dengan adanya tujuan dari
hukuman tersebut, hukuman yang diberikan akan memberikan
dampak positif kepada pelaku, yaitu dengan terbentuknya
moral yang baik, sehingga akan membawa perilaku masyarakat
sesuai dengan tuntutan agama.
 Penulis juga beranggapan orang tua si anak, juga patut
bertanggung jawab terhadap tindak pidana yang dilakukan oleh
anaknya. Hal ini mengacu pada Pasal 13 ayat (1) UU

Analisis Kasus Perlindungan Anak, yang menekankan bahwa anak yang masih
dipertanggungjawabi orang tua, wali, maupun pihak lainnya,
berhak atas perlakuanyang tidak adil dan salah.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai