Anda di halaman 1dari 28

KELOMPOK 1

PRODUKSI BAHAN OBAT


ASAL
MIKROORGANISME
(BAKTERI)

Nama Anggota :
• Rizky Pramana Putra (200211701003)
• Salshabillah Audi (210211701005)
• Khotimah Cahyaningtyas (200211701008)
PENDAHULUAN
Bahan obat asal mikroorganisme adalah senyawa kimia yang dihasilkan
oleh mikroorganisme tertentu yang memiliki aktivitas farmakologis atau
terapeutik. Mikroorganisme yang umumnya digunakan dalam produksi
bahan obat meliputi bakteri, jamur, dan mikroalga.

Banyak bahan obat-obatan berasal dari mikroorganisme, termasuk


bakteri. Beberapa bakteri menghasilkan senyawa-senyawa yang memiliki
aktivitas antimikroba dan dapat digunakan sebagai obat-obatan. Beberapa
contoh bakteri yang dijadikan sumber senyawa obat adalah Streptomyces,
Bacillus, dan Escherichia coli.
PEMBAHASAN

Bakteri Escherichia Bakteri


coli Paenibacillus polymyxa

1. Pengenalan Bakteri 1. Pengenalan Bakteri


2. Profil obat yang dihasilkan 2. Profil obat yang dihasilkan
oleh bakteri oleh bakteri
3. Mekanisme Kerja 3. Mekanisme Kerja
4. Biosintesis Obatnya 4. Biosintesis Obatnya
Bakteri Escherichia coli
PENGENALAN BAKTERI
Escherichia coli atau E.coli adalah bakteri Gram negatif
yang termasuk dalam family Enterobacteriaceae, yang ada di
dalam tubuh manusia. Bergerak menggunakan flagel dan
berbentuk batang pendek atau biasa disebut kokobasil.

Bakteri Escherichia coli (E. coli) adalah salah satu jenis


bakteri Gram-negatif yang banyak digunakan dalam produksi
obat-obatan melalui teknologi rekayasa genetika. Beberapa
obat yang dihasilkan dari E. coli antara lain insulin, interferon
alfa, somatostatin, dan lain-lain.
OBAT YANG DIHASILKAN OLEH BAKTERI

BAKTERI ESCHERICHIA
COLI

INSULIN INTERFERON ALFA SOMATOSTATIN


INSULIN

Insulin adalah hormon yang diproduksi oleh pankreas dan berperan


dalam pengaturan kadar gula darah. Ketika tubuh tidak dapat
memproduksi insulin dengan cukup, maka diabetes akan terjadi.
Oleh karena itu, insulin sintetis telah menjadi terapi utama untuk
mengobati diabetes tipe 1 dan tipe 2.

Insulin adalah protein yang terdiri dari dua rantai peptida yang
dihubungkan oleh ikatan disulfida. Insulin dapat dihasilkan melalui
teknologi rekayasa genetika dengan menggabungkan gen insulin
manusia ke dalam plasmid E. coli, sehingga E. coli dapat
memproduksi insulin manusia dalam jumlah yang cukup besar.
CONTOH OBAT
Humulin R (Reguler) Cartridge adalah cairan insulin untuk injeksi subkutan
(di bawah kulit) yang diproduksi melalui proses DNA rekombinan. Humulin R
digunakan untuk mengontrol kadar gula darah pada penderita diabetes melitus
tipe 2 yang membutuhkan insulin. Humulin R termasuk jenis short-acting
insulin dengan durasi aktivitas 6 hingga 8 jam dan terdiri dari kristal seng-
insulin yang dilarutkan dalam cairan bening.
Cara Penyimpanan
Simpan dan letakkan obat pada tempat yang sejuk 2 sampai 8 derajat celcius.
Hindari paparan langsung sinar matahari serta jauhkan dari jangkauan anak-
anak dan binatang peliharaan. Periksa dan perhatikan selalu tanggal pemakaian
sebelum menggunakan obat.

Efek Samping
• Reaksi pada tempat penyuntikan
• Hipoglikemia (kadar gula dalam darah rendah)
• Alergi
• Edema (pembengkakan)
MEKANISME KERJA
● Mekanisme kerja Humulin R dimulai dengan memasuki aliran darah melalui injeksi subkutan.
Setelah masuk ke dalam aliran darah, Humulin R berinteraksi dengan reseptor insulin pada
permukaan sel-sel tubuh, terutama sel-sel otot dan lemak. Interaksi ini mengaktifkan proses
pengambilan glukosa dari darah dan memasukkannya ke dalam sel-sel tubuh.
● merangsang pembentukan glikogen di dalam sel-sel hati. Glikogen adalah bentuk cadangan
glukosa di dalam tubuh yang dapat diambil kembali jika diperlukan. Dengan merangsang
pembentukan glikogen, Humulin R membantu menurunkan kadar gula darah dalam darah.
● meningkatkan absorpsi glukosa oleh sel-sel tubuh, terutama sel-sel otot dan lemak. Sel-sel
ini menggunakan glukosa sebagai bahan bakar untuk aktivitasnya, sehingga kadar gula darah
dalam darah akan semakin menurun.
● menghambat produksi glukosa oleh hati. Biasanya, hati akan memproduksi glukosa dari zat-
zat tertentu jika kadar gula darah dalam darah terlalu rendah. Namun, dengan menghambat
produksi glukosa oleh hati, Humulin R membantu menjaga kadar gula darah dalam darah tetap
stabil.
BIOSINTESIS OBAT
● Proses biosintesis insulin dari E. coli dimulai dengan
memasukkan gen insulin manusia ke dalam vektor
plasmid E. coli. Plasmid E. coli yang mengandung gen
insulin manusia kemudian diintroduksi ke dalam sel E.
coli melalui transformasi. Sel E. coli kemudian dibiakan
dalam medium yang mengandung gula dan nutrisi
lainnya untuk mempercepat pertumbuhannya.

● Setelah pertumbuhan sel E. coli mencapai titik tertentu,


sel-sel tersebut dipanen dan dipecah untuk
membebaskan protein insulin manusia yang diproduksi
oleh bakteri tersebut. Selanjutnya, protein insulin
manusia diisolasi dari sisa-sisa sel E. coli dengan
menggunakan teknik kromatografi dan filtrasi.
INTERFERON ALFA

Interferon alfa adalah salah satu jenis obat imunomodulator yang


digunakan untuk mengobati beberapa jenis kanker, seperti
leukemia, limfoma, dan melanoma. Interferon alfa juga dapat
digunakan untuk mengobati infeksi virus, seperti hepatitis B dan C.

Interferon alfa adalah protein yang dihasilkan oleh sel darah putih
sebagai respons terhadap infeksi virus atau kanker. Protein ini dapat
dihasilkan melalui teknologi rekayasa genetika dengan
memasukkan gen interferon alfa ke dalam sel E. coli atau sel
lainnya, sehingga sel tersebut dapat memproduksi interferon alfa
dalam jumlah yang cukup besar
CONTOH OBAT
• Interferon alfa-2b adalah obat untuk mengatasi leukemia sel
berambut (hairy cell leukemia), limfoma folikuler, kanker kulit
melanoma, kutil kelamin (condyloma acuminata), hingga sarkoma
Kaposi terkait AIDS. Obat ini juga digunakan dalam pengobatan
hepatitis B kronis atau hepatitis C kronis.
• Interferon alfa-2b memiliki efek yang mirip dengan interferon alami
tubuh. Obat ini akan mempengaruhi respon tubuh, termasuk
menghambat pertumbuhan dan perkembangan virus, menghambat
proliferasi sel tumor/kanker, dan meningkatkan aktivitas sistem
kekebalan tubuh.
• Interferon alfa-2b suntik akan diberikan oleh dokter atau tenaga
medis di bawah pengawasan dokter. Ikuti instruksi dan anjuran yang
diberikan oleh dokter selama menjalani pengobatan dengan
interferon alfa-2b.
• Interferon alfa-2b akan disuntikkan secara langsung ke lesi kulit atau
melalui otot (intramuskular/IM), atau bawah kulit (subkutan/SC).
Interferon alfa-2b juga bisa diberikan melalui suntikan intravena (IV)
secara perlahan selama 20 menit. Rute pemberian obat akan
disesuaikan dengan kondisi yang ingin ditangani.
MEKANISME KERJA
● Setelah diinjeksikan ke dalam tubuh, interferon alfa 2b akan menyebar ke seluruh tubuh dan
berikatan dengan reseptor pada permukaan sel. Setelah berikatan, interferon alfa 2b memicu
serangkaian respons yang melibatkan sistem kekebalan tubuh, termasuk merangsang produksi
sel-sel darah putih seperti makrofag, sel NK, dan limfosit T.

● Sel-sel darah putih ini kemudian menyerang sel-sel yang dianggap abnormal, seperti sel-sel
kanker atau sel-sel yang terinfeksi virus. Sel-sel darah putih ini membunuh sel-sel yang
dianggap abnormal dengan memproduksi zat-zat seperti interferon, interleukin, dan TNF-α.
MEKANISME KERJA
● Mengaktifkan sistem kekebalan tubuh
Interferon alfa-2b merangsang sel-sel kekebalan tubuh untuk memproduksi senyawa-senyawa yang
membantu melawan infeksi virus dan bakteri, seperti zat interferon gamma dan interleukin-2.
Senyawa-senyawa ini membantu meningkatkan fungsi sel-sel kekebalan tubuh dalam memerangi
penyakit.
● Meningkatkan fungsi sel-sel pembunuh alami
Interferon alfa-2b juga meningkatkan fungsi sel-sel pembunuh alami (natural killer cells) yang dapat
membunuh sel-sel yang terinfeksi virus atau sel kanker. Selain itu, interferon alfa-2b juga membantu
meningkatkan produksi sel-sel pembunuh alami yang lebih aktif dalam melawan sel-sel yang
abnormal.
● Menghambat replikasi virus
Interferon alfa-2b juga bekerja dengan cara menghambat replikasi virus dalam sel-sel yang terinfeksi.
Senyawa ini menghambat produksi virus baru dengan menghambat transkripsi dan translasi gen
virus, sehingga dapat membantu mengurangi jumlah virus dalam tubuh.
● Meningkatkan sensitivitas sel terhadap kemoterapi dan radioterapi
Interferon alfa-2b juga dapat meningkatkan sensitivitas sel terhadap kemoterapi dan radioterapi.
Senyawa ini dapat membantu meningkatkan efektivitas pengobatan kanker, sehingga dapat
membantu memperlambat pertumbuhan sel kanker.
BIOSINTESIS OBAT
● Proses biosintesis interferon alfa dari E. coli, Untuk
membuat interferon alfa dari E. coli, gen interferon alfa
diambil dari sel manusia dan dimasukkan ke dalam
vektor ekspresi yang sesuai dengan E. coli. Sel E. coli
kemudian dibiakkan dalam larutan nutrisi dan antibiotik
dan diinduksi untuk memproduksi interferon alfa.
Setelah produksi selesai, interferon alfa diisolasi
menggunakan kromatografi dan diuji sebelum
digunakan sebagai obat.
SOMATOSTATIN

● Somatostatin adalah salah satu jenis hormon yang dihasilkan oleh kelenjar hipotalamus di otak.
Hormon ini dapat menghambat pelepasan hormon pertumbuhan dan insulin dalam tubuh. Somatostatin
juga digunakan sebagai obat untuk mengobati beberapa kondisi medis, seperti akromegali (pertumbuhan
abnormal tulang dan jaringan lunak) dan sindrom karsinoid (tumor neuroendokrin yang memproduksi
hormon aktif).

● Somatostatin sintetik dapat diproduksi secara biosintetik melalui teknologi rekayasa genetika. Gen
somatostatin dimasukkan ke dalam sel bakteri E. coli atau sel khamir Saccharomyces cerevisiae dan sel-
sel tersebut dipakai untuk memproduksi somatostatin dalam jumlah yang cukup besar.
CONTOH OBAT
• Obat Somatosan memiliki bahan utama Somatostatin
(dalam bentuk Somatostatin asetat) 3mg / tabung dan
diproduksi oleh BAG Health Care GmbH - Jerman.
Somatosan disiapkan sebagai bubuk liofilisasi untuk infus
intravena.
• Somatostatin biasanya hadir dalam sel epitel dan meluas ke
seluruh sistem pencernaan. Somatostatin memiliki efek
mendukung pengurangan perdarahan di perut, duodenum
dan kerongkongan.
• Zat memiliki peran utama transportasi lokal, mendukung
regulasi eksokrin dan endokrin, mengendalikan motilitas
lambung dan usus. Ketika diberikan pada dosis terapi yang
sama, Somatostatin menghambat fungsi sistem pencernaan
dan dipecah dalam saluran pencernaan segera setelah
efek.
• Somatosan diindikasikan untuk digunakan dalam
pengobatan:
• Pankreatitis akut Pendarahan tumor gastrointestinal
Perdarahan gastrointestinal karena pecahnya varises
esofagus Profilaksis komplikasi pasca operasi setelah organ
bedah gastrointestinal dan pankreas
MEKANISME KERJA
● Somatostatin bekerja dengan cara mengikat reseptor somatostatin pada sel-sel target dan
menghasilkan sinyal yang menekan pelepasan hormon-hormon tersebut. Selain itu,
somatostatin juga memiliki efek langsung pada sel-sel target seperti sel-sel otot polos, sel-sel
pencernaan, dan sel-sel sistem saraf.

● Penggunaan somatostatin dalam pengobatan melibatkan pemberian dosis yang sangat rendah untuk
menekan pelepasan hormon yang berlebihan dalam kondisi-kondisi seperti akromegali, sindrom
Cushing, dan diare yang disebabkan oleh kanker atau tumor endokrin. Somatostatin juga digunakan
dalam diagnosis medis dengan mengukur kadar hormon tertentu dalam darah setelah pemberian
dosis somatostatin yang rendah.
BIOSINTESIS OBAT
● Somatostatin adalah hormon peptida yang biasanya dihasilkan oleh sel-sel endokrin di
pankreas, hipotalamus, dan usus. Dalam bakteri E. coli, somatostatin diproduksi melalui teknik
rekayasa genetika.

Prosesnya dimulai dengan mengambil Gen tersebut kemudian di-transkripsi


gen somatostatin dari organisme yang menjadi RNA, diproses melalui
memproduksinya secara alami, splicing RNA, dan diubah menjadi
kemudian dimasukkan ke dalam genom protein preprosomatostatin.
bakteri E. coli.

Somatostatin kemudian dilepaskan ke Protein tersebut kemudian diubah


luar sel melalui proses eksositosis. menjadi protein prosomatostatin,
Proses ini membutuhkan energi dalam dikemas dalam vesikel sekresi, dan
bentuk ATP dan berlangsung secara disimpan di dalam sel bakteri sampai
terkoordinasi di dalam sel bakteri. dibutuhkan.
Bakteri Paenibacillus polymyxa
PENGENALAN BAKTERI
● Bacillus polymyxa adalah bakteri Gram positif yang umumnya
ditemukan di tanah. Bakteri ini memiliki kemampuan untuk
menghasilkan berbagai macam senyawa metabolit sekunder yang
memiliki potensi dalam berbagai aplikasi industri dan pertanian.
Selain itu, Bacillus polymyxa juga dikenal sebagai agen pengendali
hayati yang efektif terhadap berbagai patogen tanaman dan penyakit.

● Bakteri ini memiliki bentuk batang dan dapat tumbuh dengan baik
dalam berbagai kondisi lingkungan, termasuk di lingkungan yang
sangat asam atau basa. Bacillus polymyxa juga memiliki kemampuan
untuk membentuk spora, yang memungkinkan bakteri ini bertahan
dalam kondisi lingkungan yang ekstrem dan sulit.
PROFIL OBAT YANG
DIHASILKAN OLEH
● BAKTERI
Polimiksin adalah molekul lipopeptida kecil dengan massa ∼1200 Da dan
dicirikan oleh cincin peptida polikationik dengan peptida menonjol pendek yang
melekat pada ekor asam lemak hidrofobik( Newton 1956 ; Evans 1999 ; 
Nation et al. 2014 ). 

● Polimiksin yang digunakan secara klinis, polimiksin B (campuran terdiri dari


polimiksin B3, B6, dan komponen minor B1, B1-I, B2) dan colistin
(mengandung dua komponen utama colistin A dan B dan ∼30 komponen minor)
( Orwa et al . 2001 ), berbeda terutama dengan d -fenilalanin tunggal digantikan
oleh d -leusin dalam cincin peptida ( Landman et al. 2008 ; Yu et al. 2015
 ). Cincin kationik membuat obat ini larut dalam lingkungan berair, sedangkan
rantai asil hidrofobik memfasilitasi penyisipan ke dalam membran bakteri ( 
Evans 1999 ; Nation et al. 2014).
CONTOH OBAT
• Polymyxin B merupakan salah satu obat dari kelompok antibiotik
polymyxin yang umum digunakan untuk infeksi saluran kemih,
meningitis, atau infeksi nosokomial yang disebabkan oleh infeksi
bakteri gram negatif. Obat ini mulai digunakan kembali secara
parenteral sebagai terapi antibiotik lini terakhir pada bakteri gram
negatif multi drug resistant (MDR) dan extensive drug resistant
(XDR).

• Interaksi Obat
Serupa dengan interaksi obat dengan membran luar bakteri, obat
ini menembus membran eukariotik yang menyebabkan
pembengkakan dan lisis ( Berg et al. 1996 , 1998 ; Lewis dan
Lewis 2004 ; Falagas dan Kasiakou 2006 ). 
MEKANISME KERJA
● Mekanisme polimiksin B melibatkan "kemampuannya untuk bergabung dengan dan mengacaukan struktur sel
bakteri yang bertanggung jawab untuk pemeliharaan keseimbangan osmotik sel." Secara umum diterima bahwa
selektivitas Gram-negatif dimediasi oleh interaksi awal dengan membran luar bakteri Gram-negatif.
Pengobatan Escherichia coli dengan polimiksin B meningkatkan kerentanan terhadap antibiotik β-laktam, yang
menargetkan mesin sintesis peptidoglikan ( Rosenthal dan Storm 1977 ). 
BIOSINTESIS OBAT
● Biosintesis senyawa antibiotik pada Bacillus polymyxa terjadi melalui jalur metabolik yang kompleks dan
melibatkan beberapa enzim kunci. Pada umumnya, biosintesis dimulai dengan sintesis prekursor senyawa
antibiotik yang kemudian diubah menjadi senyawa antibiotik aktif.
● Dalam tahap awal biosintesis, asam amino dari polimiksin dihasilkan oleh jalur asam amino bakteri, sedangkan
asam leusin dihasilkan oleh jalur asam mevalonat. Pada tahap berikutnya, PNP dihasilkan oleh enzim PolD yang
mengkondensasikan asam amino dan asam leusin.
● Selanjutnya, PNP diubah menjadi senyawa antibiotik aktif melalui beberapa tahap modifikasi yang melibatkan
enzim kunci seperti PolA, PolB, dan PolC. Tahap-tahap modifikasi ini melibatkan reaksi seperti hidroksilasi,
metilasi, dan asilasi, yang menghasilkan senyawa polimiksin yang siap digunakan sebagai antibiotik.
● Proses biosintesis senyawa antibiotik lain pada Bacillus polymyxa seperti colistin dan bacitracin memiliki tahap-
tahap yang serupa dengan biosintesis polimiksin, namun dengan perbedaan dalam jenis prekursor dan enzim
yang terlibat dalam proses modifikasi
THANK
YOU
REFERENCE
Trimble MJ, Mlynárčik P, Kolář M, Hancock RE. Polymyxin: Alternative Mechanisms of Action and Resistance. Cold Spring Harb Perspect
Med. 2016 Oct 3;6(10):a025288. doi: 10.1101/cshperspect.a025288. PMID: 27503996; PMCID: PMC5046685.

Caulier S, Nannan C, Gillis A, Licciardi F, Bragard C, Mahillon J. Overview of the Antimicrobial Compounds Produced by Members of the
Bacillus subtilis Group. Front Microbiol. 2019 Feb 26;10:302. doi: 10.3389/fmicb.2019.00302. PMID: 30873135; PMCID: PMC6401651.

Effendi, E, Syafruddin, S, Wijaya, DP, Ali, FR, & Pradana, A (2022). PERBANYAKAN BAKTERI Paenibacillus polymexsa UNTUK
PENGENDALIAN KRESEK PADA TANAMAN PADI (Oriza satyva). RAMBATE, jurnal.una.ac.id,
http://jurnal.una.ac.id/index.php/rambate/article/view/2657

Journal of Industrial Microbiology and Biotechnology, Volume 46, Issue 2, 1 February 2019, Pages 171–186,
https://doi.org/10.1007/s10295-018-02134-6

Baeshen NA, Baeshen MN, Sheikh A, Bora RS, Ahmed MM, Ramadan HA, Saini KS, Redwan EM. Cell factories for insulin production.
Microb Cell Fact. 2014 Oct 2;13:141. doi: 10.1186/s12934-014-0141-0. PMID: 25270715; PMCID: PMC4203937.

Yuedi Ding, Jun Fan, Wenxin Li, Ying Peng, Runlin Yang, Lili Deng, Qiang Fu, The effect of albumin fusion structure on the production and
bioactivity of the somatostatin-28 fusion protein in Pichia pastoris, Journal of Industrial Microbiology and Biotechnology, Volume 41, Issue
6, 1 June 2014, Pages 997–1006, https://doi.org/10.1007/s10295-014-1440-5

Z. Eslami Samarin, S. Abolghasemi, E. Dehnavi, A. Akbarzadeh, A. Hadian, M. Khodabandeh, M. Aghaeepoor, (2017),Response Surface
Optimization of the Expression Conditions for Synthetic Human Interferon alpha-2b Gene in Escherichia coli,10.4172/pharmaceutical-
sciences.1000380

Anda mungkin juga menyukai