MEMAAFKAN dan
KERENDAHAN HATI untuk
KESEHATAN JIWA
Meminta maaf Karenanya, tidak mengherankan bila ada gerakan dan kelompok
ekstrim atau pihak yang melakukan perbuatan anti sosial sebagai
dan memaafkan akibat dari dendam dan kekecewaan masa lalu yang tidak
orang lain termaafkan.
Proses memaafkan memerlukan kerja keras, kemauan kuat dan
latihan mental karena terkait dengan emosi manusia yang
fluktuatif, dinamis dan sangat reaktif terhadap stimulan luar.
Dalam berbagai ajaran agama serta kepercayaan, sikap
altruistik memang dijadikan bentuk idealisme perilaku.
Artinya, manusia hendaknya diharapkan secara tulus
memohon maaf atas kesalahan mereka dan memberi
QS. Luqman[31]:18
َFir‘aun berkata, “Hai Haman, buatkanlah untukku sebuah
bangunan yang tinggi agar aku sampai ke pintu-pintu,“
Yaitu pintu-pintu langit, agar aku dapat melihat Tuhannya
Kesombongan
Musa. Sesungguhnya aku benar-benar meyakininya sebagai
seorang pendusta.” Demikianlah dijadikan terasa indah bagi
FIR’AUN Fir‘aun perbuatan buruknya itu, dan dia tertutup dari jalan
(yang benar). Tipu daya Fir‘aun itu tidak lain kecuali membawa
kerugian.“
QS. Gafir[40]:38-37
ض هَ ْونًا َّواِ َذا َخاطَبَهُ ُم ْال ٰج ِهلُ ْو َن قَالُ ْوا َس ٰل ًما
ِ َْو ِعبَا ُد الرَّحْ مٰ ِن الَّ ِذي َْن يَ ْم ُش ْو َن َعلَى ااْل َر
"Hamba-hamba Tuhan Yang Maha Pengasih itu adalah yang
Hamba yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-
PEMAAF menguasakanmu untuk atas hal itu”, atau beliau bersabda “ … atasku
(yakni membunuhku -pent)”.
(Muttafaqun ‘alaihi).
MEMAAFKAN merupakan proses internal yang
dilakukan secara sadar untuk melepaskan emosi-
emosi negatif seperti permusuhan, kebencian, dan
dendam.
Memaafkan
Droll (1984) menyatakan bahwa memaafkan merupakan bagian
dan kemampuan seseorang melakukan komunikasi
interpersonal.
penelitian menemukan bahwa terdapat korelasi
negatif antara pemberian maaf dengan
neurotisisme serta korelasi positifnya dengan
Korelasi dengan keramahan
Keramahan (Brose, Rye, Lutz-Zois, & Ross, 2005).
Ditemukan bahwa memaafkan berkorelasi
negatif dengan depresi (Brown, 2003) dan
kecemasan (Subkoviak et al.,1995).
Korelasi antara
komponen kesehatan Pemberian maaf memberikan pengaruh tidak
mental dengan langsung yang baik terhadap kesehatan fisik
pemberian maaf dan psikologis melalui peningkatan mood dan
hubungan interpersonal yang positif (Berry &
Worthington, 2001)
Kegagalan dalam memaafkan akan membuat kita merasakan
efek negatif berkaitan dengan kesehatan mental.
Ketika seseorang tidak memberikan maaf atas suatu kesalahan,
ia akan mengalami emosi-emosi negatif seperti permusuhan,
kebencian, amarah, dan takut.
Menerima Kekurangan Tidak ada orang yang bisa menjadi yang terbaik
dalam segala hal.
Jangan takut untuk membuat kesalahan dan mencoba cara-cara baru
Tips
untuk mencapai tujuan Anda.
Akui kesalahan Anda. Meskipun Anda khawatir bahwa orang akan
mengembangka marah dan membenci Anda, lebih baik mengakui daripada menutupinya,
orang akan menghargai kenyataan bahwa Anda tidak sempurna
n sikap rendah Mengakui kesalahan menunjukkan bahwa Anda tidak keras kepala,
egois, atau tidak ingin tidak terlihat sempurna.
hati
Jika Anda bukanlah orang yang menyukai tulisan spiritual, pertimbangkanlah
untuk menggunakan metode ilmiah. Ilmu pengetahuan membutuhkan
kerendahan hati. Ilmu pengetahuan membutuhkan Anda melepaskan praduga
dan penilaian dan memahami bahwa Anda tidak tahu sebanyak yang Anda pikir
Anda bisa lakukan.
• Walaupun mirip, bedakan antara sikap rendah hati dengan
menjadi penjilat (menjadi terlalu-memuji seseorang untuk
keuntungan Anda sendiri). Ini adalah kesalahpahaman umum,
tetapi dua sikap yang sama sekali berbeda.
• Untuk menjadi rendah hati tidak sama dengan menjadi rendah
hati, dan sering orang-orang yang berpura-pura menjadi rendah
Penjilat hati melakukannya untuk mencari pujian. Orang lain akan
Brose, L. A., Rye, M. S., Lutz-Zois, C., & Ross, S. R. (2005). Forgiveness and personality traits. Personality
and Individual Differences, 39(1), 35-46.
Brown, R. P. (2003). Measuring individual differences in the tendency to forgive: Construct validity and links
with depression. Personality and Social Psychology Bulletin, 29, 1–13.
Subkoviak, M. J., Enright, R. D., Wu, C.-R., Gassin, E. A., Freedman, S., Olson, L. M., et al. (1995).
Referensi Measuring interpersonal forgiveness in late adolescence and middle adulthood. Journal of Adolescence, 18,
641–655.
Temoshok, L. R., & Chandra, P. S. (2000) The meaning of forgiveness in a specific situational and cultural
context: Persons living with HIV/AIDS in India. In: M. E. McCullough, K. I. Pargament, & C. E. Нoresen
(Eds.), Forgiveness: Theory, research, and practice. The Guilford Press, New York.
Toussaint, L., & Webb, J. R. (2005). Theoretical and Empirical Connections Between Forgiveness, Mental
Health, and Well-Being. In Worthington, Jr., & Everett L. (Ed.), Handbook of Forgiveness (pp. 349-362)
Abingdon: Routledge.
Witvliet, C. V., Phipps, K.A., Feldman, M.E., & Beckham J. C. (2004) Posttraumatic mental and physical
health correlates of forgiveness and religious coping in military veterans. J Trauma Stress, 17, 269-273
Dan lain-lain