Anda di halaman 1dari 14

BIAYA INVESTASI PENDIDIKAN

Disusun Oleh :

KELOMPOK 7
ARDIANSYAH (NIM : 202232783)
OKTA WARI WIJAYA (NIM : 20226013148)
LATAR BELAKANG

1. Pembiayaan merupakan salah satu faktor utama dalam


pendidikan. Dengan adanya proses pembiayaan maka semua
hal yang berhubungan dengan kemajuan pendidikan
akan lebih mudah tercapai.
2. Pendidikan merupakan suatu investasi.
3. Melalui makalah ini akan dibahas investasi pendidikan yaitu :
Konsep, dasar hukum, teori, jenis, dan strategi pengelolaan
biaya investasi dalam pendidikan.
RUMUSAN MASALAH

• Teori dan Konsep biaya investasi pendidikan


• Dasar hukum biaya investasi pendidikan
• Jenis biaya investasi pendidikan
• Strategi pengelolaan biaya investasi pendidikan
TUJUAN
Untuk Mengetahui :
Teori dan Konsep biaya investasi pendidikan
Dasar hukum biaya investasi pendidikan
Jenis biaya investasi pendidikan
Strategi pengelolaan biaya investasi pendidikan
PEMBAHASAN
Teori dan Konsep Biaya Investasi Pendidikan

Menurut Supriyono dalam Dinda (2019)


Biaya merupakan pengorbanan eknomis yang dibuat untuk memperoleh barang dan
jasa.

Menurut Jack Clark Francis


Jack (dalam Sudarmono, dkk, 2021:275) investasi adalah penanaman modal yang
diharapkan dapat menghasilkan tambahan dana di masa yang akan datang.

Menurut BSNP
Menurut BSNP dalam Naskah Akademik Standar Biaya Pendidikan, biaya investasi
pendidikan meliputi biaya bangunan sekolah, peralatan pendidikan, media pendidikan,
buku teks dan peralatan lainnya yang penggunaannnya lebih dari satu tahun.
Lanjutan

Menurut UU RI No. 20 Tahun 2003


Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian
diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa
dan Negara
• Jadi dapat disimpulkan bahwa biaya investasi pendidikan
merupakan penanaman modal yang digunakan untuk biaya
penyelenggaraan pendidikan bagi peserta didik untuk
mengembangkan potensi yang dimilikinya sehingga ke
depannya dapat memiliki manfaat bagi dirinya sendiri,
masyarakat maupun bangsa dan Negara.
Menurut Moch Idochi Anwar (2004), konsep-konsep
pembiayaan atau investasi pendidikan meliputi:

1. Konsep Supply Demand

2. Konsep Biaya Untuk Pengambilan Keputusan

3. Pendidikan Sebagai Biaya Ekonomi

4. Pendidikan sebagai bentuk modal yang produktif


Dasar Hukum Biaya Investasi Pendidikan

Secara umum dasar hukum pembiayaan pendidikan atau investasi


pendidikan di Indonesia yaitu:
1. Landasan ideal pembiayaan pendidikan di Indonesia
Landasan ideal ini terutama sebagai perwujudan dan basic value ataupun
beliefs yang tumbuh dan berkembang dari nilai-nilai luhur bangsa Indonesia
sendiri. Nilai-nilai luhur tersebut adalah yang mrnjadi falsafah bangsa
Indonesia yaitu pancasila.
2. Landasan Konstitusional
Secara konstitusional maka kehidupan bernegara telah diatur dalam suatu
Undang-Undang Dasar. Dalam Negara republik Indonesia, maka landasan
konstitusionalnya jelas adalah UUD 1945.
3. Landasan operasional pembiayaan atau investasi pendidikan.
Di Negara Indonesia, landasan operasional pembangunan sertta kebijakan-
kebijakan lainnya didasarkan pada GBHN, PP, Undang-Undang Pendidikan.
Jenis Biaya Investasi Pendidikan

• Berdasarkan Peraturan Kementerian Pendidikan,


Kebudayaan, Riset, dan Teknologi pada Januari 2023
telah menerbitkan Peraturan Menteri Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 18 Tahun 2023
Tentang Standar Pembiayaan Pada Pendidikan Anak Usia
Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan
Menengah. Peraturan tersebut diterbitkan untuk
melaksanakan Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun
2022 Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah
Nomor 57 Tahun 2021. 
lanjutan

Di dalam peraturan tersebut, dijelaskan detail mengenai


jenis-jenis biaya investasi yang terdiri dari investasi lahan,
penyediaan sarana dan prasarana, penyediaan dan
pengembangan sumber daya manusia, dan modal kerja
tetap. Sedangkan jenis-jenis biaya operasional yang
dijelaskan dalam peraturan tersebut meliputi personalia
dan nonpersonalia. Perhitungan satuan biaya pendidikan
juga dijelaskan dalam peraturan tersebut.
Strategi Pengelolaan Biaya Investasi Pendidikan

Menurut Akdon, dkk (2015) model atau strategi


pengelolaan pembiayaan sekolah berdasarkan
kebutuhan belajar ini merupakan salah satu cara
untuk memberikan solusi bagi sekolah dasar agar
menggunakan dana secara efektif dan efisien. Hal ini
terbentuk dari rangkaian kegiatan dalam
merencanakan, mendistribusikan, dan
mengalokasikan dana agar dapat mendukung PBM
yang sesuai dengan kebutuhan belajar peserta didik.
Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)

Manajeman Berbasis Sekolah (MBS) secara umum dapat diartikan sebagai model
manajemen yang memberikan otonomi lebih besar kepada Sekolah dan mendorong
pengambilan keputusan yang melibatkan secara langsung semua warga Sekolah
(Guru, Siswa, Kepala Sekolah, Karyawan, Orang Tua Siswa, dan Masyarakat) untuk
meningkatkan mutu Sekolah. Otonomi
sendiri berarti kewenangan atau kemandirian dalam mengatur dan mengurus dirinya
sendiri, dan merdeka atau tidak tergantung. Dengan kata lain, MBS bertujuan untuk
memberdayakan Sekolah dengan memberikan kewenangan kepada Sekolah untuk
mengambil keputusan bagi kemajuan Sekolah
KESIMPULAN
1. Biaya investasi pendidikan merupakan penanaman modal yang digunakan untuk biaya
penyelenggaraan pendidikan bagi peserta didik untuk mengembangkan potensi yang
dimilikinya sehingga ke depannya dapat memiliki manfaat bagi dirinya sendiri,
masyarakat maupun bangsa dan Negara.
2. Komponen-komponen biaya investasi pendidikan yaitu investasi lahan; penyediaan
sarana dan prasarana; penyediaan dan pengembangan sumber daya manusia; dan modal
kerja tetap.
3. Strategi pengelolaan biaya investasi pendidikan yaitu menggunakan manajemen berbasis
sekolah (MBS). Manajeman Berbasis Sekolah (MBS) secara umum dapat diartikan
sebagai model manajemen yang memberikan otonomi lebih besar kepada Sekolah dan
mendorong pengambilan keputusan yang melibatkan secara langsung semua warga
Sekolah (Guru, Siswa, Kepala Sekolah, Karyawan, Orang Tua Siswa, dan Masyarakat)
untuk meningkatkan mutu sekolah.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai