Anda di halaman 1dari 24

PERAN GEREJA TERHADAP

ABORSI, PORNOGRAFI, DAN


SEKS BEBAS

KELOMPOK 1
ABORSI
DEFENISI ABORSI

Menurut fact about abortion, info kit on women’s health oleh institute for
social, studies and action, maret 1991, dalam istilah kesehatan aborsi
didefinisikan sebagai penghentian kehamilan setelah tertanamnya telur (ovum)
yang telah dibuahi dalam rahim (uterus), sebelum usia janin (fetus) mencapai
20 minggu.
Jadi, gugur kandungan atau aborsi (bahasa latin: abortus) adalah terjadi
keguguran janin; melakukan abortus sebagai melakukan pengguguran (dengan
sengaja karena tak menginginkan bakal bayi yang dikandung itu). Secara
umum, istilah aborsi diartikan sebagai pengguguran kandungan, yaitu
dikeluarkannya janin sebelum waktunya, baik itu secara sengaja maupun tidak.
Biasanya dilakukan saat janin masih berusia muda (sebelum bulan ke empat
masa kehamilan).
Ayat Firman Tuhan tentang Aborsi

Alkitab sebagai sumber acuan hidup • Lukas 1: 43-44


orang Kristen, tidak pernah secara khusus • Bilangan 12:12
berbicara mengenai soal aborsi. Namun • Ayub 10: 8-12
demikian, ada banyak ajaran Alkitab yang • Ulangan 30:19
membuat jelas apa pandangan Allah • Amos 1:13
mengenai aborsi. • Ayub 3: 3
• Mazmur 22: 9-10
• Keluaran 21: 22-25 • Kejadian 9: 6
• Yeremia 1: 5 • Ayub 3:16
• Mazmur 139: 13-16 • Mazmur 127: 3
• Keluaran 20:13 • Ulangan 5:17
• Kejadian 1:27
• Hosea 13:16
• Yesaya 49: 1
• Kejadian 2: 7
Hal ini dengan jelas mengindikasikan bahwa Allah memandang bayi dalam kandungan
sebagai manusia sama seperti orang dewasa. Bagi orang Kristen aborsi bukan hanya
sekedar soal hak perempuan untuk memilih. Aborsi juga berkenaan dengan hidup
matinya manusia yang diciptakan dalam rupa Allah (Kejadian 1:26-27; 9:6).

Pandangan gereja Tentang Aborsi


Gereja Kristen protestan  saat ini masih kesulitan untuk mengatasi masalah aborsi
yang masih tinggi. Diantaranya seperti sebuah kebijakan-kebijakan Negara, dimana
Negara tersebut masih memperbolehkan diadakannya aborsi.
Dalam perintah Allah yang ke-6  berbunyi “Jangan Membunuh”, gereja masih
bertanya-tanya, dalam situasi dan kondisiyang rumit, apakah perintah ini masih berlaku?
Dan kalau kita melihat konteksnya, maka perintah ini ditujukan untuk manusia. Dan
sekarang yang menjadi masalah utama adalah tentang status fetus/janin itu sendiri;
Sikap Orang Kristen Terhadap Pelaku Aborsi

Etika Kristen dalam melihat masalah aborsi harus dilandasi oleh sikap yang etis dan
kristiani, bukan sikap kebencian apalagi mengutuk dan juga dilandasi oleh sikap empati,
kasih, bukan hukuman atau penghakiman. Celakanya masalah aborsi telah terbungkus
oleh banyak label, mitos. Kita tidak tahu apa sebenarnya masalah yang esensial,
sehingga kita juga tidak tahu apa yang harus dilakukan.

Faktor Penyebab Aborsi


• Maraknya akses yang mudah ditemukan untuk mengetahui asik-asik aborsi dari
internet, majalah, televisi,coran, Hp dll.
• Kurang pengawasan dari pemerintah contoh banyak artis yang memakai pakain yang
terlalu seksi/porno
• Kurangnya penyuluhan-penyuluhan dari pihak rohaniawan mengenyai “Aborsi”
• faktor internal pelaku, faktor keluarga, faktor pendidikan, dan faktor dari pasangan.
Solusi Yang Bisa Gereja Lakukan

Mencegah terjadinya Aborsi :

• Mengawasi anak/remaja/dewasa dalam menggunakan HP atau mensok dan kegiatan-


kegiatannya dimulai dari rumah masing-masing
• Melakukan penyuluhan-penyuluhan digereja oleh Pdt, Penyuluh Agama kepada
seluruh jamaat. Contoh Kasus “Tamar”
• Meluangkan waktu bersama untuk keluarga untuk mengisi waktu luang anak supaya
tidak terjerumus ke hal-hal negatif.
• Membuka klas musik digereja atau kegiatan-keiatan lain untuk anak sekolah
minggu, remaja/muda-mudi yang diawasi oleh gereja supaya muda mudi terdidik
dengan hal-hal yang positif.
• Khusus kaum pria diberikan penyuluhan yang lebih intensif yang dominan menjadi
pelaku setiap jemaat/ibu harus lebih lagi menguasai gerak gerik anaknya perempuan
Mengatasi jika terjadi Aborsi

• Mendampingin secara moral korban


• Mengkonseling korban
• Menjadi sahabat korban
• Menolong dan membantu korban untuk mendapat haknya secara hukum
• Terdakwa diproses secara hukum
PORNOGRAFI
DEFENISI GEREJA TERHADAP PORNOGRAFI
Pornografi merupakan perilaku seksualitas manusia yang membangkitkan berahi.
Ada banyak definisi tentang pornografi. Dalam refrensi lain pornografi juga bermakna
cabul, serta dalam pandangan Alkitab pornografi sama seperti perzinahan (dalam
keluarga) karena secara tidak langsung ia mengingini lawan jenisnya (selain
pasangannya.
Pornografi merupakan perilaku buruk bagi setiap pengguna apalagi untuk seorang
kecanduan pornografi. Setiap hal yang buruk pasti memiliki dampak yang buruk pula.
Seorang pecandu pornografi lebih sulit disembuhkan daripada untuk seorang yang
kecanduan minuman keras dan kecanduan obat-obatan.
Ayat Firman Tuhan tentang
Pornografi
Pornografi tidak hanya menjadi ancaman bagi
• 1 Korintus 10:13
generasi muda, tetapi juga menjadi musuh bagi
• 1 Korintus 6: 13
semua generasi, baik laki-laki maupun
• 1 Petrus 2:11
perempuan. Sekali terjerat pornografi, sulit sekali
• Galatia 5:19
untuk melepaskan diri. Tetapi terikat bukan berarti
• Ibrani 13:4
kalah dan semua berakhir, jika kita mau Tuhan
• Filipi 4:8
pasti beri kemampuan untuk lepas dari ikatan
• Ayub 31:1
pornografi. Berikut ayat Alkitab tentang
• Mazmur 119:37
pornografi.
• 1 Yohanes 1:9 • 119:9-10
• 1 Korintus 6:9-10 • Matius 5:27-28
• 1 Korintus 6:18 • Yakobus 1:14-15
• Kolose 3:5 • Amsal 7:21-27
• 2 Timotius 2:22 • 1 Korintus 6:18-20
• Keluaran 20:14
• Efesus 5:11-12  
• 1 Yohanes 3:4-10
• Efesus 5:3
• 1 Yohanes 2:16
PENYEBAB KECANDUAN PORNOGRAFI

Adiksi terhadap pornografi sering terjadi akibat kemudahan dalam


mengaksesnya. Salah satu situs pornografi populer diketahui bisa mendapat
kunjungan sekitar 115 juta kali dalam sehari.
Selain kemudahan akses, berikut beberapa faktor yang juga berpotensi menjadi
penyebab kecanduan pornografi.
• Masalah kesehatan mental seperti stres, gangguan kecemasan, dan depresi
• Pelarian dari tekanan psikologis yang dirasakan.
• Masalah dalam hubungan.
• Pelampiasan akan ketidakpuasan seksual.
• Pandangan terhadap seks yang tidak realistis.
• Ketidakseimbangan zat kimia pada otak.
• Penyalagunaan alkohol dan obat-obatan terlarang.
• Riwayat kekerasan seksual.
Kecanduan pornografi dapat menyebabkan banyak masalah
jika dibiarkan begitu saja. Selain mengganggu aktivitas sehari-
hari, Anda berisiko mengalami dampak lebih lanjut seperti:
• respons yang lamban terhadap rangsangan seksual dalam
kehidupan nyata,
• lebih sulit terangsang secara langsung,
• meningkatnya risiko impotensi karena kecanduan pornografi,
• kesulitan dalam mengendalikan diri, hingga
• rurusaknya hubungan dengan pasangan.
• Untuk mengurangi risiko dampak jangka panjang, segera lakukan
penanganan saat Anda merasakan gejala kecanduan. Penanganan
sedini mungkin mencegah kondisi Anda bertambah parah.
CARA MENGATASI KECANDUAN PORNOGRAFI

Cara menghilangkan kecanduan pornografi Anda otomatis akan kesulitan untuk


harus sesuai dengan penyebabnya. membukanya.
Sebagai contoh, jika kondisi ini
disebabkan oleh trauma, Anda harus b. Hindari kesendirian
mencoba untuk memulihkan diri
Kesendirian dan kesepian dapat
terlebih dahulu. Secara umum, berikut
meningkatkan kemungkinan Anda
cara mengatasi kecanduan pornografi.
mengakses konten pornografi. Untuk
a. Batasi akses terhadap konten mengatasi kesepian, carilah aktivitas di
pornografi luar rumah yang melibatkan interaksi
Semakin mudah akses terhadap konten dengan orang lain. Jika orang
pornoografi, makin meningkat risiko terdekat tidak bisa menemani,
Anda untuk mengalami kecanduan. habiskan waktu di tempat umum yang
Maka dari itu, Anda harus mencoba banyak orang. Dengan begitu, Anda
membatasi aksesnya. Salah satu cara akan merasa canggung untuk
yang bisa dilakukan yaitu memblokir mengakses konten pornografi.
situs-situs dewasa. Ketika situs diblokir,
c. Menerapkan mekanisme koping
Kecanduan dapat terjadi akibat stres, depresi, dan gangguan kecemasan
yang tidak tertangani. Untuk mengatasi hal tersebut, Anda bisa
menerapkan mekanisme koping yang sehat.
Metode ini membantu mengalihkan perhatian sejenak dengan bersantai
atau melakukan aktivitas lain. Hasilnya, otak Anda bisa berpikir lebih
jernih dan mengatasi masalah secara efektif.
d. Berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater
Apabila sudah kewalahan dalam mengatasi kecanduan, segera
konsultasikan dengan psikolog. Anda mungkin diharuskan menjalani
terapi untuk kecanduan pornografi. Agar tidak bertambah parah, Anda
sebaiknya segera berkonsultasi saat merasakan gejalanya. Penanganan
sedini mungkin mengurangi kemungkinan kondisi Anda bertambah
parah.
PANDANGAN AGAMA TENTANG PORNOGRAFI 

Didasarkan pada pandangan-pandangan yang lebih luas dalam


hal keagamaan mengenai kesopanan, martabat, dan seksualitas
manusia, serta keutamaan-keutamaan lain yang menggambarkan
dampak negatif pornografi. Masing-masing kelompok agama
mungkin memandang pornografi dan seksualitas secara berbeda.
Menurut suatu studi pada tahun 2013, orang-orang yang
mengidentifikasi diri mereka sangat religius dan mengonsumsi
pornografi lebih berkemungkinan melihat diri mereka sendiri
mengalami adiksi pornografi (suatu adiksi atau kecanduan yang
tidak dikenal dalam buku pedoman psikiatrik DSM-5)
dibandingkan dengan sebuah kelompok acuan yang non-religius,
tetapi studi ini tidak memperlihatkan hubungan antara tingkat
ketaatan beragama dan banyaknya pornografi yang dikonsumsi.
SEKS BEBAS
Pengertian Perilaku Seks Bebas
Dalam kehidupan sehari-hari, kata seks secara harfiah berarti jenis kelamin. Pengertian
seks kerap hanya mengacu pada aktivitas biologis yang berhubungan dengan alat
kelamin (genitalia), meski sebenarnya seks sebagai keadaan anatomi dan biologis,
sebenarnya hanyalah pengertian sempit dari yang dimaksud dengan seksualitas.
Seksualitas yakni keseluruhan kompleksitas emosi, perasaan, kepribadian, dan sikap
seseorang yang berkaitan dengan perilaku serta orientasi seksualnya (Gunawan dalam
Soekatno, 2008).
Berbicara tentang perilaku seks bebas tidak pernah terlepas dari berbagai faktor yang
melatarbelakangi dan akibat negatif yang ditimbulkannya. Perilaku seks bebas
merupakan sebuah kritik sosial yang sangat mencemaskan orang tua, pendidik, ulama,
tokoh masyarakat serta aparat pemerintah. Menurut Kartono (2008), pada umumnya
perilaku seks bebas yang terjadi berdasarkan kepada dorongan seksual yang sangat kuat
serta tidak sanggup mengontrol dorongan seksual. Selanjutnya perilaku seks bebas atau
free sex dipandang sebagai salah satu perilaku seksual yang tidak bermoral dan sangat
bertentangan dengan nilai- nilai agama dan adat istiadat. Disamping itu, para penganut
perilaku seks bebas kurang memiliki kontrol diri sehingga tidak bisa mengendalikan
dorongan seksualnya secara wajar.Dapat menyebabkan dan menumbuhkan sikap yang
tidak bertanggung jawab tanpa kedewasaan dan peradaban.
BENTUK-BENTUK PERILAKU SEKS
BEBAS
   
Berdasarkan hasil penelitian Irsyad (2012) terhadap pertanyaan yang diajukan tentang
perilaku hubungan seks bebas pranikah yang biasa dilakukan mahasiswa, diperoleh bahwa
pada umumnya responden memahami perilaku seks bebas itu mengarah pada bentuk–
bentuk berhubungan badan, berciuman, bercum- bu. Berciuman itu adalah persentuhan
laki-laki dan perempuan disekitar muka, bercumbu adalah persetuhan tangan melewati
daerah sekitar muka, sedangkan bersetubuh adalah hubungan jenis kelamin antara laki-
laki dan perempuan.
Berdasarkan penelitian Mutiara, Komariah dan Karwati, (2013) perilaku seks bebas yang
umumnya dilakukan mahasiswa diantaranya adalah:
Berpegangan tangan: menyentuh tangan, menggenggam, menggandeng.
Berpelukan: memeluk, merangkul.
Necking: mencium kening, mencium pipi, mencium bibir, mencium leher, mencium
payudara.
Meraba bagian tubuh yang sensitif: meraba buah dada, meraba alat kelamin.
Petting: menempelkan alat kelamin (dengan pakaian atau tanpa pakaian).
Oral seks atau seks menggunakan bantuan organ mulut.
AYAT FIRMAN TUHAN TENTANG SEKS BEBAS
Sex masih menjadi hal yang tabu di • Matius 5:28
kalangan masyarakat kita saat ini. • Yohanes 1:9
Namun, kita perlu memahami • Markus 10:6-9
tentang seks yang benar dan • Agung 7:6-12
berkenan di hadapan Tuhan. Allah • 1 Korintus 6:9-10
menciptakan seks, namun dunia • Galatia 5:19
mengubah image seks menjadi suatu • 5:33
yang negatif dan • Korintus 6:18-20
menyalahgunakannya sehingga hal • 1 Tesalonika 4:3-5
itu menjadi dosa. Kita dapat belajar • Korintus 6:13-17
melalui ayat Alkitab tentang seks. • Korintus 13:4-8
• Ibrani 13:4 • Markus 7:22-23
• Kejadian 2:24 • 1 Korintus 7:5
• Amsal 5:15-19
• Korintus 12:21
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PERILAKU SEKS BEBAS
Menurut Sarlito W. Sarwono (2005), meningkat untuk perkawinan
faktor-faktor yang dianggap berperan (pendidikan, pekerjaan, persiapan
mental dan lain-lain).
dalam munculnya permasalahan seksual
• Sementara usia kawin ditunda, norma-
pada individu adalah sebagai berikut: norma agama yang berlaku di mana
• Perubahan-perubahan hormonal seseorang dilarang untuk melakukan
yang meningkatkan hasrat seksual. hubungan seks sebelum menikah.
Peningkatan hasyrat seksual ini Individu yang tidak dapat menahan diri
membutuhkan penyaluran dalam akan terdapat kecenderungan untuk
bentuk tingkahlaku seksual tertentu melakukan hal tersebut.
• Penyaluran itu tidak dapat segera
dilakukan karena adanya penundaan
usia perkawinan, maupun karena
norma sosial yang makin lama makin
menuntut persyaratan yang makin
• Kecenderungan pelanggaran makin meningkat karena adanya
penyebaran informasi dan rangsangan melalui media massa yang
dengan teknologi yang canggih (contoh: VCD, buku pornografi, foto,
majalah, internet, dan lain- lain) menjadi tidak terbendung lagi.
Individu yang sedang dalam priode ingin tahu dan ingin mencoba akan
meniru apa yang dilihat atau didengar dari media massa, karena pada
umumnya mereka belum pernah mengetahui masalah seksual secara
lengkap dari orangtuanya.
• Orang tua, baik karena ketidaktahuan maupun sikapnya yang masih
mentabukan pembicaraan mengenai seks dengan anak, menjadikan
mereka tidak terbuka pada anak. Bahkan cenderung membuat jarak
dengan anak dalam masalah ini.
• Adanya kecenderungan yang makin bebas antara pria dan wanita dalam
masyarakat, sebagai akibat dari berkembangnya peran dan pendidikan
wanita, sehingga kedudukan wanita semakin sejajar dengan pria.
FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA PERILAKU SEKS
BEBAS
 

 faktor-faktor yang meyebabkan seseorang berperilaku seks bebas


adalah sebagai berikut:
• Tekanan yang datang dari teman pergaulannya.
• Adanya tekanan dari pacar
• Adanya kebutuhan badaniyah
• Rasa penasaran
• Pelampiasan diri
CARA MENGATASI MASALAH SEKS BEBAS

 Bentuk Pelayanan Kepada Remaja Masih Konvensional


Bentuk pelayanan kepada remaja masih terbatas dilakukan dalam kegiatan-
kegiatan ibadah melalui khotbah. Hal ini bisa kurang efektif dalam
mempengaruhi remaja. Evimalinda dalam uraiannya mengenai konsep kurikulum
pembinaan untuk remaja di gereja menyebutkan bahwa metode pembelajaran
untuk remaja perlu dibuat dengan mempertimbangkan perkembangan remaja.
Khusus untuk masalah perilaku seksual dapat dilakukan diskusi atau ceramah,
juga konseling rohani.
 Perlunya Pengembangan Kerjasama dengan Orang Tua
Berkaitan dengan pendidikan seks untuk remaja, bagaimanapun juga, peran
orang tua tetaplah penting dan besar. Keluarga adalah tempat pertama bagi anak
untuk mendapatkan didikan bimbingan dan perhatian. Dengan demikian gereja
harus bekerja sama dengan orang tua dalam memberikan didikan, bimbingan,
dann perhatian pada anak remaja sehingga anak tidak terjerumus ke dalam seks
bebas.
Hambatan dalam Penyelenggaran Pendidikan Seks Bagi Remaja Pemahaman Jemaat
Mengenai Pendidikan Seks Masih Terbatas Berdasarkan hasil penelitian nampak
bahwa pemahaman informan mengenai seks masih terbatas. Beberapa di antara
mereka menganggap seks adalah hal yang negatif dan tidak bisa dibicarakan apalagi
di depan banyak orang. Peneliti sempat kesulitan mendapatkan informan karena
banyak yang menolak berbicara mengenai seks. Ketika ditanya tentang “apa itu
pendidikan seks,” para informan berbeda-beda pendapat. Tiga informan
mengatakan pendidikan seks sama halnya dengan mengajarkan anak untuk
melakukan hubungan seks.
PANDANGAN GEREJA TERHADAP SEKS BEBAS

Bahwa gereja belum berperan banyak dalam mengatasi perilaku seks


bebas
remaja. Upaya signifikan hanya terlihat pada dua hal berikut.
• Memberikan Pengajaran Melalui Firman Tuhan
Cara pengajaran firman Tuhan pada remaja adalah pada saat
beribadah. Remaja diajarkan tentang cara hidup seorang muda yang
berkenan kepada Allah.
• Memberikan Nasihat
Pemberian nasihat ini dilakukan ketika ibadah remaja selesai. remaja
dinasihati tentang peran mereka ke depanya dalam gereja bahwa mereka
adalah harapan jemaat untuk menjadi pemimpin, sehingga remaja harus
dapat menjadi contoh atau teladan yang baik, bagi jemaat dan generasi
berikutnya.

Anda mungkin juga menyukai