OLE
H
KELOMPOK 3
3. Inkuiri (Inquiry)
Pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh siswa diharapkan bukan
hasil mengingat seperangkat fakta-fakta, melankan sebagai hasil
menemukan sendiri melalui langkah-langkah tertentu
4. Masyarakat Belajar
(Learning community) 5. Permodelan
(Modelling)
Belajar pada hakikatnya adalah
kerja gotong royong. Hasil Sebuah pembelajaran haruslah
pembelajaran diperoleh dari hasi menyediakan apa yang dapat ditiru.
kerja sama dengan orang lain, Model yang dapat ditiru. Model dapat
berupa sharing antar teman, berasal dari siswa yang sudah tahu, guru
kelompok, antara yang di dalam atau orang-orang dari luar sekolah
kelas dan yang diluar kelas atau
antara yang tahu dan yang belum
tahu
6. Refleksi (Reflection)
Refleksi adalah cara berpikir tentang apa saja yang baru dipelajari atau berpikir kebelakang tentang
apayang sudah kita lakukanpada masa sebelumnya, menurut Suyanto (2002:11) melalui refeleksi siswa
mengendapkan apa yang baru saja dipelajari sebagai struktur pengetahuan yang baru yang merupakan
pengayaan atau revisi dari pengetahuaan sebelumnya
Asesmen adalah proses pengumpulan berbagai data yang bisa memberikan gambaran
perkembangan siswa. Asesmen dilakukan terintegrasi dengan kegiatan pembelajaran.
Menurut Suyanto (2002:13)
Hal hal yang digunakan sebagai asesmen autentik meliputi:
Proyek/ kegiatan Demonstrasi
Pekerjaan rumah Laporan
Kuis Jurnal
Karya siswa Hasil tes
Presentasi/ penampilan Karya tulis
E. Merancang Kelas Bahasa Dan Sastra Degan Pendekatan Kontekstual
1. Adanya kerjasama antara guru dan siswa, siswa dan siswa, guru dan orang tua, sekolah dan
masyarakat.
2. Guru bahasa dan sastra Indonesia harus mmeraancang kelas dalam suasanayang gembira,
menyenangkan dan tidak ada tekanan.
3. Guru bahasa dan sastra Indonesia SD selalu mmerancang pembelajarannya secara integrasi
4. Kelas bahasa dan sastra Indonesia tidak hanya terbatas memanfaatkan kelas sebagai tempat dan
sumber belajar, tetapi juga memanfaatkan luar kelas atau linkungan sebagai luar kelas, bahkan
sumber belajar yang ada disekitar siswa dioptimalkan
5. Kelas bahasa dan sastra Indonesia tidak akan melakukan aktivitas menghafal sebagai kegiatan
pokok tetapi siswa lebih banyak melakukan inkuiri
6. Dalam kelas bahasa dan sastra Indonesia guru melakukaan asesmemn berbasis kelas atau
asesmen autentik, guru lebih mementingkan proses mencapai kompensi daripada hasi
pencapaian
7. Dalam kelas bahasa dan sastra Indonesia selalu diakhiri dengan kegiatan refleksi untuk melihat
kembali apa yang sudah dilakukan oleh guru dan siswa
TERIMA
KASIH