Anda di halaman 1dari 11

PANCASILA

SEBAGAI SISTEM
ETIKA
“KEMANUSIAAN
YANG ADIL DAN
BEDADAB”
RESA KHARISMA R. (185040201111086)

DANU DWI PUTRA (185040201111082)

MASDALIFA ULA (185040201111098)


PANCASILA SILA KEDUA
“KEMUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB”

Dalam pidato Sukarno, rumusan Pancasila masih belum disempurnakan. Rumusannya masih
berupa dasar-dasar filosofis kemerdekaan Indonesia. Dasar atau prinsip filosofis pertama adalah
Kebangsaan Indonesia. Prinsip kedua adalah Internasionalisme atau Peri Kemanusiaan. Prinsip
ketiga adalah Dasar Mufakat, Dasar Perwakilan, dan Dasar Permusyawaratan. Prinsip keempat
adalah Kesejahteraaan Sosial. Prinsip kelima adalah Taqwa pada Tuhan Yang Maha Esa.
Menurut Sukarno, Internasionalisme atau Peri Kemanusiaan itu adalah sebuah bentuk
nasionalisme asli Indonesia. Kata “internasionalisme’ di sini bukanlah bentuk kosmopolitanisme
yang menganggap semua bangsa sama, yang mengatakan tidak ada Indonesia, tidak ada Nippon,
tidak ada Birma, tidak ada Inggris, dan sebagainya. Sebaliknya, internasionalisme di sini dimaknai
sebagai pernyataan nasionalisme sejati.
HUBUNGAN PANCASILA KEDUA
DENGAN UUD 1945
Pasal 27
(1) Segala Warganegara bersamaan kedudukannya di dalam Hukum dan Pemerintahan
dan wajib menjunjung Hukum dan Pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.
(2) Tiap-tiap warganegara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi
kemanusiaan.
Penjelasan : warga negara Indonesia apapun statusnya, seharusnya sama dihadapan
hukum dan pemerintahan. Baik orang biasa atau pejabat negara jika melakukan
kesalahan dan diadili, hukumannya harus setimpal. Tidak dibeda-bedakan dan harus
adil. Dan semua warga negara, harus mematuhi hukum yang berlaku di Indonesia
tanpa terkecuali. Warga negara juga berhak untuk mendapatkan pekerjaan dan hidup
yang layak.
NILAI – NILAI ETIKA
“KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB”

Pancasila sebagai sistem etika adalah poin – poin yang terkandung di dalam
pancasila yang mencerminkan etika yang ada pada diri bangsa Indonesia.
Pembentukan etika ini berdasarkan hati nurani dan tingkah laku, tidak ada paksaan
dalam hal ini. Pancasila memegang peranan dalam perwujudan sebuah sistem etika
yang baik di negara ini. Disetiap saat dan dimana saja kita berada kita diwajibkan untuk
beretika disetiap tingkah laku kita. Seperti tercantum di sila ke dua “ kemanusian yang
adil dan beadab ” tidak dapat dipungkiri bahwa kehadiran pancasila dalam
membangun etika bangsa ini sangat berandil besar, setiap sila pada dasarnya
merupakan azas dan fungsi sendiri-sendiri, namun secara keseluruhan merupakan
suatu kesatuan.
CONTOH NILAI – NILAI ETIKA
“KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB”

1. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan persamaan kewajiban antar


sesama manusia.
2. Saling mencintai sesama manusia.
3. Mengembangkan sika tenggang rasa dan tepa-selira.
4. Tidak semena-mena terhadap orang lain.
5. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.
6. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
7. Berani membela kebenaran dan keadilan.
8. Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia, karena
itu dikembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain.
PANCASILA SEBAGAI SOLUSI PROBLEM BANGSA
“KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB”

Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Mengandung makna bahwa setiap warga
Negara mendapatkan perlakuan yang sama di mata hukum, karena Indonesia
berdasarkan atas Negara hukum. mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan
persamaan kewajiban antara sesama manusia. Menempatkan manusia sesuai dengan
hakikatnya sebagai makhluk Tuhan. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan. Bertingkah
laku sesuai dengan adab dan norma yang berlaku di masyarakat.
“KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB”
SEBAGAI JALAN KELUAR DARI MASALAH
KORUPSI

Korupsi adalah tindakan seseorang yang


menyalahgunakan kepercayaan dalam suatu masalah
atau organisasi untuk mendapatkan keuntungan.
Tindakan korupsi ini terjadi karena beberapa faktor
faktor yang terjadi di dalam kalangan masyarakat. Faktor
internal merupakan sebuah sifat yang berasal dari diri
kita sendiri.

Korupsi sangat merugikan negara. Kurangnya efek jera menjadi penyebab utama korupsi
ini. Negara lain sudah menerapkan hukuman berat bagi pelaku korupsi. 
“KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB”
SEBAGAI JALAN KELUAR DARI MASALAH
ISU SARA
Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, kehidupan
berbangsa sudah diatur, bahwa setiap individu manusia
memiliki kesetaraan hak untuk diakui dan dihormati.
Sebagai bangsa yang memiliki kesadaran kemanusiaan
akan saling menghormati.
Sebagai contoh warga di daerah Solo, terdapat masjid
dan gereja saling berdampingan, dan selalu saling bantu
membantu, dan tidak pernah terjadi pertikaian. Juga ada di
daerah Bali, para umat Hindu membantu mengamankan
Shalat Ied
“KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB”
SEBAGAI JALAN KELUAR DARI
PERMASALAHAN LINGKUNGAN

Masalah lingkungan hidup yang pertama adalah


polusi atau pencemaran lingkungan hidup. Polusi
udara, air dan tanah memerlukan waktu jutaan tahun
agar dapat normal kembali. Diperlukan semua bangsa
untuk saling membantu.
Contohnya pada penggalangan dana bagi saudara
kita yang terkena gempa di Lombok, atau tsunami di
Palu Donggala
“KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN
BERADAB” SEBAGAI JALAN KELUAR DARI
KEMISKINAN
Kemiskinan merupakan masalah utama yang melanda Indonesia.
Hampir di setiap sudut ditemukan pemukiman kumuh. Ada sekitar 30 juta
rakyat Indonesia yang hidup sangat miskin. Dalam hal ini dibutuhkan
semua masyarakat untuk sadar bahwa sebagai bangsa yang memiliki jiwa
kemanusiaan akan bahu membahu membantu saudaranya yang kurang
mampu.
Sebagai contoh bidikmisi, program yang dikeluarkan pemerintah bagi
orang orang yang ingin melanjutkan perkuliahan namun tidak mampu
untuk melanjutkan karna terhalang oleh dana, akan didanai oleh
pemerintah oleh program bidikmisi.
TERIMA KASIH...

Anda mungkin juga menyukai