Anda di halaman 1dari 23

PENGEMBANGAN PROGRAM

PROPHETIC EDUCATION;
JALAN SUKSES PENDIDIKAN
DUNIA DAN AKHIRAT
PERNAHKAH TERPIKIR ANAK-
ANAK YANG KITA DIDIK AKAN
MENJADI SEPERTI…
Abu Bakar Assiddiq, Umar bin Khattab
Ustman bin Affan, Ali bin Abi Thalib
Imam Bukhari, Imam Nawawi
Umar bin Abdul Aziz, Bilal bin Rabbah
Muhammad Al Fatih, Harun Arrasyid
PENDIDIKAN KITA SEDANG
SAKIT…(PERHATIKAN BANYAKNYA
PENYIMPANGAN PERILAKU)

BUKAN KARENA
LOSS OF LEARNING
TAPI
LOSS OF ADAB
Terjadi perang pemikiran diantaranya
ISLAM vs SEKULERISME
DI ANTARA YANG HILANG…
Yang diisi Kognitif & Fisik mereka dan tidak diisi HATI
mereka
Mereka butuh dikenalkan dengan Allah dan Rasul-Nya sedari dini
itu menjadi asupan gizi hati yang paling penting sebab jika
mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya Insyaa Allah nanti akan
mudah untuk taat pada orang tua dan guru.
Mereka lebih banyak dibekali MATERI tapi lupa dibekali
DO,A
Salah satu doa yang mustajab adalah doa orang tua/guru kepada
anaknya (mau baik ataupun buruk) bahkan keridhaan Allah ada
pada keridhaan mereka
Mereka jarang diwarisi ADAB sebagaimana warisan
Luqman Al-Hakim kepada anaknya
Lihat QS Luqman 13-19 (ada 10 warisan/nasihat) jangan
menyekutukan Allah, perintah berbuat baik pada orang tua,
bersyukur pada Allah dan kebaikan orang tua, mentaati
Allah dan menjauhi larangan, mendirikan shalat, amal
ma’ruf nahyi munkar, sabar atas yang menimpa, larangan
takabur, perintah tawadhu, menjaga adab berbicara.
Anak banyak kehilangan KETELADANAN
Anak berperilaku berdasarkan contoh/cermin yang
ditunjukkan oleh orang tuanya.
“Tidak ada pemberian orang tua kepada anak yang paling
utama dari pada adab yang baik” (HR. Tirmidzi)
“Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak
mulia” (HR Ahmad)
PENGINGAT DIRI
APA ITU PROHETIC
EDUCATION?
1. Prohetic EDUCATION adalah pendidikan
pada anak dengan berdasarkan keteladanan/
contoh dari Nabi Muhammad Sallahu A’laihi
Wassalam sebagai sosok manusia terbaik.
2. Penekanan Prophetic EDUCATION yaitu
menjadikan ayat al-Quran dan hadist-hadist
Nabi (yang sahih/Hasan) sebagai rujukan
utama kemudian baru dilanjutkan dengan
amalan para sahabat, tabiin dan para ulama
salafussoleh.
IDEALNYA…
Program PROPHETIC EDUCATION dilakukan dengan kegiatan
sebagai berikut ini.
1. Mensosialisasikan tujuan pendidikan proses menanamkan adab
yang diawali dengan tazkiyatunnafs.
2. Menyusun kurikulum pendidikan secara hirarki dengan klasifikasi
ilmu-ilmu fardhu ‘ain & kifayah.
3. Menyiapkan program dan metode pendidikan berdasarkan prinsip-
prinsip attaddub tsumma attaallum melalui kajian adab, penguatan
keimanan dan aqidah, pembiasaan, keteladanan dan kedisiplinan.
4. Mengoptimalkan peran pendidik (guru,orang tua) sebagai
muaddib yang peduli dan teladan.
5. Merumuskan evaluasi dan capaian berdasarkan adab dan ilmu.
6. Menyiapkan sarana pendukung yang berkualitas.
(Sumber : Adrian Husaini, 2018)
MAKA, BELAJAR DAN TELADANILAH DARI
MANUSIA YANG BERGARANSI SURGA!
“Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri
teladan yang baik bagimu yaitu bagi orang yang
mengharap rahmat Allah dan kedatangan hari kiamat dan
dia banyak menyebut Allah (QS. Al-Ahzab:21)
“Tiadalah Kami mengutus kamu melainkan untuk menjadi
rahmat bagi semesta alam” (QS. Al-Anbiya: 107)
“Ummul Mukminin Aisyah Radhiyallohu ‘anha
mendeskripsikan akhlak Nabi “Akhlak beliau adalah al-
Qur’an” (HR. Ahmad)
“Barang siapa yang mentaatiku maka akan masuk surga,
barang siapa membenci aku (al-Aqur’an & Hadist Sahih)
maka ia termasuk orang yang menolak/membangkang”
(HR Bukhari)
BENTUK PENDIDIKAN NABI

1. Penguatan keteladanan
2. Step by step (menghargai
proses) (mengulang tiga kali)
3. Penguatan positive words
(qoulan sadidan (benar),
layyinan (lemahlembut), baligo
(efektif & komunikatif)
4. Bersifat hayinun (rendah hati),
layinun sahlun, qoribun).
5. Terjadi dialog/diskusi
(membaca, tazkiyatunnafsi,
amilun solihat)
ANAK SEBAGAI INVESTASI
“Apabila Anak Adam meninggal maka terputuslah semua
amalannya kecuali tiga perkara (1) sedekah yang kontinyu;
(2) ilmu yang dimanfaatkan; dan (3) anak soleh yang
mendoakan” (HR. Muslim)
“Buah itu memberikan buahnya pada setiap musim
dengan izin Tuhannya” (QS. Ibrahim 25)
“Tidak ada pemberian orang tua kepada anak yang
paling utama dari pada adab yang baik” (HR. Tirmidzi)
“Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan
akhlak mulia” (HR Ahmad)
KELUARGA
“Yang terbaik di antara kalian adalah yang BERLEMAH
LEMBUT DALAM terhadap keluarga. Dan aku adalah
yang terbaik kepada keluarga“ (HR Attirmidzi, Ibnu Majah &
Ibnu Hibban)
SETIAP ORANG/ANAK MEMILIKI RAGAM
POTENSI/KECERDASAN
“Katakanlah (Muhammad) setiap orang berbuat sesuai
dengan pembawaanya masing-masing, maka Tuhanmu lebih
mengetahui siapa yang lebih benar jalannya”. (QS Al-Isra:84).
“Orang mukmin dengan mukmin yang lain bagaikan satu
bangunan, satu bagian dengan yang lain saling
mengokohkan” sambil (Nabi) memperagakan dengan jari-
jemarinya” (HR. Bukhari dan Muslim).
MENUNJUKKAN AGAMA ISLAM SEBAGAI AGAMA YANG PALING
BENAR
“Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah (BERAGAMA ISLAM),
kedua orangtuanyalah yang menjadikan Yahudi, Majusi atau
Nasrani” (HR Bukhari & Muslim)
“...Pada hari ini telah Aku sempurnakan agamamu untukmu dan
telah Aku cukupkan nikmat-Ku bagimu dan telah Aku ridhai Islam
sebagai agamamu…” (QS. Al-Maidah:03)
SABAR DAN MENAHAN EMOSI
“…orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan
(kesalahan) manusia. Allah menyukai orang-orang yang berbuat
kebajikan” (QS. Ali Imran: 134)
“Bukanlah orang yang kuat itu adalah orang yang selalu menang
dalam berkelahi, akan tetapi orang yang kuat adalah yang mampu
mengendalikan dirinya ketika marah” (HR Bukhari & Muslim)
MEMULIAKAN ANAK DAN MENGAJARI ADAB
“Muliakanlah anak-anak kalian dan ajarilah mereka
tata krama” (HR. Ibnu Majah)
“Sesungguhnya Allah itu Mahalembut dan menyukai
kelembutan dalam segala perkara” (HR. Bukhari &
Muslim)
SERASIKAN ANTARA UCAPAN DAN PERBUATAN
“Wahai orang-orang yang beriman, mengapa kalian
mengatakan sesuatu yang tidak kalian kerjakan?Amat
besar kebencian di sisi Allah bahwa kalian mengatakan
apa-apa yang tidak kalian kerjakan” (QS. Ash-Shaf:2-3)
“Yang menciptakan mati dan hidup, untuk menguji kamu,
siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan dia
Maha Perkasa, Maha Pengampun” (QS. Al-Mulk:2)
Mencium Anak Kecil
“Dari Aisyah datang seorang laki-laki Baduy kepada Nabi maka Nabi
bertanya kepada laki-laki tersebut, apakah kamu sering mencium anak
kecilmu?orang tersebut menjawab, tidak pernah, maka Nabi menjawab
apakah kamu tidak khawatir jika aku tidak akan mampu menahan Alloh
untuk melepaskan rahmat dari hatimu?” (HR Bukhari)
Tersenyum
“Aku mendengar Jarir berkata aku tidak pernah melihat Rasululloh sejak
keislamanku kecuali aku bertemu dengan beliau dan diwajahnya ada
senyuman untukku” (HR Bukhari)

Tertawa
“Jangan kalian banyak tertawa sebab banyak tertawa dapat mematikan
hati” (HR Bukhari)
Tawadhunya Nabi
Dari Anas bin Malik (pembantu Nabi) Nabi selalu berinteraksi dengan kami. Sampai
suatu hari beliau bertemu dengan adik saya (yang sedang bersedih dengan
kematian burung kesayangannya) maka nabi bertanya kenapa dengan burung
kesayanganmu tersebut?” (HR. Bukahri & Muslim)
Mencintai Teman
“Tidaklah dikatakan seseorang beriman sampai mencintai
saudaranya sebagaimana mencintai dirinya sendiri” (HR
Bukhari)
Tidak Senang Mengejek
“Bukan seorang yang beriman orang yang senang mencela,
mengejek, berkata keji dan berkata kotor” (HR. Muslim)
Kasih Sayang Ibu
“Datang seorang perempuan/ibu kepada Aisyah maka beliau memberikan tiga
butir kurma kepada ibu tersebut, lalu sang ibu membagikan kepada kedua
anaknya masing-masing satu kurma, kemudian sang ibu memegang satu biji
korma untuknya akan tetapi kedua anaknya melihat kepada satu biji korma
yang dipegang oleh ibunya tersebut maka sang ibu membagi dua korma yang
menjadi haknya dan membagikan kepada anak-anaknya masing-masing
setengah, kemudian Nabi datang dan berkata adakah yang membuat engkau
takjub Aisyah?Alloh telah memberikan rahmat kepada ibu tersebut dan ibu
tersebut memberikannya kepada kedua anaknya” (HR Bukhari)
Menggendong Anak
“Albarra pernah melihat Nabi menggendong cucu beliau hasan di atas
punggungnya dan nabi berkata ya Allah aku sangat cinta dia (hasan)
maka jadikan dia pun mencintaiku” (HR. Bukhari)

Menghadapkan Wajah
“Nabi jika dipanggil akan menghadapkan semua badan dan wajahnya
kepada yang memanggilnya dan belum pernah aku melihat yang
seperti itu “ (HR. Bukhari)

Tidak Pernah Menolak Permintaan


“tidak pernah nabi jika diminta sesuatu beliau mengatakan tidak “ (HR
HR Bukhari & Muslim)
Melarang Kasar dan Sombong
“Maukah aku beritakan kepada kalian penghuni neraka? Yaitu orang
yang kasar dan (yang berjalan) dengan penuh kesombongan” (HR
Bukhari & Muslim)
KARAKTER MULIA GURU
(FUAD BIN ABDUL AZIZ ASY-SYALHUB)
Meikhlaskan ilmu untuk Allah
Jujur
Serasi antara ucapan dan perbuatan
Bersikap adil dan tidak berat sebelah
Berakhlak mulia dan terpuji Tawadhu (rendah hati)
Pemberani
Bercanda bersama anak didik
Sabar dan menahan emosi
Menghindari perkataan keji dan tidak pantas
Berkonsultasi dengan orang lain
TUGAS DAN KEWAJIBAN GURU
(FUAD BIN ABDUL AZIZ ASY-SYALHUB)
Menanamkan aqidah yang benar dan memantapkan kualitas
iman pada saat belajar-mengajar.
Memberikan nasihat kepada anak
Lembut kepada anak didik dan mengajar dengan metode
yang bagus
Tidak menyebut nama secara langsung ketika memberikan
teguran
Memberikan salam kepada anak didik sebelum dan sesudah
belajar
Menerapkan sistem sanksi pada saat mengajar
Memberikan penghargaan kepada anak didik
TUJUAN & MATERI PENDIDIKAN ANAK
(SUMBER : ABU AMR AHMAD SULAIMAN)
TUJUAN :
1.Menjawab seruan Allah
2.Membentuk akidah dan keimanan anak-anak
3.Membentuk keilmuan dan pengetahuan anak
4.Membentuk akhlak, perilaku dan sopan santun
anak-anak.
5.Membentuk sisi sosial anak-anak.
6.Membangun sisi kejiwaan dan perasaan anak.
7.Membentuk fisik dan kesehatan tubuh anak-
anak.
8.Membentuk rasa seni, keindahan dan
kreativitas anak
MATERI:
1. Al-Qur’anul karim
2. Hadist-hadist Nabi (Utamakan yang
sahih)
3. Do’a-do’a (utamanya dari al-Qur’an dan
Hadist)
4. Dzikir-dzikir (yang dicontohkan Nabi)
5. Adab dan sopan santun
6. Sirah Nabi (dengan menggunakan
rujukan yang akuntabel)
7. Syair-syair
8. Ilmu Pengetahuan (Utamanya yang
berdasarkan al-Qur’an dan Hadist)
SEBAGAI PENYEMANGAT…
TERNYATA MEREKA SUKSES KARENA…ORANG
TUA DAN GURU YANG HEBAT
Wallahu a’lam Bissawab

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai