Catatan :
Berapa panjang frasa dalam bahasa Indonesia yang
mungkin dapat terjadi tergantung pada keperluan konsep
apa yang ingin diungkapkan.
Perluasan frasa
(... lanjutan)
• Faktor lain yang menyebabkan produktifnya perluasan frasa dalam
bahasa Indonesia adalah keperluan untuk memberi deskripsi secara
terperinci terhadap suatu konsep, terutama nomina.
• Dalam perincian deskripsi biasanya menggunakan yang.
Contoh :
Kakak saya wisuda pekan lalu.
Kakak saya yang kuliah di Universitas Katolik Parahyangan wisuda pekan
lalu .
Kakak saya yang kuliah di Universitas Katolik Parahyangan yang sudah
menikah wisuda pekan lalu .
3. Diakhiri dengan
tanda baca titik (.),
tanya (?), atau seru
(!).
ANALOGI RUMAH
RUMAH JADI
DENAH
BAHAN MATERIAL
Rumah Jadi = Kalimat
Bahan Material =
Konstituen Kalimat
Fungsi • Subjek (S) Wajib
• Predikat (P) Wajib
Kalimat • Objek (O) Wajib bersyarat
(Pembentuk • Pelengkap (Pel) Opsional
Pola Kalimat) • Keterangan (Ket) Opsional
Konstituen
Kalimat
• Kata
(Bahan • Frase
Material • Klausa
Pembangun
Kalimat)
• Kesehatan menjadi hal utama dalam
menghadapi pandemi. Kalimat (kapital, .,
SP)
– 1 klausa simpleks/ tunggal
• Kesehatan menjadi hal utama dalam
menghadapi pandemi jika Anda menginginkan
umur yang panjang
– 2 klausa kalimat kompleks/majemuk
Klausa = Rangka Kalimat
• Klausa bisa disebut
“kalimat Setengah Jadi”
atau “Calon Kalimat”.
• Jika sudah berbentuk
kalimat, klausa tidak
terlihat lagi, seperti
rangka rumah yang
“terbenam” di balik
tembok dan atap.
Perhatikan Kedua Kalimat Berikut.
Unsur Subjek (S) Predikat (P)
Kalimat Vaksin diteliti
Konstituen Kata (K. Benda/Nomina) Kata (K. Kerja/Verba)
• Ciri-ciri:
1. lazimnya, terletak sebelum P;
2. tidak dapat didahului kata depan (preposisi);
3. lazimnya berupa kata benda (N)/frase nominal (FN).
Contoh Subjek
• Galileo menemukan teleskop.
S pelaku
• Dia terjatuh.
S pengalam
• Ciri-ciri:
1. lazimnya terletak setelah S;
2. tidak dapat didahului kata sambung atau
preposisi (konjungsi yang, karena, );
3. dapat berupa N/FN, V/FV, Adj/FAdj/, Num/FNum
Contoh Predikat
• Perekonomian Indonesia semakin berkembang.
P (V) kegiatan
• Ciri-ciri:
1. terdapat dalam kalimat aktif transitif;
2. langsung mengikuti P;
2. tidak didahului preposisi;
3. dapat menjadi S pada kalimat pasif;
4. lazimnya berupa N/FN.
Contoh Objek
• Teknologi memengaruhi kehidupan manusia.
O
• Setelah telegraf, pada 1876 Alexader Graham Bell menemukan telepon
• Ciri-ciri:
1. terdapat dalam kal. aktif intransitif dan kal.
pasif;
3. tidak dapat dijadikan S kal. Pasif.
4. berupa N/FN
Contoh Pelengkap
• Penyiaran radio jarak jauh • Radio ditemukan pertama
memanfaatkan stasiun kali oleh Marconi pada 1895
penghubung Pel
O
• Adik bermain bola.
• Adik memainkan bola. Pel
O
• Paman berdagang ikan.
• Paman mendagangkan ikan. Pel
O • Mereka adalah
mahasiswa
Persamaan dan Perbedaan O dan Pel
Persamaan Perbedaan
Objek Pelengkap
• Berada di belakang P
Kehadirannya wajib Kehadirannya
• Diisi konstituen N atau FN Opsional
Dapat berubah Tidak dapat
menjadi S jika berubah jadi S
kalimat tsb karena memang
dipasifkan. kalimat intransitif
tidak dapat
Contoh: dipasifkan.
Ayah membaca
koran. (koran = O) Contoh:
Adik bermain bola.
Koran dibaca Ayah. (bola = Pel)
(koran = S)
Catatan Mengenai Pel
• Pel dan O bisa hadir bersama dalam sebuah
kalimat.
• Syarat: P kalimat tsb harus berupa VTRans
berimbuhan me-kan dan me-i. Contoh:
– (1) Saya mengirimi Ibu uang. (Ibu = O, uang = Pel)
– (2) Paman membelikan Bibi kalung berlian. (Bibi = O,
kalung berlian = Pel)
• Pola kedua kalimat: S-P-O-Pel
• Kalimat-kalimat tsb disebut Kalimat Dwitransitif.
E. Keterangan
• Definisi:
Bagian kalimat yang menerangkan P dan klausa dalam sebuah
kalimat.
• Ciri-ciri:
1. memberikan informasi tentang tempat, waktu, cara, alat, sebab,
dan tujuan;
2. memiliki keleluasaan posisi;
3. bisa terdapat lebih dari satu;
4. dapat didahului preposisi atau konjungsi;
5. berupa Kata Keterangan (Adverbia/Adv.) atau Frase Adverbial
(FAdv), dan Frase Preposisional (FPrep).
Contoh Pemosisian dan Pemberian K
• Andri makan di kantin. (S-P-K)
• Di kantin, Andri makan. (K-S-P)
• Andri makan di kantin siang itu. (S-P-K-K)
• Andri makan di kantin siang itu bersama Ida. (S-P-K-K-K)
• Andri makan di kantin siang itu bersama Ida dengan lahap. (S-
P-K-K-K-K)
• Andri makan di kantin siang itu bersama Ida dengan lahap
hingga kekenyangan. (S-P-K-K-K-K-K)
Ket
Jenis kalimat
Berdasarkan diathesis kalimat:
• Kalimat Aktif: Ahli juga menyebut penelitian jenis kualitatif penelitian naturalistik
• Kalimat pasif: Penelitian jenis kualitatif disebut juga penelitian naturalistik.
• Kalimat tunggal : S + P
• Kalimat majemuk:
• Setara (koordinatif) lihat jenis konjungsinya di atas
(slide 16-17).
Mereka lelah tetapi mereka tetap bersemangat.
• Bertingkat (atributif) lihat jenis konjungsinya di atas.
(slide 16-17)
Analisis
• Penelitian jenis kualitatif disebut juga
S(FN)P(FV)
penelitian alamiah atau inquiri naturalistik
O(FN)
Analisis:
• Dari segi gramatika: Kalimat tunggal karena hanya
memiliki 1 subjek 1 PRED
• Dari segi diathesis: Kalimat pasif (di)
• Dari segi urutan kata: Versi/normal (SP)
Analisis
• Informasi kata (Nomina)
• Informasi penting Frasa (nominal)
• Informasi penting tentang perkuliahan daring (Frasa Nominal)
• Informasi merupakan unsur pokok yang secara implisit melekat dalam konsep
pembangunan yang terencana. (kalimat 1 klausa)
• Peranan informasi dalam beberapa dekade kurang mendapat perhatian.
• Meskipun peranan informasi dalam beberapa dekade kurang mendapat
perhatian, sesungguhnya kebutuhan akan informasi dan komunikasi itu
merupakan hal yang tidak kalah pentingnya dari kebutuhan sandang dan
pangan manusia.
• Kegiatan pembangunan manapun juga hanya dapat berlangsung dan mencapai
sasaran bila dalam setiap tahapannya –perencanaan, pelaksanaan, dan
pengawasan- didasarkan pada informasi yang memadai.
P