Anda di halaman 1dari 17

SISTEM PERPAJAKAN DI

CHINA
PRESENTED BY KELOMPOK 2
Anggota kelompok

INDIRA UTAMI
21.06.2.0001

LILI NURMALASARI
20.06.1.0021

SARAH APRIYANTI
20.06.1.0004
INTRODUCTION
Sistem Ekonomi China

China adalah salah satu negara yang cukup unik dalam hal sistem
ekonominya. Negara ini mulai mengadopsi sistem ekonomi pasar pada
tahun 1978, namun tetap mempertahankan kontrol pemerintah yang cukup
kuat dalam sektor-sektor strategis. Hal ini membuat sistem ekonomi China
dikenal sebagai “sistem ekonomi campuran” atau “sistem ekonomi mixed”,
yang merupakan gabungan antara sistem ekonomi kapitalis dan sosialis.
Sejak implementasi sistem ekonomi pasar, China telah mengalami
pertumbuhan ekonomi yang cukup signifikan. Pertumbuhan ekonomi
tahunan rata-rata selama periode 1978-2018 adalah sekitar 9,5%, yang
merupakan salah satu yang tertinggi di dunia. Kebijakan pemerintah
China yang pro-bisnis dan fokus pada ekspor juga telah membantu negara
ini menjadi salah satu negara eksportir terbesar di dunia.
Meskipun pertumbuhan ekonomi yang cepat, sistem ekonomi China
juga mengalami beberapa masalah. Salah satunya adalah permasalahan
ketimpangan ekonomi, dimana sebagian besar kekayaan negara tertumpuk
pada segelintir kalangan saja. Selain itu, kontrol pemerintah yang kuat
juga seringkali dianggap sebagai hambatan bagi inovasi dan
pengembangan usaha swasta.
PART 1
SISTEM PERPAJAKAN DI
CHINA
Perpajakan di China


Pajak merupakan sumber penerimaan yang paling penting bagi
pemerintah Republik Rakyat Tiongkok. Karena Pajak
merupakan komponen kunci dari kebijakan ekonomi makro,
serta sangat mempengaruhi pembangunan ekonomi dan sosial.
Pada tahun 2020 dan 2021, total penerimaan pajak masing-
masing adalah 15.431 miliar dan 17.273,1 miliar yuan China.
Sejak berdirinya Republik Rakyat Tiongkok pada tahun 1949
(RRC, atau Tiongkok Baru), sistem perpajakan Tiongkok
mengalami tiga tahap reformasi:
 Tahap 1, 1949–1957
 Tahap 2, 1958 hingga akhir 1978
 Tahap 3, akhir tahun 1978 hingga 1982


Sedangkan, untuk sistem perpajakan di Negara China yaitu
menerapkan sistem Self Assessment.
PART 2
jenis PERPAJAKAN DI
CHINA
Jenis-Jenis Pajak

Pajak Omzet Pajak sumberdaya


Ada tiga jenis pajak, yaitu Pajak Pajak Sumberdaya dan Pajak Penggunaan
Pertambahan Nilai, Pajak Konsumsi dan Tanah Kota & Perkotaan.
Pajak Bisnis.

Sistem pajak saat ini di Cina, ada


26 jenis pajak, yang menurut sifat Pajak untuk keperluan
dan fungsinya dapat dibagi khusus
Pajak Penghasilan menjadi 8 kategori Pajak Pemeliharaan dan Konstruksi Kota,
Ada 2 jenis pajak, yaitu pajak Pajak Pendudukan Lahan Pertanian, Pajak
penghasilan perusahaan dan pajak pajak Regulasi Orientasi Investasi Aset Tetap, Pajak
penghasilan individu Penghargaan Tanah, dan Pajak Perolehan
Kendaraan.
Jenis-Jenis Pajak

Perilaku
Bea cukai
Pajak Penggunaan pajak
Kendaraan dan Kapal, Pajak Bea masuk dikenakan terhadap
Plat Nomor Penggunaan Kendaraan dan Kapal, barang dan barang yang masuk
Pajak Meterai, Pajak Akta, Pajak Bursa Efek dan keluar dari wilayah Republik
(belum dipungut), Pajak Pemotongan dan Pajak Rakyat Tiongkok, termasuk
Banquet. Pajak Cukai.

Pajak properti Pajak pertanian


Pajak Pertanian (termasuk Pajak
Pajak Properti Rumah, Pajak Khusus Pertanian) dan Pajak
Real Estat Perkotaan, dan Peternakan yang dipungut dari
Pajak Warisan (belum badan usaha, unit dan/atau orang
dipungut). pribadi yang menerima
penghasilan dari kegiatan
pertanian dan peternakan.
PART 3
TARIF PAJAK di china
Tarif Pajak

25% Pajak
Pajak Penggunaan Pendapatan
Lahan Kota Perusahaan
13% Pajak
(CIT)
Pertambahan
 RMB 1,5 hingga RMB 30 untuk kota 3% - Nilai
Pajak Penghasilan
besar
45%
 RMB 1,2 hingga RMB 24 untuk kota Individu (IIT)
menengah

 RMB 0,9 hingga RMB 18 untuk kota 1% - Pajak Sumber


kecil
20% daya
 RMB 0,6 hingga RMB 12 untuk kota
kabupaten, kota kecil, dan kawasan
industri dan pertambangan
PART 4
Hukum perpajakan
di china
Hukum Perpajakan China

Hukum perpajakan adalah nama umum dari norma hukum yang


mengatur hubungan perpajakan dan merupakan bagian penting
dari hukum nasional. Hukum Rakyat Republik Tiongkok tentang
Pengumpulan dan Administrasi Pajak menetapkan bahwa wajib
China pajak harus mengajukan deklarasi pajak di otoritas perpajakan
dalam periode deklarasi yang ditentukan. Berdasarkan kekuasaan
yang diberikan oleh kekuasaan negara, otoritas pajak memungut
pajak dari wajib pajak atas nama kekuasaan negara. Jika seorang
wajib pajak mencuri pajak, berutang pajak, menipu pajak atau
menolak pajak, otoritas pajak akan memulihkan pajak,
keterlambatan pembayaran dan mengenakan denda menurut
undang-undang, dan mereka yang melanggar hukum pidana juga
PART 5
Pengajuan dan pembayaran pajak
di china
Pengajuan dan pembayaran
pajak

Bergantung pada bentuk pajaknya, pembayar pajak di Tiongkok


diwajibkan untuk mengajukan pengembalian pajak secara berkala
atau setiap tahun. Pengajuan pengembalian pajak seringkali
memerlukan pemberian informasi terperinci tentang pendapatan,
pengeluaran, pemotongan, dan kredit pembayar pajak. Informasi China
yang diberikan digunakan oleh fiskus untuk menilai kepatuhan
wajib pajak terhadap peraturan perundang-undangan perpajakan
dan untuk menghitung pajak terutang wajib pajak. Wajib pajak di
China tunduk pada pengajuan ketat dan tenggat waktu pembayaran
yang harus dipenuhi untuk menghindari hukuman dan tindakan
penegakan hukum.
PART 6
Hubungan perpajakan negara
china dengan indonesia
Hubungan Perpajakan China dan
Indonesia

Hubungan sistem administrasi perpajakan Indonesia dan RRC sama-sama


menerapkan sistem self assessment. Upaya-upaya yang dilakukan oleh pemerintah
Indonesia dan RRC untuk meningkatkan kepatuhan pajak dan penerimaan negara
adalah dengan melakukan restrukturisasi organisasi, peningkatan kemampuan dan
integritas Sumber Daya Manusia (SDM).

Salah satu contoh hubungan perpajakan China dengan Indonesia yaitu adanya
Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda (P3B) dan Pencegahan Pengelakan Pajak
yang berkenaan dengan Pajak atas Penghasilan, yang telah ditandatangani di Jakarta,
Indonesia pada tanggal 7 November 2001. Perjanjian tersebut betujuan untuk
meningkatkan hubungan perdagangan dan investasi antara Indonesia dengan
Republik Rakyat Tiongkok, termasuk untuk pembebasan pengenaan pajak atas
kegiatan operasional maskapai penerbangan Indonesia di Tiongkok.
謝謝
TERIMAKASIH
PRESENTED BY Kelompok 2

Anda mungkin juga menyukai