Anda di halaman 1dari 109

Nafis Dwi Kartiko (@dwinafis) Rangkuman Materi PMB PKN STAN

Modul Pembelajaran PMB PKN STAN (Revisi 3)


Tes Potensi Akademik
Oleh : Nafis Dwi Kartiko
Email/Ig : nafisdwikartiko1@gmail.com/@dwinafis
Dalam modul pembelajaran ini Anda akan mempelajari semua materi TPA
yang pernah keluar di PMB PKN STAN, mulai dari materi yang fundamental
sampai materi yang sifatnya lanjutan. Modul ini disusun dengan
memperhatikan urutan tingkat kesulitan materi. Jadi dalam mempelajari modul
ini Anda diharapkan mempelajarinya secara terurut. Berikut adalah materi yang
akan Anda pelajari.

A. Kemampuan Verbal 7. Himpunan


1. Antonim dan Sinonim 8. Bangun Datar
2. Analogi Verbal 9. Bangun Ruang
3. Wacana C. Matematika Lanjutan
B. Matematika Dasar 1. Aljabar
1. Bilangan 2. Eksponen dan Akar
2. Pecahan 3. Barisan dan Deret
3. Persamaan dan 4. Persamaan Kuadrat
Pertidaksamaan Linier Satu 5. Statistik
Variabel 6. Fungsi Invers dan Komposisi
4. Persamaan Linier Dua 7. Kecepatan
Variabel 8. Peluang
5. Aritmetika Sosial D. Logika
6. Perbandingan 1. Silogisme

Page 1 of 109
Nafis Dwi Kartiko (@dwinafis) Rangkuman Materi PMB PKN STAN

Kemampuan
Verbal

Page 2 of 109
Nafis Dwi Kartiko (@dwinafis) Rangkuman Materi PMB PKN STAN

Bab 1 Antonim dan Sinonim


Sinonim
Secara etimologi kata sinonimi atau disingkat sinonim berasal dari bahasa
Yunani kuno, yaitu onoma yang berarti ‘nama’, dan syn yang berarti ‘dengan’.
Maka secara harfiah kata sinonimi berarti ‘nama lain untuk benda atau hal yang
sama’ (Chaer, 1994 :82). Sementara menurut H.G Tarigan (1993:78) kata
sinonim terdiri dari sin (“sama” atau “serupa”) dan akar kata onim ”nama” yang
bermakna “sebuah kata yang dikelompokkan dengan kata-kata lain di dalam
klasifikasi yang sama berdasarkan makna umum. Dengan perkataan lain :
sinonim adalah kata-kata yang mengandung arti pusat yang sama tetapi
berbeda dalam nilai kata. Atau secara singkat : sinonim adalah kata-kata yang
mempunyai denotasi yang sama tetapi berbeda dalam konotasi. Contoh-contoh
sinonim adalah sudah-telah, sebab-karena, meskipun-walaupun, jikalau-
apabila, cinta-kasih, mati-meninggal.
Kesinoniman mutlak atau kesinoniman simetris memang tidak ada dalam
perbendaharaan kata bahasa Indonesia. Oleh karena itu, kata-kata yang dapat
dipertukarkan begitu saja jarang ada.
Ketidakmungkinan kita menukar sebuah kata dengan kata lain yang
bersinonim disebabkan oleh beberapa hal:
1. Faktor waktu. Misalnya kata hulubalang bersinonim dengan kata komandan.
2. Faktor tempat atau daerah. Misalnya kata saya dan beta.
3. Faktor sosial. Misalnya kata aku dan saya.
4. Faktor bidang kegiatan. Misalnya kata tasawuf, kebatinan, dan mistik adalah
tiga buah kata yang bersinonim.
5. Faktor nuansa makna. Misalnya kata-kata melihat, melirik, melotot,
meninjau, dan mengintip, semuanya bersinonim.
Menurut Bambang Yudi Cahyono (1995:208) ada dua syarat suatu dikatakan
sinonim, yaitu memiliki kemiripan hampir menyeluruh dan sesuatu yang ada
diluar kemiripan itu tidak dianggap penting dan tidak banyak berpengaruh.

Page 3 of 109
Nafis Dwi Kartiko (@dwinafis) Rangkuman Materi PMB PKN STAN
Antonim
Kata antonim terdiri dari “anti” atau “ant” yang berarti lawan ditambah
akar kata “onim” atau “onuma” yang berarti nama; yaitu kata yang
mengandung makna yang berkebalikan atau berlawanan dengan kata yang
lain.
Contoh:
Kuat >< Lemah
Jauh >< Dekat
Pintar >< Bodoh
Muka >< Belakang
Kaya >< Miskin
Antonim dan Pengembangan Kosakata
Telaah antonim merupakan suatu cara yang efektif untuk meningkatkan
perbendaharaan serta keterampilan kosakata. Pada dasarnya murid-
murid sekolah dasar kelas satu dan kelas dua telah memahami konsep lawan
kata, seperti:
Atas >< Bawah
Besar >< Kecil
Panas >< Dingin
Terang >< Gelap
Kiri >< Kanan
Antonim dapat pula di urutkan dari yang mudah (seperti yang tertera di
atas) menuju yang lebih sulit, seperti:
Moral >< a moral
Internal >< Eksternal
Subjektif >< Objektif
Pre-tes >< Pos-tes
Ekspor >< Impor
Seperti juga halnya bahwa tidak ada dua sinonim yang sama benar-benar
maknanya, maka sedikit sekali antonim yang benar-benar merupakan lawan
dari kata-kata lain. Tetapi seperti juga halnya kita dapat mengelompokkan
Page 4 of 109
Nafis Dwi Kartiko (@dwinafis) Rangkuman Materi PMB PKN STAN
sinonim dengan tepat berdasarkan makna umumnya, maka kita pun dapat
pula mengklasifikasikan istilah-istilah tertentu sebagai lawan atau hampir
berlawanan dengan makna. Dengan demikian maka kata pria harus diajarkan
serentak dengan kata wanita, begitu pula halnya:
Ayah dengan Ibu
Paman dengan Bibi
Kakek dengan Nenek
Suami dengan Istri
Cowok dengan Cewek
Pada tingkat yang lebih tinggi dan lebih sulit kita pun dapat mengajarkan:
Optimis dengan Pesimis
Alfa dengan Omega
Induksi dengan Deduksi
Objek dengan Subjek
Monogami dengan Poligami
Menelaah antonim dapat merupakan suatu bagian dari analisis kata.
a. Antonim yang terbentuk dari prefiks:
Progresif − regresif
Pretes − Postes
Moral − amoral
Induktif − deduktif
Prefiks − sufiks (< sub + fix)
b. Sufiks yang menyatakan perbedaan atau pertentangan jenis kelamin:
1) Wartawan − wartawati
Sastrawan − sastrawati
Seniman − seniwati
Olahragawan − olahragawati
Pragawan − pragawati
2) Pemuda − pemudi
Putra − putrid
Siswa − siswi
Page 5 of 109
Nafis Dwi Kartiko (@dwinafis) Rangkuman Materi PMB PKN STAN
Mahasiswa − mahasiswi
Muda − mudi
3) Syarif − Syarifah
Aziz − Azizah
Paul − Paula
Agus − Agustina
Kartono − Kartini
Mempergunakan antonim-antonim sebagai bagian dari analisis kata, jelas
melibatkan penggunaan pergantian dan peninjauan secara kontinyu,
menghubungkan satu konsep dengan konsep lain, mengadakan asosiasi-
asosiasi, membangun serta membentuk pengetahuan baru berdasarkan
pengetahuan lama. Dalam salah satu latihan dalam bidang sastra, misalnya,
para siswa dapat mencatat perbedaan antara:
Fiksi dengan Fakta
Denotasi dengan Konotasi
Prosa dengan Puisi
Tragedi dengan Komedi
Prolog dengan Epilog
Antonim dapat pula ditelaah sebagai adjektif atau kata keadaan; misalnya:
Kuat − Lemah
Pandai − Bodoh
Tebal − Tipis
Gemuk − Kurus
Cantik − Jelek

Page 6 of 109
Nafis Dwi Kartiko (@dwinafis) Rangkuman Materi PMB PKN STAN

Bab 2 Analogi Verbal


Analogi Verbal
Pertanyaan-pertanyaan pada tes analogi verbal meminta peserta tes untuk
mengidentifikasi hubungan antara pasangan kata-kata. Untuk memecahkan
pertanyaan analogi, Anda harus terlebih dahulu memahami secara jelas definisi
kata-kata itu dan kemudian menggunakan pemahaman itu untuk menentukan

Tips
bagaimana and Trick
kata-kata itu terkait.

Hubungan yang ditemukan dalam pertanyaan analogi terbagi dalam


beberapa jenis umum.
 Bagian ke Utuh. Dalam jenis pertanyaan ini, sepasang kata terdiri dari
satu bagian dan keseluruhan. Misalnya, jeruji : roda. Jeruji adalah bagian
dari roda.
 Jenis dan Kategori. Pertanyaan-pertanyaan ini menggunakan pasangan
kata-kata di mana satu kata adalah tipe spesifik dalam kategori umum.
Misalnya nila; ikan. Nila adalah jenis ikan.
 Tingkat Intensitas. Pertanyaan-pertanyaan ini menguji kemampuan Anda
untuk membedakan nuansa makna di antara pasang kata-kata.
Misalnya, shower : monsun. Shower adalah curah hujan ringan dan
monsun adalah hujan deras.
 Fungsi. Pertanyaan ini memasangkan kata-kata yang terkait melalui
fungsi. Misalnya sendok : makan. Sebuah sendok digunakan untuk
makan.
 Cara. Jenis ini menggambarkan cara, atau gaya yang dengannya
tindakan dilakukan. Misalnya, mengiris : bawang. Mengiris artinya
memotong bawang dengan cara mengerat tipis-tipis.
 Simbol atau representasi. Pertanyaan-pertanyaan ini memasangkan kata-
kata di mana satu kata adalah lambang yang lain. Misalnya, merpati:
damai. Seekor burung merpati adalah simbol kedamaian.
 Tindakan dan signifikansi. Dalam jenis analogi ini, satu kata
menggambarkan sebuah tindakan dan kata lain menunjukkan
signifikannya tindakan tersebut. Misalnya menangis: duka cita. Menangis
menandakan kesedihan/duka cita.

Page 7 of 109
Nafis Dwi Kartiko (@dwinafis) Rangkuman Materi PMB PKN STAN
Pertanyaan analogi juga bisa digunakan untuk menguji pengetahuan kata
dan isi faktual. Pertanyaan pengetahuan kata umumnya adalah pasangan
sinopsis atau pasangan antonim.
Misalnya, terlambat: ______ = dermawan : murah hati.
Murah hati dan dermawan adalah sinonim, oleh karena itu Anda akan mencari
sinonim yang terlambat di antara pilihan jawaban.
Pertanyaan konsentris faktual menuntut tingkat pengetahuan umum tertentu,
dan tidak dapat disimpulkan dari hubungan itu sendiri.
Sebagai contoh:

Besi : Fe = Perak: ______


A. Na
B. Cl
C. Ag
D.K

Dalam hal ini Anda perlu tahu bahwa simbol kimia untuk perak adalah Ag.
Meskipun pertanyaan ini memerlukan beberapa pengetahuan dasar, Anda tetap
dapat menerapkan logika untuk pertanyaan itu. Misalnya, jika Anda tahu
bahwa nama kimia untuk garam meja adalah NaCl, Anda bisa menghilangkan
kedua jawaban ini. Ini membuat Anda bersama Ag dan K. Jika Anda kebetulan
tahu bahwa bahasa Prancis untuk perak argent, maka Ag akan menjadi jawaban
tunggal untuk pemikiran Anda.

Page 8 of 109
Nafis Dwi Kartiko (@dwinafis) Rangkuman Materi PMB PKN STAN

Bab 3 Wacana
Paragraf
Paragraf merupakan bagian suatu tulisan yang terdiri atas kumpulan kalimat
secara padu yang memiliki satu ide pikiran. Fungsi utama paragraf adalah
menandai awal gagasan baru. Suatu kumpulan kalimat dikatakan paragraf
apabila kalimat tersebut memiliki kesatuan, kelengkapan, koherensi, dan
urutan pikiran yang runtut dengan kalimat lainnya.
Kerangka Paragraf
Kerangka paragraf terdiri atas :
1. Gagasan utama merupakan ide, pokok pikiran yang menjadi dasar
pengembangan paragraf. Gagasan utama biasanya berupa kalimat yang
merangkum seluruh isi kalimat-kalimat lain dalam sebuah paragraf;
2. Gagasan penjelas merupakan gagasanyang menjelaskan gagasan utama.
Gagasan penjelas biasanya menjelaskan kalimat utama.
Karangan Narasi, Deskripsi, Eksposisi, Argumentasi, dan Persuasi
1. Narasi
Narasi adalah jenis karangan yang bertujuan untuk menceritakan suatu
pokok persoalan. Persoalan dalam narasi, biasanya:
 Disampaikan secara kronologis dan mengandung plot atau rangkaian
cerita
 di dalamnya ada tokoh yang diceritakan, baik manusia maupun bukan
manusia.
2. Deskripsi/Lukisan
 Bersifat informatif
 Tulisan didasarkan atas hasil pengamatan
 Pembaca diajak menikmati apa yang telah dinikmati (meniru kesan)
penulis.
 Susunan peristiwa tidak menjadi pertimbangan utama, yang penting
pesan sampai kepada pembaca.

Page 9 of 109
Nafis Dwi Kartiko (@dwinafis) Rangkuman Materi PMB PKN STAN
3. Eksposisi/Paparan
Eksposisi adalah jenis karangan yang bertujuan menerangkan suatu pokok
masalah /pikiran yang dapat memperluas pengetahuan pembaca. Untuk
mempertegas masalah yang disampaikan biasanya dilengkapi dengan data-
data kesaksian, seperti gambar, grafik, statistik, dsb. Jika dalam deskripsi
kesan subjektif tampak lebih menonjol, dalam ekspossi tidak.
4. Argumentasi
Argumentasi adalah jenis karangan yang berisi ide/gagasan yang dilengkapi
bukti-bukti kesaksian yang dijalin menurut proses penalaran yang kritis dan
logis, dengan tujuan mempengaruhi atau meyakinkan pembaca untuk
menyatakan persetujuannya. Jika dalam eksposisi penutup karangan
berupa penegasan, dalam argumentasi penutup karangan berupa simpulan.
5. Persuasi
Persuasi adalah karangan yang disampaikan dengan cara-cara tertentu,
bersifat ringkas, menarik, dan memepengaruhi secara kuat kepada pembaca
sehingga pembaca terhanyut oleh siratan isinya.
Tema dan Judul Karangan
1. Tema merupakan persoalan, masalah, gagasan, pikiran atau ide utama yang
dikembangkan dalam tulisan. Tema harus ditentukan sebelum menulis.
Dengan demikian tema menjiwai seluruh isi tulisan.
2. Judul bukan merupakan masalah pokok atau ide karangan, judul hanyalah
sekedar nama karangan. Istilah lainnya adalah kepala karangan. Judul tidak
harus ditetapkan sebelum menulis, tetapi dapat ditentukan setelah
karangannya selesai. Jika tema bersifat mengikat, judul bersifat bebas. Akan
tetapi, yang perlu diingat bahwa judul sebaiknya berhubungan dengan tema.
Syarat umum secara umum adalah singkat, jelas, menarik, dan
membayangkan isi karangan.
Fakta dan Opini
FAKTA
akta berasal dari bahasa latin yaitu Factus yang bisa diartikan sebagai hal atau
peristiwa yang benar-benar ada atau terjadi dan bisa dibuktikan kebenarannya.
Page 10 of 109
Nafis Dwi Kartiko (@dwinafis) Rangkuman Materi PMB PKN STAN

F
Informasi yang didengar dapat disebut fakta apabila informasi itu
merupakan peristiwa yang berupa kenyataan yang benar-benar ada dan
terjadi.
Jenis Fakta
1. Fakta Umum
Fakta yang kebenarannya berlaku sepanjang jaman. Contohnya: matahari
terbit di timur dan terbenam di barat.
2. Fakta Khusus
Fakta yang kebenarannya berlaku pada satu atau beberapa waktu tertentu.
Contohnya: supir mengendarai mobil.
Ciri Fakta
1. Dapat dibuktikan kebenarannya.
2. Memiliki data yang akurat misalnya tanggal, tempat ,waktu kejadian.
3. Memiliki narasumber yang dapat dipercaya.
4. Bersifat obyektif (apa adanya dan tidak dibuat-buat) yang dilengkapi
dengan data berupa keterangan atau angka yang menggambarkan
keadaan.
5. Sudah dipastikan kebenaranya.
6. Biasanya dapat menjawab pertanyaan: apa, siapa, di mana, kapan,
berapa dengan jawaban yang pasti.
7. Menunjukkan peristiwa telah terjadi.
8. Kenyataan.
9. Informasi dari kejadian yang sebenarnya.
OPINI

O
pini adalah pendapat, ide atau pikiran untuk menjelaskan
kecenderungan atau preferensi tertentu terhadap perspektif dan
ideologi akan tetapi bersifat tidak objektif karena belum mendapatkan
pemastian atau pengujian. Meskipun bukan merupakan sebuah fakta akan
tetapi jika suatu saat suatu opini dapat dibuktikan maka opini tersebut akan
berubah menjadi sebuah fakta.
Ciri-Ciri Opini
Page 11 of 109
Nafis Dwi Kartiko (@dwinafis) Rangkuman Materi PMB PKN STAN
1. Tidak dapat dibuktikan kebenaranya.
2. Bersifat subyektif dan dilengkapi uraian tentang pendapat, saran, atau
ramalan tentang sebab dan akibat terjadinya peristiwa.
3. Tidak terdapat narasumber/atas pemikiran sendiri.
4. Tidak memiliki data yang akurat.
5. Berisi tanggapan terhadap peristiwa yang terjadi, berisi jawaban atas
pertanyaan: mengapa, bagaimana, atau lalau apa.
6. Menunjukkan peristiwa yang belum atau akan tejadi pada masa yang akan
datang (baru berupa rencana).
7. Kalimat opini itu belum pasti kejadiannya.dan biasanya diawali dengan kata
kata seperti “menurut saya”, “sepertinya”, “saya rasa”.
8. Pendapat atau argumen seseorang.
9. Informasi yang belum dibuktikan kebenarannya.
Cara Membedakan Kalimat Fakta dan Opini
1. Kalimat fakta biasanya diikuti oleh data-data yang mendukung kalimat
tersebut.
2. Kalimat yang bersifat objektif merupakan fakta sedangkan yang bersifat
subjektif berupa opini.
3. Kebenarannya yang sudah tentu benar merupakan fakta sedangkan
kebenarannya yang masih meninggalkan perdebatan di dalam masyarakat
berupa kalimat opini.
4. Kalimat opini dinyatakan berdasarkan perkiraan, kemungkinan dan
perasaan sedangkan kalimat fakta berdasarkan data-data.
5. Kalimat opini sering menggunakan kata-kata seperti sangat, semakin, dapat,
mungkin, sebaiknya, barangkali, menurut, dan lain-lain.
6. Di dalam kalimat opini banyak ditemukan juga kata-kata sifat seperti enak,
cantik, tinggi, bagus, dan lain-lain.

Page 12 of 109
Nafis Dwi Kartiko (@dwinafis) Rangkuman Materi PMB PKN STAN

Matematika
Dasar

Page 13 of 109
Nafis Dwi Kartiko (@dwinafis) Rangkuman Materi PMB PKN STAN

Bab 1 Bilangan
Bilangan dalam Matematika
1. Bilangan Asli : dilambangkan dengan huruf 𝑁 (Natural)
1, 2, 3, …
2. Bilangan Cacah : terdiri dari bilangan asli dan 0
0, 1, 2, ...
3. Bilangan Bulat : dilambangkan dengan huruf 𝑍 (Zahlen), merupakan
gabungan dari bilangan cacah dan bilangan negatif. Bilangan di sebelah
kanan 0, disebut bilangan bulat positif. Bilangan di sebelah kiri 0, disebut
bilangan bulat negatif.
… -3, -2, -1, 0 ,1, 2, 3 …
4. Bilangan Rasional : merupakan suatu bilangan yang dapat dinyatakan
𝑎
sebagai bentuk (pecahan) dimana a dan b adalah bilangan bulat dengan b
𝑏

bukan nol. Bilangan rasional juga memiliki batasan yaitu mulai dari selanga
(-∞,∞). Di dalam bilangan rasional sudah mencakup bilangan-bilangan
seperti bilangan bulat, bilangan asli, bilangan cacah, bilangan prima serta
bilangan bilangan lain yang menjadi subset dari bilangan rasional tersebut.
Bilangan rasional dilambangkan dengan huruf Q (Quotient).
𝑎
, b ≠ 0 (Pecahan desimal yang berakhir atau berulang secara teratur)
𝑏

1
 0,5
Contoh: 2
2
 0,66666....
3
𝑎
5. Bilangan Irasional : tidak dapat dinyatakan dalam 𝑏, b ≠ 0.

Merupakan pecahan desimal yang tidak berakhir dan tidak berulang.


Contoh: 𝜋 = 3,14159 26535 … , √2 = 1,414213562….
6. Bilangan Real : yaitu bilangan Rasional + Irasional
7. Bilangan Prima : bilangan lebih dari 1 yang mempunyai 2 faktor
pembagi, 1 dan bilangan itu sendiri.
Contoh: 2, 3, 5, 7, …

Page 14 of 109
Nafis Dwi Kartiko (@dwinafis) Rangkuman Materi PMB PKN STAN
8. Bilangan Komposit : bilangan yang lebih dari 1 yang mempunyai lebih dari
2 faktor pembagi.
Contoh: 4, 6, 8, …
9. Bilangan Imajiner : sesungguhnya tidak ada, karena bilangan negatif
tidak bisa diakar pangkat 2. Jadi bilangan imajiner tidak termasuk bilangan
rasional maupun irasional. Bilangan i (satuan imajiner) dimana i adalah
lambang bilangan baru yang bersifat i2 = -1
Contoh: i, 4i, 5i
Sifat-sifat Operasi Hitung pada Bilangan Bulat
1. Penjumlahan
a. Komutatif : 𝑎+ 𝑏 = 𝑏 + 𝑎
b. Asosiatif : (𝑎 + 𝑏) + 𝑐 = 𝑎 + (𝑏 + 𝑐)
c. Terdapat unsur identitas : 𝑎 + 0 = 0 + 𝑎 = 𝑎
d. Tertutup :
Untuk setiap a dan b bilangan bulat, a + b juga bilangan bulat.
e. Lawan/invers penjumlahan:
Untuk setiap bilangan bulat a, terdapat suatu bilangan bulat b
sedemikian sehingga 𝑎 + 𝑏 = 0. Adapun b dinamakan lawan (invers
jumlah dari a.
2. Pengurangan
Pada operasi pengurangan bilangan bulat hanya berlaku sifat tertutup, yaitu
untuk setiap a dan b bilangan bulat, a - b juga bilangan bulat. Pada operasi
pengurangan bilangan bulat tidak berlaku sifat komutatif dan asosiatif,
sebab untuk setiap a, b, dan bilangan bulat berlaku
a–b ≠ b–a → tidak komutatif
(a – b) – c ≠ a – (b – c) → tidak asosiatif
3. Perkalian
a. Tertutup : 𝑎 dan 𝑏 bilangan bulat, maka 𝑎 × 𝑏 bulat
b. Komutatif : 𝑎×𝑏 = 𝑏×𝑎
c. Asosiatif : 𝑎 × (𝑏 × 𝑐) = (𝑎 × 𝑏) × 𝑐

Page 15 of 109
Nafis Dwi Kartiko (@dwinafis) Rangkuman Materi PMB PKN STAN
d. Distributif : 𝑎 × (𝑏 + 𝑐) = 𝑎𝑏 + 𝑎𝑐
e. Terdapat unsur identitas :𝑎×1 = 1×𝑎 = 𝑎
4. Pembagian
a. – 𝑎 ∶ 𝑏 = − (𝑎 ∶ 𝑏)
b. 𝑎 ∶ (−𝑏) = − (𝑎 ∶ 𝑏)
c. – 𝑎 ∶ −𝑏 = 𝑎 ∶ 𝑏
Faktor Persekutuan Terbesar (FPB) dan Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK)
FPB dari dua bilangan bulat bukan nol adalah bilangan bulat positif terbesar
yang dapat membagi habis kedua bilangan tersebut.
KPK dari dua atau lebih bilangan bulat adalah bilangan asli terkecil yag
merupakan anggota kelipatan-kelipatan persekutuan dari bilangan-bilangan
tersebut.

Page 16 of 109
Nafis Dwi Kartiko (@dwinafis) Rangkuman Materi PMB PKN STAN

Bab 2 Pecahan
Sifat Penjumlahan pada Pecahan
1. Sifat Komutatif Penjumlahan
a c c a
  
b b b b
2. Sifat Asosiatif Penjumlahan
a c d a c d
(  )  (  )
b b b b b b
Pengurangan pada Pecahan
Perhatikan contoh berikut.
5 4 1
1.  
8 8 8
3 2 3  8 2  7 24 14 10
2.      
7 8 7  8 7  8 56 56 56
Agar lebih mudahnya, perhatikan kedua formula berikut ini:
a c ac
 
b b b
a c ad  cb
 
b d bd

Sifat Pengurangan pada Pecahan


Pengurangan Pecahan Tidak Bersifat Komutatif
a c c a
  
b b b b
Perkalian Pecahan
Pada operasi perkalian pecahan berlaku pengerjaan-pengerjaan seperti berikut
ini.
1 a 1 2
1. a   Contoh: 2  
b b 5 5
1 1 1 1 1 1 1
2.    Contoh:  
a b a  b ab 4 3 12

Page 17 of 109
Nafis Dwi Kartiko (@dwinafis) Rangkuman Materi PMB PKN STAN
p q pq 2 1 2 1 2
3.   Contoh:   
a b ab 5 12 5  12 60
Sifat Operasi Perkalian pada Pecahan
1. Sifat Komutatif Perkalian
a c c a
  
b d d b
2. Sifat Asosiatif Perkalian
a c p a c p
(  )  (  )
b d q b d q
3. Sifat Distributif Perkalian terhadap Penjumlahan
a c p a c a p
(  )  (  )(  )
b d d b d b d
4. Sifat Distributif Perkalian terhadap Pengurangan
a c p a c a p
(  )  (  )(  )
b d d b d b d
5. Sifat Perkalian Pecahan dengan Bilangan 1
a a
1 
b b
6. Sifat Perkalian Pecahan dengan Bilangan 0
a a
0  0  0
b b
7. Sifat Urutan Pecahan
a c
  ad  cb
b d
Pembagian Pecahan
a c
Dalam operasi pembagian pecahan, sembarang dan dengan b  0 dan
b d
d  0 berlaku:
a a d a d
a c b   a d d c
:   b c  b c   , adalah kebalikan dari
b d c c d 1 b c c d

d d c

Page 18 of 109
Nafis Dwi Kartiko (@dwinafis) Rangkuman Materi PMB PKN STAN
3 5 3 2 6
Contoh: :   
7 2 7 5 35
Pemangkatan Pecahan
a a a a a
( ) n     ....  , b  0 , n  bulat positif.
b b b b b
Sifat-Sifat Pemangkatan Pecahan:
a a a 2 2 2 2
1. ( ) m  ( ) n  ( ) m  n Contoh: ( ) 2  ( ) 4  ( ) 2  4  ( )6
b b b 3 3 3 3
a a a 2 2 2 2
2. ( ) m : ( ) n  ( ) m  n Contoh: ( ) 4 : ( ) 2  ( ) 4  2  ( ) 2
b b b 3 3 3 3
a a 2 2 2
3. [( ) m ]n  ( ) m n Contoh: [( ) 2 ]4  ( ) 2 4  ( )8
b b 3 3 3
Pecahan Istimewa
1 1
 0,5  50%  0,1425  14,25%
2 7
1 1
 0,33  33,33%  0,125  12,5%
3 8
1 1
 0,25  25%  0,111...  11,11%
4 9
1 1
 0,2  20%  0,1  10%
5 10
1 1
 0,167  16,67%  0,0909...  9,09%%
6 11
1
Kelompok Pecahan
2n
1
 0,5  50%
2
1
 0,25  25%
4
1
 0,125  12,5%
8
1
 0,0625  6,25%
16
1
 0,03125  3,125%
32

Page 19 of 109
Nafis Dwi Kartiko (@dwinafis) Rangkuman Materi PMB PKN STAN
n
Kelompok
9
Pecahan Desimal Persentase
1/9 0,111… 11.11%
2/9 0,222… 22.22%
3/9 0,333… 33.33%
4/9 0,444… 44.44%
5/9 0,555… 55.56%
6/9 0,666… 66.67%
7/9 0,777… 77.78%
8/9 0,888… 88.89%
n
Kelompok
n 1
1
 0,5  50%
2
2
 0,666...  0,667  66,67%
3
3
 0,75  75%
4
4
 0,8  80%
5
5
 0,8333...  83,33%
6
6
 0,8571  85,71%
7
7
 0,875  87,5%
8
8
 0,888...  0,889  88,9%
9
Latihan
1 1 1
 
1. 2 4 8  ...
1 1

6 12
2. 1 2
2m  5n  m  n  ...
5 3
5
2n  n
3. 7  ...
1
4n  n
14

Page 20 of 109
Nafis Dwi Kartiko (@dwinafis) Rangkuman Materi PMB PKN STAN
9
n
4. 11 
14

1
 49  ...
12 1 196
n
121 7
5. 11 12 5 9
    ...
44 48 20 36
y
x
6. x y
 ...
x y
x y
1 1 3 7 1
:   
7. 6 3 2 6 4  ...
1
24
8. 0,875  0,25 : 0,6  ...
0,625 0,75
1 3
x x x
9. 4 4  ...
1
2
1
y
10. y 1
 ...
1
y 1

Page 21 of 109
Nafis Dwi Kartiko (@dwinafis) Rangkuman Materi PMB PKN STAN

Bab 3 Persamaan dan


Pertidaksamaan Linier Satu
Variabel
Persamaan Linear Satu Variabel (PLSV)
 Persamaan linear adalah suatu persamaan yang variabel/peubahnya
berpangkat (berderajat) paling tinggi 1 (satu).
 Persamaan linear satu variabel artinya suatu persamaan yang variabel/
peubahnya berpangkat (berderajat) paling tinggi 1 (satu) dan hanya
mempunyai satu variabel.
Bentuk Umum Persamaan Linear Satu Variabel
ax  b  c
Dengan:
 a 0 ≠ dengan x disebut variabel/peubah,
 semua suku di sebelah kiri tanda “=” disebut ruas kiri,
 semua suku di sebelah kanan tanda “=” disebut ruas kanan.

Operasi Persamaan Linear Satu Variabel


 Kedua ruas dalam satu persamaan dapat ditambah (+), dikurang (–), dikali
(×), dibagi (:) dengan bilangan yang sama.
 Setiap perpindahan ruas dari ruas kiri ke ruas kanan atau sebaliknya selalu
diikuti dengan perubahan tanda bilangan (dari positif (+) menjadi negatif (–)
dan sebaliknya).
Untuk mencari penyelesaian dari PLSV dapat di- lakukan dengan cara berikut.
1. Menambah atau mengurangi kedua ruas persamaan dengan bilangan yang
sama.
x-2 =9
 x - 2 + 2 = 9 + 2 (kedua ruas ditambah 2)
 x = 11
2. Mengalikan atau membagi kedua ruas persa- maan dengan bilangan yang
sama.
3x = 9
 3x : 3 = 9 : 3 (kedua ruas dibagi 3)
x=3
3. Gabungan dari operasi 1 dan 2.
3x  2  7
3x  2  2  7  2
(kedua ruas ditambah 2) dan (kedua ruas dibagi 3)
3x  9
x3

Page 22 of 109
Nafis Dwi Kartiko (@dwinafis) Rangkuman Materi PMB PKN STAN
Pertidaksamaan Linear Satu Variabel (PtLSV)
Pertidaksamaan linear satu variabel artinya suatu pertidaksamaan yang
variabel/peubahnya berpangkat (berderajat) paling tinggi 1 (satu) dan hanya
mempunyai satu variabel.
Untuk mencari penyelesaian dari pertidaksa maan linear satu variabel (PtSLV)
dapat dilakukan dengan cara:
1. menambah atau mengurangi kedua ruas dengan bilangan yang sama;
2. mengalikan atau membagi kedua ruas dengan bilangan yang sama dengan
catatan jika dikalikan atau dibagi bilangan negatif, tanda
pertidaksamaannya dibalik.
Contoh :
x  3x  4
x  3x  3x  4  3x
2x  4
4
x
2
x  2
(kedua ruas ditambah 3x) dan
(kedua ruas dibagi -2, maka tanda pertidaksamaan berbalik arah)

Page 23 of 109
Nafis Dwi Kartiko (@dwinafis) Rangkuman Materi PMB PKN STAN

Bab 4 Persamaan Linier Dua


Variabel
Bentuk umum sistem persamaan liniear dan linear
Sistem persamaan linear dengan 2 variabel / SPL 2 variabel

axpx  byqy  cr
𝑥 dan 𝑦 adalah variabel
a,b,c, p,q,r  R
Basic concept :
Cara menyelesaikannya dengan :
1) Metode Eliminasi
2) Metode Substitusi
3) Metode Campuran Eliminasi dan Substitusi
4) Metode Grafik
5) Metode Diskriminan
Contoh :
Tentukan himpunan penyelesaian dari SPL berikut !
xy 2
3x  7y  2
a. Eliminasi
xy 2 3 3x  3y  6
3x  7y  2 1 3x  7y  2
4y  8
y 2
xy 2 7 7x  7y  14
3x  7y  2 1 3x  7y  2
4x  16
x4

Page 24 of 109
Nafis Dwi Kartiko (@dwinafis) Rangkuman Materi PMB PKN STAN
b. Substitusi
Dari persamaan (1) y  x  2 disubstitusikan ke persamaan (2) diperoleh :

3x –7  x – 2  2
3x –7x  14  2
4x  16
x4
Untuk x  4 disubstitusikan ke persamaan (1)
4y 2
 y  2
y 2
c. Campuran Eliminasi dan Substitusi
xy 2 3 3x  3y  6
3x  7y  2 1 3x  7y  2
4y  8
y 2
y  2 disubstitusikan ke persamaan (1)
x 2  2
x4
d. Grafik mampunyai anggota tak
Dengan grafik dapat dilihat : terhingga)
a. Jika kedua garis e. Diskriminan
berpotongan pada satu titik a b
(himpunan penyelesainnya
D  p q  aq  bp
tepat satu anggota) c b
Dx  r q  cq  br
b. Jika kedua garis sejajar,
tidak mempunyai a c
Dx  p r  ar  cp
himpunan penyelesaian
c. Jika kedua garis berhimpit Dx Dy
x dan y 
(himpunan D D
penyelesaiannya

Page 25 of 109
Nafis Dwi Kartiko (@dwinafis) Rangkuman Materi PMB PKN STAN
Contoh
1. Selesaikan
x 2y z 42
x y z 2
x 2y z 2
Jawab :
Pertama kita tambahkan persamaan pertama dan kedua untuk membuat
persamaan dengan dua variabel, kedua kita kurangi persamaan ketiga dari
yang kedua untuk mendapatkan persamaan lain dengan dua variabel.
Sekarang kita memiliki sistem dua persamaan dengan dua variabel:
3x 3y 2
x y 4
Kemudian mengalikan persamaan kedua dengan 3 di kedua sisi dan
menambahkannya ke persamaan pertama:
6x 10
10
x
6
Pasang nilai ini ke dalam persamaan 3x + 3y = 2 untuk menentukan nilai y
kami:

10
3 3y 2
6

5 3y 2
3y 7

7
y
3
Terakhir pasang nilai x dan y kami ke dalam persamaan apa pun di sistem
pertama untuk menentukan nilai-z kami:

Page 26 of 109
Nafis Dwi Kartiko (@dwinafis) Rangkuman Materi PMB PKN STAN
x 2y z 4
10 7
2 z 2
6 3
3 z 2
z 1
2. John menginvestasikan warisannya sebesar $ 12.000 dalam tiga dana
berbeda: bagian dalam dana pasar uang yang membayar bunga (
amount invested in money-market fund ) 3% per tahun; bagian dalam
obligasi municipal ( amount invested in municipal bonds ) membayar 4% per

tahun; dan sisanya dalam reksadana ( amount invested in mutual funds )


membayar 7% per tahun. John menginvestasikan $ 4.000 lebih banyak di
reksa dana daripada yang diinvestasikan dalam obligasi kotapraja. Total
bunga yang diperoleh dalam satu tahun adalah $ 670. Berapa banyak yang
dia investasikan untuk setiap jenis dana?
Jawab :
x amount invested in money-market fund
y amount invested in municipal bonds
z amount invested in mutual funds
x y z
12,000
y z 4,000
0.03x 0.04y 0.07z 670
x y z 12,000 1
y z 4,000 2
3x 4y 7z 67,000 3

x y z 12,000
3x 4y 7z 67,000
y z 4,000
x y z 12,000
y 4z 31,000
y z 4,000

Page 27 of 109
Nafis Dwi Kartiko (@dwinafis) Rangkuman Materi PMB PKN STAN
x y z 12,000
y 4z 31,000
5z 35,000
5z 35,000
z 7,000

y 4 7,000 31,000
y 3,000

x 3,000 7,000 12,000


x 2,000

Latihan
1. Harga 4 buah buku tulis dan 3 buah pensil adalah Rp. 25. 000,00. harga 2
buah buku tulis dan 7 buah pensil adalah Rp. 29.000,00. berapakah harga
2 lusin buku tulis dan 4 lusin pensil ?
2. Tentukan penyelesaian dari SPLDV berikut ini dengan metode substitusi:
x+y=8
2x + 3y = 19
3. Diberikan dua persamaan linier 2x + y = 12 dan x − y = 3 . Tentukan nilai x
dan nilai y dengan menggunakan metode eliminasi!
4. Umur Melly 7 tahun lebih muda dari umur Ayu. Jumlah umur mereka adalah
43 tahun. Tentukanlah umur mereka masing-masing !
5. Sebuah taman memiliki ukuran panjang 8 meter lebih panjang dari lebarnya.
Keliling taman tersebut adalah 44 m. tentukan luas taman !
6. Selesaikan!
2x + 3y – z = 20
3x + 2y + z = 20
x + 4y + 2z = 15
7. Tentukan himpunan penyelesaian dari

Page 28 of 109
Nafis Dwi Kartiko (@dwinafis) Rangkuman Materi PMB PKN STAN
3x + 4y – 3z = 3
2x – y + 4z = 21
5x + 2y + 6z = 46
8. Campuran 3 kg beras A, 2 kg beras B, dan 2 kg beras C dijual seharga
Rp19.700,00. Campuran 2 kg beras A, 1 kg beras B, dan 2 kg beras C dijual
Rp14.000. Sedangkan campuran 2 kg beras A, 3 kg beras B, dan 1 kg beras
C dijual seharga Rp17.200,00.
a. Buatlah model matematika dari permasalahan tersebut!
b. Hitunglah harga tiap kg beras A, B, dan C.
9. Selesaikan!
x 2y z 8
2x y - z 4
x y 3z 7
10. Suatu perusahaan rumahan meminjam Rp 2.250.000.000,00 dari tiga
bank yang berbeda untuk memperluas jangkauan bisnisnya. Suku bunga
dari ketiga bank tersebut adalah 5%, 6%, dan 7 %. Tentukan berapa
pinjaman perusahaan tersebut terhadap masing-masing bank jika bunga
tahunan yang harus dibayar perusahaan tersebut adalah Rp 130.000.000,00
dan banyaknya uang yang dipinjam dengan bunga 5% sama dengan dua kali
uang yang dipinjam dengan bunga 7%?

Page 29 of 109
Nafis Dwi Kartiko (@dwinafis) Rangkuman Materi PMB PKN STAN

Bab 5 Aritmatika Sosial


1. Harga pembelian, harga penjualan, untung, dan rugi.
a. Harga pembelian adalah harga barang dari pabrik, grosir, atau tempat
lainnya.
b. Harga penjualan adalah harga barang yang ditetapkan oleh pedagang
kepada pembeli.
c. Untung atau laba adalah selisih antara harga penjualan dengan harga
pembelian jika harga penjualan lebih dari harga pembelian.
Untung = harga penjualan – harga pembelian
d. Rugi adalah selisih antara harga penjualan dengan harga pembelian jika
harga penjualan kurang dari harga pembelian.
Rugi = harga pembelian – harga penjualan
2. Menentukan persentase untung atau rugi
Untung
a. Persentase untung =  100%
Harga Pembelian

Rugi
b. Persentase rugi =  100%
Harga Pembelian

3. Rabat (diskon)
Rabat atau diskon adalah potongan harga.
Diskon = harga semula – harga yang dibayar
diskon
%diskon=  100%
harga semula

4. Menentukan harga pembelian dan harga penjualan jika persentase untung


atau rugi diketahui.
a. Jika untung maka berlaku
- harga penjualan = harga pembelian + untung
- harga pembelian = harga penjualan – untung
b. Jika rugi maka berlaku
- harga penjualan = harga pembelian – rugi

Page 30 of 109
Nafis Dwi Kartiko (@dwinafis) Rangkuman Materi PMB PKN STAN
- harga pembelian = harga penjualan + rugi
5. Bruto, tara, dan neto
a. Bruto = neto + tara b. Neto = bruto – tara c. Tara = bruto –
neto
6. Persen tara dan harga bersih
a. Tara = persen tara x bruto
b. Harga bersih = neto x harga/satuan berat
7. Ada dua jenis bunga tabungan, yaitu bunga tunggal dan bunga majemuk.
Bunga tunggal adalah bunga yang dihitung berdasarkan besarnya modal
saja, sedangkan bunga majemuk adalah bunga yang dihitung berdasarkan
besarnya modal dan bunga.
Misalnya: Besarnya uang yang ditabung adalah M, Besar bunga yang diberi
bank adalah p%, Lama menabung adalah t tahun. Diperoleh:
Bunga selama 1 tahun = p%  M
Bunga selama t tahun =  p%  M   t
n
Bunga selama n bulan=  p%  M
12
Jumlah tabungan seluruhnya = M + bunga Perhitungan suku bunga dalam persen

Page 31 of 109
Nafis Dwi Kartiko (@dwinafis) Rangkuman Materi PMB PKN STAN

Bab 6 Perbandingan
1. Skala
Jarak pada Peta
Skala=
Jarak sebenarnya

2. Perbandingan senilai dan berbalik nilai


a. Perbandingan Senilai
a anaik a
  turun
b bnaik bturun
Contoh: Banyak liter BBM dan jarak yang ditempuh.
Kasus 1
Perbandingan A : B  x : y , jika kita ingin mencari nilai A, B, A  B, A  B
adalah sebagai berikut
A: B  x:y
x
A B
y x
A  ( A  B)
y xy
B  A
x y
B  ( A  B)
x xy
A  ( A  B)
xy
y
B  ( A  B)
xy
Contoh :
Perbandingan umur Intan dan Niar adalah 3 : 4, jika jumlah umur
keduanya adalah 35 tentukan umur Intan.
Jawab :
x
A  ( A  B)
xy
3 3
Intan   35   35  3  5  15
34 7

Page 32 of 109
Nafis Dwi Kartiko (@dwinafis) Rangkuman Materi PMB PKN STAN
Kasus 2
Sebuah pesawat mempunyai dimensi panjang lebar dan tinggi, akan
dibuat model pesawat berdasarkan ukuran sesungguhnya. Maka
hubungan perbadingannya adalah sebagai berikut

Psesungguhnya Lsesungguhnya Tsesungguhnya


 
Preplika Lreplika Treplika
b. Perbandingan Berbalik Nilai
a dan b dikatakan berbanding berbalik nilai jika saat nilai a naik maka
nilai b turun, begitu juga sebaliknya jika a turun maka nilai b naik.
Contoh: Banyak pekerja proyek dan lama waktu mengerjakan proyek.

Pembangunan sebuah gedung direncanakan akan selesai dalam waktu 30


hari oleh 25 orang pekerja. Setelah dikerjakan selama 20 hari, pekerjaan
dihentikan selama 8 hari karena ada sesuatu hal. Jika kemampuan
bekerja setiap orang sama dan agar gedungnya selesai tepat waktu maka
banyak pekerja tambahan yang dibutuhkan adalah …
A. 25 orang
B. 50 orang
C. 100 orang
D. 33 orang
E. 75 orang
Jawab :
orang1 hari2

orang2 hari1
25 30  20  8

x 30  20
25 2

x 10
x  125
Tambahan  125  100  25

Page 33 of 109
Nafis Dwi Kartiko (@dwinafis) Rangkuman Materi PMB PKN STAN

Bab 7 Himpunan
Dalam bab ini hanya akan dijelaskan tentang : macam himpunan, mencari
himpunan bagian, dan hubungan himpunan.
Macam Himpunan
1. Himpunan Kosong
Himpunan kosong adalah himpunan yang tidak mempunyai anggota.
Himpunan kosong dilambangkan dengan { } atau ∅. Contoh: K himpunan
nama hari yang diawali huruf z. Karena tidak ada nama hari yang diawali
huruf z maka K = { }.
2. Himpunan Terhingga
Himpunan terhingga adalah himpunan yang banyak anggotanya terhingga
atau terbatas. Contoh: L himpunan bilangan asli kurang dari 5. Ditulis: L =
{1, 2, 3, 4}
3. Himpunan Tak Terhingga
Himpunan tak terhingga adalah himpunan yang banyak anggotanya tak
terhingga atau tak terbatas. Contoh: Himpunan bilangan asli. Ditulis: A =
{1, 2, 3, 4, …}
4. Himpunan Semesta
Himpunan semesta adalah himpunan yang memuat semua anggota
himpunan (objek) yang sedang dibicarakan. Notasi “S”. Contoh: M = {apel,
mangga, pisang, stroberi, anggur} Himpunan semesta yang mungkin dari
him- punan di atas adalah: S = {nama buah}.
5. Himpunan Bagian
Himpunan bagian adalah himpunan yang merupakan anggota dari
himpunan keseluruhan. Himpunan bagian dilambangkan den- gan “  ”.
 Himpunan kosong merupakan himpunan bagian dari setiap himpunan.
 Setiap himpunan merupakan himpunan bagian dari himpunan itu
sendiri.
Diketahui himpunan A dengan banyak anggota n(A) maka banyaknya
himpunan bagian yang mungkin dari himpunan itu adalah
2n( A)
Contoh : Diketahui himpunan A = {1, 3, 5} Banyak himpunan bagian yang
mungkin dari himpunan A adalah 2n( A)  23  8

Contoh : Diketahui himpunan A = {1, 3, 5, 7, 9} Banyak himpunan bagian


yang mempunyai 3 anggota dari himpunan A adalah
n! 5!
Crn  C35    10
(n  r)! r ! (5  3)!3!

Page 34 of 109
Nafis Dwi Kartiko (@dwinafis) Rangkuman Materi PMB PKN STAN
Hubungan Himpunan

Dalam gambar di atas dapat kita peroleh rumus sebagai berikut

n(S)  n( A)  n( A  B)  n(B)  n( A  B)  n( A  B)  n( A  B)c


 n( A)  n( A  B )  n(B) n( A  B )  n( A  B )  n( A  B )c
 n( A)  n(B)  n( A  B )  n( A  B )c

 n(S)  n( A)  n(B)  n( A  B)  n( A  B)c

Page 35 of 109
Nafis Dwi Kartiko (@dwinafis) Rangkuman Materi PMB PKN STAN

Bab 8 Bangun Datar


1. Persegi
 Keliling = 4𝑠
1
𝑑
 Luas = 𝑠 × 𝑠 = 2 𝑑 2
𝑠
 𝑑2 = 𝑠 2 + 𝑠 2
𝑠

2. Persegi Panjang  Keliling = 2(𝑝 + 𝑙)


 Luas = 𝑝 × 𝑙
𝑑  𝑑2 = 𝑝2 + 𝑙 2
𝑙
 P = panjang; l = lebar
𝑝

3. Segitiga  Keliling = 𝐴𝐵 + 𝐴𝐶 + 𝐵𝐶
A 1
 Luas = 2 (𝐴𝐴′𝑥𝐵𝐶)

 𝐴𝐶 2 = 𝐴𝐴′2 + 𝐴′ 𝐶 2
 AB, AC, dan BC adalah panjang ketiga

C sisi segitiga
B A’

4. Lingkaran  Keliling = 2𝜋𝑟 = 𝜋𝑑


1
 Luas = 𝜋𝑟 2 = 4 𝜋𝑑 2
22
 π = 3,14 𝑎𝑡𝑎𝑢 7

 r = jari-jari lingkaran
1
 d = diameter lingkaran (2 𝑟)

Page 36 of 109
Nafis Dwi Kartiko (@dwinafis) Rangkuman Materi PMB PKN STAN
5. Trapesium  Keliling = 𝐴𝐵 + 𝐵𝐷 + 𝐷𝐶 + 𝐶𝐴
A B 1
 Luas = × jumlah sisi sejajar × tinggi
2
1
= × (𝐴𝐵 + 𝐷𝐶) × 𝐴𝐴′
2

C A’ D

6. Belah Ketupat  Keliling = 4𝑎


 a = panjang sisi belah ketupat
a 1
 Luas = 2 × 𝑑1 × 𝑑2
𝑑1
𝑑2
 d = panjang diagonal belah ketupat

7. Layang – Layang  Keliling = 𝑎 + 𝑏 + 𝑐 + 𝑑


1
 Luas = × 𝑑1 × 𝑑2
2

a b  d=panjang diagonal layang-layang


𝑑1

𝑑2

c d

8. Jajar Genjang  Keliling = 2 × (𝑎 + 𝑏)


 a dan b adalah sisi- sisi pada jajar
genjang
t  Luas = 𝑎 × 𝑡
b
 t = tinggi jajar genjang
a

Page 37 of 109
Nafis Dwi Kartiko (@dwinafis) Rangkuman Materi PMB PKN STAN

Bab 9 Bangun Ruang


1. Kubus

Luas Permukaan = 6s 2
Volume = s  s  s  s 3
Diagonal Ruang = 𝑑√3
Diagonal Sisi = 𝑑√2
2. Balok

Luas Permukaan = 2( pt  lt  pl )
Volume = 𝑝𝑙𝑡

Diagonal Ruang  p 2  l 2  t 2

Diagonal Sisi  p 2  l 2 , p2  t 2 , l 2  t 2

3. Limas

Luas Permukaan = Alas + Sisi Tegak

Page 38 of 109
Nafis Dwi Kartiko (@dwinafis) Rangkuman Materi PMB PKN STAN
1
Volume = 3 Luas Alas ×Tinggi

4. Kerucut

Luas Permukaan = 𝜋𝑟(𝑠 + 𝑟)


1
Volume = 3 𝜋𝑟 2 𝑡

5. Bola

Luas Permukaan = 4𝜋𝑟 2


4
Volume = 𝜋𝑟 3
3

6. Tabung

Luas Permukaan = 2𝜋𝑟(𝑟 + 𝑡)


Volume = 𝜋𝑟 2 𝑡

Page 39 of 109
Nafis Dwi Kartiko (@dwinafis) Rangkuman Materi PMB PKN STAN
Latihan
1. Panjang busur lingkaran yang bersudut pusat 450 dan jari-jari 14 cm
adalah….cm
2. Luas selimut tabung yang panjang jari-jari alasnya 12 cm dan tingginya 21
cm adalah….
3. Sebuah tangga yang panjangnya 13 m bersandar pada tembok. Jika jarak
kaki tangga ke tembok 5 cm, maka panjang tembok yang dapat dicapai
tangga =….m
4. Pada layar televisi panjang sebuah mobil adalah 14 cm dan tingginya 4 cm.
Jika tinggi sebenarnya adalah 1 m, maka panjang mobil sebenarnya adalah
….
5. Sebuah kawat yang panjangnya 1,8 meter akan digunakan untuk membuat
sebuah kerangka balok. Jika lebar dan tinggi kerangka balok itu berturut-
turut adalah 17 cm dan 8 cm, maka panjang kerangka balok tersebut sama
dengan ....
6. Jika luas permukaan sebuah kubus adalah 294 cm2, maka volume kubus
itu adalah ....
7. Perbandingan jari-jari bola A dan bola B adalah 2 : 3. Jika luas kulit bola A
adalah 64π cm2 maka luas kulit bola B adalah ....
8. Jika ukuran balok adalah 24 cm x 8 cm x 6 cm, maka panjang diagonal ruang
balok itu adalah....
9. Luas sebuah persegi panjang = 150 cm2. Hitunglah panjang dan lebarnya!
10. Sebuah tabung dengan jari-jari 3 cm dan tinggi 10 cm. volume kerucut
maksimal yang dapat dimasukkan dalam tabung tersebut…..cm3

Page 40 of 109
Nafis Dwi Kartiko (@dwinafis) Rangkuman Materi PMB PKN STAN

Matematika
Lanjutan

Page 41 of 109
Nafis Dwi Kartiko (@dwinafis) Rangkuman Materi PMB PKN STAN

Bab 1 Aljabar
Identitas-Identitas Aljabar
1. x2  y2  (x  y)(x  y)

Contoh :
Jika dua bilangan berbeda dijumlahkan hasilnya adalah 12, sedangkan bila
diselisihkan haislnya 6. Tentukan selisih kuadrat kedua bilangan tersebut!
A. 36
B. 108
C. 72
D. 64
E. 48
Jawab :
x  y  12
xy 6
x2  y2  (x  y)(x  y)  12  6  72

2. x  y   x y  x y 
Contoh
[USM 2016 dengan Modifikasi]

Jika nilai x  y  6 dan x  y  7 , maka tetukan nilai x  y !


A. 12
B. 13
C. 42
D. 36
E. 72
Jawab :

Page 42 of 109
Nafis Dwi Kartiko (@dwinafis) Rangkuman Materi PMB PKN STAN

x  y 6
x  y 7
x y   x y  
x  y  6  7  42

1 1  1 1  1 1 
3. 2
 2      
a b a b a b 
Contoh
[USM 2013 dengan Modifikasi]
1 1 1 1 1 1
Jika nilai   2 dan   3 , maka tetukan nilai 2  2 !
a b a b a b
A. 2
B. 5
C. 8
D. 6
E. 12
Jawab :
1 1
 2
a b
1 1
 3
a b
1 1  1 1  1 1 
2
 2        2 3  6
a b a b a b 
4. (x  y )2  x 2  2xy  y 2

Contoh
Jika nilai x  y  4 dan xy  7 , maka tetukan nilai x 2  y 2 !
A. 2
B. 5
C. 8
D. 6
E. 12

Page 43 of 109
Nafis Dwi Kartiko (@dwinafis) Rangkuman Materi PMB PKN STAN
Jawab :
(x  y )2  x 2  2xy  y 2
(x  y )2  2xy  x 2  y 2
42  2  7  x 2  y 2
x 2  y 2  16  14  2

5. (x  y )2  x 2  2xy  y 2

Contoh
Jika nilai x  y  4 dan xy  7 , maka tetukan nilai x 2  y 2 !
A. 20
B. 30
C. 25
D. 35
E. 40
Jawab :
(x  y )2  x 2  2xy  y 2
(x  y )2  2xy  x 2  y 2
42  2  7  x 2  y 2
x 2  y 2  16  14  30

6. (x  y )3  x 3  3x 2y  3xy 2  y 3

Contoh
Jika nilai x  y  2 dan xy  2 , maka tetukan nilai x 3  y 3 !
A. -2
B. -4
C. -8
D. -6
E. -12
Jawab :

Page 44 of 109
Nafis Dwi Kartiko (@dwinafis) Rangkuman Materi PMB PKN STAN

(x  y )3  x 3  3x 2y  3xy 2  y 3
x 3  y 3  (x  y )3  (3x 2y  3xy 2 )
 (x  y )3  3xy(x  y )
 23  3  2  2
 8  12
 4

7. a  b  (a  b )(a  ab  b )
3 3 2 2

Contoh
68  68  68  48  48  48
 ...
68  68  68  48  48  48
A. 68
B. 48
C. 40
D. 20
E. 10
Jawab :
a 3  b 3  (a  b )(a 2  ab  b 2 )
a 3  b3
a b 
a 2  ab  b 2
68  68  68  48  48  48 a 3  b3
Bentuk  2  a  b  68  48  20
68  68  68  48  48  48 a  ab  b 2

8. a  b  (a  b )(a  ab  b )
3 3 2 2

Contoh
68  68  68  48  48  48
 ...
68  68  68  48  48  48
A. 68
B. 48
C. 40
D. 20

Page 45 of 109
Nafis Dwi Kartiko (@dwinafis) Rangkuman Materi PMB PKN STAN
E. 10
Jawab :
a 3  b 3  (a  b )(a 2  ab  b 2 )
a 3  b3
a b 
a 2  ab  b 2
68  68  68  48  48  48 a 3  b3
Bentuk  2  a  b  68  48  116
68  68  68  48  48  48 a  ab  b 2

Rumus Cepat
n
1. 1  2  3  ...  n  (n  1)
2
Contoh :
1  2  3  ...  19  ...
n 19
1  2  3  ...  n  (n  1)  (19  1)  190
2 2

n (n  1)(2n  1)
2. 12  22  32  ...  n 2 
6
Contoh :
11(11  1)(2  11  1) 11  12  23
12  22  32  ...  112    506
6 6

2
n 
3. 13  23  33  ...  n 3  1  2  3  ..  n    (n  1) 
2

2 

Contoh : [Soal USM 2013]


2 2
 15   15 
1  2  3  ...  15  
3 3 3
(15  1)   
3
 16   1202  14400
 2   2 

n (n  1)(n  2)(n  3)
4. 1.2.3  2.3.4  3.4.5  ...  n.(n  1).(n  2) =
4
Contoh : [USM 2017]

Page 46 of 109
Nafis Dwi Kartiko (@dwinafis) Rangkuman Materi PMB PKN STAN
8(8  1)(8  2)(8  3)
1.2.3  2.3.4  3.4.5  ...  8  9  10 =
4
8  9  10  11

4
 1980

1 1 1 n
  ....  
5. 1  2 2  3 n  (n  1) n  1

Contoh : [USM 2013]


1 1 1 1 4 4
      0,8
1 2 2  3 3  4 4  5 4  1 5

6. k n n n.... n 2  kn

Contoh : [USM 2013]

1 1
4 4 4 16   4  2
2 2

Soal dan Pembahasan Full Cara Cepat

1. 1  2  3  4...  100  ...


Jawab :
n
1  2  3  4...  n  (n  1)
2
100
1  2  3  4...  100  (100  1)  50(101)  5050
2
2. 2  4  6  ...  102  ...
Jawab:
2  4  6  ...  2n  n (n  1)
2  4  6  ...  102  ...
2n  102
n  51
2  4  6  ...  102  51(52)  2.652
3. 1  3  5  7  ...  101  ...
Jawab :

Page 47 of 109
Nafis Dwi Kartiko (@dwinafis) Rangkuman Materi PMB PKN STAN
1  3  5  7  ...  (2n  1)  n 2
1  3  5  7  ...  101  ...
2n  1  101
2n  102
n  51
1  3  5  7  ...  101  512  2.601
4. 12  22  32  ...  152  ...
Jawab :
n (n  1)(2n  1)
12  22  32  ...  n 2 
6
15(15  1)(2.15  1) 15.16.31
12  22  32  ...  152    1.240
6 6
5. 13  23  33  ...  153  ...
Jawab :
2
n 
1  2  3  ...  n  1  2  3  ..  n 
2
3 3 3 3
  (n  1) 
2 
2
 15 
1  2  3  ...  15   (15  1)   15.8   1202  14.400
3 3 3 3 2

 2 
1 1 1 1
6.    ...   ...
1 2 2  3 3  4 9  10
Jawab :
1 1 1 n
  ....  
1 2 2  3 n  (n  1) n  1
1 1 1 1 9
   ...    0,9
1 2 2  3 3  4 9  10 10
Cara Biasa
1 1   1 1  1 1  1 1 9
        ...        0,9
1 2   2 3   9 10  1 10 10
1
7. 25 25 25...  ...
25
Jawab :

Page 48 of 109
Nafis Dwi Kartiko (@dwinafis) Rangkuman Materi PMB PKN STAN

25 25 25...  p
25 p  p
25 p  p 2
p 2  25 p  0
p( p  25)  0
p  25  p  0
1 1
25 25 25...  25  1
25 25

Kesimpulan : x x x ...  x
1
8. 4 4 4 4 16  ...
4
Jawab :

k n n n .... n 2  kn

1 1
4 4 4 4 16  .4  1
4 4

9. 6  6  6  ...  ....
Jawab :
6  6  6  ...  x
6x  x
6  x  x2
x2  x  6  0
(x  3)(x  2)  0
x  3  x  2

10. 12  12  12  ...  ....


Jawab :

12  12  12  ...  x
12  x  x
12  x  x 2
x 2  x  12  0
(x  4)(x  3)  0
x  4
x 3

Page 49 of 109
Nafis Dwi Kartiko (@dwinafis) Rangkuman Materi PMB PKN STAN
1
11. 2  ...
1
2
2  ...
Jawab :
1
2 x
1
2
2  ...
1
2  x
x
2x  1  x 2
x 2  2x  1  0
b  b 2  4ac (2)  (2)2  4(1)(1) 2  8 2  2 2
x1,2      1 2
2a 2(1) 2 2
12. x  y  2, x  y  6, x  y  ...
Jawab :
x y  x  y  
x  y  2.6  12 
1 1 1 1 1 1
13.   9,   8, 2  2  ...
a b a b a b
Jawab :
1 1  1 1  1 1 
2
 2         9.8  72
a b a b a b 
14. x  y  9, x  y  7, x 2  y 2  ...
Jawab :
x 2  y 2  (x  y )(x  y )  9.7  63
15. x  y  9, xy  2, x 2  y 2  ...
Jawab :
x 2  y 2   x  y   2xy  92  2.2  81  4  85
2

16. x  y  6, xy  3, x 2  y 2  ...
Jawab :
x 2  y 2  (x  y )2  2xy  62  2.3  36  6  30
17. x  x 1  6, x 4  x 4  ...
Jawab :
x  x 1  6
x 2  x 2   x  x 1   2x .x 1  62  2.1  36  2  34
2

x 4  x 4   x 2  x 2   2x 2.x 2  342  2.1  1156  2  1154


2

Page 50 of 109
Nafis Dwi Kartiko (@dwinafis) Rangkuman Materi PMB PKN STAN
18. x  x 1  6, x 3  x 3  ...
Jawab :
x  x 1  6
x 2  x 2   x  x 1   2  x .x 1   62  2.1  36  2  34
2

x 3  x 3   x 2  x 2  x  x 1    x  x 1   34.6  6  204  6  198

19. 12 12 12....  ....


Jawab :

12 12 12....  12
20. 1.2  2.3  3.4  ....  9.10  ...
Jawab :
n (n  1)(n  2)
1.2  2.3  3.4  ....  n.(n  1) 
3
9.10.11
1.2  2.3  3.4  ....  9.10   330
3
21. 1.2.3  2.3.4  3.4.5  ....  9.10.11  ...
Jawab :
n (n  1)(n  2)(n  3)
1.2.3  2.3.4  3.4.5  ...  n.(n  1).(n  2) =
4
9.10.11.12
1.2.3  2.3.4  3.4.5  ....  9.10.11   2970
4
22. (17  3)(172  17.3  9)  ...
Jawab :
a 3  b 3  (a  b )(a 2  ab  b 2 )
(17  3)(172  17.3  9)  173  33  4913  27  4886
98.98.98  88.88.88
23.  ...
982  98.88  882
Jawab :
a 3  b 3  (a  b )(a 2  ab  b 2 )
a 3  b3
a b 
a 2  ab  b 2
98.98.98  88.88.88
 a  b  98  88  10
982  98.88  882
98.98.98  2.2.2
24.  ...
982  98.2  4
Jawab :

Page 51 of 109
Nafis Dwi Kartiko (@dwinafis) Rangkuman Materi PMB PKN STAN
a 3  b 3  (a  b )(a 2  ab  b 2 )
a 3  b3
a b 
a 2  ab  b 2
98.98.98  2.2.2
 a  b  98  2  100
982  98.2  4
25. Jika x  y  6, xy  2 , maka tentukan
a. x 2  y 2  ...
Jawab :
x 2  y 2   x  y   2xy  62  2.2  36  4  32
2

b. x  y  ...
Jawab :
x  y  x 2  y 2  2xy  34  2.2  30
c. x 3  y 3  ...
Jawab :
x 3  y 3  (x  y )(x 2  xy  y 2 )  (6)(32  2)  6.30  180

Page 52 of 109
Nafis Dwi Kartiko (@dwinafis) Rangkuman Materi PMB PKN STAN

Bab 2 Eksponen dan Akar


A. Sifat-sifat eksponen
1. 𝑎0 = 1, 𝑎 ≠ 0
2. 𝑎𝑚 × 𝑎𝑛 = 𝑎𝑚+𝑛
𝑎𝑚
3. = 𝑎𝑚−𝑛
𝑎𝑛

4. (𝑎𝑏)𝑛 = 𝑎𝑛 𝑏 𝑛
𝑎 𝑛 𝑎𝑛
5. ( ) =
𝑏 𝑏𝑛

6. (𝑎𝑚 )𝑛 = 𝑎𝑚×𝑛
1
7. (𝑎−1 )𝑛 = 𝑎 −𝑛 = 𝑎𝑛
1 𝑚
8. (𝑎𝑛) = 𝑎−𝑚𝑛

B. Sifat-sifat ekspresi akar


𝑚
𝑛
1. √𝑎𝑚 = 𝑎 𝑛
𝑛 𝑛 𝑛
2. √𝑎𝑏 = √𝑎 × √𝑏
𝑛
𝑛 𝑎 √𝑎
3. √𝑏 = 𝑛
√𝑏

𝑚 𝑝𝑛+𝑞
𝑛
4. √𝑎𝑝 √𝑎𝑞 = 𝑎 𝑚𝑛

5. (√𝑎 − √𝑏)(√𝑎 + √𝑏) = 𝑎 − 𝑏

6. √(𝑎 + 𝑏) + 2√𝑎𝑏 = √𝑎 + √𝑏

7. √(𝑎 + 𝑏) − 2√𝑎𝑏 = √𝑎 − √𝑏, 𝑎 > 𝑏

Contoh :
4 4
1. Jika penyelesaian dari 5t 1
3t 1
adalah 𝑡1 dan t2 dengan t1 > t2, tentukan
nilai t2 - t1 !
Jawab :

Page 53 of 109
Nafis Dwi Kartiko (@dwinafis) Rangkuman Materi PMB PKN STAN
t4 1 0
2 2
t 1 t 1 0
t 1 t 1 t2 1 0
t 1 atau t 1
Catatan : t + 1 = 0 tidak mempunyai penyelesaian real, dapat diuji dari
2

nilai diskriminannya yang kurang dari nol.

Karena t1 > t2 , maka t1 = 1 dan t2 = -1. Akibatnya


t2 - t1 = -1 - 1 = -2
2
2. Tentukan HP dari 3x 1
2x 1 !
Jawab :
2
log 3x 1
log 2x 1

x2 1 log 3 x 1 log 2 x 1 x 1
log 3 x 1 log 2
Perhatikan bahwa ruas kiri dan kanan mempunyai faktor yang sama, yaitu
(𝑥 + 1). Artinya, ruas kiri akan sama dengan ruas kanan ketika (𝑥 + 1) = 0.
𝑥 + 1 = 0
𝑥 = −1

Untuk (𝑥 + 1) ≠ 0, maka
(𝑥 + 1)(𝑥 − 1) log 3 = (𝑥 + 1) log 2
(𝑥 − 1) log 3 = log 2
𝑥 log 3 - log 3 = log 2
𝑥 log 3 = log 2 + log 3
𝑥 log 3 = log 6
𝑥 = log6/log3
𝑥 = 3log 6

HP = {-1, 3log 6}
3x 9

3. Tentukan HP dari x 2 x 1 1!
Jawab :
Kondisi 1

Page 54 of 109
Nafis Dwi Kartiko (@dwinafis) Rangkuman Materi PMB PKN STAN
x2 x 1 1
2
x x 2 0
x 1 x 2 0
x 1ataux 2
Kondisi 2
x2 x 1 1
2
x x 0
x x 1 0
x 0 atau x 1
Untuk 𝑥 = 0 → (3x - 9) bernilai ganjil
Untuk 𝑥 = 1 → (3x - 9) bernilai genap
Jadi, yang memenuhi adalah 𝑥 = 1
Kondisi 3
Pangkatnya sama dengan nol, dengan syarat basisnya tidak sama dengan
nol.
3𝑥 − 9 = 0
3𝑥 = 9
𝑥 = 3
Periksa : Untuk 𝑥 = 3 → (x2 - x - 1) ≠ 0
Jadi, 𝑥 = 3 memenuhi

∴ HP = {-1, 1, 2, 3}
2x 3 2x 3

4. Tentukan HP dari x 2 3x 2 x 2 2x 4 !
Jawab :
Solusi 1 : Basis kiri sama dengan basis kanan.
x 2  3x  2  x 2  2x  4
3x  2  2x  4
x  6

Solusi 2 : Basis berlainan tanda, dengan syarat pangkatnya genap.


x 2  3x  2    x 2  2x  4 
x 2  3x  2   x 2  2x  4
2x 2  5x  2  0
 2x  1 x  2  0
𝑥 = −1/2 atau 𝑥 = −2
Periksa :

Page 55 of 109
Nafis Dwi Kartiko (@dwinafis) Rangkuman Materi PMB PKN STAN
Untuk 𝑥 = −1/2 → (2𝑥 + 3) bernilai genap
Untuk 𝑥 = −2 → (2𝑥 + 3) bernilai ganjil
Jadi, yang memenuhi adalah 𝑥 = −1/2

Solusi 3 : Pangkatnya sama dengan nol, dengan syarat kedua basisnya


tidak sama nol.
2x  3  0
x   3/2
Periksa : Untuk 𝑥 = −3/2 maka
x 2
 3x  2   0

x 2
 2x  4   0
Karena keduanya ≠ 0, maka 𝑥 = -3/2 memenuhi.

∴ HP = {-3/2, -1/2, 6}
x 1 x 1
2
5. Tentukan HP dari x 1 x2 1 !
Jawab :
Solusi 1 : Pangkat kiri sama dengan pangkat kanan.
𝑥 − 1 = 𝑥 + 1
Tidak ada nilai x yang memenuhi.

Solusi 2 : Basisnya sama dengan 1.


𝑥2 − 1 = 1
𝑥2 = 2
𝑥 = √2 atau 𝑥 = −√2

Solusi 3 : Basisnya sama dengan -1, dengan syarat kedua pangkatnya


genap atau keduanya ganjil.
x2  1  1
x2  0
x  0
Periksa : Untuk 𝑥 = 0 maka
(𝑥 − 1) bernilai ganjil
(𝑥 + 1) bernilai ganjil
Karena keduanya ganjil, maka 𝑥 = 0 memenuhi.

Solusi 4 : Basisnya = 0, dengan syarat kedua pangkatnya ≠ 0.

Page 56 of 109
Nafis Dwi Kartiko (@dwinafis) Rangkuman Materi PMB PKN STAN
𝑥2 − 1 = 0
(𝑥 + 1)(𝑥 − 1) = 0
𝑥 = −1 atau 𝑥 = 1
Periksa :
Untuk 𝑥 = −1 maka (𝑥 − 1) ≠ 0 dan (𝑥 + 1) = 0
Jadi, 𝑥 = −1 tidak memenuhi.

Untuk 𝑥 = 1 maka (𝑥 − 1) = 0 dan (𝑥 + 1) ≠ 0


Jadi, 𝑥 = 1 tidak memenuhi.

∴ HP = {−√2, 0, √2}
6. Akar-akar persamaan 9x 1
10.3x 1 0 adalah x1 dan x2. Jika x1 > x2,
tentukan x1 - x2!
Jawab :
9x 1
10.3x 1 0
x 1 x
9 .9 10.3 1 0
2

9 3x 10 3x 1 0
Misalkan a = 3x sehingga
9a2 - 10a + 1 = 0
(9a - 1)(a - 1) = 0
a = 19 atau a = 1

Untuk a = 19
1
3x 
9
3  32
x

x  2

Untuk a = 1
3x  1
3x  30
x  0

Karena 𝑥1 > 𝑥2 , maka 𝑥1 = 0 dan 𝑥2 = −2. Akibatnya


𝑥1 − 𝑥2 = 0 - (-2) = 2
Jadi, nilai 𝑥1 − 𝑥2 adalah 2.

Page 57 of 109
Nafis Dwi Kartiko (@dwinafis) Rangkuman Materi PMB PKN STAN
Latihan
1. Hitung Nilainya
a. 33
b. 5–3
1
c. 2
3
1
d.
5 2
1
 3 3 
5
2
e.     4   6
7

3 2 
2. Sederhanakan dan Tuliskan hasilnya dalam pangkat positif
a. a30 a15
a 20b 5
b.
3a 3b10
2a 3b 7
c.
a 5b 3
d. (3m 1  n 1 ) 1
3. Hitunglah
2

a. 27 3

(12) 3  27 1
b.
2 5 32
(3  2) 3 5 2
c.
251
4

 243  5
d.  
 32 
1
 108  2
e.  2 
3 
4. Sederhanakan dan tuliskan hasilnya dalam pangkat positif
3

a. (16a ) 3 4

7
x 2
y3
b. 5
x2 y
2

 8x y 2 4
 3
c.  1 2

 125 x y 

Page 58 of 109
Nafis Dwi Kartiko (@dwinafis) Rangkuman Materi PMB PKN STAN

x2  y2  z2
d.
xyz 1
5. Selesaikan persamaan eksponen berikut!
2
a. 3x 3x  81
b. 22x 7  81 x
c. 32x 2  5x 1

3
1
d. 92 x  3x 1
27

Page 59 of 109
Nafis Dwi Kartiko (@dwinafis) Rangkuman Materi PMB PKN STAN

Bab 3 Barisan dan Deret


Pengertian Pola Bilangan
Pola bilangan adalah aturan terbentuknya sebuah kelompok bilangan dengan
suatu aturan yang telah diurutkan.
1. Pola bilangan asli: 1, 2, 3, 4, 5,… 5. Pola bilangan segitiga: 1, 3, 6,
Pola bilangan: n, n bilangan asli 10,…
2. Pola bilangan genap: 2, 4, 6, 8,…
Pola bilangan: 2n, n bilangan
asli.
3. Pola bilangan ganjil: 1, 3, 5, 7,…
1
Pola bilangan: n(n + 1), n
Pola bilangan: 2n –1 , n bilangan 2

asli. bilangan asli.

4. Pola bilangan persegi: 12, 22, 32, 6. Pola bilangan persegi panjang: 2,

42,… 6, 12, …

Pola bilangan: n(n + 1), n bilangan


asli.
Pola bilangan: n2, n bilangan asli.
Barisan dan Deret jumlahan n suku deret
1. Aritmatika aritmatika dicari dengan rumus:
Barisan aritmatika adalah U n  a  (n  1)b
barisan bilangan yang n n
Sn  (a  U n )   2a  (n  1)b 
mempunyai beda suku yang 2 2

berdekatan sama. Keterangan:

Deret arimatika merupakan 𝑎 = suku pertama

jumlah suku-su- ku pada 𝑏 = beda

barisan aritmatika. 𝑈𝑛 = suku ke-n, dengan n = 1, 2,

Beda = U2 – U1 = U3 – U2 = … = 3, ….

Un – Un–1 Suku ke-n barisan dan

Page 60 of 109
Nafis Dwi Kartiko (@dwinafis) Rangkuman Materi PMB PKN STAN
𝑆𝑛 = jumlah n suku bilangan, Rumus jumlah 𝑛 suku pertama
dengan n = 1, 2, 3, …. deret geometri adalah
2. Geometri a (1  r n )
Sn  , untuk -1  r  1 ( r  1)
Barisan geometri adalah suatu 1r
a (r n  1)
barisan bilangan yang Sn  , untuk -1  r , r  1 ( r  1)
r 1
mempunyai rasio suku yang
berdekatan sama. Deret geometri
Deret Geometri Tak hingga
merupakan jumlah suku-suku 𝑎
𝑆∞ =
pada barisan geometri. 1−𝑟
U2 U3 U
r    ...  n
U1 U 2 U n 1
U n  ar n 1
Contoh :
1. Tiga buah bilangan membentuk barisan aritmatika dengan beda positif.
Jika suku kedua dikurangi 1, maka terbentuklah barisan geometri dengan
jumlah 14. Rasio barisan tersebut adalah ...
Jawab :
Misalkan ketiga bilangan tersebut adalah x , y dan z .
x, y, z → aritmatika
x, (y - 1), z → geometri
Karena x, y, z barisan aritmatika, maka berlaku
x + z = 2y ..........................................(1)
Karena x, (y - 1), z barisan geometri, maka berlaku
xz = (y - 1)2 .......................................(2)
Jumlah ketiga suku barisan geometri = 14, maka
x + (y - 1) + z = 14
y + (x + z) = 15
y + (2y) = 15
3y = 15
y=5

Page 61 of 109
Nafis Dwi Kartiko (@dwinafis) Rangkuman Materi PMB PKN STAN
Substitusi 𝑦 = 5 ke persamaan (1) dan (2) diperoleh
𝑥 + 𝑧 = 10 ............................................(3)
𝑥𝑧 = 16 ................................................(4)
Dari persamaan (3) dan (4) diperoleh
𝑥 = 2 dan 𝑧 = 8
Catatan : penyelesaian dari persamaan (3) dan (4) bisa juga 𝑥 = 8 dan 𝑧 =
2. Namun, karena diketahui beda barisan 𝑥, 𝑦, 𝑧 positif, haruslah 𝑥 < 𝑧.
Rasio dari barisan x, (y - 1), z adalah
r = (y - 1)/x = (5 - 1)/2 = 2
2. Jumlah tiga bilangan barisan aritmatika adalah 45. Jika suku kedua
dikurangi 1 dan suku ketiga ditambah 5, maka barisan tersebut menjadi
barisan geometri. Rasio barisan geometri tersebut adalah ...
Jawab :
Misalkan ketiga bilangan tersebut x , y dan z .
x, y, z → barisan aritmatika

x ,  y  1 ,  z  5  → barisan geometri

Karena x, y, z barisan aritmatika, maka berlaku


𝑥 + 𝑧 = 2𝑦 ............................................(1)
Karena 𝑥, (𝑦 − 1), (𝑧 + 5) barisan aritmatika, maka
𝑥(𝑧 + 5) = (𝑦 − 1)2 ................................(2)
Jumlah ketiga suku barisan aritmatika = 45, maka
x  y  z  45
y   x  z   45
y  2y  45
3y  45
y  15
Substitusi y = 15 ke persamaan (1) dan (2) diperoleh
x  z  30  z  30  x .......................(3)
x  z  5   196 ..........................................(4)

Page 62 of 109
Nafis Dwi Kartiko (@dwinafis) Rangkuman Materi PMB PKN STAN
Substitusi persamaan (3) ke (4) diperoleh
x  30  x  5   196
x 2  35x  196  0
 x  7  x  28   0
x  7 atau x  28
Rasio dari barisan x ,  y  1 ,  z  5  adalah

r  y  1 / x

Untuk x  7, maka r  15  1 / 7  2


Untuk x  28, maka r  15  1 / 28  1/ 2

3. Diketahui barisan aritmatika dengan Un adalah suku ke-n. Jika


U 2  U 15  U 40  165 , maka U 19 = ...

Jawab :
Diketahui barisan aritmatika :
U 2  U 15  U 40  165
a  b  a  14b   a  39b   165
3a  54b  165
a  18b  55
U 19  a  18
b  55
4. Seorang penjual daging pada bulan Januari dapat menjual 120 kg, bulan
Februari 130 kg, Maret dan seterusnya selama 10 bulan selalu bertambah
10 kg dari bulan sebelumnya. Jumlah daging yang terjual selama 10 bulan
ada ...
Jawab :
a  120
b  10
S10   10 / 2  2 •1
  20  10  110 
S10  5  240  90 
S10  1.650
5. Hasil produksi suatu pabrik setiap tahunnya meningkat mengikuti aturan
barisan geometri. Produksi pada tahun pertama sebanyak 200 unit dan

Page 63 of 109
Nafis Dwi Kartiko (@dwinafis) Rangkuman Materi PMB PKN STAN
pada tahun keempat sebanyak 1.600 unit. Hasil produksi selama enam
tahun adalah ...
Jawab :
U1 = a = 200
U4 = ar3 = 1600 .......................(*)
Substitusi a = 200 ke persamaan (*) diperoleh
200r3 = 1600 ⇔ r3 = 8 ⇔ r = 2
Hasil produksi selama 6 tahun adalah jumlah 6 suku pertama barisan
geometri diatas, yaitu :
200(1 26 ) 200( 63)
S6 12.600
1 2 1

Page 64 of 109
Nafis Dwi Kartiko (@dwinafis) Rangkuman Materi PMB PKN STAN

Bab 4 Persamaan Kuadrat


Bentuk Umum

ax2  bx  c  0

b  b2  4ac
Mencari akar persamaan kuadrat x1,2 
2a
Diskriminan
D  b2  4ac
Operasi akar
b
x1  x2  
a
D
x1  x2 
a
c
x1x2 
a
2
 b c
x1  x2   x1  x2   2x1x2      2
2 2 2

 a a
 b  D 
x12  x22   x1  x2   x1  x2       
 a   a 

Membuat Persamaan Kuadrat Baru


x 2  (x1  x 2 )x  x1x 2  0
Cara Cepat membuat Persamaan Kuadrat Baru
1. PKB yang akar-akarnya 𝑛𝑥1 dan 𝑛𝑥2
Persamaan kuadrat baru yang akar-akarnya n kali akar-akar persamaan
kuadrat awal, misalnya 2𝑥1 dan 2𝑥2 , 3𝑥1 dan 3𝑥2 , 5𝑥1 dan 5𝑥2 dan sebagainya
dapat disusun secara mudah dengan menggunakan rumus khusus sebagai
berikut.
ax 2 bx c  0
 
n2 n

Page 65 of 109
Nafis Dwi Kartiko (@dwinafis) Rangkuman Materi PMB PKN STAN
Dengan n merupakan faktor pengali akar.
2. PKB yang akar-akarnya 𝑥1 + 𝑛 dan 𝑥2 + 𝑛
Persamaan kuadrat baru yang akar-akarnya n lebihnya dari akar-akar
persamaan kuadrat awal, misalnya x1  2 dan x 2  2 , dan sebagainya dapat

disusun secara praktis dengan menggunakan rumus cepat berikut ini.


a(x  – n )2   b(x  – n )  c  0
Nilai a, b dan c diperoleh dari persamaan kuadrat lama yang berbentuk
ax 2  bx  c  0
3. Persamaan Kuadrat baru yang akar-akarnya kebalikan dari persamaan
2x 2  7x  3
Jawab :
Tukar saja posisi 𝑎 dan 𝑐
2x 2  7x  3  3x 2  7x  2

Contoh :
1. Nyatakan persamaan 2x 2  3x – 8 ke dalam bentuk umum persamaan
kuadrat, kemudian tentukan koefisien – koefisien a, b, dan c !
jawab :
2x 2  3x – 8 . kedua ruas ditambah dengan -3x + 8 menjadi
2x 2  3x  8  0
jadi, a  2 , b   3 , c  8
2. Dengan cara memfaktorkan , tentukan akar-akar persamaan dari
x 2  – 5x  6  0 !
jawab :
x 2  – 5x  6  0
  x – 2  x – 3   0
 x – 2  0 atau x – 3  0
 x  2 atau x  3
jadi, HP = { 2 , 3 }.

Page 66 of 109
Nafis Dwi Kartiko (@dwinafis) Rangkuman Materi PMB PKN STAN
3. dengan cara memfaktorkan , tentukan akar-akar persamaan dari 4 x2 + 4x –
3=0!
jawab :
4 x2 + 4x – 3 = 0 ↔ ( 2x + 3 )( 2x – 1 ) = 0
↔ 2x + 3 = 0 atau 2x – 1 = 0
↔ 2x = -3 atau 2x = 1
↔x= - 3/2 atau x = ½
jadi , HP { - 3/2 , ½ }.
4. Dengan cara melengkapkan kuadrat sempurna, tentukan akar-akar
persamaan dari x2 – 10x + 21 = 0 !
jawab :
x2 – 10x + 21 = 0 ↔ x2 – 10x = - 21
kita ubah bagian ruas kiri ke dalam bentuk kuadrat sempurna
x2 – 10x = - 21 ↔ (x2 – 10x + 25 ) – 25 = -21
↔ ( x – 5 )2 – 25 = - 21
↔ ( x – 5 )2 = 4
↔ x – 5 = ± √4
↔x–5=±2
↔ x – 5 = 2 atau x – 5 = -2
↔ x = 7 atau x = 3
jadi , HP { 3 , 7 }.
5. Dengan cara melengkapkan kuadrat sempurna , tentukan akar-akar
persamaan dari
4 x2 + 12x – 16 = 0 !
jawab :
4 x2 + 12x – 16 = 0 ↔ 4 x2 + 12x = 16
kita ubah bagian ruas kiri ke dalam bentuk kuadrat sempurna
4 x2 + 12x = 16 ↔ (4 x2 + 12x + 9) – 9 = 16
↔ ( 2x + 3 )2 – 9 = 16
↔ (2x + 3)2 = 25

Page 67 of 109
Nafis Dwi Kartiko (@dwinafis) Rangkuman Materi PMB PKN STAN
↔ 2x + 3 = ± √25
↔ 2x + 3 = ± 5
↔ 2x + 3 = 5 atau 2x + 3 = -5
↔2 x = 2 atau 2x = 8
↔ x = 1 atau x = 4
jadi , HP { 1 , 4 }.
6. Dengan menggunakan rumus kuadrat, tentukan akar-akar persamaan dari
x2 + 6x + 8 = 0 !
jawab :
koefisien – koefisien dari x2 + 6x + 8 = 0 adalah a = 1 , b = 6 dan c = 8
−𝑏±√𝑏 2 −4𝑎𝑐
x1,2 = 2𝑎

−6±√62 −4(1)(8)
= 2(1)

−6±√36−32
= 2
−6±√4
= 2
−6±2
= 2
−6−2 −6+2
x1 = atau x2 =
2 2

x1 = -4 atau x2 = -2
jadi , akar akarnya adalah x1 = -4 atau x2 = -2
7. Dengan menggunakan rumus kuadrat, tentukan akar-akar persamaan dari
2x2 + 6x + 8 = 0 !
jawab :
koefisien – koefisien dari 2x2 + 8x + 6 = 0 adalah a = 2 , b = 8 dan c = 6
−𝑏±√𝑏 2 −4𝑎𝑐
x1,2 = 2𝑎

−6±√82 −4(2)(6)
= 2(2)

−6±√64−48
= 2
−6±√16
= 2

Page 68 of 109
Nafis Dwi Kartiko (@dwinafis) Rangkuman Materi PMB PKN STAN
−6±4
= 2
−6−4 −6+4
x1 = atau x2 =
2 2

x1 = -5 atau x2 = -1
jadi , akar akarnya adalah x1 = -5 atau x2 = -1
8. x1 dan x2 merupakan akar akar persamaan kuadrat x2 + 8x – 9 = 0. Carlah
nilai dari x1 + x2 !
jawab :
x1 + x2 = -b/a
=8/1
=8
9. x1 dan x2 merupakan akar akar persamaan kuadrat 3x2 + 4x – 1 = 0
. carilah nilai dari 1/x1 + 1/x2 !
Jawab :
1 1 x1+x2 −b/a − 4/3
+ = = = 1 =4
x1 x2 x1.x2 c/a −
3

10. tentukanlah nilai dari a2 + b2 jika a dan b adalah akar akar dari x2 + 4x
–8=0
jawab :
a2 + b2 = ( a + b )2 - 2 .a.b
= ( -b/a )2 – 2. c/a
= ( -4/1)2 – 2. -8/1
= 16 + 16
= 32
11. y dan z adalah akar akar persamaan dari x2 + 4x + a – 4 = 0 . jika y = 3z
, carilah nilai dari a !
jawab :
y + z = -b / a
3z +z = -4 / 1
4 z = -4
Z = -1

Page 69 of 109
Nafis Dwi Kartiko (@dwinafis) Rangkuman Materi PMB PKN STAN

Y + z = -4
Y -1 = -4
Y = -3

Y . z = c/a
-3 . -1 = a-4/ 1
3 .1 = a-4
a=3+4
=7
12. tentukan persamaan kuadrat baru yang akar akarnya dua kali akar
akar persamaan kuadrat dari x2 + 8x + 10 = 0 !
jawab :
x1 + x2 = -b/a
= - 8 /1
= -8
2x1 + 2x2 = 2 ( x1 + x2 )
= 2 ( -8 )
= -16
X1.x2 = c/a
= 10/1
= 10
2x1.2x2 = 4 x1.x2
= 4 . 10
= 40
Jadi persaamaan kuadrat barunya adalah x2 – (-16) + 40 = 0
 x2 + 16 + 40 = 0
13. jika x dan y akar akar dari persamaan dari x2 – 5x + 6 = 0 , carilah nilai
dari x3 + y3 !
jawab :
x3 + y3 = ( x + y )3 – 3.x.y (x + y )
Page 70 of 109
Nafis Dwi Kartiko (@dwinafis) Rangkuman Materi PMB PKN STAN
= ( -b/a ) – 3.c/a ( -b/a)
= ( 5/1) – 3. 6/1 .( 5/1 )
= 5 – 90
= - 85
14. x dan y adalah akar akar dari persamaan 2x2 + 8x + 10 = 0. Tentukanlah
nilai dari x . y !
jawab :
x.y = c/a
= 10 / 2
=5
15. tentukanlah nilai dari a2 + b2 jika a dan b adalah akar akar dari 2x2 +
6x – 12 = 0
jawab :
a2 + b2 = ( a + b )2 - 2 .a.b
= ( -b/a )2 – 2. c/a
= ( -6/1)2 – 2. -12/1
= 9 + 24
= 30
16. jika jumlah kedua akar akar dari 2x2 + (a – 4) x – 12 = 0 adalah -2 ,
tentukan nilai a !
jawab :
x + y = -b / a
-2 = - ( a – 4 ) /2
-2 .2 = -( a – 4 )
-4 = - ( a – 4 )
4=a–4
a = -4 – 4
a=-8

Page 71 of 109
Nafis Dwi Kartiko (@dwinafis) Rangkuman Materi PMB PKN STAN
17. jika hasil kali dari kedua akar akar dari 2 x2 + 8x + p = 0 adalah 8 ,
tentukan nilai dari p !
jawab :
x.y = c / a
8 = p/2
P = 2.8
P = 16
18. jika p dan q merupakan akar akar persamaan x2 + bx – 2 = 0 dan p/2q
=(p–½)
, tentukanlah nilai dari b !
Jawab :
p/2q = ( p – ½ )
p = 2.p.q – q
p + q = 2.p.q
-b/a = 2. c/a
-b/1= 2. -2/1
-b = -4
b=4
19. jika p dan q merupakan akar akar persamaan x2 + 4x + a = 0 dan
2p/3q = ( p – 2/3 ), tentukanlah nilai dri a !
jawab :
2p/3q = ( p – 2/3 )
2p = 3p.q – 2q
2p + 2q = 3p.q
2 ( p + q ) = 3p.q
2 ( -b/a ) = 3.c/a
2 ( -4/1) = 3. a/ 1
-8 = 3a
a = -8/3
20. tentukan persamaan kuadrat baru yang akar akarnya tiga kali akar akar
persamaan kuadrat dari x2 + x - 6 = 0 !
Page 72 of 109
Nafis Dwi Kartiko (@dwinafis) Rangkuman Materi PMB PKN STAN
jawab :
x1 + x2 = -b/a
= - 1 /1
= -1
3x1 + 3x2 = 3 ( x1 + x2 )
= 3 ( -1 )
= -3
x1.x2 = c/a
= -6/1
= -6

3x1.3x2 = 9 x1.x2
= 9 . -6
=- 54
Jadi persaamaan kuadrat barunya adalah x2 – (-3) - 54 = 0
x2 + 3 - 54 = 0

Page 73 of 109
Nafis Dwi Kartiko (@dwinafis) Rangkuman Materi PMB PKN STAN

Bab 5 Statistik
Mean Data Tunggal 2. Kuartil
x  x2  ...  xn Kuartil bawah 𝑄1 = 4 (𝑛 + 1)
1
x 1
n
Kuartil tengah atau median
Mean Data Berkelompok 1
𝑄2 = 2 (𝑛 + 1)
f1.x1  f2 .x2  ...  fn .xn
x 3
f1  f2  ...  fn Kuartil atas 𝑄3 = 4 (𝑛 + 1)

Median 3. Jangkauan Interkuartil


n 1 𝐽𝑘 = 𝑄3 − 𝑄1
Md  data ke  untuk data ganjil
2 4. Jangkauan Seminterkuartil
  n  1    n
  
 data ke  2     data ke  2   1
𝐽𝑖𝑘 = (𝑄3 − 𝑄1 )
     
Md   untuk data genap 2
2 B. Kasus
Jika ada suatu populasi
Syarat mencari median datanya berbentuk sebagai berikut
harus terurut terleih dahulu 𝑥1 𝑓1 + 𝑥2 𝑓2
𝑥̅ =
A. Ukuran Pancaran Data Tunggal 𝑓1 + 𝑓2
1. Jangkauan Data Maka dapat diperoleh kesimpulan
Jangkauan = nilai tertinggi – sebagai berikut
nilai terendah 𝑓1 |𝑥̅ − 𝑥2 |
=
𝑓2 |𝑥̅ − 𝑥1 |
Soal dan Pembahasan
1. Nilai rata-rata delapan anak adalah 8,2. Jika Adixi meninggalkan kelompok
tersebut, nilai rata-rata menjadi 8,1. Tentukan nilai Adixi.
Jawab :
Cara Cepat
Jika n = jumlah anak yang paling sedikit
A  X8  n X8 – X7 
A    8,2  7  8,2 – 8,1
A  8,2  0,7
A  8,9

Page 74 of 109
Nafis Dwi Kartiko (@dwinafis) Rangkuman Materi PMB PKN STAN
2. Dalam suatu kelas, tinggi rata-rata 10 siswa adalah 165 cm. Ketika Agus ikut
gabung maka tinggi rata-rata mereka menjadi naik 1 cm. Tentukan tinggi
Agus.
Jawab :
Cara Cepat
Jika n = jumlah anak paling sedikit
A  X11  n  X11 – X10 
A    166  10 166 – 165 
A  166  10
A  176
3. Rata-rata tinggi untuk lima orang yakni 157 cm. Jika satu anak masuk
dalam kelompok tersebut maka nilai rata-ratanya menjadi 160 cm. Tentukan
tinggi anak tersebut.
Jawab:
Cara Cepat
X n 1  160 cm
n  5
X n  157 cm
A  X n 1  n  X n 1 – X n 
A  160  5 160 – 157 
A  160  5 . 3
A  175 cm
4. Seorang mahasiswa mendapat nilai 78, 86, 80, dan 91 untuk empat mata
kuliah. Berapa nilai yang harus diperoleh untuk mata kuliah yang kelima
agar diperoleh nilai rata-rata 82?
Jawab :
x1  x 2  ...  xn
x 
n
78  80  86  91  x
82 
5
x  410  335  75

Page 75 of 109
Nafis Dwi Kartiko (@dwinafis) Rangkuman Materi PMB PKN STAN
5. Seorang siswa memperoleh nilai 91, 88, 86 dan 78 untuk empat mata
pelajaran. Berapa nilai yang harus diperoleh untuk mata pelajaran kelima
agar dia memperoleh nilai rata-rata 85?
Jawab :
x1  x 2  ...  xn
x
n
91  88  86  78  x
85 
5
x  85  5  (91  88  86  78)
 425  343
 82
6. Rata-rata nilai suatu kelas 75, rata-rata nilai anak perempuan di kelas
tersebut adalah 65, sedangkan laki-laki rata-ratanya 87. Berapakah
perbandingan jumlah anak perempuan dan laki-laki?
Jawab :
Cara Cepat
Perempuan Kelas Laki - Laki
65 75 87
  10   12
 
Laki - laki Perempuan

P 12 6
Jadi  
L 10 5
7. Penghasilan rata-rata untuk 6 orang adalah Rp. 4.500,00. Jika datang 1
orang,maka penghasilan rata-rata menjadi Rp. 4.800,00. Penghasilan orang
yang baru masuk adalah….
Jawab :
Rata-rata penghasilan 6 orang 4.500, maka jumlah penghasilan keenam
orang tersebut 4.500 x 6 = 27.000,
Jika datang seorang lagi maka
Rata2 penghasilan 7 orang 4.800, maka jumlah penghasilan ketujuh orang
tersebut 4.800 x 7 = 33.600
Sehingga penghasilan orang yang beru masuk adalah

Page 76 of 109
Nafis Dwi Kartiko (@dwinafis) Rangkuman Materi PMB PKN STAN
33.600– 27.000 = 6.600
8. Hasil tes matematika 14 siswa sebagai berikut: 4, 5, 5, 6, 7, 8, 7, 6, 9, 7, 5,
9, 8, 7. Banyak siswa yang mempunyai nilai di bawah rata-rata adalah …
Jawab :
Jumlah data 93
Rata rata nilai    6,6
banyak data 14
Jadi yang di bawah rata-rata 6 orang
Latihan
1. Jika rataan dari data: 5, 6, 4, 7, 8, 2, p, 6, dan 3 adalah 5, maka nilai p
adalah …
2. Jika data 2, a, a, 3, 4, 6 mempunyai rataan c dan data 2, c, c, 4, 6, 2, 1
mempunyai rataan 2a, maka nilai c adalah …
3. Berikut ini adalah data nilai Satistik dari 13 mahasiswa, yaitu : 40, 30, 50,
65, 45, 55, 70, 60, 80, 35, 85, 95, 100. Carilah nilai 𝑄1 , 𝑄2 dan 𝑄3 !
4. Penghasilan rata-rata untuk 6 orang adalah Rp. 4.500,00. Jika datang 1
orang,maka penghasilan rata-rata menjadi Rp. 4.800,00. Penghasilan orang
yang baru masuk adalah …
5. Rata-rata nilai ulangan Matematika dari 40 orang siswa adalah 5,1. Jika
seorang siswa tidak disertakan dalam perhitungan maka nilai rata-ratanya
menjadi 5,0. Nilai siswa tersebut adalah …
6. Suatu keluarga mempunyai 8 anak. Anak A berumur x + 1 tahun dan anak
B berumur 2x + 1 tahun. Enam anak yang lain berturut-turut berumur x +
2, x + 3, x + 4, …, x + 7 (dalam tahun). Apabila rata-rata umur kedelapan
anak tersebut 7 tahun, umur anak A adalah ….
7. Rata-rata ulangan matematika dari 40 anak adalah 5, 1. Jika seorang siswa
tidak disertakan dalam perhitungan, maka nilai rata-ratanya menjadi 5, 0.
Nilai siswa tersebut adalah…
8. Nilai rata-rata ujian Matematika dari 43 siswa adalah 56. Jika nilai ujian 2
siswa, yaitu Toni dan Tono digabungkan, nilai rata-rata menjadi 55. Jika nilai
Toni 25, berapakah nilai Tono?

Page 77 of 109
Nafis Dwi Kartiko (@dwinafis) Rangkuman Materi PMB PKN STAN
9. Rata-rata umur Guru dan Dokter adalah 40 tahun. Jika rata-rata umur guru
adalah 35 dan rata-rata umur dokter adalah 50. Berapakah perbandingan
banyak guru dan banyak dokter?
10. Rataan ulangan harian Matematika kelas A adalah 75 dan kelas B adalah
80. Jika kelas A terdiri 20 anak dan kelas B 30 anak. Tentukan nilai rataan
jika nilai mereka digabung!

Page 78 of 109
Nafis Dwi Kartiko (@dwinafis) Rangkuman Materi PMB PKN STAN

Bab 6 Fungsi Invers dan


Komposisi
Pada bab ini akan dipelajari tentang fungsi komposisi dan fungsi invers.
A. FUNGSI KOMPOSISI
Menentukan komposisi dua fungsi atau lebih
Misalkan ada fungsi f(x) dan g(x), maka berlaku :

- g o f x  f masukin ke g

- f o g x  g masukin ke f

- h o g o f x  f masukin ke f
- h o g o f(x) artinya f masukin ke g kemudian hasilnya masukin ke h

Contoh :

Diketahui f  x   2x –3 dan g  x   x2 – 4 , maka rumus fog (x) =…

Jawab : f o g x  g masukin ke f

2  x2 – 4  – 3  2x2 – 8 – 3  2x2 –11


B. FUNGSI INVERS
Jika diketahui suatu fungsi f (x) dan memenuhi syarat untuk memiliki invers, maka invers
fungsi dari f (x) ditulis f 1(x)
Dalam bahasa sederhana fungsi invers adalah menyatakan 𝑦 dalam 𝑥.
Contoh :
1. Nyatakan persamaan berikut dalam Jawab :
nilai 𝑦! 2
y x 1
d. y  2x  3 3
2
Jawab : y 1  x
3
y  2x  3 3(y  1)  2x
y  3  2x 3(y  1)
y 3 x
x 2
2 3y  3

2 2
e. y  x 1
3 f. y  x2  2

Page 79 of 109
Nafis Dwi Kartiko (@dwinafis) Rangkuman Materi PMB PKN STAN
Jawab : b. f (x)  2x2  4x  3
y  x2  2 Jawab :
y 2  x 2
f (x)  2x2  4x  3
y  2  x2 kedua ruas dibagi 2, agar nilai a  1
x   y 2

g. y  x2  2x  3 y 3
 x2  2x 
Jawab : 2 2
y 1
y  x2  2x  3  x2  2x  1 
2 2
y  x2  2x  1  2 y 1
  x  1 
2

y  (x  1)2  2 2 2
y 1
   x  1
2
y  2  (x  1)2
2 2
y  2  x 1 y 1
  x 1
x  y  2 1 2 2
2. Carilah fungsi invers dari fungsi- y 1
x 1 
fungsi berikut! 2 2
ax  b x 1
f (x)  f 1(x)  1  
a. 2 2
cx  d
x 1
Jawab : 1
2
ax  b
f (x) 
cx  d
ax  b
y
cx  d
ycx  dy  ax  b
ycx  ax  b  dy
x(cy  a)  b  dy
b  dy
x
cy  a
dy  b
x
cy  a
dx  b
f 1(x) 
cx  a
Latihan

1. Tentukan nilai invers dari fungsi F(x) = (2x + 2)2 – 5 ?

Page 80 of 109
Nafis Dwi Kartiko (@dwinafis) Rangkuman Materi PMB PKN STAN
2. Diketahui fungsi f (x ) 3x 1 dan (x ) 2x 2 3. Komposisi fungsi
(g o f )(x )

3. Diketahui f (x ) x2 4x 2 dan g(x ) 3x 5. Fungsi komposisi ( f g )(x )

x 1 3
4. Diketahui fungsi g (x ) ,x . Invers fungsi g adalah g 1(x )
2x 3 2
x 3
5. Diketahui f (x ) 4x 2 dan g (x ) ,x 1. Invers dari (g f )(x ) adalah
x 1

3 2x 3 1
6. Jika f ,maka nilai f (1) adalah
2x 3 x 4
1 1 1
Diketahui (g f )(x )
4 dengan f 2x dan g 1berturut-turut adalah
7. x 2
invers fungsi f dan g. Jikaf (x ) ,x 5,maka g (6)
2x 10
4x 5 1
8. Diketahui fungsi f (x ) 3x 4 dan g (x ) ,x . Invers ( f g )(x ) adalah
2x 1 5

Page 81 of 109
Nafis Dwi Kartiko (@dwinafis) Rangkuman Materi PMB PKN STAN

Bab 7 Kecepatan
Pada bab ini akan dipelajari tentang jarak, waktu dan kecepatan.
A. Konsep Jarak Waktu dan Kecepatan
s
v
t
s  vt
s
t
v
v  kecepatan, satuan yang biasa digunakan m / s, km / jam
s  jarak, satuan yang biasa digunakan meter(m), kilometer(km)
t  waktu, satuan yang biasa digunakan sekon(s), menit(m), jam
Konsep Resultan
v berbanding lurus dengan s, tetapi berbanding terbalik dengan t
vs
1
v
t
Vtotal/resultan  v1  v2  ...  vn
Stotal/resultan  s1  s2  ...  sn
1 1 1 1
   ... 
Ttotal/resultan t1 t2 tn
B. Kecepatan Rata-Rata
stot
Vrata rata 
ttot
s  s  ...  sn
 1 2
t1  t2  ...  tn
(v  t )  (v2  t2 )  ...  (vn  tn )
 1 1
t1  t2  ...  tn

Page 82 of 109
Nafis Dwi Kartiko (@dwinafis) Rangkuman Materi PMB PKN STAN

C. Kasus dalam Kecepatan


Susul Menyusul

SA  SB
v A  t A  v B  tB
Jika kasusnya A berangkat terlebih dahulu baru disusul B, maka terdapat
selang waktu yaitu t , maka tB  tA  t , sehingga persamaannya menjadi
SA  SB
vA  tA  v B  tB
vA  tA  vB  (tA  t )
vA  tA  vB tA  vB t
Kondisinya pasti vB  vA agar dapat menyusul A

Page 83 of 109
Nafis Dwi Kartiko (@dwinafis) Rangkuman Materi PMB PKN STAN
v AtA  vB tA  vB t
v B t  v B t A  v A t A
v B t  t A  v B  v A 
t A  vB  v A 
t 
vB
t  v
t  A
vB
t  v
t  awal
vakhir
Contoh : sebuah mobil truck berjalan dengan kecepatan 50 km/jam
berangkat menuju Pasar Klewer pukul 07.00, dan harus sampai pada pukul
10.00. Sementara Paijo seorang juragan tempe harus sampai di Pasar Klewer
dengan jam yang sama dengan mobil truck. Paijo mengendarai sepedha
onthel berangkat pukul 08.00, maka berapa kecepatan sepedha ontel Paijo
untuk tiba di tujuan sesuai jam yang seharusnya?
Jawab :
vA  tA  vB  (tA  t )
50  3  vB  (3  1)
vB  75km / jam

Berpapasan

Stot  SA  SB
 v A  t A  v B  tB

Jika kasusnya A berangkat terlebih dahulu baru disusul B, maka terdapat


selang waktu yaitu t , maka tB  tA  t , sehingga persamaannya menjadi
Stot  SA  SB
 v A  t A  v B  tB
 vA  tA  vB   tA  t 

Page 84 of 109
Nafis Dwi Kartiko (@dwinafis) Rangkuman Materi PMB PKN STAN
Latihan
1. Jarak rumah Rio dengan sekolah adalah 300 m, jika ia meengendarai
sepeda ke sekolah ia akan tiba dalam waktu 3 menit. Berapa kecepatan
sepeda yang dikendarai Rio?
2. Sebuah sepeda motor mampu menempuh jarak 160 km dalam waktu
dalam waktu 4 jam. Berapakah kecepatan sepeda motor tersebut?
3. Ayah mengendarai mobil ke rumah nenek yang berjarak 30 km dari rumah,
ayah berangkat pada pukul 10.00 pagi. Jika ayah mengendarai mobil
dengan kecepatan 45 km/ jam, pada pukul berapa ayah tiba di rumah
nenek?
4. Badu bersepeda dari rumah ke pasar dengan kecepatan 130 meter/menit.
Ia tiba dipasar dalam waktu 15 menit. Berapa meter jarak rumah badu dari
pasar?
5. Bus A melaju dengan kecepatan 60 km/ jam. Bus B melaju dengan
kecepatan 25 meter/ detik. Bus manakah yang lebih cepat?
6. Jarak antara kota Tuban dan Pasuruan 175 km. Ayah berangkat dari kota
Tuban pukul 07.00 dengan mengendarai mobil. Jika keceptan rata-rata
mobil ayah 70 km/jam, ayah akan tiba di Pasuruan pukul....
7. Sebuah bus berangkat dari kota Bandung pukul 08.40 WIB menuju
Jakarta. Jarak antara Bandung - Jakarta 180 km. Jika bus tiba di Jakarta
pukul 11.10 WIB, kecepatan rata-rata bus adalah....km/jam
8. Jarak antara sekolah dengan rumah Aris 4,2 km. Aris berangkat dari
rumah pukul 06.25. Agar pada pukul tujuh sudah sampai di sekolah. Aris
harus mengayuh sepeda dengan keceptan...m/detik
9. Jarak antara Merak - Bakaheuni kira- kira 36 km. Sebuah kapal feri
berangkat dari merak pukul 12.00 dan sampai di Bakaheuni pukul 13.48.
Kecepatan rata-rata kapal feri tersebut adalah....km/jam
10. Jarak antara kota A dan kota B 240 km. Sebuah bus berangkat dari
kota A pukul 16.00. Di perjalanan bus beristirahat selama 30 menit. Bus
tersebut melaju dengan kecepatan rata-rata 60 km/jam, maka bus tersebut
akan tiba di kota B pukul....
Page 85 of 109
Nafis Dwi Kartiko (@dwinafis) Rangkuman Materi PMB PKN STAN
11. Dengan kecepatan 20 m/menit, Andi dapat mengelilingi lapangan dalam
waktu 7,5 menit. Jika kecepatan berlari andi ditingkatkan menjadi 25
m/menit. Andi dapat mengelilingi lapangan yang sama dalam
waktu....menit
12. Kereta api Shinkasen mampu melaju dengan kecepatan 300 km/jam.
Jika kereta api Shinkasen dioperasikan di Indonesia maka kota Jakarta
dan Semarang yang berjarak 525 km dapat ditempuh dalam waktu....jam.
13. Jarak dari kota Kediri ke Pasuruan 80 Km. Ali mengendarai mobil
berangkat dari Kediri pukul 06.00 dan tiba di Pasuruan pukul 08.00.
Berapakah kecepatan rata-rata Ali mengendarai mobil ?
14. Ayah pergi ke rumah paman dengan mengendarai mobil. Dari rumah,
ayah berangkat pada pukul 12.30 dan sampai dirumah paman pada pukul
13.00. Jika mobil melaju dengan kecepatan 48 km/jam, berapa jarak yang
harus ditempuh ayah untuk bisa tiba dirumah paman ?
15. Kakak mengendarai sepeda motor dengan kecepatan rata-rata 60
km/jam. Apabila kakak berangkat dari rumah pukul 06.30 dan sampai
disekolah pada pukul 07.15. Berapa jarak tempuh yang harus dilalui kakak
untuk bisa sampai disekolah ?

Page 86 of 109
Nafis Dwi Kartiko (@dwinafis) Rangkuman Materi PMB PKN STAN

Bab 8 Peluang
1. Faktorial
n !  1  2  3  ...  (n  2)  (n  1)  n
0!  1
1!  1
2!  1  2  2
3!  1  2  3  6
4!  1  2  3  4  24
2. Permutasi
n!
n Pr  Prn 
(n  r )!
Permutasi Siklis
Psiklis  (n  1)!
3. Kombinasi
n! Pn
n Cr  Cr   r
n

(n  r )! r ! r !
4. Peluang
Menentukan peluang suatu kejadian sama halnya dengan menentukan besar
kemungkinan munculnya kejadian tersebut. Peluang kejadian 𝐴, dinotasikan
dengan 𝑃(𝐴) adalah banyak anggota kejadian 𝐴 dibanding dengan banyak
anggiota ruang sampel.
n (A )
P (A ) 
n (S )
Catatan :
 0  P (A )  1
 P (A )  P (Ac )  1
 P (A  B )  P (A )  P (B )
 P (A  B )  P (A )  P (B )
 P (A  B )  P (A )  P (B )  P (A  B )

Soal dan Pembahasan


1. Dari angka-angka 0, 1, 2, 3, 4, 5, dan 7 akan dibentuk bilangan dengan 4
angka dan tidak boleh ada angka yang diulang.
a. Berapa banyak bilangan dapat dibentuk?
b. Berapa banyak bilangan ganjil yang dapat dibentuk?

Page 87 of 109
Nafis Dwi Kartiko (@dwinafis) Rangkuman Materi PMB PKN STAN
c. Berapa banyak bilangan yang nilainya kurang dari 5.000 yang dapat
dibentuk?
d. Berapa banyak bilangan genap dan lebih besar dari 2.000 yang dapat
dibentuk?
Jawab :
a. Angka ribuan ada 6 angka yang mungkin, yaitu 1, 2, 3, 4, 5, dan 7.
Misalkan terpilih angka 1. Angka ratusan ada 6 angka yang mungkin,
yaitu 0, 2, 3, 4, 5, dan 7. Misal terpilih angka 2. Angka puluhan ada 5
angka yang mungkin, yaitu 0, 3, 4, 5, dan 7. Misalkan terpilih angka 3.
Angka satuan ada 4 angka yang mungkin, yaitu 0, 4, 5, dan 7. Jadi,
banyak bilangan yang dapat dibentuk = 6 x 6 x 5 x 4 = 720 bilangan.
b. Bilangan ganjil apabila angka satuannya merupakan angka ganjil. Angka
satuan ada 4 angka yang mungkin, yaitu 1, 3, 5, dan 7. Misalkan terpilih
angka 1. Angka ribuan ada 5 angka yang mungkin yaitu 2, 3, 4, 5, dan
7. Misalkan terpilih angka 2. Angka ratusan ada 5 angka yang mungkin,
yaitu 0, 3, 4, 5, dan 7. Misalkan terpilih angka 3. Angka puluhan ada 4
angka yang mungkin yaitu 0, 4, 5, dan 7. Jadi, banyak bilangan ganjil
yang dapat dibentuk = 4 x 5 x 5 x 4 = 400 bilangan.
c. Bilangan yang kurang dari 5.000, maka: Angka ribuan ada 4 angka yang
mungkin, yaitu 1, 2, 3, dan 4. Misalkan terpilih angka 1. Angka ratusan
ada 6 angka yang mungkin yaitu 0, 2, 3, 4, 5, dan 7. Misal terpilih angka
2. Angka puluhan ada 5 angka yang mungkin yaitu 0, 3, 4, 5, dan 7.
Misalkan terpilih angka 3. Angka satuan ada 4 angka yang mungkin, yaitu
0, 4, 5, dan 7. Jadi, banyak bilangan dapat dibentuk = 4 x 6 x 5 x 4 = 480
bilangan.
d. Bilangan genap apabila satuannya merupakan angka genap, yaitu 0, 2
atau 4. Bilangan lebih besar dari 2.000 dan angka satuannya 0, maka:
Angka ribuan ada 4 angka yang mungkin, yaitu 3, 4, 5, dan 7. Misalkan
terpilih angka 3. Angka ratusan ada 5 angka yang mungkin, yaitu 1, 2, 4,
5, dan 7. Misal terpilih angka 2. Angka puluhan ada 4 angka yang
mungkin, yaitu 1, 4, 5, dan 7. Bilangan lebih besar dari 2.000 dan
Page 88 of 109
Nafis Dwi Kartiko (@dwinafis) Rangkuman Materi PMB PKN STAN
angka satuannya 2, maka: Angka ribuan ada 4 angka yang mungkin,
yaitu 3, 4, 5, dan 7. Misalkan terpilih angka 3. Angka ratusan ada 5
angka yang mungkin, yaitu 0, 1, 4, 5, dan 7. Misal terpilih angka 0. Angka
puluhan ada 4 angka yang mungkin, yaitu 1, 4, 5, dan 7. Bilangan
lebih besar dari 2.000 dan angka satuannya 4, maka: Angka ribuan ada
4 angka yang mungkin, yaitu 2, 3, 5, dan 7. Misal terpilih angka 3.
Angka ratusan ada 5 angka yang mungkin, yaitu 0, 1, 2, 5, dan 7.
Misalkan terpilih angka 0. Angka puluhan ada 4 angka yang mungkin,
yaitu 1, 2, 5, dan 7. Jadi, banyak bilangan genap dan lebih besar dari
2.000 yang dapat dibentuk adalah = (4 x 5 x 4) + (4 x 5 x 4) + (4 x 5 x
4) = 240 bilangan.
2. Berapa banyak bilangan yang dapat dibentuk dari sebagian atau semua
angka 2, 3, 4, 5 jika tidak boleh ada angka yang diulang ?
Jawab :
Bilangan yang digunakan bisa terdiri dari 1, 2, 3 atau 4 angka.
Jika bilangan tersebur terdiri dari 1 angka saja maka banyaknya bilangan
 4 P2 ,

Jika bilangan tersebut terdiri dari 2 angka saja maka banyaknya bilangan
 4 P2 ,

Jika bilangan tersebut terdiri dari 3 angka saja maka banyaknya bilangan
 4 P3 ,

Jika bilangan tersebut terdiri dari 4 angka saja maka banyaknya bilangan
 4 P4 .

Jadi, Banyaknya bilangan yang dapat dibentuk adalah


P  4 P2  4 P3  4 P4  4  12  24  24  64
4 1

3. Pada suatu ujian seorang siswa harus mengerjakan tepat 8 soal dari 10 soal
yang tersedia. Jika dia harus menjawab minimal 4 dari 5 soal pertama, maka
banyaknya cara siswa memilih soal untuk dikerjakan adalah …
Jawab
(i) 4 soal dari 5 soal pertama dan 4 soal dari 5 soal kedua :

Page 89 of 109
Nafis Dwi Kartiko (@dwinafis) Rangkuman Materi PMB PKN STAN

5 C4  5C4  5  5  25

(ii) 5 soal dari 5 soal pertama dan 3 soal dari 5 soal kedua

5 C5  5C3  110  10
Jadi banyak cara siswa memilih soal ada 25  10  35 .
4. Rumah di jalan Veteran dinomori secara urut mulai 1 sampai dengan 150.
Berapa banyak rumah yang nomornya menggunakan angka 8 sekurang-
kurangnya satu kali ?
Jawab :
- Dari 1 s.d. 79 : 8 buah
- Dari 80 s.d. 89 : 10 buah
- Dari 90 s.d. 150 : 6 buah
Jadi, total terdapat 24 buah.
5. Sebuah bangunan segi enam beraturan dibagi menjadi 6 buah segitiga sama
sisi, keenam segitiga tersebut akan diberi warna yang berbeda. Jika terdapat
2007 bangunan segienam beraturan serta diinginkan tidak ada corak yang
sama diantara dua buah bangunan segienam, maka ada berapa minimal
warna yang diperlukan ?
Jawab :
Sebuah bangunan segienam beraturan jika dibagi menjadi 6 buah segitiga
sama sisi, maka keenam segitiga tersebut akan membentuk lingkaran.
Enam buah warna jika digunakan untuk mewarnai sebuah segienam
beraturan maka banyaknya corak yang dapat dibentuk adalah  6  1!  120 .

Misalkan ada n buah warna. Dari n warna ini akan dipilih 6 buah warna.
Banyaknya cara n C6 , maka jika ada n buah warna maka banyaknya corak

yang dapat dibentuk  nC6   6  1!  2007 .

Page 90 of 109
Nafis Dwi Kartiko (@dwinafis) Rangkuman Materi PMB PKN STAN
n n  1n  2n  3 n  4 n  5 
 2007
6

n n  1n  2n  3 n  4 n  5   12042

Jika n  7 maka n n  1n  2n  3 n  4 n  5   5040  12042

Jika n  8 maka n n  1n  2n  3 n  4 n  5   20160  12042

Maka banyaknya warna minimal yang diperlukan = 8 warna.


6. Dalam sebuah kotak berisi 7 kelereng merah dan 5 kelereng putih. Dari kotak
itu diambil 3 kelereng sekaligus secara acak. Peluang terambil sekurang-
kurangnya 1 kelereng putih adalah …
Jawab:
Peluang terambilnya 3 kelereng merah
7!
7 C3   35
4!3!
Jadi, peluang sekurang-kurangnya 1 kelereng putih dari 3 kelereng yang
terambil adalah
7 37
1 
44 44
7. Suatu kelompok terdiri dari 7 pria dan 3 wanita. Ada berapa cara berbaris
yang mungkin jika ketiga wanita tersebut harus berdiri bersebelahan satu
sama lain?
Jawab :
Cara mengatur wanita untuk selalu berbaris bersebelahan adalah 3! = 6 cara.
Dengan demikian, banyaknya cara berbaris dengan syarat ketiga wanita
selalu bersebelahan adalah 6(8!) = 241920 cara.
8. Berapa banyaknya kata yang terdiri dari 10 huruf yang dapat disusun dari
kata MATEMATIKA?
Jawab :
Banyaknya seluruh huruf ada 10, artinya n = 10

Page 91 of 109
Nafis Dwi Kartiko (@dwinafis) Rangkuman Materi PMB PKN STAN
Banyaknya huruf-huruf yang sama ada 3, yaitu M, A, dan T, artinya r = 3.
Huruf M ada 2 buah artinya k1 = 2, huruf A ada 3 buah artinya k2 = 3,dan
huruf T yang sama ada 2 buah artinya k3 = 2
Banyaknya susunan kata yang terdiri dari huruf MATEMATIKA adalah

9. Tentukan peluang munculnya mata dadu genap atau mata dadu prima pada
pengetosan sebuah dadu.
Jawab :
Ruang sampel pengetosan sebuah dadu adalah {1, 2, 3, 4, 5, 6}. Banyaknya
ruang sampel adalah 6.
Peristiwa munculnya mata dadu genap adalah A = {2, 4, 6} dan peristiwa
munculnya mata dadu prima adalah B = {2,3,5}, sehingga A∩B = {2}
P(A) = 3/6 = ½ dan P(B) = 3/6 = ½ serta P(∩ B) = 1/6.
Peluang muncul mata dadu genap atau prima adalah
P(A∪B) = P(A) + P(B) – P(A∩B) = ½ + ½ -1/6 = 5/6.
10. Dua buah dadu dilempar satu kali. Tentukan peluang muncul mata dadu
berjumlah 7...
Jawab :
S = {(1, 1), (1, 2), (1,3), ..., (6, 6)}
→ n(S) = 36
A = {(1, 6), (2, 5), (3, 4), (4, 3), (4, 3), (5, 2), (6, 1)}
→ n(A) = 6
Jadi,
𝑛(𝐴) 6 1
𝑃(𝐴) = = =
𝑛(𝐴) 36 6
11. Pada pelemparan dua buah dadu, tentukan peluang mata dadu berjumlah
6 atau kembar ...
Jawab :
Misal:

Page 92 of 109
Nafis Dwi Kartiko (@dwinafis) Rangkuman Materi PMB PKN STAN
A = Kejadian muncul mata dadu berjumlah 6
= {(1, 5), (2, 4), (3, 3), (4, 2), (5, 1)}
B = Kejadian muncul mata dadu kembar
= {(1, 1), (2, 2), (3, 3), (4, 4), (5, 5), (6, 6)}
A ∩ 𝐵 = {(3,3)}
P(A∪ 𝐵) = 𝑃(𝐴) + 𝑃(𝐵) − 𝑃(𝐴 ∩ 𝐵)
5 6 1 10 5
= + − = =
36 36 36 36 18
12. Dua buah dadu di lempar bersamaan sebanyak 72 kali, tentukan harapan
munculnya jumlah mata dadu 6 ...
Jawab :
n(S) = 62 = 36
A = {(3, 3), (4, 2), (2, 4), (5, 1), (1, 5)
n(A) = {(3, 3), (4, 2), (2, 4), (5, 1), (1, 5)}
n(A) = 5
𝑛(𝐴) 5
𝑝(𝐴) = =
𝑛(𝐵) 36
5
Fh = n x P(A) = 72 x = 10
36

13. Pada pelemparan sebuah dadu, tentukan peluang mata dadu bukan 3 ...
Jawab :
1
Misal A kejadian muncul dadu 3 maka P(A) = 6

Danpeluang munculnya mata dadu bukan 3 = P(AC)


= 1 – 𝑃(𝐴)
1 5
= 1− =
6 6

14. Pada pelemparandua buah dadu, A adalah kejadian muncul mata dadu
berjumlah 8 dan B adalah kejadian muncul mata dadu kembar. Tentukan
peluang kejadian A dan B !
Jawab :
n(S) = 36
A = {(3,5), (5, 3), (4, 4), (6, 2), (2, 6)} → 𝑛 (𝐴) = 5

Page 93 of 109
Nafis Dwi Kartiko (@dwinafis) Rangkuman Materi PMB PKN STAN
B = {(1, 1),(2, 2), (3, 3), (4, 4), (5, 5), (6, 6)} → 𝑛(𝐵) = 6
A ∩ 𝐵 = {(4, 4)}
P(A∪ 𝐵) = 𝑃(𝐴) + 𝑃(𝐵) − 𝑃(𝐴 ∩ 𝐵)
5 6 1
= + –
36 36 36
10 5
= =
36 18
15. Dari seperangkat kartu bridge diambil sebuah kartu secara acak.
Tentukan peluang terambilnya kartu As?
Jawab :
Kartu brige berjumlah 52 kartu, n(S) = 52
Diambil kartu As, n(A) = 4
n A 4 1
Peluang kejadian P  A   = 
n S  52 13

Latihan
1. Suatu kode seri kendaraan (nomor polisi) dibuat dengan 3 buah abjad. Ada
berapa buah kemungkinan kode yang dapat dibuat?
2. Ada berapa banyak kelompok yg terdiri dari 3 orang yang bisa diambil dari
sekumpulan 6 orang?
3. Suatu klub sepakbola memiliki 8 pemain wanita dan 7 pemain pria. Dalam
suatu pertandingan, 6 pemain wanita dan 5 pemain pria akan diturunkan di
lapangan. Berapa banyak konfigurasi yang bisa dibentuk?
4. Seseorang akan melakukan perjalanan dari kota A ke C. Jika dari kota A ke
kota B dapat dipilih 3 jalan yang berbeda dan dari kota B ke Kota C dapat
dipilih 4 jalan yang berbeda maka berapa jalan yang dapat dipilih jika
kejadian dari kota A ke kota C melalui kota B?
5. Dalam diskusi yang terdiri dari 6 siswa mengelilingi sebuah meja bundar.
Berapa cara mereka duduk dengan mengelilingi meja bundar?
6. Tentukan banyaknya bilangan antara 3.000 dan 5.000 yang dapat dibentuk
dengan menggunakan tujuh angka 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6. Apabila setiap angka
tidak boleh diulangi dalam setiap bilangan.

Page 94 of 109
Nafis Dwi Kartiko (@dwinafis) Rangkuman Materi PMB PKN STAN
7. Pada pemilihan pengurus OSIS yang terdiri dari ketua, sekretaris dan
bendahara terdapat 5 orang calon yang berkemampuan hampir sama.
Berapa banyak susunan yang dapat dibentuk?
8. Bilangan terdiri dari 4 angka disusun dari angka–angka 1,2,3,5,6,dan 7.
Banyak susunan bilangan dengan angka–angka yang berlainan (angka–
angkanya tidak boleh berulang) adalah …
9. Dari angka–angka : 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6 akan disusun suatu bilangan yang
terdiri dari 3 angka dengan tidak ada angka yang berulang. Banyak bilangan
yang dapat disusun lebih dari 320 adalah …
10. Dalam sebuah keluarga yang terdiri dari Ayah, Ibu, dan 5 orang anaknya
akan makan bersama duduk mengelilingi meja bundar. Jika Ayah dan Ibu
duduknya selalu berdampingan, maka banyak cara mereka duduk
mengelilingi meja bundar tersebut adalah....

Page 95 of 109
Nafis Dwi Kartiko (@dwinafis) Rangkuman Materi PMB PKN STAN

Logika

Page 96 of 109
Nafis Dwi Kartiko (@dwinafis) Rangkuman Materi PMB PKN STAN

Bab 1 Silogisme
A. Pengertian Sylogisme
Silogisme adalah proses menggabungkan tiga proposisi, dua menjadi
dasar penyimpulan, satu menjadi kesimpulan. Silogisme kategoris berarti
argumen yang terdiri atas tiga proposisi kategoris yang saling berkaitan,
dua menjadi dasar penyimpulan (premis), satu menjadi kesimpulan yang
ditarik (konklusi). Seluruh argumen mengandung 3 proposisi, yaitu term
minor, term mayor, dan term antara/pembanding. Semua manusia hidup
bernafas. Jupri adalah manusia hidup. Jadi, Jufri bernafas. Contoh, Jufri
= term minor (S), bernafas = term mayor (P). Manusia hidup = term
pembanding (M).
Sylogisme ialah suatu bentuk pemikiran kesimpulan secara deduktif
dan tidak langsung yang mana keseimpulannya ditarik dari dua premis
yang tersedia sekaligus. Dua premis yang dimaksud adalah premis mayor
dan premis minor.
B. Bentuk-Bentuk Sylogisme
Ada dua bentuk sylogisme yaitu : sylogisme kategoris dan sylogisme
hipotesis.
a. Sylogisme Katagoris
Merupakan struktur suatu dedikasi berupa suatu proses logis
yang terdiri dari tiga bagian dan tiap-tiap bagian berupa pernyataan
kategoris. Silogisme kategoris adalah silogisme yang semua posisinya
merupakan proposisi kategorik , Demi lahirnya konklusi maka pangkal
umum tempat kita berpijak harus merupakan proposisi universal ,
sedangkan pangkalan khusus tidak berarti bahwa proposisinya harus
partikuler atau sinjuler, tetapi bisa juga proposisi universal tetapi ia
diletakkan di bawah aturan pangkalan umumnya . Pangkalan khusus
bisa menyatakan permasalahan yang berbeda dari pangkalan
umumnya , tapi bisa juga merupakan kenyataan yang lebih khusus

Page 97 of 109
Nafis Dwi Kartiko (@dwinafis) Rangkuman Materi PMB PKN STAN
dari permasalahan umumnya dengan demikian satu pangalan umum
dan satu pangkalan khusus dapat di hubungkan dengan berbagai cara
tetapi hubungan itu harus di perhatikan kwalitas dan kantitasnya agar
kita dapat mengambil konklusi atau natijah yang valid.
Contoh : Semua binatang harus makan
Kuda adalah binatang
Jadi, kuda harus makan.
Hukum-hukum Silogisme Katagorik.
• Apabila salah satu premis bersifat partikular, maka kesimpulan
harus partikular juga.
Contoh : Semua yang halal dimakan menyehatkan (mayor).
Sebagian makanan tidak menyehatkan (minor).
Jadi, sebagian makanan tidak halal dimakan (konklusi).

• Apabila salah satu premis bersifat negatif, maka kesimpulannya


harus negatif juga.
Contoh : Semua korupsi tidak disenangi (mayor).
Sebagian pejabat korupsi (minor).
Jadi, sebagian pejabat tidak disenangi (konklusi).
• Apabila kedua premis bersifat partikular, maka tidak sah diambil
kesimpulan.
Contoh : Beberapa politikus tidak jujur (premis 1).
Bambang adalah politikus (premis 2).
Kedua premis tersebut tidak bisa disimpulkan. Jika dibuat
kesimpulan, maka kesimpulannya hanya bersifat kemungkinan
(bukan kepastian). Bambang mungkin tidak jujur (konklusi).
• Apabila kedua premis bersifat negatif, maka tidak akan sah diambil
kesimpulan. Hal ini dikarenakan tidak ada mata rantai yang
menhhubungkan kedua proposisi premisnya. Kesimpulan dapat
diambil jika salah satu premisnya positif.
Contoh : Kerbau bukan bunga mawar (premis 1).
Page 98 of 109
Nafis Dwi Kartiko (@dwinafis) Rangkuman Materi PMB PKN STAN
Kucing bukan bunga mawar (premis 2).
Kedua premis tersebut tidak mempunyai kesimpulan
• Apabila term penengah dari suatu premis tidak tentu, maka tidak
akan sah diambil kesimpulan. Contoh; semua ikan berdarah dingin.
Binatang ini berdarah dingin. Maka, binatang ini adalah ikan?
Mungkin saja binatang melata.
• Term-predikat dalam kesimpulan harus konsisten dengan term
redikat yang ada pada premisnya. Apabila tidak konsisten, maka
kesimpulannya akan salah.
Contoh : Kerbau adalah binatang.(premis 1)
Kambing bukan kerbau.(premis 2)
Jadi, kambing bukan binatang ?
Binatang pada konklusi merupakan term negatif sedangkan pada
premis 1 bersifat positif
• Term penengah harus bermakna sama, baik dalam premis mayor
maupun premis minor. Bila term penengah bermakna ganda
kesimpulan menjadi lain.
Contoh : Bulan itu bersinar di langit.(mayor)
Januari adalah bulan.(minor)
Jadi, januari bersinar dilangit?
• Silogisme harus terdiri tiga term, yaitu term subjek, predikat, dan
term, tidak bisa diturunkan konklsinya.
Contoh : Kucing adalah binatang.(premis 1)
Domba adalah binatang.(premis 2)
Beringin adalah tumbuhan.(premis3)
Sawo adalah tumbuhan.(premis4)
Dari premis tersebut tidak dapat diturunkan kesimpulannya
b. Sylogisme Hipotesis
Merupakan suatu sylogisme yang premisnya berupa pernyataan
bersyarat. Predikat diakui atau dimungkiri tentang subyek tidak secara
mutlak, akan tetapi tergantung kepada suatu syarat. Silogisme Hipotesis
Page 99 of 109
Nafis Dwi Kartiko (@dwinafis) Rangkuman Materi PMB PKN STAN
adalah argument yang premis mayornya berupa proposisi hipotetik
sedangkan premis minornya adalah proposisi katagorik yang
menetapkan atau mengingkari terem antecindent atau terem konsecwen
premis mayornya . Sebenarnya silogisme hipotetik tidak memiliki premis
mayor maupun primis minor karena kita ketahui premis mayor itu
mengandung terem predikat pada konklusi , sedangkan primis minor itu
mengandung term subyek pada konklusi.

Macam tipe silogisme hipotesis


a. Silogisme hipotetik yang premis minornya mengakui bagian
antecedent.
Contoh : Jika hujan , saya naik becak
Sekarang Hujan.
Jadi saya naik becak.
b. Silogisme hipotetik yang premis minornya mengakui bagian
konsekwensinya.
Contoh: Jika hujan saya naik becak.(mayor)
Sekarang hujan.(minor)
Jadi, saya naik becak (konklusi).
c. Silogisme hipotetik yang premis Minornya mengingkari antecendent.
Contoh : Jika politik pemerintah dilaksanakan dengan paksa, maka
kegelisahan akan timbul.
Politik pemerintah tidak dilaksanakan dengan paksa, Jadi
kegelisahan tidak akan timbul.
d. Silogisme hipotetik yang premis minornya mengingkari bagian
konsekwensinya
Contoh : Bila mahasiswa turun kejalanan , pihak penguasa akan
gelisah
Pihak penguasa tidak gelisah
Jadi mahasiswa tidak turun ke jalanan

Page 100 of 109


Nafis Dwi Kartiko (@dwinafis) Rangkuman Materi PMB PKN STAN
Hukum-hukum Silogisme Hipotetik Mengambil konklusi dari
silogisme hipotetik jauh lebih mudah dibanding dengan silogisme
kategorik. Tetapi yang penting menentukan kebenaran konklusinya bila
premis-premisnya merupakan pernyataan yang benar. Bila antecedent
kita lambangkan dengan A dan konsekuen dengan B, maka hukum
silogisme hipotetik adalah:
• Bila A terlaksana maka B juga terlaksana.
• Bila A tidak terlaksana maka B tidak terlaksana. (tidak sah =
salah)
• Bila B terlaksana, maka A terlaksana. (tidak sah = salah)
• Bila B tidak terlaksana maka A tidak terlaksana.
e. Sylogisme Disjungtif
Silogisme disjungtif adalah silogisme yang premis mayornya
merupakan keputusan disyungtif sedangkan premis minornya bersifat
kategorik yang mengakui atau mengingkari salah satu alternatif yang
disebut oleh premis mayor. Seperti pada silogisme hipotetik istilah
premis mayor dan premis minor adalah secara analog bukan yang
semestinya. Silogisme ini ada dua macam yaitu:
 Silogisme disyungtif dalam arti sempit
Silogisme disjungtif dalam arti sempit berarti mayornya
mempunyai alternatif kontradiktif.
Contoh : Heri jujur atau berbohong.(premis1)
Ternyata Heri berbohong.(premis2)
Jadi, Ia tidak jujur (konklusi).
 Silogisme disjungtif dalam arti luas
Silogisme disyungtif dalam arti luas berarti premis mayornya
mempunyai alternatif bukan kontradiktif.
Contoh : Hasan di rumah atau di pasar.(premis1)
Ternyata tidak di rumah.(premis2)
Jadi, Hasan di pasar (konklusi).

Page 101 of 109


Nafis Dwi Kartiko (@dwinafis) Rangkuman Materi PMB PKN STAN

Hukum-hukum Silogisme Disjungtif


• Silogisme disjungtif dalam arti sempit, konklusi yang dihasilkan selalu
benar, apabila prosedur penyimpulannya valid.
Contoh : Hasan berbaju putih atau tidak putih.
Ternyata Hasan berbaju putih.
Jadi, Hasan bukan tidak berbaju putih.
• Silogisme disjungtif dalam arti luas, kebenaran konklusinya adalah
1. Bila premis minor mengakui salah satu alternatif, maka konklusinya
sah (benar).
Contoh : Budi menjadi guru atau pelaut.
Budi adalah guru.
Jadi, Maka Budi bukan pelaut.
2. Bila premis minor mengingkari salah satu alternatif, maka
konklusinya tidak sah (salah).
Contoh : Penjahat itu lari ke Solo atau ke Yogyakarta.
Ternyata tidak lari ke Yogyakarta
Jadi, dia lari ke Solo?
Konklusi yang salah karena bisa jadi dia lari ke kota lain.

Page 102 of 109


Nafis Dwi Kartiko (@dwinafis) Rangkuman Materi PMB PKN STAN
Soal dan Pembahasan
1. Perbandingan jumlah permen coklat dan permen susu dalam suatu toples
adalah 5 : 7, sedangkan perbandingan permen kopi dan permen coklat
adalah 6 : 2. Jika selisih permen susu dan coklat adalah 8. Jumlah ketiga
jenis permen dalam toples tersebut adalah ...
Jawab :
Misalkan banyak permen coklat = C, banyak permen susu = S dan banyak
permen kopi = K. Karena perbandingan C : S = 5 : 7 dan selisih C dan S
5 7
adalah 8 maka C  ×8  20 dan S  ×8  28.
75 75
6
Perbandingan K : C = 6 : 2 maka K  ×20  60 .
2
Jadi jumlah ketiga permen adalah 20 + 28 + 60 = 108
2. Hasil uji penggunaan biofuel menunjukkan bahwa dengan 5L minyak
jelantah, kendaraan mampu menempuh jarak 60 km. Dengan asumsi medan
yang dilalui sama, berapa L minyak tanah yang diperlukan untuk menempuh
jarak 150 km?
Jawab :
Jarak tempuh untuk tiap L minyak sebesar 60/5 = 12 km/L. Jika jarak
tempuh 150 km maka banyak minyak jelantah yang dibutuhkan menjadi
150/12 = 12,5 L
3. Dari 900 karyawan di suatu perusahaan diketahui 600 berkinerja baik dan
300 berkinerja tidak baik, jika 45 dari kinerja baik telah mengikuti pelatihan
dan 12 dari kinerja tidak baik telah mengikuti pelatihan. Seorang karyawan
akan dipilih secara acak. Tentukanlah probabilitas karyawan yang terpilih
adalah karyawan yang terpilih adalah karyawan yang telah mengikuti
pelatihan
Jawab :

Page 103 of 109


Nafis Dwi Kartiko (@dwinafis) Rangkuman Materi PMB PKN STAN
Karyawan yang telah mengikuti pelatihan sebanyak 45 + 12 = 57, sehingga
probabilitas karyawan yang terpilih adalah karyawan yang terpilih adalah
57
karyawan yang telah mengikuti pelatihan adalah  0,063 .
900
4. Selisih dua bilangan adalah 6, dan jika kedua bilangan dijumlahkan hasilnya
adalah 32. Berapa selisih dari kuadrat kedua bilangan tersebut?
Jawab :
Misalkan kedua bilangan tersebut adalah x dan y dengan x > y. Selisih
kuadrat berarti
x2 − y2
= (x + y)(x − y)
= 32⋅6
= 192
5. Pembangunan sebuah gedung direncanakan selesai dalam waktu 30 hari
oleh 25 orang pekerja. Setelah dikerjakan selama 20 hari, pekerjaan
dihentikan selama 8 hari karena ada suatu hal. Jika kemampuan bekerja
setiap orang sama dan agar gedungnya selesai tepat waktu maka banyak
pekerja tambahan yang dibutuhkan adalah ...
Jawab :
Dari rencana 30 hari kerja normal, 20 hari pertama telah dikerjakan sesuai
rencana menggunakan 25 pekerja. Jika tidak libur berarti tinggal 10 hari
kerja sisanya dapat diselesaikan oleh 25 pekerja. Tetapi karena libur 8 hari
maka akan tersisa 2 hari lagi yang tidak mungkin diselesaikan oleh 25
pekerja. Banyak pekerjaan yang tersisa sebanyak 25 orang × 10 hari = 250
pekerjaan. Oleh karena itu banyak pekerja yang dibutuhkan selama 2 hari
sisanya adalah 250/2 = 125 pekerja. Jadi pekerja yang perlu ditambahkan
sebanyak 100 pekerja
0.77  1.23  0.23  1.23  1.23  1.23  0.23  0.77
6. 
1.23  1.23  1,23  1.77  1.23  0.23  0.23  1.77
Jawab :

Page 104 of 109


Nafis Dwi Kartiko (@dwinafis) Rangkuman Materi PMB PKN STAN
0.77  1.23  0.23  1.23  1.23  1.23  0.23  0.77
1.23  1.23  1.23  1.77  1.23  0.23  0.23  1.77
(0.77  1.23)  1.23  0.23  (1.23  0.77)

1.23  (1.23  1.77)  0.23  (1.23  1.77)
2  1.23  0.23  2

1.23  3  0.23  3
2  (1.23  0.23)

3  (1.23  0.23)
2 1

3 1
2

3
ac  bm  am  bc
7. 
am  bm  bc  ac
Jawab :
ac  bm  am  bc a(c  m )  b(c  m ) (a  b )(c  m ) c m
    1
am  bm  bc  ac a(m  c )  b(m  c ) (a  b )(m  c ) m c
8. Karsa dan Lisa, masing-masing dengan uang Rp80.000 pergi ke tok buah
untuk membeli buah apel dan jeruk. Karsa dapat membeli 2 kg buah apel
dan 4 kg buah jeruk, tanpa uang kembali. Sedangkan Lisa dapat membeli 5
kg buah apel dan 2 kg buah jeruk, tanpa uang kembali. Jika Mirna ingin
membeli 5 kg buah apel dan 5 kg buah jeruk di toko yang sama, maka uang
yang harus dibayarkan adalah ...
Jawab :
Misalkan x adalah harga 1 kg dan y adalah harga 1 kg jeruk
Karsa dapat membeli 2 kg buah apel dan 4 kg buah jeruk, tanpa uang
kembali berarti harganya Rp80.000
2x + 4y = 80000
Karsa dapat membeli 5 kg buah apel dan 2 kg buah jeruk, tanpa uang
kembali berarti harganya juga Rp80.000
5x + 2y = 80000

Page 105 of 109


Nafis Dwi Kartiko (@dwinafis) Rangkuman Materi PMB PKN STAN
Dengan menyelesaikan sistem persamaan linier di atas diperoleh x = 10000
dan y = 15000. Jadi harga 5 kg buah apel dan 5 kg buah jeruk = 5⋅10000 +
5⋅15000 = 125000
x 3 z 5 z
9. Diketahui  dan  ,maka nilai dari adalah...
y 7 x 6 y
Jawab :
x 3 7 z 5 5
  y  x dan  z  x
y 7 3 x 6 6
5 5
x
z 15 5
Akibatnya  6  6  
y 7 x 7 42 14
3 3
10. Jika 2 < x < 5 dan 3 < y < 7, maka bilangan bulat terbesar dari x + y adalah
...
Jawab :
Dari pertidaksamaan nilai bilangan bulat x yang mungkin hanya 3 atau 4
dan nilai y yang mungkin hanya 4, 5 atau 6. Jadi nilai terbesar dari x + y
adalah 4 + 6 = 10.
7c
11. Jika (7 )(7 )  d . Nilai d dinyatakan dalam a,b,c adalah...
a b

7
Jawab :
7c
(7a )(7b )  d
 7a b  7c d  a  b  c  d  d  c  a  b
7
12. Dalam suatu kelas terdapat 23 siswa. Rata-rata nilai kuis Matematika
mereka adalah 7. Terdapat hanya 2 orang yang memperoleh nilai yang sama
yang merupakan nilai tertinggi, serta hanya 1 orang yang memperoleh nilai
terendah. Rata-rata nilai mereka berkurang 0,1 jika semua nilai tertinggi dan
nilai terendah dikeluarkan. Jika semua nilai tersebut berupa bilangan cacah
satu angka, maka jangkauan data yang mungkin adalah ...
Jawab :
23 siswa dengan rata-rata 7 maka total nilainya adalah 23 × 7 = 161

Page 106 of 109


Nafis Dwi Kartiko (@dwinafis) Rangkuman Materi PMB PKN STAN
Misalkan yang tertinggi adalah x dan yang terendah y, maka total nilai 20
siswa sisanya adalah 161 − 2x − y dengan rata-rata 7 − 0.1 = 6,9, akibatnya
161  2x  y
 6.9  161  2x  y  138  2x  y  23
20
Karena x bilangan cacah satu angka maka nilai y yang mungkin hanya 9
atau 8.
Jika x = 9 maka y = 5 sehingga jangkauannya = 4
Jika x = 8 maka y = 7, tetapi 7 tidak mungkin menjadi nilai terendah karena
rata-ratanya juga 7
Jadi jangkauan data yang mungkin hanya sebanyak 1
13. Jika x adalah banyaknya bilangan prima yang lebih besar dari 21 dan
kurang dari 51, sedangkan y adalah banyaknya bilangan bulat positif yang
mengandung 6 atau kelipatan 6 yang kurang dari 36, maka
A. x = y
B. x > y
C. x < y
D. x + 2y = 22
E. hubungan x dan y tidak dapat ditentukan
Jawab :
bilangan prima yang lebih besar dari 21 dan kurang dari 51 adalah
23,29,31,37,41,43,47 sehingga x = 7
bilangan bulat positif yang mengandung 6 atau kelipatan 6 yang kurang dari
36 adalah 6,16,26,12,18,24,30 sehingga y = 7
Jadi x = y
14. Tujuh tahun yang lalu, umur ayah sama dengan enam kali umur Karsa.
Jika tahun depan umur ayah dua lebihnya dari tiga kali umur Karsa, berapa
tahun umur Karsa lima tahun yang akan datang ?
Jawab :
Misalkan umur ayah sekarang = A dan umur Karsa sekarang = K. Tujuh
tahun yang lalu, umur ayah sama dengan enam kali umur Karsa maka
(A − 7) = 6(K − 7)

Page 107 of 109


Nafis Dwi Kartiko (@dwinafis) Rangkuman Materi PMB PKN STAN
dengan menyederhanakan persamaan di atas diperoleh A − 6K = −35 ...(i)
tahun depan umur ayah dua lebihnya dari tiga kali umur Karsa maka
(A + 1) = 3(K + 1) + 2
sederhanakan menjadi A − 3K = 4 ...(ii)
Dengan menyelesaikan sistem persamaan linier yang dibentuk dari (i) dan (ii)
diperoleh K = 13. Jadi umur Karsa lima tahun yang akan datang adalah 13
+ 5 = 18
15. Luas daerah 𝐾, 𝐿, 𝑀 pada gambar di bawah ini secara berturut-turut
adalah 80 𝑐𝑚2 , 128 𝑐𝑚2 dan 48𝑐𝑚2 , Maka luas daerah N adalah ...𝑐𝑚2

Cara Cepat : perkalian luas sisi yang berhadapan samadengan perkalian


sisi yang berhadapan yang lain.
𝐾×𝑀 =𝐿×𝑁
80 × 48 = 128 × 𝑁
𝑁 = 30
8 6
5  5  72
16. Nilai dari 6
 ...
5 3

Cara Cepat :

58  56  72 72
  24
56  3 3

17. Dua karung terigu masing-masing beratnya 15 kg dan 25 Kg. Pada


masing-masing karung terjadi penyusutan yang besarnya berturut- turut
2% dan 2.4%. Jika isi kedua karung tersebut digabung, persentase
penyusutan isinya menjadi …
Jawab :

Page 108 of 109


Nafis Dwi Kartiko (@dwinafis) Rangkuman Materi PMB PKN STAN
2%.15  2,4%.25
%campuran   100%
15  25
0,3  0,6
  100%
40
 2,25%
18. Persamaan kuadrat yang akar-akarnya berlawanan dengan akar-akar
persamaan 5x2-8x +6 = 0 adalah..
Cara Cepat :
Ubah saja tanda koefisien “b”

Dari

Maka hasilnya adalah 5x2 + 8x +6 = 0
4 4
 3 6 59   3 6 59   ....
19.    

Jawab :
4 4 4 4 4 4

4 4 3 9  3 9   189   189   12   12 
59   59    5 6 
3 6 3 6
  5   5  5   5  5   52  52  54
6
              

20. 3
(333)3  (333)3  (334)3  3  333  333  334  ....
Jawab :
3
(333)3  (333)3  (334)3  3  333  333  334
 3 (334)3  (333)3  3  (333)2(334  333)
 3 (334)2  333  334  (333)2  3(333)2
 3 (334)2  (333)2  333;334  (333  1)
 3 667  333
 3 1000
 10

Page 109 of 109

Anda mungkin juga menyukai