Anda di halaman 1dari 56

MENOPAUSE

Menopause
• Dari bahasa Yunani
meno : bulan
pausis : berhenti
 menstruasi berhenti

• Menopause : berhentinya menstruasi secara


menetap paling sedikit 12 bulan, karena
berhentinya fungsi ovarium
• Menopause hanya merupakan kejadian sesaat
saja.

• Klimakterium : fase peralihan antara


premenopause dan pasca menopause
 MENOPAUSE MENURUT PENGERTIAN AWAM

ADALAH PERUBAHAN DARI MASA MUDA KE MASA TUA DAN


SERING DIARTIKAN NEGATIF

 MENOPAUSE DAN GEJALANYA

ADALAH AKIBAT BERKURANGNYA / BERHENTINYA PRODUKSI


HORMON ESTROGEN
Diagram Menopause
“ KEKHAWATIRAN “ TIMBUL OLEH KARENA :

o MENGHILANGNYA KEMAMPUAN REPRODUKSI

o KEHILANGAN MASA MUDANYA

o PERUBAHAN KULIT

o PERUBAHAN PERILAKU DAN GAIRAH


o TAKUT HAMIL
• Dialami oleh wanita dalam kurun waktu
hidupnya.
• Keberadaannya sering dihubungkan
dengan keluhan :
– Keringat malam hari
– Gejolak panas
– Insomnia
– Vagina kering
– Penyakit kardiovaskuler dan skeletal
• Merupakan akhir dari masa reproduksi
wanita
• Umur rata-rata dimana
wanita mengalami haid
terakhirnya adalah 50 – 52
tahun.
Laboratorium
• Bila wanita tidak haid > 6 bulan pada
umumnya kadar FSH & LH tinggi dan
estradiol rendah

• Penurunan kadar estrogen ini


diakibatkan hilangnya folikel – folikel
dari ovarium oleh karena meningkatnya
usia  fungsi ovarium akan mengalami
kemunduran
Tiga Fase :
I. Premenopause :
dimulai beberapa tahun sebelum tanda-tanda
dari klimakterium terjadi, keadaan ini disertai
dengan perubahan-perubahan hormonal,
tanda-tanda : - siklus haid tak teratur
- keluhan vasomotor
II. Perimeopause :
masa perubahan antara pre dan pasca
menopause,
tanda-tanda : - panas bergejolak
III. Pasca menopause
- Biasanya terjadi pada umur 45 – 55
thn
- Kadar FSH tinggi
- Fase ini dimulai waktu menopause
dan berakhir awal masa senium
- Endometrium menjadi atrofi
Menopause Prekok
• Menopause yang terjadi pada usia < 40
thn

• Penyebab : - obat-obat yang bekerja di


sentral
- radiasi
- kemoterapi
- penyakit autoimun
Perubahan – perubahan :
• Pembentukan estrogen mulai berkurang

• Peningkatan FSH yang lebih besar dari


LH mencerminkan kurangnya hambatan
umpan balik dari estrogen

• Penyebabnya adalah sekresi


estrogen dan gangguan umpan balik
negatif pada hipofisis anterior
Gejala :
I. Jangka pendek : - vasomotorik
- psikologis
- traktus urogenitalis
- kulit
- mata
II. Jangka panjang : - osteoporosis
- peny. Kardiovaskuler
- dementia
- stroke
- kanker usus besar
Gejala vasomotorik :
• Berat ringan berbeda-beda pada tiap wanita
• Biasanya berupa hot flushes yang dirasakan dibagian
dada yang menjalar ke leher & kepala
• Berkeringat banyak
• Sulit tidur
• Cepat lelah
• Cepat tersinggung
• Bagaimana terjadinya ?  defisiensi 17 β estradiol
yang menghilangkan prekursor sintesis estrogen –
katekolamin  kendali simpatohipotalamik yang
berpengaruh pada pengaturan panas &
kardiovaskuler
• Semburan panas dan keluarnya
keringat merupakan kompensasi
untuk mengadakan sinkronisasi
antara temperatur perifer dan sentral
Gejala psikologis :

• Hormon estrogen dan androgen


mempengaruhi neurotransmiter &
neuromodulator SSP khususnya
serotonin yang berpengaruh pada
mood, afek, libido, daya ingat.

• Estradiol kadar serotonin pada otak


dengan pembentukan serotonin
Gejala traktus urogenital :
• Penurunan kadar estradiol pada wanita
menopause akan berakibat atrofi vagina yang
ditandai :
- penipisan epitel vagina
- berkurangnya vaskularisasi jaringan
• Infeksi saluran kemih karena berkurangnya
populasi laktobasilus yang merubah pH
vagina
• Disfungsi seksual disebabkan oleh atrofi
vagina yang mengakibatkan vaginismus,
dispareunia
• Terjadi penipisan epitel transisional
pada uretra dan hilangnya elastisitas
uretra yang menyebabkan sistitis dan
uretritis.

• Estrogen berperan dalam ambang


sensorik pengosongan VU sehingga
terjadi gangguan urgensi, inkontinensia
urin
Gejala kulit :
• Estrogen mempengaruhi kulit dengan
meningkatkan sintesis prolin dan
hidroksiprolin pada kolagen kulit
• Estrogen sintesis asam hialuronat
yang berfungsi mempertahankan
kelembaban kulit & pigmentasi,
• Gangguan dapat berupa kulit kering,
tipis, gatal, nevus, rambut rontok
Gejala mata :

• Defisiensi estrogen  tekanan intra


okuler yang menyebabkan rasa nyeri

• sekresi glandula lakrimalis sehingga


mata jadi kering
Osteoporosis :
• Consensus Development Conferences 1993
= penyakit tulang sistemik yang ditandai
dengan menurunnya mineral tulang
serta kerusakan mikroarsitektur jaringan
tulang dengan akibat kerapuhan & mudah
patah
• Nyeri sendi merupakan manifestasi dari
menurunnya kepadatan mineral tulang
(osteoporosis)
Gambaran
Penderita
Osteoporosis
• Penelitian  26% wanita pasca
menopause menderita osteoporosis
32% patah tulang belakang
16% patah tulang paha
15% patah tulang lengan

• Penurunan kadar hormon estrogen


mempercepat penurunan kepadatan
mineral tulang
Faktor risiko osteoporosis
I. Lingkungan
a) Diet
b) Cara hidup

II. Genetik
a) Ras
b) Keturunan
Faktor risiko osteoporosis dan indikasi
pemeriksaan densitas tulang
• Usia > 70 tahun, kekurangan estrogen,,menopause
prekok, anoreksia nervosa
• Pengurangan tinggi badan lebih 4 cm,
hipogonadisme primer
• Amenore sekunder (hiperprolaktinemia)
• Berkurangnya kemampuan mendengar dan melihat,
sering jatuh.
• Osteoporosis dalam keluarga (genetis), terlalu kurus
(BMI <19 kg/m2)
• Terlambat haid, merokok
• Kurang bergerak, beristirahat ditempat tidur untuk
waktu yang lama
• Arthritis rheumatoid, konsumsi makanan
rendah kalsium dan vitamin D
• Intoleransi laktose
• Konsumsi kafein, alkohol berlebihan
• Konsumsi makanan yang mengandung fosfat
berlebihan
• Diabetes Mellitus tipe I
• Hipertiroid
• Pengobatan dengan kortikosteroid untuk
jangka panjang
• Pengobatan heparin
• Pengobatan dengan tiroksin dosis tinggi, Gn-
RH analog, kemoterapi
• Stres
• Perimenopause  penyusutan masa tulang
1–2%
 kejadian patah tulang
• 25%  Fastloser

memiliki masa tulang yang sudah rendah


karena berbagai sebab
• Penyusutan masa tulang akibat kekurangan
estrogen terlihat pada struktur spongiosa
Penyakit jantung koroner :

• Hipoestrogenisme  kadar kolesterol


total serum

aterosklerosis
PENATALAKSANAAN SINDROMA
MENOPAUSE

 Non Hormonal
→ Pengaturan pola hidup dan lingkungan

 Hormonal
→ Terapi Sulih Hormon (TSH / HRT)
PENGATURAN POLA HIDUP DAN
LINGKUNGAN
POLA MAKAN
Pengaturan Menu Makanan
Fitoestrogen
Kalsium dan Vitamin D
KEBIASAAN HIDUP
Merokok
Minum Teh, Kopi, atau Alkohol
Olah raga
LINGKUNGAN
• Berdasarkan beberapa penelitian
mengenai rokok, wanita perokok
mengalami menopause lebih cepat dua
tahun dibanding wanita bukan perokok.
• racun-racun dalam rokok maupun
asapnya memiliki efek antiestrogen
Gambar faktor-faktor yang mempengaruhi
timbulnya gejala menopause
USIA FAKTOR GENETIK
-Menache / RAS
- Menopause

GEJALA
Hormon PERIMENOPAUSE Pendidikan
Estrogen Sosial Ekonomi

Pengangkatan
POLA HIDUP Ovarium

POLA MAKANAN KEBIASAAN


-Fitoestrogen -Merokok LATIHAN FISIK
-Rendah lemak -Minum kopi - Olah raga
-Cukup kalsium -Minum teh
-Cukup vitamin -Minum alkohol
Penelitian terhadap 50.000 perempuan
pascamenopause di Australia, Jepang dan
Skandinavia, menemukan bahwa
perempuan yang mengalami menstruasi
pertama di bawah usia 12 tahun, memiliki
kemungkinan 31% lebih tinggi untuk
mengalami menopause pada usia antara 40
sampai 44 tahun.
PENGATURAN MENU
MAKANAN
• Makanan yang dianjurkan :
Rendah lemak jenuh
Rendah kolestrol
Kadar gula dan garam tidak berlebihan
Cukup kalsium dan zat besi
Cukup vitamin (A,C,D,E)
Cukup serat → Sayuran dan buah
• Protein hewani dari ikan atau ayam
• Protein nabati dari kacang-kacangan → kedelai,
kacang panjang, kacang hijau
• Karbohidrat dari beras, gandum dan sereal
• Lemak dari lemak tak jenuh → minyak kelapa,
minyak jagung, minyak sawit
FITOESTROGEN
• Merupakan tanaman yang menghasilkan substansi
yang menyerupai ESTROGEN dan mempunyai
aktifitas seperti modulator reseptor estrogen
(SERM)
• Bersifat estrogenik terhadap :
 Metabolisme tulang
 Arteria coronaria
 Metabolisme lipoprotein
 Otak
 Bersifat antiestrogenik terhadap
 Endometrium
 Glandula mamae
MACAM FITOESTROGEN
Terdiri dari 3 kelompok :
1. ISOFLAVON :
• FORMONONETIN
• DAIDZEIN
• BIOCHANIN
• GENISTEIN
2. LIGNAN
3. COMESTAN
Isoflavon terdapat pada :
• Kacang kedelai
• Kacang buncis
• Kacang panjang
• Daun semanggi

Lignan terdapat pada :


• Padi-padian
• Sereal
• Bawang putih
• Brokoli
• Wortel
• Buah-buahan → jeruk, pear
Comestan terdapat pada :
• Daun semanggi

 Konsumsi makanan yang banyak mengandung


fitoestrogen sejak anak-anak mencegah sindrom
perimenopause.
 Prevalensi semburan panas dan keringat malam
dialami oleh 85% wanita perimenopause di AS
dan Eropa
 Prevalensi semburan panas terendah <20%
didapatkan pada wanita Jepang, Indonesia dan
Mayan (Mexico)
• Kebiasaan makan yang mengandung
fitoestrogen pada wanita Jepang,
Indonesia dan Mayan (50-150 mg/hari)
lebih tinggi dibanding wanita AS dan
eropa (3 mg/hari) → berperan dalam
menurunkan akibat defisiensi estrogen
• Pemberian Isoflavon >80 mg/hari
selama 24 bulan dapat
mempertahankan kestabilan
vasomotor→ memperingan gejala
semburan panas, keringat malam dan
palpitasi
• Densitas mineral tulang pada wanita Asia
dilaporkan lebih tinggi di banding wanita
AS → angka fraktur wanita asia lebih
rendah 50%
• Insidensi penyakit jantung koroner dan
demensia alzheimer’s pada wanita Asia
juga lebih rendah 50% dibanding wanita
AS
• Fitoestrogen → metabolisme lipoprotein
→ kardioprotektif
• Fitoestrogen →cegah atherosklerosis jar
otak → meningkatkan aliran darah otak
→ meningkatkan viabilitas syaraf →
cegah demensia alzheimer’s
• Fitoestrogen → cegah
karsinoma mamae dan
karsinoma endometrium
• Wanita Asia mempunyai resiko
7-10 kali lebih rendah
dibanding wanita AS terkena
ca mamae dan ca
endometrium
KALSIUM DAN VITAMIN D

• Defisiensi estrogen →
menurunkan absorbsi kalsium
di gastrointestinal → tambahan
asupan kalsium
• Vit D berfungsi dalam
metabolisme kalsium dan
keseimbangan mineral.
• Pemberian kalsium 1,2 gr/hari → menurunkan
kehilangan tulang (osteoporosis) pada wanita
perimenopause → didapatkan dari 1 liter susu
atau 4 cangkir yogurt.

• Paparan sinar matahari untuk mensintesis


vitamin D pada wanita perimenopause lebih
lama 20 menit dibandingkan pada wanita muda
atau dengan pemberian vit D 800 IU /hari →
cegah osteoporosis yang dapat menyebabkan
terjadinya fraktur.
KEBIASAAN HIDUP
MEROKOK
• Merokok → meningkatkan resiko
penyakit jantung koroner, stroke,
osteoporosis, Ca paru, Ca servik dan
percepat menopause
• Nikotin → meningkatkan denyut
jantung, tekanan darah, hipertensi,
hiperkolesterolemia, penurunan
densitas masa tulang, meningkatkan
angka kejadian fraktur.
• Berdasarkan beberapa penelitian
mengenai rokok, wanita perokok
mengalami menopause lebih cepat dua
tahun dibanding wanita bukan perokok.
• racun-racun dalam rokok maupun
asapnya memiliki efek antiestrogen
MINUM TEH, KOPI ATAU ALKOHOL
• Kebiasaan minum teh hijau atau hitam
meningkatkan masa tulang
• Fluoride dan flavoid yang terkandung dalam teh
mempertahankan masa tulang → menurunkan
resiko osteoporosis
• Kebiasaan minum kopi lebih dari 2 gelas perhari
selama >5 thn, menurunkan densitas masa tulang
• Kafein → keseimbangan kalsium negatif →
ekskresi kalsium urin meningkat → densitas
tulang turun → resiko fraktur tulang meningkat
• Alkohol → toksisitas etanol terhadap tulang
• Alkohol → pengaruhi metab vit D, hormon
paratiroid, kalsitonin
• Perempuan dengan kadar lemak tubuh
yang rendah, lebih berisiko mengalami
menopause dini. 
• Hal tersebut terjadi karena estrogen
tersimpan dalam jaringan lemak. Ini
berarti, perempuan yang sangat kurus
atau dengan kadar lemak tubuh yang
rendah, memiliki lebih sedikit simpanan
estrogen.
OLAH RAGA
• Olah raga memperbaiki kehidupan wanita
dimasa perimenopause
 Mempertahankan berat badan
 Mempertahankan sistema kardiovaskuler
 Mencegah kehilangan masa tulang dan osteoporosis
 Mengendalikan gula darah dan kolesterol
 Memelihara kekuatan otot
 Memperbaiki penampilan
 Meningkatkan perasaan segar dan nyaman
 Meringankan gejala vasomotor
• Olah raga dapat berupa joging, berjalan,
aerobik sebelumnya perlu dilakukan
pemanasan, latihan otot dan pendinginan

• Hati-hati dengan olah raga dengan


gerakan memutar seperti golf, tenis, dan
bowling pada wanita dengan osteoporosis
→ fraktur vertebra
LINGKUNGAN
• Gejala psikologis wanita menopause →
fenomena biologis, antropologis,
sosiologis dan kultural
• Keluhan psikologis perimenopause di
AS dan eropa tinggi → budaya
menonjolkan nilai kecantikan daya tarik
seksual
• Wanita arab dan pakistan
yang memiliki tradisi
keagamaan kuat dan tidak
menonjolkan seksualitas →
keluhan psikologis menopause
kurang
PENATALAKSANAAN MENOPAUSE

PENCEGAHAN PENGOBATAN

NON HORMONAL HORMONAL NON HORMONAL

NUTRISI • ESTROGEN • OPERATIF


• FITOESTROGEN • ESTROGEN-PROGESTIN • MEDIKAMENTOSA
• VITAMIN D + KALSIUM • ESTROGEN-PROGESTIN-
• RENDAH KOLESTEROL ANDROGEN
KEBIASAAN HIDUP • SERM
• OLAH RAGA TERATUR
• TIDAK MEROKOK
• TIDAK MINUM ALKOHOL
• TIDAK MINUM KOPI
PENATALAKSANAAN PROSES DEGENERATIF PASCA MENOPAUSE
IF YOU ARE OLD, ENJOY IT

Anda mungkin juga menyukai