Tujuan Tujuan
01 Umum
Untuk menerapkan Asuhan
02 •
Khusus
Melakukan asuhan kebidanan pada
Kebidanan pada Ny. M dengan masa kehamilan
KEPMENKES NO • Melakukan asuhan kebidanan pada
938/MENKES/SK/VIII/2007 persalinan
tentang standar Asuhan • Melakukan asuhan kebidanan pada
Kebidanan. Mahasiswa mampu masa nifas (konseling KB)
menerapkan Asuhan Kebidanan • Melakukan asuhan kebidanan pada
secara Komprehensif pada Ny. M bayi baru lahir
Selama masa kehamilan trimester
III, persalinan, nifas, dan bayi baru
lahir di Klinik Pratama Alyssa
Medika Kota Tangerang.
Gambaran Umum
Persalinan Kala I
Kala I persalinan dimulai sejak terjadinya kontraksi uterus dan
pembukaan servix hingga mencapai pembukaan lengkap (10 cm).
Persalinan kala I berlangsung 18 – 24 jam dan terbagi menjadi dua fase
yaitu fase laten dan fase aktif. (Kurniarum Ari, 2016). Pada Kala I
pengumpulan data dengan anamnesa, bahwa Ny. M datang ke Klinik pada
tanggal 3 April 2023 pukul 07.00 WIB, Ny. M mengatakan keluar lendir
sejak pukul 06.00 WIB, merasa mulas sejak tanggal 2 April pukul 15.00
WIB, Ny. M mengatakan masih merasakan gerakan janin. Anamnesa yang
diperoleh ibu sudah merasakan mulas, keluar lendir dara, dan belum
keluar air-air hal ini merupakan tanda-tanda persalinan. Menurut beberapa
ahli tanda-tanda persalinan meliputi Kontraksi (His), Pembukaan serviks,
Pecahnya ketuban dan keluarnya bloody show.
KALA II
Persalinan kala II dimulai dengan pembukaan lengkap dari serviks dan berakhir dengan
lahirnya bayi. Proses ini berlangsung 2 jam pada primi dan 1 jam pada multi. (Kurniarum Ari,
2016). Ny. M dalam keadaan baik dan kesadaran composmentis dengan hasil pemeriksaan
TTV yaitu tekanan darah 110/70 mmHg, nadi 83x/menit, pernapasan 20x/menit, suhu
36,7℃. Observasi His 5x10’x45’’ intensitas kuat , DJJ 142x/menit intonasi kuat dan teratur.
Vulva/vagina : tidak ada kelainan, pengeluaran: lendir darah, portio arah anterior, konsistensi
tipis lunak, penipisan 100%, pembukaan 10 cm, ketuban rembes, bagian bawah janin kepala,
penunjuk UUK kiri depan, penurunan HIII+, molase tidak ada.
Pada saat melakukan pertolongan persalinan Ny. M, penolong sesuai dengan prosedur dalam
pencegahan infeksi seperti melakukan cuci tangan sebelum melakukan tindakan dan
memakai Alat Perlindungan Diri (APD) serta sarung tangan steril. Pada pukul 08.40 WIB bayi
Ny. M lahir spontan hidup, tidak ada lilitan tali pusat, warna tubuh kemerahan, menangis
kuat, tonus otot baik, jenis kelamin laki-laki. Dari pembukaan lengkap hingga bayi lahir
berlangsung selama 10 menit
KALA III
Kala III persalinan dimulai setelah lahirnya bayi dan berakhir dengan lahirnya plasenta dan selaput
ketuban. Seluruh proses biasanya berlangsung 5-30 menit setelah lahir (Rohani, dkk, 2011).
Manajemen Kala III terdiri dari pemberian oksitosin 10 IU, penegangan tali pusat terkendali, dan
massase fundus uteri (Suprapti, dkk, 2018). Ny.M merasa senang atas kelahiran bayinya. Setelah
bayi lahir Ny. M masih merasakan mulas. Ny. M dalam keadaan baik dan kesadaran composmentis.
Pada pemeriksaan palpasi didapatkan TFU setinggi pusat dan kontraksi uterus baik. Kala III
berlangsung selama 2 menit, dilakukan manajemen aktif kala III, pertama ibu diberikan suntikan
oksitosin 10 IU secara IM pada 1/3 paha kiri bagian luar yang berfungsi untuk merangsang uterus
untuk berkontraksi juga untuk mempercepat pelepasan plasenta. Plasenta lahir pukul 08.42 WIB
plasenta lahir lengkap, didapatkan hasil 2 selaput utuh 2 korion dan amnion, berat plasenta ±400
gram, panjang plasenta ±50 cm, tebal plasenta ± 3 cm, diameter plasenta ±20 cm, kotiledon utuh,
insersio sentralis
lalu diletakkan di atas dada ibu tanpa alas kain, kulit ibu dengan kulit bayi bersentuhan langsung
(skin to skin) dan bayi dipeluk oleh ibu untuk dilakukan Inisiasi Menyusui Dini (IMD) ± 60 menit, bayi
diselimuti dan dipakaikan topi.
KALA IV
Ny. M merasa sangat senang dan lega karena bayi dan plasentanya sudah lahir, ibu mengatakan
lelah setelah proses persalinan. Ny. M dalam keadaan baik dan kesadaran composmentis, ketika
dilakukan pemeriksaan TTV didapatkan hasil TD 120/80 mmHg, nadi 81 x/menit, pernapasan 20
x/menit dan suhu 36,4°C. Pada pemeriksaan palpasi didapatkan TFU 1 jari dibawah pusat dan
kontraksi uterus baik. Pada kala IV ini dilakukan pengecekan perdarahan, terdapat perdarahan ±150
cc hal ini masih dalam batas normal. Pada persalinan kala IV Ny. M, setelah plasenta lahir, dilakukan
eksplorasi jalan lahir untuk mengetahui adakah sisa jaringan yang tertinggal, hasilnya didapatkan
rupture perineum grade I dan dilakukan penjahitan dengan anastesi.
Setelah dilakukan penjahitan perineum, Ny. M dibersihkan menggunakan air DTT serta membantu
mengganti pakaian dan memakaikan pembalut dan kain, selanjutnya melakukan dekontaminasi alat
kedalam larutan klorin 0,5 % selama 10 menit. Memantau keadaan Ny. M dengan melakukan
pengawasan selama 2 jam pasca persalinan, Ny. M dipantau setiap 15 menit pada jam pertama,
dan setiap 30 menit pada jam kedua, pengawasannya yaitu mengobservasi keadaan umum,
kesadaran, tanda-tanda vital, kontraksi uterus, TFU, kandung kemih dan perdarahan. Hasil observasi
Ny. M dan bayi dalam batas normal.
Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas
Pada kunjungan pertama 6 jam postpartum Ny. M mengatakan masih merasa sedikit lelah dan
mulas setelah melalui proses persalinan, ketika dilakukan pemeriksaan didapatkan keadaan umum
Ny. M baik, kesadaran composmentis, tekanan darah 120/80 mmHg, nadi 80x/menit, suhu 36,7°C,
pernapasan 21 x/menit, TFU 2 jari dibawah pusat, kontraksi uterus baik, perdarahan normal,
kandung kemih kosong karena Ny. M sudah belajar mobilisasi dini dengan BAK ke kamar mandi
sendiri.
Penulis memberitahu Ny. M untuk menjaga personal hygiene terutama di bagian alat genitalia
dengan cara cebok bersih dengan air mengalir dari depan ke belakang, ganti pembalut setiap habis
BAK/BAB minimal 3 kali sehari atau jika ibu sudah tidak nyaman agar jahitan tidak lembab,
memberi tanda bahaya postpartum, menganjurkan ibu untuk tidak menahan BAK dan BAB,
menganjurkan ibu untuk mengonsumsi makanan bergizi tanpa ada pantangan makanan apapun
mengingatkan ibu untuk meminum obat yang diberikan secara teratur, memastikan tidak adanya
tanda bahaya yang muncul pada Ny. M Sebelum pulang, Ny. M diberitahu untuk control ulang pada
tanggal 10 April 2023 di Klinik Pratama Alyssa Medika. Ny. M dan bayinya pulang bersama keluarga
pada tanggal 4 April 2023.
Tanggal 10 April 2023 pukul 10.00 WIB merupakan kunjungan kedua Ny. M postpartum 6 hari di Klinik
Pratama Alyssa Medika. Penulis melakukan pemeriksaan meliputi keadaan umum, kesadaran, tanda-tanda
vital, memastikan kontraksi uterus, menilai adanya tanda-tanda bahaya atau tidak, serta memastikan
perdarahan yang keluar berapa banyak dan keadaan luka jahitan . Hasil pemeriksaan yang didapatkan
adalah keadaan umum baik, kesadaran composmentis, tekanan darah 110/70 mmHg, nadi 82 x/menit,
pernapasan 20 x/menit, suhu 36,4°C, TFU pertengahan pusat simfisis, kontraksi uterus baik, kandung kemih
kosong, keadaan vulva bersih, luka jahitan sedikit kering, lochea berjenis sanguinolenta, perdarahan normal
berwarna merah kekuningan.
Dalam melakukan asuhan penulis mengingatkan mengenai tanda bahaya masa nifas, mengingatkan untuk
tetap menjaga personal hygiene, menganjurkan ibu untuk menjaga pola makan yang bergizi seimbang,
menganjurkan ibu untuk cukup istirahat, dan menganjurkan ibu teknik perawatan payudara untuk
memperlancar ASI, memberitahu ibu jadwal kunjungan ulang pada tanggal 17 April 2023.
Pada tanggal 17 April 2023 merupakan kunjungan ketiga Ny. M postpartum 14 hari di
Rumah Ny. M didapatkan hasil pemeriksaan keadaan umum baik, kesadaran
composmentis, tekanan darah 120/80 mmHg, nadi 86x/menit, pernapasan 20x/menit,
suhu 36,6°C, TFU tidak teraba, kontraksi tidak teraba, kandung kemih kosong, keadaan
vulva bersih, luka jahitan kering, lochea serosa. Hal ini sesuai dengan yaitu pada
kunjungan ini didapatkan hasil tanda-tanda vital dalam batas normal, involusi uteri
berjalan normal dengan fundus uteri sudah tidak teraba.
Pada kunjungan ini penulis memberikan penkes yaitu mengingatkan kembali pada ibu
untuk mengonsumsi makanan bergizi, menganjurkan ibu untuk istirahat disaat bayinya
tidur supaya istirahat ibu cukup, menjaga personal hygiene, memotivasi ibu untuk terus
memberikan ASI eksklusif tanpa tambahan apapun selama 6 bulan serta menjelaskan
pada ibu tentang alat kontrasepsi serta kekurangan dan kelebihannya
Pada tanggal 13 Mei 2023 merupakan kunjungan keempat Ny. M postpartum 40 hari di Rumah Ny. M
didapatkan hasil pemeriksaan keadaan umum baik, kesadaran compos mentis, tekanan darah 120/80
mmHg, nadi 86x/menit, pernapasan 21x/menit, suhu 36,7°C, TFU tidak teraba, kontraksi tidak teraba,
kandung kemih kosong, keadaan vulva bersih, luka jahitan kering, lochea berjenis alba, tidak ada
perdarahan, tidak ada keluhan dalam menyusui dan merawat bayinya, Ny. M dan suami mengatakan telah
membuat keputusan untuk memakai alat kontrasepsi yaitu KB MAL (Metode Amenore Laktasi). Involusi
yang terjadi pada Ny. M berjalan dengan baik, TFU Ny. M bila menurut masa involusi sudah sesuai.
Kemudian penulis memberikan asuhan berupa mengingatkan Ny. M untuk tetap menjaga kebersihan
dirinya dan tetap menjaga asupan nutrisinya. Penulis juga menyampaikan konseling tentang personal
hygiene, nutrisi seimbang, istirahat cukup, memotivasi ASI Eksklusif
Asuhan Kebidanan pada Bayi Baru Lahir
Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dilakukan bersamaan dengan kunjungan nifas, yaitu pada 6 jam, 6
hari dan 13 hari. didapatkan bahwa kehamilan Ny. M sudah cukup bulan yaitu 39 minggu 3 hari, ketuban
berwarna jernih bayi langsung menangis kuat bergerak aktif.
Bayi Ny. M sudah mendapatkan asuhan sesuai dengan pedoman yaitu, melakukan Inisiasi Menyusui Dini
(IMD), melakukan pengikatan dan pemotongan tali pusat bayi, melakukan perawatan tali pusat, melakukan
pelabelan atau pemberian gelang nama bayi, melakukan profilaksi mata dengan pemberian salep mata bayi
untuk mencegah terjadinya infeksi, melakukan pemberian vitamin K1 untuk mencegah terjadinya
perdarahan kranial pada bayi, melakukan pemberian imunisasi HB0 1 jam pasca penyuntikan vitamin K1,
melakukan pengukuran berat badan dan panjang badan dan memandikan bayi minimal 6 jam pasca
persalinan.
Hasil pemeriksaan bayi Ny. M yaitu berat badan 3280 gram, panjang badan 48 cm, lingkar kepala 32 cm,
lingkar dada 34 cm, dan lila 11 cm, denyut jantung 145 kali/menit, pernapasan 46 kali/menit, suhu 36,7ºC.
Setelah itu dilakukan pemeriksaan khusus untuk mendeteksi dini ada atau tidaknya kelainan
kongentital dimulai dari pemeriksaan kepala, ubun-ubun, muka, mata, telinga, hidung, mulut,
leher, dada/mamae, perut, genetalia, tungkai dan dilakukan pemeriksaan refleks seperti refleks
hisap, refleks menggenggam, refleks rooting, refleks walking, reflex babinsky dan refleks tonick
neck semua hasil menunjukan normal, tidak ada kelainan pada bayi Ny. M.
Penulis memberikan penkes cara menyusui yang baik dan benar, mengajari ibu cara
menyendawakan bayi setelah menyusui, menganjurkan untuk menyusui bayinya 2 jam sekali,
menganjurkan ibu untuk memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan tanpa tambahan apapun,
memberitahu menjaga kehangatan bayi baru lahir, memberitahu perawatan tali pusat,
memberitahu ibu dan suami tanda bahaya pada bayi baru lahir sesuai dengan teori yang ada
dan menganjurkan ibu untuk menjemur bayinya di pagi hari yaitu 30 menit pada jam 07.00 –
08.00 WIB serta melakukan pijat bayi baru lahir.
KN2
Asuhan yang diberikan pada kunjungan neonatus kedua (KN2) yaitu pada usia 3-7 hari setelah lahir. Pada
kunjungan kedua By. Ny. M hari ke-7 pada tanggal 10 April 2023 pukul 10.00 WIB di Klinik Pratama Alyssa
Medika. Ibu mengatakan tali pusat bayinya sudah puput, bayi menyusu dengan sering, tidak ada masalah pada
eliminasi bayi dan ibu sudah mengikuti anjuran menjemur bayinya di pagi hari. Hasil pemeriksaan TTV
keadaan umum baik, kesadaran composmentis, DJB 136 x/menit, pernapasan 48 x/menit, nadi 36,7 ℃. Tali
pusat bayi puput pada hari ke-7, hal ini sesuai dengan teori yang menyatakan pada umumnya tali pusat akan
puput pada waktu bayi berumur 5-7 hari. Berat badan bayi Ny. M mengalami penambahan badan 70 gram dari
3280 gram menjadi 3350 gram dan panjang badan bertambah 1 cm menjadi 49 cm.
Penulis memberikan motivasi kepada ibu untuk tetap menyusui bayinya 2 jam sekali, menganjurkan ibu untuk
tetap menjaga kehangatan bayi, memberikan KIE tanda bahaya bayi baru lahir dan menganjurkann ibu untuk
tetap menjemur bayinya di pagi hari.
KN3
Pada kunjungan ketiga tanggal 17 April 2023 pukul 16.00 WIB di Rumah Ny M, By. Ny. M berusia 14 hari.
Hasil pemeriksaan TTV keadaan umum baik, kesadaran composmentis, DJB 143 x/menit, pernapasan 46
x/menit, nadi 36,8℃. Berat badan bayi Ny. M meningkat 50 gram menjadi 3400 gram yang merupakan
berat badan lahirnya, panjang badan bayi bertambah menjadi 51cm. Seluruh tubuh bayi berwarna
kemerahan dan tidak ada tanda-tanda ikterik.
Penulis memberikan penkes mengingatkan ibu untuk sering menyusui bayinya minimal 2 jam sekali, tanda
bahaya bayi baru lahir dan ASI Eksklusif, jenis-jenis imunisasi, manfaat, efek samping dan jadwal
pemberiannya. Dan memberitahu ibu untuk memberikan imunisasi dasar lengkap untuk bayinya serta
Memberitahu ibu untuk kontrol ulang bayinya saat bayinya tanggal 25 april untuk mendapatkan imunisasi
BCG dan Polio 1.
Pada kunjungan usia bayi Ny. M 14 hari, penulis melakukan kunjungan ke rumah Ny. M dan memberikan
asuhan berupa mengajarkan kepada ibu cara melakukan pijat bayi, evaluasi ibu dapat melakukan pijat bayi
dan mengatakan bahwa dalam 1 minggu, ibu memijat bayinya 1-2 kali. Hal ini sesuai dengan visi-misi Prodi
Profesi Bidan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Tangerang mengenai kebugaran ibu dan
kebugaran bayi.
KESIMPULAN
Secara umum penatalaksanaan asuhan kebidanan ini mengikuti asuhan kebidanan secara optimal, yaitu
meliputi: