Anda di halaman 1dari 14

Komponen Perkembangan Moral:

Afektif, Kognitif dan Perilaku

UNIVERSITAS TERBUKA
Arum Kusumaningtias
Sri Kurnia Hartati
Lansia Septiana
MORAL ???
Moral Mores
(tata cara, adat
istiadat dan
kebiasaan)
Shaffer&Kipp (2014): Moral merupakan seperangkat
prinsip/cita-cita yang membantu individu:
- Untuk membedakan yang benar dari yang salah.
- Untuk bertindak atas perbedaan.
- Untuk merasa bangga dalam berperilaku berbudi luhur
dan rasa bersalah atas atas perilaku yang melanggar
standar seseorang.
Moral juga merupakan pikiran, perasaan dan perilaku yang
terkait dengan standar benar/salah. Sesuatu yang
menyangkut kebiasaan/aturan yang harus dipatuhi oleh
seseorang untuk berinteraksi dengan orang lain.
Dimensi Interpesonal: mencakup aturan/nilai
dasar dan penilaian diri individu sendiri.
Mengatur aktivitas orang saat dia tidak
Perkembangan terlibat dalam interaksi sosial.

Moral
Dimensi Intrapersonal: titik perhatiannya
ada pada apa yang seharusnya dilakukan
individu saat berinteraksi dengan orang lain.
Mengatur interaksi sosial individu dengan
orang lain dan akan menengahi sebuah
konflik yang muncul.
Afektif

Komponen
Perkembangan
Moral

Perilaku Kognitif
1. Komponen Afektif (Moral Feelings)

Komponen perkembangan moral terdiri atas perasaan yang mengelilingi tindakan benar/salah dan yang

memotivasi pikiran dan Tindakan moral.

Peneliti menemukan bahwa perasaan dan hari Nurani ini terbentuk lebih awal pada masa balita dalam

konteks hubungan yang hangat dan saling responsive.

Frued menerangakan pembentukkan moral afektif dimulai melalui masa oedipal (pada masa ini anak

melakukan identifikasi dengan salah satu orang tuanya sehingga terbentuk orang tua dalam diri anak.)

Sosok orang tua dalam diri anak yang akan menimbulkan rasa bersalah jika anak melanggar.

Setelah proses ini anak akan sampai pada masa ia menentukan akan bertindak laku benar/tidak tergantung

kekuatan egonya.
2. Komponen kognitif

Komponen perkembangan moral yang berpusat pada cara mengonsep benar dan salah dan

membuat keputusan tentang bagaimana perilaku.

Terdapat dua teori tentang komponen kognitif dalam perkembangan moral, yaitu:

a) Teori Piaget

Teori Piaget memandang penalaran moral sebagai kemajuan melalui urutan tiga tingkat yang

tidak berubah: periode premoral, moralitas heteronom, dan periode otonom.


Periode premoral, yaitu lima tahun pertama kehidupan ketika anak-anak dikatakan memiliki sedikit rasa

hormat atau kesadaran akan aturan yang ditetapkan secara sosial.

Moralitas heteronom, yaitu tahap pertama perkembangan moral Piaget ketika anak-anak memandang aturan

tokoh-tokoh kezaliman sebagai halyang sakral dan tidak dapat diubah.

Periode otonom, yaitu tahap kedua perkembangan moral Piaget ketikaanak-anak menyadari bahwa aturan

adalah perjanjian sewenang-wenangyang dapat dihadang dan diubah dengan persetujuan dari orang

yangmemerintah.Penelitian dan teorinya telah menjadi batu loncatan untuk penyelidikan yang lebih baru ke

dalam komponen kognitif dari perkembangan moral.


2. Teori Kohlberg

Teori Kohlberg memandang penalaran moral sebagai kemajuan melalui urutan tiga tingkat yang berbeda,

yaitu moralitas prakonvensional, konvensional, dan poskonvensional.

Moralitas prakonvensional, yaitu istilah Kohlberg untuk duatahap pertama dari penalaran moral.

Moralitas konvensional, yaitu istilah Kohlberg untuk tahap ketiga dan keempat dari penalaran moral.

Moralitas poskonvensional, yaitu istilah Kohlberg untuk tahapkelima dan keenam penalaran moral.
3. Komponen Perilaku

 Dengan mengambil sudut pandang orang lain, akan membantu anak


memahami apa yang benar dan apa yang salah.
 Melalui interaksi anak dengan orang lain, ia segera menangkap apa
yang diharapkan dalam situasi sosial, dan anak akan sampai pada
perkembangan sejumlah pemahaman sosial.
 Para pendidik dapat membantu anak mengembangkan pemahaman
moral dengan memberikan kesempatan untuk berinteraksi dengan
kelompok sebayanya, juga dengan mendorong anak untuk
mendiskusikan serta melakukan negosiasi tentang masalah-masalah
yang terjadi antar mereka.
 Para pendidik dapat membantu anak mengembangkan pemahaman moral

dengan memberikan kesempatan untuk berinteraksi dengan kelompok

sebayanya.

 Ketika anak-anak menjadi semakin sadar akan sudut pandang orang lain,

dan pengaruh mereka sendiri yang kuat dalam berbagai situasi, mereka

akan memiliki kesempatan lebih banyak untuk menjadi semakin sadar akan

hukum dan adat tentang apa yang dikehendaki masyarakat dalam interaksi
Faktor-faktor pengembangan pengendalian atau
penghambatan anak terserang godaan :

1. Hadiah yang diberikan untuk berbagai


perilaku.
2. Hukuman yang mencakup alasan-alasan yang
tepat.
3. Terus-menerus memaparkan anak-anak pada
model pengendalian moral.
Every Child is special  Semua anak istimewa, setiap
anak memiliki kelebihan dan kekurangan yang menjadikan
mereka berbeda.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai