Anda di halaman 1dari 35

PARAMETER KIMIA PERAIRAN

Mariun Nani SPi MSi


PARAMETER KIMIA
PERAIRAN

pH BOD

DO COD

Salinitas Nitrit

Amoniak Nitrat
pH

Suatu parameter yang digunakan untuk menyatakan


tingkat asam atau basa suatu larutan.
/Kepekatan ion hydrogen dalam larutan .

 Peningkatan ion hidrogen akan menyebabkan nilai pH


turun dan disebut sebagai larutan asam (< 7)
 Ion hidrogen berkurang akan menyebabkan nilai pH
naik dan dikenal dengan larutan basa (> 7)
 Larutan Netral nilai pH = 7
Pengaruh pH terhadap ketersediaan unsur hara

 Unsur hara makro akan lebih tersedia pada pH


agak asam sampai netral. Tersedianya unsur
hara makro, seperti nitrogen, fosfor, kalium dan
magnesium pada pH 6.5
 Unsur hara mikro lebih tersedia pada pH yang
lebih rendah.
 Sedangkan pada pH di basa kandungan unsur
hara cenderung rendah
 pH Rendah (Asam) dapat mempercepat
pelepasan logam dari batuan atau
sedimen di air. Logam2 ini akan
berpengaruh pada metabolisme ikan dan
kemampuan ikan untuk mengambil air
melalui insang dan dpt membunuh larva
ikan
 pH Tinggi (Basa) meningkatkan
konsentrasi amoniak yang juga toksik
terhadap biota
Hubungan pH dengan kehidupan ikan budidaya

pH air Pengaruh Terhadap Ikan Budidaya

< 4,5 Air bersifat racun bagi ikan.

5 – 6,5 Pertumbuhan ikan terhambat dan ikan


sangat sensitif terhadap bakteri dan
parasit.
6,5 – 9,0 Ikan mengalami pertumbuhan optimal

> 9,0 Pertumbuhan ikan terhambat.


Dampak perubahan pH
1. Terganggunya proses metabolisme ikan
2. Ikan mudah terserang penyakit
3. Pertumbuhan menurun karena stres
4. pH tinggi dapat meningkatkan kadar
amoniak sehingga kualitas air terganggu.
Oksegen Terlarut
(DO)

DO (disolved oxygen) atau oksigen terlarut merupakan


jumlah gas oksigen yang diikat oleh molekul air.

Sumber utama DO dalam perairan :


 Proses fotosintesis tumbuhan
 Penyerapan/pengikatan secara langsung oksigen dari
udara melalui kontak antara permukaan air dengan
udara
Organisme perairan dapat hidup pada kondisi oksigen terlarut
yang sangat rendah.
Larva dari Diptera dan Coleoptera serta larva danpupa dari
Culex sp.
DO dibutuhkan oleh semua jasad hidup untuk:
 Pernapasan,
 Proses metabolisme atau pertukaran zat yang
kemudian menghasilkan energi untuk
pertumbuhan dan perkembangbiakan

Faktor-faktor yang menurunkan kadar oksigen


dalam air
 Respirasi (khusus pada malam hari)
 Lapisan minyak di atas permukaan
 Limbah organik yang mudah terurai
Kadar DO dan Pengaruhnya Terhadap
Kelangsungan Hidup Ikan

DO (mg/l) Pengaruh terhadap ikan

<0,3 : Sedikit jenis ikan yang dapat


bertahan.
0,3-1,0 : Dapat mengakibatkan
kematian.
1,0-5,0 : Dapat bertahan hidup, tetapi
pertumbuhan terganggu.
>5,0 : Hampir semua organisme
Pengukuran dgn DO-meter:

1. Warming up (on & biarkan bbrp menit)


2. Kalibrasi alat pada angka nol (zero adjustment)
3. [Kalibrasi alat pada “red line” (red line adjusment)]
4. Kalibrasi alat thd kadar O2 udara pada temperatur dan
tekanan udara (atau ketinggian tempat)
Salinitas

Salinitas adalah garam-garam terlarut dalam satu


kilogram air laut dan dinyatakan dalam satuan perseribu.
PPT (Part Per Thousand)
Salinitas laut dipengaruhi oleh berbagai faktor :
 Penguapan
 Curah hujan
 Aliran sungai
Halocline

Fenomena Pertemuan Dua Lautan (Air asin dan Air asin)


dengan sumber air yang berbeda

Laut Mediterania mempunyai suhu 11,5 derajat C,


salinitas > 36,5 per mil, dan densitas yang tinggi.

Sedangkan Lautan Atlantik memiliki suhu 10 derajat C,


salinitas < 36 per mil, dengan densitas lebih rendah dari
Laut Mediterania.

Dari ketiga sebab tersebut, yang paling dominan adalah


karena salinitasnya.
Salinitas (%o, ppt, psu)

Sigid Hariyadi – 2005/2007


SCT meter
Indeks Kesesuian Kegiatan Perikanan
Berdasarkan Nilai Parameter Fisika dan Kimia Perairan
Contoh Penyusunan matrik kesesuaian
perairan budidaya rumput laut

Jangan pernah! Jangan pernah! Jangan pernah MENYERAH


Pembobotan

 Pembobotan parameter dilakukan karena setiap parameter memiliki


peran yang berbeda dalam menunjang pengembangan kegiatan
budidaya rumput laut.
 Parameter yang memiliki peran yang besar akan mendapatkan bobot
yang besar dari parameter yang tidak memiliki dampak besar
 Pemberian nilai pada masing-masing kriteria ini disebut pembobotan
(weighting), sedangkan pemberian nilai sub kriteria (kelas) disebut
skor.
 Hasil skoring dan pembobotan dievaluasi sehingga didapat kelas
kesesuaian yang menggambarkan tingkat kesesuaian perairan untuk
budidaya rumput laut. Kelas kesesuaian parameter pembatas
budidaya tersebut ditentukan berdasarkan respon pertumbuhan
organisme budidaya

HOME
Jangan pernah! Jangan pernah! Jangan pernah MENYERAH
KELAS KESESUAIAN RUMPUT LAUT
Kelas S1 : Sangat Sesuai = Daerah ini tidak mempunyai pembatas yang
serius untuk menerapkan perlakuan yang
diberikan atau hanya mempunyai pembatas
yang tidak berarti atau tidak berpengaruh
secara nyata terhadap penggunaannya dan
tidak akan menaikan masukan atau tingkat
perlakukan yang diberikan.

Kelas S2 : Sesuai = Daerah ini mempunyai pembatas yang agak


serius untuk mempertahankan tingkat
perlakukan yang harus diterapkan. Pembatas
ini akan meningkatkan masukan atau tingkat
perlakuan yang diperlukan.

Kelas N : Tidak sesuai = Daerah ini mempunyai pembatas permanen,


sehingga mencegah segala kemungkinan
perlakuan pada daerah tersebut.

Jangan pernah! Jangan pernah! Jangan pernah MENYERAH


Analisis Spasial

 Analisis spasial bertujuan untuk menentukan kawasan yang


sesuai dan tidak sesuai untuk pengembangan budidaya rumput
laut.
 Analisis spasial dilakukan dengan metode tumpang susun
(overlay) terhadap parameter yang berbentuk polygon. Proses
overlay dilakukan dengan cara menggabungkan (union)
masing-masing layers setiap jenis kesesuaian lokasi budidaya
rumput laut. Untuk melakukan teknik overlay tersebut,
digunakan perangkat lunak ArcGIS 10.1. Hasil dari analisis
keruangan tersebut berupa peta kesesuaian perairan untuk
budidaya rumput laut
PENCEMARAN
Biochemical Oxygen
Demand (BOD)

Kebutuhan oksigen biologi (BOD) didefinisikan


sebagai banyaknya oksigen yang diperlukan
oleh mikroorganisme pada saat pemecahan
bahan organik, pada kondisi aerobik.

atau……………..
Banyaknya oksigen yang digunakan oleh
organisme selama organisme tersebut
menguraikan bahan organik yang ada dalam
suatu perairan.
Tingkat pencemaran perairan berdasarkan
nilai BOD

Tingkat Parameter
pencemaran
BOD (ppm)

Rendah 0-10

Sedang 10–20

Tinggi 25
 Nilai BOD menunjukkan kandungan bahan
organik dalam perairan.
 Nilai BOD maka mengindikasikan bahwa
perairan tersebut banyak mengandung bahan
organik di dalamnya.
 Nilai BOD maka mengindikasikan bahwa
perairan tersebut miskin bahan organik.
Chemical Oxygen
Demand (COD)

COD atau Chemical Oxygen Demand


adalah jumlah oksigen yang diperlukan
untuk mengurai seluruh bahan organik
yang terkandung dalam air
(Boyd, 1990).

Jadi COD menggambarkan jumlah total


bahan organik yang ada.
 Perairan yang memiliki nilai COD tinggi
pada perairan tidak diinginkan bagi
kepentingan perikanan dan pertanian.

 Nilai COD pada perairan yng tidak


tercemar kurang dari 20 mg/liter,
sedangkan pada perairan yang
tercemar dapat lebih dari 300 mg/liter.
 Nilai COD (Chemical Oxygen Demand)
menunjukan jumlah oksigen total yang
dibutuhkan di dalam perairan untuk
mengoksidasi senyawa kimiawi yang masuk ke
dalam perairan seperti minyak, logam berat
maupun bahan kimiawi lain.
 Nilai COD mengindikasikan banyaknya
senyawa kimiawi yang ada di dalam
perairandan sebaliknya
 Nilai COD mengindikasikan rendahnya
senyawa kimia di dalam perairan.

BOD dinyatakan dalam mg/lt


Gas Nitrogen (Nitrat Nitrit) & Amoniak

merupakan produk kimia yang dihasilkan oleh organisme
dan bakteri melalui proses biologi. 

Amonia dan nitrit adalah dua bentuk nitrogen yang mempunyai daya racun
yang tinggi bagi ikan,
Tapi sebaliknya bagi nitrat.
Amoniak

Ammonia berasal dari kandungan nitrogen yang bersumber dari limbah rumah
tangga ataupun industri.

di lain pihak bisa berasal dari sisa pakan dan sisa feses sisa
metabolisme protein oleh ikan yang dihasilkan ikan itu sendiri 
dan bahan organik lainnya. 

Menjadi racun bagi tubuh ikan melalui jaringan.


Nitrit & Nitrat

Nitrit merupakan hasil oksidasi dari ammonia dengan bantuan bakteri


 Nitrisomonas

Nitrat hasil dari oksidasi Nitrit dengan bantuan bakteri


 Nitrobacter 

Kedua bakteri tersebut akan optimal melakukan proses nitrifikasi pada


pH 6 - 6.3. 

Ion nitrit masuk ke dalam ikan dengan bantuan sel Klorida insang. 
di dalam darah nitrit akan bersatu dengan haemoglobin, 
yang berakibat pada peningkatan methaemoglobin. 
ini akan mengurangi  kemampuan transportasi oksigen dalam darah. 
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai