Dorotea Elsandra Ji’e Ermenlinda Saputri Weni Chandra Putra Permata Jaya Martinus Simon Kaha Jr AGAMA HINDU ASAL- USUL AGAMA IMAN AGAMA KITAB SUCI HINDU AGAMA HINDU HINDU
SIKAP AGAMA HUKUM CIRI KHAS AGAMA HINDU TERHADAP HINDU AGAMA HINDU AGAMA LAIN ASAL USUL AGAMA HINDU IMAN AGAMA HINDU
Kepercayaan/keyakinan sebagai keimanan yang
tergolong Tattwa dalam agama Hindu ada lima hal disebut “Panca Sraddha” sebagai pokok-pokok keimanan agama Hindu yang terdiri dari : Brahman, Atman, Karma Phala, Samsara/Punarbhawa dan Moksa. KITAB SUCI AGAMA HINDU
Nama Kitab Suci agama Hindu
adalah “WEDA” HUKUM AGAMA HINDU CIRI KHAS AGAMA HINDU 1. Mantram Dupa : Oṁ Ang dupa dipāstraya nama swāha. ... CARA 2. 3. Mantram Bunga dan Kawangen. Oṁ puspa dantā ya namah swāha. ... Duduk dengan tenang, dan setelah suasananya tenang ucapkan IBADAH mantram. Oṁ prasada sthiti sarira siwa suci nirmalāya namah swāha. ... 4. Lakukan Pranayama. ... 5. Penyucian tangan. ... 6. Puja Tri Sandya.
HARI RAYA AGAMA HINDU ADALAH
“GALUNGAN DAN KUNINGAN”
PEMIMPIN pemimpin agama Hindu menjadi orang yang disucikan
dengan berbagai sebutan, yakni rsi, pandita atau sulinggih, pinandita. SIKAP AGAMA HINDU TERHADAP AGAMA LAIN Umat Hindu dikenal sangat menjujung tinggi perbedaan. Hindu mengajarkan Desa, Kala, dan Patra yang diwariskan dari generasi ke generasi. Dalam Kitab Suci Bhagawad Gita IV. 11 disebutkan: Ye yatha mam prapadyante. Tams tathaiva bhajamy aham. Mama vartmanuvartante. Manusyah partha sarvasah. (Bagaimanapun (jalan) manusia mendekati- Ku, Aku terima, wahai Arjuna. Manusia mengikuti jalan-Ku pada segala jalan) Jadi dari sloka tersebut dapat dipahami bahwa Sang Hyang Widhi tidak pernah membedakan jalan atau cara yang kita lakukan untuk memuja-Nya. Sang Hyang Widhi akan menerima semua itu. Sloka ini mengajarkan umat Hindu untuk melihat perbedaan atau kebhinekaan sebagai sesuatu yang selalu ada di dunia ini atau sering kita sebut Rwa Bhineda. Inilah yang mendasari walaupun pemeluk agama Hindu berbeda suku dan budaya, namun tetap satu. Hindu tidak anti terhadap perbedaan, baik secara kebudayaan, adat-istiadat, dan dalam ritual (upacara dan upakara). Kita tetap memuja Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Inilah maksud dari Kebhinekaan atau Pluralisme Hindu. SEKIAN DAN TERIMA KASIHH