Anda di halaman 1dari 23

KALIMAT

Anne Ruswandi (036)


Astri Nur Endah (040)
Chandra Tantriyani GP (062)
Eliva Sausan Maici (048)
Tiffani Amalia R (040)
•Pengertian kalimat
Unsur-unsur kalimat
•Pola kalimat dalam bahasa Indonesia
•Kalimat efektif
•Kalimat majemuk
•Ragam lisan dan tulisan
Pengertian kalimat
Kalimat adalah kesatuan bahasa terkecil
yang dalam wujud tulis maupun lisan
yang mengungkapkan pikiran yang
utuh.
Unsur-Unsur kalimat
1. Subjek. Subjek adalah bagian kalimat yang menandai apa yang dinyatakan oleh
penulis. Subjek berkategori nominal (N), frasa nominal (FN), atau verba (V)

2. Predikat. Predikat adalah bagian kalimat yang menandai apa yang dinyatakan oleh
penulis tentang subjek. Predikat biasanya berkategori verba (V), frasa verbal (FV),
adjektiva (Adj), frasa adjectival (FAdj), frasa numeral (FNum), frasa preposisional
(FPrep), dan frasa nominal (FN)

3. Objek. Objek adalah bagian kalimat yang melengkapo kata kerja sebagai hasil
perbuatan yang dikenal perbuatan yang menerima atau yang diuntungnya oleh
perbuatan.

4. Pelengkap. Pelengkap (Pel) atau komplemen berbeda dengan objek.


Pola Kalimat Dasar
1.Subjek + Predikat (verba) Mahasiswa berdiskusi
S V
Ayah membaca koran
2.Subjek + Predikat + Objek
S P O
Paman mencarikan saya pekerjaan
3.Subjek + Predikat + Objek + S P O O
Pelengkap Dosen itu ramah
4.Subjek + Predikat S Ks
(adjektiva)
Kalimat Prinsip-Prinsip Efektivitas Kalimat:

efektif 1. Kesejajaran bentuk

2. kehematan

3. Kepaduan kalimat
Kalimat efektif adalah kalimat yang
menyampaikan informasi yang sama dari 4. Kelogisan
penulis dengan informasi yang diterima
pembaca
Contoh:

Kesejajaran 1. Metode statistik yang


digunakan untuk menguji

bentuk
hipotesis menggunakan anava
mixed desain atau kita
menyebutnya sebagai anava
campuran (salah)
Kesejajaran atau keparalelan 2. Metode statistik yang
adalah kesamaan bentuk atau digunakan untuk menguji
jenis kata yang digunakan hipotesis menggunakan anava
dalam kalimat itu. mixed atau disebut sebagai
anava campuran (benar)
1. Tidak mengulang subjek

2. Tidak memakai superordinat

kehematan 3. Tidak menggunakan kata


bersinonim
Bercirikan tidak menggunakan kata-kata
4. Tidak menjamakkan kata yang
yang tidak diperlukan.
sudah menggunakan bentuk
jamak
1.Dependent variable merupakan
variabel yang dirancang untuk
mengukur efek atau pengaruh
yang muncul akibat independent
variable.

2.Mira adalah gadis yang memakai


baju warna merah.

3.Semua soal-soal dibagikan


kepada partisipan yang hadir.
kelogisan
Kalimat dikatakan efektif
jika dapat diterima oleh
akal sehat
1.Kalimat memiliki
subjek dan predikat
yang jelas

Kesepadana 2.Kata depan tidak


berada di depan subjek

n kalimat 3.Konjungsi antar


kalimat tidak dipakai
Adalah keseimbangan pikiran dalam kalimat tunggal
(gagasan) dengan struktur
4.Predikat tidak
kalimat.
didahului konjungsi
yang

5.Subjek tidak ganda


Kalimat majemuk setara
Kalimat majemuk setara yaitu kalimat yang
terjadi dari dua kalimat tunggal atau lebih
yang hubungan antar kalimatnya
koordinatif.
Kalimat majemuk setara
Kalimat majemuk setara dikelompokkan menjadi 4 jenis yaitu:

1. Kalimat majemuk setara perjumlahan

2. Kalimat majemuk setara pertentangan

3. Kalimat majemuk setara perurutan

4. Kalimat majemuk setara rapatan


Contoh kalimat majemuk setara
Anak dengan ASD mempunyai daya ingat yang sangat kuat
terutama yang berkaitan dengan objek visual (gambar), dan
ingatannya cenderung membutuhkan pengulangan lebih banyak
sehingga masuk ke dalam long term memory.

Perilaku produktif dipengaruhi oleh beberapa hal, tidak


hanya factor internal dari individu, namun juga factor
eksternal atau factor lingkungan.
Kalimat majemuk bertingkat
Kalimat majemuk bertingkat adalah kalimat yang dihubungkan oleh konjungsi
subordinatif. Konjungsi subordinatif dapat menyatakan berbagai
hubungan makna, yaitu hubungan waktu (sebelum, sejak,
sewaktu), syarat (asalkan, jika, kalau), pengandaian
(jangan-jangan, seandainya), tujuan (agar, biar, supaya),
konsesif (walaupun, sekalipun, sungguhpun), pembandingan
(alih-alih, daripada, ibarat, sebagaimana), sebab/alasan
(karena, sebab), hasil/akibat (sampai-sampai, maka,
sehingga), cara (dengan, tanpa), alat (dengan, tanpa),
komplementasi (bahwa), atribut (yang), perbandingan
(sama)
Contoh kalimat majemuk
bertingkat
Pada penelitian ini senam otak menjadi salah satu media
terapi yang ringan dan menarik bagi anak, sehingga mampu
meningkatkan secara signifikan kemam-puan memori anak,
termasuk anak autis.
Kalimat majemuk campuran
Kalimat majemuk campuran adalah
kalimat yang terdiri dari dua klausa
atau lebih dan satu klausa terikat.
Contoh Kalimat majemuk
campuran
Keberbakatan (giftedness) dapat diidentifikasi berdasarkan model
multifaktor milik Renzulli yang menyatakan bahwa anak berbakat
(gifted) tidak hanya memperhatikan aspek inteligensi yang tinggi
tetapi juga memperhatikan aspek komitmen yang tinggi dan
kreativitas yang tinggi.
Ragam lisan dan tulisan
Ragam bahasa adalah variasi bahasa yang pemakaiannya berbeda-beda menurut topik
yang dibicarakan menurut hubungan pembicara, kawan bicara, dan orang yang
dibicarakan, serta menurut medium pembicaraan.

Ragam bahasa Indonesia terdiri atas ragam lisan dan ragam tulisan. Masing-masing
terbagi lagi atas ragam formal dan ragam non formal.
Ragam Lisan dan tulisan
(pengertian)
Ragam bahasa lisan adalah bahan yang dihasilkan
alat ucap dengan fenomena sebagai unsur dasar.
Sedangkan ragam bahasa tulisan adalah bahasa
yang dihasilkan dengan memanfaatkan tulisan
dengan huruf sebagai unsur dasarnya.
Perbedaan ragam lisan dan tulisan
Ragam Lisan Ragam Tulisan

Ragam lisan menghendaki adanya orang kedua, teman Ragam tulis tidak mengharuskan adanya teman bicara berada
berbicara yang berada di depan pembicara. di depan.

Di dalam ragam lisan, unsur unsur fungsi gramatikal dapat Ragam tulis perlu lebih jelas dan lebih lengkap daripada
ditinggalkan. ragam lisan. Fungsi-fungsi gramatikal harus nyata.

Ragam lisan sangat terikat pada kondisi, situasi, ruang, dan Ragam tulis tidak terikat oleh situasi, kondisi ruang dan
waktu. waktu.

Ragam lisan dipengaruhi oleh tinggi rendahnya dan panjang Ragam tulis tidak dipengaruhi oleh tinggi rendahnya dan
pendeknya suara. panjang pendeknya suara.
Contoh kata
Tulisan (formal) :

Baru saja, dapat, agar, hanya, uang, dipilihkan, dikatakan,


ringan, mudah, bagaimana, beri tahu, seperti, bahwa, terlalu
besar, mengapa, sedang, oleh karena itu, ingin, membuat,
meskipun, lebih baik, harus, tidak, dengan/dan, sering

Lisan (non formal)

Barusan, bisa, biar, cuma, duit, dipilihin, dibilangin,


enteng, gampang, gimana, kasih tau, kayak, kalau, kebesaran,
kenapa, lagi, maka dari itu, mau, membikin, meski,
mendingan, mesti, nggak, sama, suka
Daftar pustaka
1. Arifin, Zainal. 2008. Cermat Berbahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi. Jakarta. Akademika
Pressindo

2. Rahadi, Kunjana. 2009. Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi. Penerbit Erlangga

3. Wijayanti, Sri Hapsari dkk. Bahasa Indonesia Penulisan dan Penyajian Karya Ilmiah.

4. Ratri Desiningrum, Dini. Terapi Senam Otak untuk Menstimulasi Kemampuan Memori Jangka
Pendek pada Anak Autis. Jurnal Psikologi Vol. 43, No. 1, 2016: 30 – 41.
https://jurnal.ugm.ac.id/jpsi/article/view/11962. (Diakses 2 Oktober 2016, 08.00 WIB)

5. Okinovita, Adina dan Hery Yoenanto, Nono. Hubungan antara Konsep Diri dengan Social Coping
Strategy pada Mahasiswa Berbakat (Gifted). Jurnal Psikologi Pendidikan dan Perkembangan Vol.
04 No. 02, Agustus 2015. http://journal.unair.ac.id/hubungan-antara-konsep-diri-dengan-social-
coping-strategy-pada-mahasiswa-berbakat-(gifted)-article-9934-media-53-category-10.html.
(Diakses 2 Oktober 2016, 08.15 WIB)

Anda mungkin juga menyukai