Anda di halaman 1dari 12

REFLEKSI KASUS

RHINOSINUSITIS KRONIS

Oleh:
Anna Monita
20204010124
1. Pengalaman :
• Seorang laki-laki berusia 45 tahun datang ke poli THT
rumah sakit PKU Muhammadiyah Gamping diantar
istrinya. Pasien mengeluh ingus berbau yang tidak enak
dan hidung tersumbat sudah > 1bulan. Pasien juga
merasa terdapat dahak yang sulit dikeluarkan di
tenggorokannya. Demam dirasakan beberapa hari yang
lalu. Pasien mempunyai riwayat sakit serupa dahulu
sewaktu tinggal di Bali dan membaik setelah meminum
amoxicillin, 1 minggu sebelumnya pasien periksa di
puskesmas dan diberi obat amoxicillin namun tidak
membaik.
• Pada pemeriksaan fisik ditemukan konkha edema (+/+)
dengan discharge kekuningan. Terdapat gigi berlubang
pada geraham kiri atas. Dokter mendiagnosis
rhinosinusitis kronis dan diberikan terapi Amoxiclave
625 mg sebanyak 20 tab diminum 3 kali sehari 1 tablet
(diminum setelah makan, tiap 8 jam dan dihabiskan),
ambroxol 30 mg sebanyak 10 tablet diminum 3 kali
sehari 1 tablet sesudah makan. Karena hidung pasien
berbau oleh dokter disarankan untuk melakukan cuci
hidung dengan larutan sodium klorida 0,9% 500ml
dengan menggunakan spuit 20cc 2 kali sehari.
2. Masalah yang dikaji :
• Apa itu rhinosinusitis kronis dan bagaimana patofisiologi
terjadinya?
• Apa sajakah manfaat dari cuci hidung pada pasien
rhinosinusitis?
3. Analisa Kritis
• Rinosinusitis kronis didefinisikan sebagai inflamasi hidung dan sinus
paranasal yang ditandai oleh dua atau lebih gejala, salah satunya harus
berupa hidung tersumbat/obstruksi, kongesti atau nasal discharge (anterior,
posterior nasal drip) nyeri tekan pada wajah dan reduksi atau hilangnya
sensasi penciuman.
• Tanda :
• Polip, cairan mukopurulen terutama dari meatuse medius,
• Edema/obstruksi mukosa terutama di meatus medius pada endoskopi
• Pada computerized tomography (CT) terdapat perubahan yang
menunjukkan mukosa di dalam ostiomeatal kompleks
• Acute rhinosinusitis (ARS) in adults

• Acute rhinosinusitis in adults is defined as: sudden onset of two or more of the
symptoms:

• • nasal blockage/obstruction/congestion

• • or nasal discharge (anterior/posterior nasal drip)

• • + facial pain / pressure

• • + reduction or loss of smell for < 12 weeks


Patofisiologi

Inflamasi Timbul Obstruksi Gangguan


mukosa edema dan atau ventilasi
hidung proses blockade dan
eksudasi pada ostium drainase
sinus

retensi Peningkatan kondisi yang sistem


sekresi di eksudat ideal untuk transpor
rongga serous serta terjadinya mukosiliar
sinus. penurunan multiplikasi yang normal
fungsi silia bakteri. terganggu
Faktor-faktor Predisposisi Multipel Yang
Berhubungan Dengan Terjadinya RSK
Faktor Environment Faktor General Faktor Local Host

• Merokok • Genetik, • Penyempitan anatomi (misalnya


• Imunodefisiensi konka bulosa, hipertrofi konka
• Alergi
media, deformitas septum)
• Polusi • GERD
• Inflamasi mukosa yang persisten
• Paparan kimia dan debu • Disfungsi silia.
dan osteitis.
• Jamur
• Bakteri
• Obat-obatan yang menyebabkan
rinitis medikamentosa.
• Manajemen medis rinosinusitis termasuk antibiotik, dekongestan,
kortikosteroid, dan mukolitik. Terapi biasanya ditujukan untuk
mengurangi gejala, memberantas penyebab yang mendasari, atau
keduanya
• Saline lavage hidung telah dianjurkan sebagai terapi tambahan
untuk rinosinusitis karena meningkatkan fungsi siliaris dan
mengurangi edema yang akan memperbaiki drainase melalui
ostium sinus.
Irigasi Nasal
• Irigasi nasal larutan garam digunakan pada RSK dan gejala nasal
lainnya, sebagai terapi tambahan (adjuvan) yang efektif. Terapi ini
dilaporkan dapat meningkatkan kualitas hidup, mengurangi
penggunaan obat-obatan termasuk antibiotik
• RSK merupakan indikasi yang utama untuk INLG.
• Indikasi:
• infeksi saluran napas atas karena virus
• Rinitis alergi
• Rhinitis Pregnancy derajat sedang – berat
• Rhinosinusitis akut
• Perawatan pasca bedah sinus endoskopi fungsional (BSEF)
• Penggunaan irigasi saline tampak aman dan secara umum dapat
ditoleransi dengan baik, bahkan pada anak-anak walaupun
demikian kadang-kadang pada penggunaan pertama kali
dilaporkan adanya perasaan tak nyaman atau panas (burning) dan
nervousness.
• Efek samping lain yang pernah dilaporkan adalah perasaan penuh
di telinga yang sembuh sendiri (selflimiting ear fullness), rasa
menyengat (stinging) pada mukosa hidung dan epistaksis.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai