Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

KLIMAKTERIUM OLEH

1. YUNITA TRISNA (011221096)


2. EUSTAKHEA NURHAYATI MURNI (011221097)
3. YOHANITA FIRMINA DA ATE (011221099)
4. MARIA SUYANTI (011221104)
5. DINA DINCE TELUPERE (011221090)
6. ESTER TIA (011221095)
7. WIHELMUS WODA (011221106)
8. VIRGINUS SABINUS (011221107)

9. YULITA VELNTINA MAWARADA (011221103)


BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

 Menurut data dari WHO di Asia sendiri perkiraan pada tahun 2025 wanita menopause akan
terjadi lonjakan dari jumlah 170 juta jiwa akan menjadi 373 juta jiwa.

 Penduduk Indonesia tahun 2021 mencapai sekitar 262,6 juta jiwa yang terdiri dari sebagian
besar wanita usia menopause mencapai 30,3 juta jiwa dengan usia rata-rata 50 tahun (Maya
rafida, 2022

 Data lain menyebutkan bahwa pertumbuhan perempuan klimakterium diperkirakan akan terus
mengalami peningkatan hingga lebih dari satu miliar di tahun 2030 (Dr. Tedi Priatna, 2015).
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
 

A. PENGERTIAN KLIMAKTERIUM
 Klimakterium merupakan bagian dari masa sebelum terjadinya menopause,
yaitu masa dimana siklus mentruasi mulai berlangsung tidak teratur dan
pada masa tersebut seorang wanita akan mengalami beberapa gejala
klimakterium, salah satunya adalah hot flash yaitu kemerahan pada kulit
kepala, dada, wajah, hingga leher yang terasa panas
 Klimakterium dimulai pada akhir tahap reproduksi dan berakhir
pada awal senium, masa ini berlangsung beberapa tahun
sebelum dan setelah menopause (Hafifah Munawar, 2013) dalam
(Dr. Tedi Priatna, 2015).
 

TAHAP KLIMAKTERIUM
1. Premenopause: 2. Perimenopause: 3. Menopause:
1.Premenopause:
fase perimenopause merupakan
Masa sebelum
sejak Fasemenopause,
fungsi reproduksinya mulai menurun, sampai timbulnya keluhan atau tanda-tanda menopausemulai
suatu keadaan
pada usia
40 tahun. fase perpindahan antara
berlangsungnya peri dimana wanita yang tidak
premenopause dan
menopause, yaitu sejak
2.Perimenopause: mengalami haid terhitung setelah
pascamenopause Menurut WHO
fungsi reproduksinya dua belas bulan dari haid
Fasemenurun,
perimenopause (1996) dan North American
merupakan fase perpindahan antara premenopause danterakhirpascamenopause. Menurut
mulai sampai
WHO (1996) dan North American Menopause Society(2000) perimenopause terjadi dalam waktu dua
Menopause Society(2000)
timbulnya keluhan atau
hingga delapan tahun sebelum menopause atau dapat dikatakan kejadian yang muncul satu tahun setelah
menstruasimenopause, perimenopause terjadi dalam
yang terakhir. Keluhan yang muncul pada fase ini siklushaid yang tidak teratur dan kadar LH,
tanda-tanda
waktu(normal,
FSH, serta estrogen sangat bervariasi dua hingga delapan
rendah tahun
atau tinggi).
mulai pada usia 40 tahun
sebelum menopause atau dapat
3. Menopause:Fasemenopause suatu keadaan dimana wanita yang tidak mengalami haid terhitung setelah dua belas
dikatakan
bulan dari haid terakhir. Kadar FSH kejadian yang muncul
darah >35
satu tahun setelah menstruasi yang
4 Pascamenopause: terakhir

Fase pascamenopause terjadi setelah fasemenopause sampai


senium yang dimulai setelah dua belas bulan paska
amenorea
PROSES KLIMAKTERIUM

 Secara Endokrinoligis, wanita mengalami proses menua sejak dalam kandungan.


 Sejumlah 7.000.000 sel telur (folikel) terdapat pada kedua ovarium janin yang berusia 20 – 24 minggu dan
berkurang akibat penghancuran. Sehingga sewaktu dilahirkan folikel bayi wanita tinggal 2.000.000 buah.
Jumlah tersebut menjadi 200.000 saat mendapat menstruasi pertamanya pada masa pubertas. Menstruasi
adalah perdarahan pervagina vagina akibat kerja ovulasi namun sel telur tidak dibuahi sperma sehingga
terjadi pelepasan selaput lendir rahim.
 Untuk keteraturan menstuasi maka diperlukan keseimbangan fungsi hormon seperti hormom FSH (follicle
Stimulating Hormone) dan LH (Luteinizing Hormone) yang diproduksi di otak serta hormon esterogen dan
progresteron di ovarium.
 Pada usia reproduktif, indung telur (ovarium) wanita mengandung 200.000-400.000 kantong kecil (follicle)
yang berisi bahan-bahan yang diperlukan untuk membentuk sel telur matang (ova). Indung telur juga
menghasilkan dua jenis hormon utama, yaitu estrogen dan progesteron.
Lanjutan,,,,,,,,,

 Kemampuan indung telur menghasilkan follicle dan hormon menurun dengan bertambahnya
usia. Klimakterium terjadi apabila pembentukan sel telur pada follicle telah dihentikan.
 Klimakterium juga ditandai dengan berhentinya sekresi estrogen dan progesteron suatu
ketika tidak tersedia lagi folikel yang cukup. Produksi esterogenpun berkurang dan tidak
terjadi haid lagi yang berakhir dengan terjadinya klimakterium.
 Setelah memasuki usia klimakterium akan selalu ditemukan kadar FSH yang tinggi (> 40
mlU/ml). Diagnosis menopause merupakan diagnosis retrospektif. Bila seorang wanita tidak
haid selama 12 bulan ,dan dijumpai kadar FSH darah > 40 mIU/ml dan kadar estradiol < 30
pg/ml, telah dapat dikatakan wanita tersebut elah mengalami klimakterium (Priyati, 2011).
 
BATASAN USIA KLIMAKTERIUM

 umumnya seorang wanita akan mengalami menopause sekitar


usia 46-55 tahun. Pada usia tersebut fungsi endokrin
reproduksi mulai menurun pada usia 45 tahun dan mulai
berhenti pada usia 55 tahun.
 Pramenopause terjadi pada usia antara 46-50 tahun yang
merupakan awal terjadinya klimakterium,
 sedangkan pasca menopause terjadi pada usia 51-55 tahun
yang merupakan akhir dari kejadian klimakterium
 Pada wanita usia 56 tahun keatas sudah memasuki masa
presenil yang kemudian memasuki masa senile pada usia 65
tahun keatas (Kasdu, 2002) dalam (Priyati, 2011)
 
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KLIMAKTERIUM
1. Awal menstruasi (Usia menarche) 2.Beban pekerjaan 3,Jumlah anak
Wanita yang bekerja akan makin sering seorang wanita
Wanita yang terlambat mendapat mengalami kejadian
menstruasi, misalnya pada usia klimakterium lebih cepat melahirkan maka makin tua atau lama
16 atau 17 tahun akan dibandingkan yang tidak bekerja.
mengalami klimakterium lebih mereka memasuki masa menopause.
Hal ini dipengaruhi
awal. Sedangkan wanita yang perkembangan psikis seorang
cepat mendapat menstruasi , wanita
misalnya pada usia 10 atau 13 6.Merokok
tahun ,cenderung lebih lambat
5.Diabetes melitus wanita yang perokok akan
memasuki masa
mengalami masa menopause pada
klimakterium ,biasanya kira-kira
Diabetes yang disebabkan oleh autoimun usia yang lebih muda yaitu 43
pada usia 50 tahun
dapat menyebabkan menopause sampai 50 tahun
(wirakusumah, 2003).

4.Usia Melahirkan anak terakhir 7.Pemakaian kontrasepsi


bahwa semakin tua seseorang melahirkan Pemakaian kontrasepsi ini, khususnya alat kontrasepsi jenis hormonal.
anak, semakin tua ia memasuki usia
menopause
KELUHAN YANG TERJADI PADA KLIMAKTERIUM

1. Hot flushes (perasaan panas) 7.Gangguan mata


 
2. Keringat berlebihan 8.Nyeri tulang dan sendi

3. Vagina kering

4.Tidak dapat menahan air seni

5.Hilangnya jaringan penunjang

6.Penambahan berat badan


PERUBAHAN FISIK PADA KLIMAKTERIUM
4.Vulva Jaringannya menipis
1. Rahim
karena berkurang dan hilangnya
Rahim mengalami atropi, panjang menyusut dan dindingnya
jaringan lemak serta jaringan
menipis, jaringan miometrium menjadi sedikit dan lebih banyak
mengandung jaringan fibrotik, leher rahim menyusut tidak elastis, kulitnya menipis dan
menonjol kedalam vagina bahkan lama lama akan merata
pembuluh darah berkurang
dengan dinding vagina
sehingga menyebabkan
2.Saluran telur
pengerutan lipatan vulva, terjadi
Lipatan-lipatan saluran menjadi lebih pendek, menipis, dan mengkerut, rambut getar yang
ada pada ujung saluran telur atau fimbria menghilang, indung telur setelah wanita gangguan rasa gatal dan juga
melewati akhir usia 30 an, produksi indung telur berangsur angsur menurun hilangnya sekret kulit serta
3.Serviks dan vagina mengerutnya lubang masuk
Seperti halnya rahim dan indung telur, serviks juga mengalami pengerutan dan kemaluan serta berkurangnya
memendek, vagina mengalami kontraktur (melemahnya otot jaringan), panjang dan selaput pembuluh darah dan
lebar vagina juga mengalami pengecilan, forniks menjadi dangkal, atropi vagina serabut elastis. Semua keadaan
berangsur-angsur menghilang, selaput lendir alat kelamin akan menipis dan tidak lagi ini mempengaruhi munculnya
mempertahankan elastisitasnya akibat fibrosis. gangguan nyeri waktu senggama.
Menurut Dr.Levina S.Pakasi dalam bukunya Menopause, masalah
dan penanggulangannya yang dikutip oleh Kasdu (2002)
menyebutkan terjadi perubahan tubuh lainnya sebagai dampak
kurangnya esterogen menjelang menopause:
a. Payudara: bentuk payudara akan mengecil, mendatar, dan mengendor.
5.Perubahan hormon
Hal ini terjadi karena pengaruh atrofi pada kelenjar payudara.puting
Menurunnya kadar hormon
susu juga mengecil dan pigmentasinya berkurang
progresteron menyebabkan terjadi
b. Dasar pinggul: kekuatan dan elastisitasnya menghilang karena atropfi
perubahan haid menjadi sedikit,
dan melemahnya daya sokong akibat turunnya alat-alat kelamin
jarang, bahkan siklus haidnya
bagian dalam.
mulai terganggu. Hal ini
c. Anus dan perenium: lemak di bawah kulit menghilang, otot
disebabkan tidak tumbuhnya
mengalami pengerutan sehingga melemahnya fungsi
selaput lendir rahim akibat
d. Kandung kemih: aktivitas kendali otot kandung kemih menurun
rendahnya hormon esterogen.
sehingga lebih sering ingin buang air.
PERUBAHAN PSIKIS PADA KLIMAKTERIUM

Perubahan psikis yang terjadi pada kejadian klimakterium sering menyebabkan


perasaan tertekan,depresi dan cepat marah. Gangguan sistim psikis dan neurotik
berupa depresi, kelelahan fisik, insomatik, susah tidur serta rasa sakit. Beberapa
gejala psikologis yang menonjol ketika memasuki klimakterium adalah mudah
tersinggung, kecemasan, perubahan mood, gangguan tidur, depresi dan
perubahan kognitif. Ada juga yang merasa kehilangan harga diri karena
menurunnya daya tarik fisik dan seksual, mereka merasa tidak dibutuhkan oleh
suami dan anak-anak mereka, serta merasa kehilangan feminimitas karena fungsi
reproduksi yang hilang.
A. PENANGANAN PADA KLIMAKTERIUM
1. Terapi vagina
4.Edukasi
Terapi vagina adalah pengobatanfarmakologis lini pertama
Pengobatan genitourinary syndrome of
yang direkomendasikan oleh North American Menopause menopause (GSM) yang tepat bergantung pada
Society (NAMS). komunikasi terbuka dan efektif antara pasien
wanita dan dokter periksa, namun survei
.Terapi fisik menunjukkan bahwa banyak wanita enggan untuk
Terapi otot dasar panggul mungkin berguna untuk pengobatan memulai diskusi tentang gejala mereka

disfungsi otot dasar panggul non-relaksasi yang dipicu oleh


aktivitas seksual yang menyakitkan terkait dengan genitourinary
syndrome of menopause(GSM).

. Pelumas atau pelembab


Bagi wanita yang enggan menggunakan estrogen vagina, sering direkomendasikan
pelumas dan pelembab non- hormonal untuk meredakan kekeringan dan dispareunia
vagina ringan hingga sedang dalam jangka pendek.
Pencegahan Terhadap Sindrom Klimakterium:
1. Pengaturan makanan (rendah lemak / kolesterol, cukup vitamin A, C, D, E
dan cukup serat).
2. Mengkonsumsi makanan yang mengandung fitoestrogen, seperti:
a.Isoflavon; terdapat pada kacang-kacangan,
b.Lignan; terdapat pada padi, sereal dan sayur-sayuran,
c.Caumestran ; terdapat pada daun semanggi. Mengkonsumsi makanan
dengan kadar gula rendah dan tidak berlebihan.
3.Tambahan Asupan Kalsium 1000-15000 mg / hari dan vitamin D.
4.Kontrol rutin 1 tahun sekali (Pap Smear)
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN DAN SARAN

Anda mungkin juga menyukai