Anda di halaman 1dari 42

UNIVERSITAS NU SURABAYA

Melepas Generasi Rahmatan Lil’alamin

ASUHAN KEPERAWATAN
DENGAN DIAGNOSIS
WAHAM
Kelompok 10 :
1. Menik Winda Afifah (1130021003)
2. Berliana Djica Jelang R. (1130021004)

1
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Melepas Generasi Rahmatan Lil’alamin

APA ITU WAHAM?


• Pengertian waham sendiri yaitu keyakinan yang salah, yang didasarkan
oleh kesimpulan yang salah tentang realita eksternal yang dimana
keyakinan itu dipertahankan dengan kuat.

• Waham merupakan suatu gangguan dimana penderitanya memiliki rasa


realita yang berkurang atau terdistorsi dan tidak dapat membedakan mana
yang nyata dan tidak.

2
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Melepas Generasi Rahmatan Lil’alamin

MACAM-MACAM WAHAM
• Waham Kebesaran • Waham Bizar
• Waham Curiga • Waham Sisip Pikir
• Waham Agama (Thought of Insertion)
• Waham Somatik • Waham Siar Pikir
(Thought of
• Waham Nihilistik
Broadcasting)
• Waham Control Pikir
(Thought of Contolled)

3
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Melepas Generasi Rahmatan Lil’alamin

RENTANG RESPON WAHAM


Respon Adaptif Respon Maladaptif

Pikiran Logis Disorientasi Pikiran Gangguan


Pikiran/Waham
a) Persepsi akurat a) Ilusi a) Sulit berespon
b) Emosi Konsisten b) Reaksi emosi b) Perilaku kacau
c) Perilaku sesuai berpositif atau c) Isolasi sosial
d) Berhubungan sosial bernegatif
c) Perilaku aneh/tidak
biasa
d) Menarik diri

4
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Melepas Generasi Rahmatan Lil’alamin

ETIOLOGI WAHAM
1. Faktor Predisposis
a) Biologis
Pola keterlibatan keluarga relative kuat yang muncul di kaitkan dengan
waham.
b) Teori Psikososial
System Keluarga : Beberapa ahli teori meyakini bahwa individu paranoid
memiliki orang tua yang dingin, perfeksionis, sering menimbulkan
kemarahan, perasaan mementingkan diri sendiri yang berlebihan dan tidak
percaya ada individu tersebut. Klien menjadi orang dewasa yang rentan karena
pengalaman awal ini.
c) Teori Interpersonal
Orang yang mengalami psikosis akan menghasilkan suatu hubungan orang
tua-anak yang penuh dengan ansietas tinggi.

5
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Melepas Generasi Rahmatan Lil’alamin

d) Psikodinamika
Perkembangan emosi terhambat karena kurangnya rangsangan atau perhatian
ibu, sehingga bayi mengalami penyimpangan rasa aman dan gagal
membangun rasa percayanya. Sikap curiga kepada seseorang di
manifestasikan dan dapat berlanjut di sepanjang kehidupan

2. Faktor Presipitasi
a) Biologi
Stress biologi yang berhubungan dengan respon neurologik yang maladaptif
termasuk:
▪ Gangguan dalam putaran umpan balik otak yang mengatur proses
informasi
▪ Abnormalitas pada mekanisme pintu masuk dalam otak yang
6
mengakibatkan ketidakmampuan secara selektif menanggapi rangsangan.
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Melepas Generasi Rahmatan Lil’alamin

b) Stres lingkungan
Stres biologi menetapkan ambang toleransi terhadap stress yang berinteraksi
dengan stressor lingkungan untuk menentukan terjadinya gangguan perilaku.
c) Pemicu gejala
Pemicu merupakan prekursor dan stimulus yang sering menunjukkan episode
baru suatu penyakit. Pemicu yang biasa terdapat pada respon neurobiologik
yang maladaptif berhubungan dengan kesehatan. Lingkungan, sikap dan
perilaku individu

7
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Melepas Generasi Rahmatan Lil’alamin

PATOFISIOLOGI WAHAM
a. Lack of Human Need (Fase Kurangnya Kebutuhan Manusia)
Waham dimulai dengan terbatasnya kebutuhan fisik maupun psikis seseorang.
Secara fisik, orang dengan gangguan waham memiliki keterbatasan status
social dan juga ekonomi. Keinginan seseorang yang biasanya sangat miskin
dan juga menderita, mendorong orang tersebut untuk melakukan kompensasi
(pencarian kepuasan dalam suatu bidang tertentu) yang salah.
b. Control Internal and External (Fase Kendali Internal dan Eksternal)
Orang dengan gangguan waham, merasa bahwa menghadi suatu kenyataan
merupakan suatu hal yang sulit. Orang tersebut akan mencoba berfikir secara
logis bahwa apa yang diyakini dan apa yang dikatakannya adalah sebuah
kebohongan, dimana hal ini dilakukan untuk menutupi suatu kekurangan
8
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Melepas Generasi Rahmatan Lil’alamin

c. Environment Support (Fase Dukungan Lingkungan)


Kepercayaan beberapa orang didalam lingkungan terhadap klien membuat
klien merasa didukung. Dimana jika dibiarkan, lama kelamaan perkataan yang
terus diulang oleh orang di sekitarnya tersebut dapat membuat klien
kehilangan kendali diri yang dapat dapat mengakibatkan tidak berfungsinya
norma (super ego) yang ditandai dengan ketiadaan perasaan berdosa Ketika
berbohong.

9
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Melepas Generasi Rahmatan Lil’alamin

d. Comforting (Fase Kenyamanan)


Klien akan merasa nyaman dengan keyakinan dan juga kebohongan yang
dilakukannya. Klien juga akan menganggap bahwa semua orang sama, yaitu
mereka akan mempercayai dan mendukungnya. Keyakinan ini disertai dengan
halusinasi dan terjadi Ketika klien menyendiri dari lingkungannya. Pada tahap
selanjutnya, klien akan lebih sering menyendiri dan akan menghindari
interaksi social (isolasi sosial).

10
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Melepas Generasi Rahmatan Lil’alamin

e. Improving (Fase Peningkatan)


Ketiadaan konfontasi dan upaya-upaya koreksi dapat meningkatkan keyakinan
yang salah pada klien. Tema waham yang sering muncul adalah tema seputar
pengalaman traumatic masa lalu atau kebutuhan-kebutuhan yang tidak
terpenuhi (rantai yang hilang). Isi waham dapat menimbulkan ancaman pada
disi sendiri maupun orang lain. Waham memang bersifat menetap dan sulit
untuk dikoreksi. Akan tetapi sangat penting sekali untuk mengguncang
keyakinan klien dengan cara konfontatif dan memperkaya keyakinan
religiusnya

11
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Melepas Generasi Rahmatan Lil’alamin

MANIFESTASI KLINIS WAHAM


Menurut Sutejo, 2017 gejala gangguan waham dibagi menjadi beberapa
kategori, yaitu :

a) Gejala Kognitif Waham


b)Tidak mampu membedakan realita dan fantasi
c) Keyakinan yang kuat terhadap keyakinan palsunya
d)Mengalami kesulitan dalam berpikir realita
e) Tidak mampu dalam mengambil keputusan
f) Gejala Afektif Waham
g)Situasi yang tidak sesuai dengan kenyataan
h)Afek tumpul (blunted affect)
12
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Melepas Generasi Rahmatan Lil’alamin

i) Gejala Perilaku dan p) Impulsive


Hubungan Sosial q) Curiga
j) Hipersensitifitas r) Pola pikir stereotip
k) Depresi s) Gejala Fisik
l) Ragu-ragu • Kebersihan diri kurang
m) Hubungan interpersonal • Muka pucat
dengan orang lain • Sering menguap
bersifat dangkal
• Turunnya berat badan dan
n) Mengancam secara nafsu makan
verbal
• Sulit tidur
o) Aktivitas tidak tepat 13
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Melepas Generasi Rahmatan Lil’alamin

MEKANISME KOPING
Merupakan perilaku yang mewakili upaya untuk melindungi klien dari
pengalaman yang menakutkan dengan respon neurobiologist yang
maladaptive, meliputi :

a) Regresi berhubungan dengan masalah proses informasi dengan upaya


untuk mengatasi ansietas

b) Proyeksi sebagai upaya untuk menjelaskan kerancuan persepsi, menarik


diri, serta mengingkari pada keluarga

14
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Melepas Generasi Rahmatan Lil’alamin

PENATALAKSANAAN MEDIS
a) Psikofarmalogi
• Litium Karbonat

Jenis litium yang paling sering digunakan untuk mengatasi gangguan


bipolar, menyusul kemudian litium sitial. Litium masih efektif dalam
menstabilkan suasana hati pasien dengan gangguan bipolar.
• Haloperidol

Obat anti psikotik (mayor tranquiliner) pertama dari turunan butirofenon.


Mekanisme kerja yang tidak diketahui. Haloperidol efektif untuk pengobatan
kelainan tingkah laku berat pada anak-anak yang sering membangkang,
untuk pengobatan jangka pendek, pada anak yang hiperaktif juga melibatkan
aktivitas motorik berlebih memiliki kelainan tingkah laku. 15
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Melepas Generasi Rahmatan Lil’alamin

• Karbamazepin

Karbamazepin terbukti efektif, dalam pengobatan kejang psikomotor, dan


neuralgia trigeminal. Karbamazepin secara kimiawi tidak berhubungan dengan
obat anti konvulsan lain atau obat lain yang digunakan untuk mengobati nyeri
pada neuralgia trigeminal.

16
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Melepas Generasi Rahmatan Lil’alamin

b) Pasien hiperaktif atau agitasi anti psikotik potensi rendah


Penatalaksanaan ini berarti mengurangi dan menghentikan agitasi untuk
pengamanan pasien. Hal ini menggunakan penggunaan obat anti psikotik
untuk pasien waham
c) Antipsikosis atipikal (olanzapin, risperidone)
Pilihan awal Risperidone tablet 1mg, 2mg, 3mg atau Clozapine tablet
25mg, 100mg.

d. Tipikal (klorpromazin, haloperidol), klorpromazin 25-100mg


Efektif untuk menghilangkan gejala positif.

17
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Melepas Generasi Rahmatan Lil’alamin

e) Penarikan diri selama potensi tinggi seseorang mengalami waham

Hal ini berarti penatalaksanaannya penekanan pada gejala dari waham


itu sendiri, yaitu gejala penarikan diri yang berkaitan dengan kecanduan
morfin biasanya sewaktu- waktu sebelum waktu yang berikutnya,
penarikan diri dari lingkungan social.

f) ECT tipe katatonik

ECT bisa menjadi pilihan jika gejala yang parah atau jika obat-obatan tidak
membantu meredakan episode katatonik.

g) Psikoterapi

Psikoterapi mungkin tidak sesuai untuk semua orang, terutama jika gejala terlalu
berat untuk terlibat dalam proses terapi yang memerlukan komunikasi dua arah.
18
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Melepas Generasi Rahmatan Lil’alamin

POHON MASALAH

19
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Melepas Generasi Rahmatan Lil’alamin

ASUHAN KEPERAWATAN
1. Identitas Klien
• Inisial : Ny.X
• Jenis kelamin : Perempuan
• Umur : 63 Tahun
• Agama : Kristen
• Status : Menikah
• Tanggal pengkajian : 25 Februari 2023
• Informent : Status klien dan komunikasi dengan klien.

20
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Melepas Generasi Rahmatan Lil’alamin

2. Alasan Masuk Rumah Sakit


• Alasan klien masuk RSJ Menur Surabaya adalah karena klien
meresahkan masyarakat, menghancurkan barang-barang, bicara terus
menerus, merasa dirinya adalah pengusaha kaya raya, dan merasa
dirinya paling hebat.

3. Keluhan Utama
• Keluarga klien mengatakan bahwa klien sering mengatakan jika
dirinya pengusaha kaya raya dan paling hebat diantara keluarganya.
Keluarga klien juga mengatakan bahkan klien akan melukai orang
sekitar dan mengamuk apabila perkataannya tidak didengarkan dan
dianggap hanya hayalan.
21
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Melepas Generasi Rahmatan Lil’alamin

4. Faktor Predisposisi
• Klien pernah masuk RSJ sebelumnya pada tahun 2021, klien mengatakan
sudah mengalami seperti ini sejak masih lajang dan sudah berulang kali
diantar keluarga kerumah sakit jiwa. Klien tidak pernah mengalami
penganiayaan maupun kekerasan. Klien mengatakan mempunyai 5 orang
anak dan salah satu anaknya juga mengalami gangguan jiwa yang
sekarang sedang dirawat di Rumah Sakit Jiwa karena membakar toliet
umum. Klien mengatakan pernah ingin berkuliah dan ingin menjadi
polisi namun gagal. Klien juga merasa sedih karena tidak dapat
memfasilitasi anaknya untuk melanjutkan kejenjang pendidikan yang
lebih tinggi karena keterbatasan biaya, ia merasa bahwa hidupnya
menjadi terbengkalai.
22
Masalah Keperawatan: Koping individu inefektif.
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Melepas Generasi Rahmatan Lil’alamin

5. Fisik
• Klien tidak memiliki keluhan fisik, saat dilakukan pemeriksaan
tanda-tanda vital, didapatkan hasil
TD : 150/90 mmHg
N : 100x/i
S : 36,6 C
P : 22x/i. Klien memiliki tinggi badan 160 cm dan berat badan 70 Kg.

Masalah Keperawatan: -

23
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Melepas Generasi Rahmatan Lil’alamin

6. Pikososial
• Genogram

24
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Melepas Generasi Rahmatan Lil’alamin

• Konsep Diri

a) Gambaran diri : Klien menyukai seluruh tubuhnya dan tidak ada


yang cacat. Klien tidak menyukai ketika perkataannya tidak dipercaya
sehingga mudah emosional
▪ Masalah Keperawatan: Gangguan komunikasi verbal
b) Identitas : Klien mengatakan memiliki 5 orang saudara dan beliau
mengatakan anak ke 2 dari 6 bersaudara. Klien dapat menyebutkan nama,
jenis kelamin dan juga alamat tempat tinggal dengan baik dan sesuai.
▪ Masalah Keperawatan: -

25
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Melepas Generasi Rahmatan Lil’alamin

c) Peran : Klien merasa gagal menjadi orang tua karena tidak dapat
memenuhi kebutuhan pendidikan anaknya. Klien merasa gagal menjadi
seorang nenek karena tidak dapat memberikan contoh yang baik dan
tidak dapat memberikan kasih sayang kepada cucunya. Dalam lingkungan
masyarakat klien merasa tidak dibutuhkan sehingga merasa seperti
dikucilkan
▪ Masalah Keperawatan: Gangguan konsep diri: Harga diri
rendah
d) Ideal diri : klien mengatakan bahwa seharusnya ia menjadi seorang
pengusaha yang kaya raya dan sukses
▪ Masalah Keperawatan: Gangguan komunikasi verbal

26
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Melepas Generasi Rahmatan Lil’alamin

e) Harga diri : Klien mengatakan merasa tidak dihargai oleh


lingkungannya dan merasa malu jika berbaur dengan warga sekitar
▪ Masalah keperawatan: Gangguan konsep diri : Harga diri
rendah

27
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Melepas Generasi Rahmatan Lil’alamin

• Spiritual

a) Nilai dan Keyakinan : Klien meyakini penyakitnya merupakan salah satu


bentuk hukuman dari Tuhan karena tidak dapat memenuhi tugas dan
kewajibannya
• Masalah Keperawatan: Gangguan komunikasi verbal

b) Kegiatan Ibadah : klien mengatakan lebih rajin menjalani ibadah ketika


mendapatkan penyakit ini, karena ia merasa penyakitnya merupakan
hukuman sehingga harus meminta pengampunan
• Masalah Keperawatan: Gangguan konsep diri: Harga diri
rendah

28
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Melepas Generasi Rahmatan Lil’alamin

• Status Mental

a) Penampilan
Penjelasan : Klien rapi dan bersih, klien mandi 2x sehari menggunakan
shampo dan sabun dan menggosok gigi nya.
• Masalah Keperawatan: -
b) Pembicaraan
Penjelasan : Klien saat diberikan pertanyaan kadang-kadang menjawab
dengan nada yang cukup keras sehingga membuat tidak nyaman bagi yang
mendengarkan
• Masalah keperawatan : Gangguan komunikasi verbal

29
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Melepas Generasi Rahmatan Lil’alamin

c) Aktivitas Motorik
Penjelasan : Klien tamibu tegang ketika diajak berkomunikasi
• Masalah keperawatan : Gangguan komunikasi verbal

d) Alam perasaan

Penjelasan : Klien merasa malu karena tidak memenuhi kebutuhan rumah


tangga, klien juga sedih tinggal di RSJ terlebih keluarga jarang datang
menjenguk. Klien sangat rindu dengan keluarganya.
• Masalah keperawatan : Harga Diri Rendah

e) Afek
Penjelasan : Afek klien datar, klien menjawab pertanyaan dari perawat
• Masalah Keperawatan: Gangguan komunikasi verbal
30
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Melepas Generasi Rahmatan Lil’alamin

f) Interaksi selama wawancara


Penjelasan : selama menjelaskan klien tamibu gelisah dan tidak focus dengan
perawat
• Masalah Keperawatan: Gangguan komunikasi verbal

g) Persepsi
Penjelasan : Klien tidak mengalami gangguan persepsi sensori
• Masalah Keperawatan: -

h) Proses Pikir
Penjelasan : Klien berfikir seperti Flight of idea. Klien pada saat di ajak
berbicara tidak nyambung, menjawabnya tidak tepat pada fokus pertanyaan
dari pembicaraan.
• Masalah keperawatan : Waham 31
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Melepas Generasi Rahmatan Lil’alamin

i) Isi pikir
Penjelasan : Klien mengatakan terobsesi menjadi seorang pengusaha sukses
dan kaya raya serta mengatakan berpendidikan tinggi padahal klien hanya
tamat SLTA.
• Masalah Keperawatan : Waham (Waham Kebesaran)

j) Tingkat kesadaran
Penjelasan : klien mengatakan sadar bahwa dirinya merupakan pengusaha
yang hebat
• Masalah keperawatan : Waham (Waham Kebesaran)

k) Memori
Penjelasan : klien mengatakan mengingat beberapa hal yang terjadi.
• Masalah Keperawatan: - 32
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Melepas Generasi Rahmatan Lil’alamin

l) Tingkat konsentrasi berhitung


Penjelasan : Klien kurang mampu berkonsentrasi dan klien mampu berhitung
sederhana tanpa bantuan orang lain.
• Masalah Keperawatan: Gangguan komunikasi verbal

m) Kemampuan penilaian
Penjelasan : Klien mampu menilai mana yang lebih diutamakan dalam
mengambil keputusan.
• Masalah Keperawatan: -

n) Daya tilik diri


Penjelasan : Klien merasa bahwa dirinya adalah seorang pengusaha sukses
yang kaya raya dan berpendidikan tinggi
• Masalah keperawatan : Waham (Waham Kebesaran) 33
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Melepas Generasi Rahmatan Lil’alamin

7. Kebutuhan Persiapan Pulang

a) Makan, Minum, BAB/BAK

Pasien dapat mengambil makan dan minum dan dapat kekamar mandi untuk
BAB/BAK.
• Masalah Keperawatan: -

a) Mandi, beribuaian/berhias
Pasien mengatakan dapat mandi dan beribuaian secara mandiri
• Masalah Keperawatan: -

a) Istirahat dan tidur

Tidur siang lama : 13.00 WIB s/d 13.30 WIB, tidur malam lama : 20.00 WIB s/d 05.00
WIB, kegiatan sebelum/sesudah : klien sebelum tidur rajin cuci muka/bangun tidur
selalu berdoa.
• Masalah Keperawatan: -
34
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Melepas Generasi Rahmatan Lil’alamin

8. Mekanisme Koping
Klien tidak mampu berkomunikasi dengan baik di lingkungan, klien mampu
berolahraga. Pada saat diajak berbicara reaksi lambat/berlebih
• Masalah Keperawatan: Gangguan interaksi sosial

9. Masalah Psikososial dan Lingkungan


Klien mengatakan bahwa ia pernah gagal dalam mencapai cita-citanya serta
pekerjaannya dan terkadang tidak mau berkomunikasi/bergaul dengan teman
sekiar, asik dengan dirinya sendiri.
• Masalah Keperawatan: Gangguan interaksi sosial

35
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Melepas Generasi Rahmatan Lil’alamin

10.Pengetahuan Kurang Tentang Gangguan Jiwa


Klien mengatakan tidak mengetahui tentang gangguan jiwa yang di alaminya
dan obat yang dikonsumsinya.
• Masalah Keperawatan: Defisit Pengetahuan

11. Aspek Medik


Diagnosa medis : Skizofrenia Paranoid Terapi medis yang diberikan:
a) Resperidon tablet 2 mg 3x1
b) Clozapine tablet 3x1

36
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Melepas Generasi Rahmatan Lil’alamin

12. Analisa Data

37
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Melepas Generasi Rahmatan Lil’alamin

38
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Melepas Generasi Rahmatan Lil’alamin

13.Diagnosa Keperawatan
a) Gangguan Proses Pikir : Waham (Waham Kebesaran)
b) Gangguan Konsep Diri : Harga Diri Rendah
c) Risiko Perilaku Kekerasan
d) Koping Individu Inefektif

39
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Melepas Generasi Rahmatan Lil’alamin

14. Intervensi Keperawatan

40
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Melepas Generasi Rahmatan Lil’alamin

41
UNIVERSITAS NU SURABAYA
Melepas Generasi Rahmatan Lil’alamin

TERIMAKASIH

42

Anda mungkin juga menyukai