Control box
Automatic
sistem
Eccentric Jig
Dies set
Pemotong
Konektor
1. Dies Set Pemotong Konektor
Bagian ini terdiri dari part - part mekanik yang berfungsi untuk mentransfer
konektor dari gulungannya ke proses pemotongan. Bagian ini terdiri dari
beberapa bagian utama yaitu: puch dan die yang berfungsi untuk
memotong konektor, stripper yang berfungsi untuk memegang konektor
pada saat dipotong, dan guide yang berfungsi sebagai pengarah agar
punch dan die tidak berbenturan.
Perhitungan Gaya Potong
Eccentric jig pada perancangan ini digunakan sebagai perubah gerakan putar dari
motor listrik menjadi gerak linier. Eccentric jig yang digunakan adalah tipe
okamoto seri 15 yang mempunyai tinggi TMA (Titik mati atas) 128 mm dan
panjang langkahnya 34 mm.
3. Automatic Sistem dengan PLC
Bagian ini merupakan sistem yang mengendalikan siklus gerakan
dari mesin. Pada bagian ini terdiri dari bagian-bagian otomasi
sistem, dengan kontrol utama menggunakan PLC.
Programable Logic Control (PLC)
Pada perancangan ini menggunakan PLC Omron dengan type
CP1L-L20DR-A
Pada perancangan mesin ini PLC berfunsi:
Photoelectric
Sensor
Photoelectric sensor di sini digunakan sebagai
sensor missfeed yang mendeteksi produk yang
tersangkut pada saat proses transfer.
Gearhead
digunakan untuk mereduksi putaran motor
Cover Mesin
Cover mesin ini berfungsi Untuk melindungi operator yang
mengoperasikan mesin pemotong konektor dari bahaya terjepit
mesin.
Pada cover ini juga dipasang safety cover yang berfungsi jika
cover ini terbuka maka mesin tidak akan bisa bergerak
Control Panel
Safety Cover
Cover Mesin
Mesin Pemotong Konektor
Keterangan gambar:
1 1. Control Panel
2. Amplifier Limit switch
3. Safety Cover
6
2
4. Photoelectric sensor
7
5. Eccentric jig
3 6. Limit Switch
7. Cover mesin
4 8
8. Dies set Pemotong
5 konektor
Cara Kerja Mesin Pemotong Konektor
Kondisi Awal:
a. Power di posisi ON
b. Motor utama berputar
c. Posisi slider excentric di TMA
d. Kondisi sensor product dalam keadaan ON (Aktif)
e. Posisi safety cover dalam keadaan tertutup
Kondisi Kerja
Proses Kerja Step
a. Jika kondisi awal sudah terpenuhi
b. Tombol RUN ditekan secara langkah per langkah (STEP)
c. Rangkaian PLC akan mengaktifkan clutch (kopling) dan mematikan Brake
(rem) pada motor utama, sehingga putaran motor akan tersalurkan
melalui kopling ke eccentrix jig melalui V belt sehingga eccentrix jig dapat
bergerak.
d. Motor berputar menggerakkan eccentrix jig secara langkah per
langkah selama tombol RUN ditekan STEP maka gerakan akan
menyesuaikan (akan bekerja) jika tombol RUN ditekan
e. MOVING akan turun meninggalkan TMA (Titik Mati Atas) menuju
ke TMB (Titik Mati Bawah), setelah putaran mencapai sudut 150
derajad MOVING akan menekan limit swicth check.
f. Limit switch check berfungsi menghentikan gerakan MOVING
untuk memotong (sampai ke TMB) jika sensor missfeed aktif
(mendeteksi produk tidak pas di posisinya, dimana produk harus
berada saat akan dipotong)
g. Jika sensor missfeed tidak mendeteksi produk yang tidak tepat,
maka MOVING akan terus bergerak menuju TMB dan Produk akan
terpotong oleh punch dan dies yang berada di MOVING.
h. Setelah produk terpotong maka MOVING akan kembali ke posisi
TMA.
i. Pada pergerakan MOVING menuju TMA di posisi sudut putaran
250 derajad, akan menggerakkan carrier pedorong untuk
menggerakkan produk maju ke posisi produk akan dipotong
(untuk produk selanjutnya)
j. Setelah MOVING mencapai posisi TMA maka limit switch TMA
akan tertekan dan putaran akan berhenti (satu siklus)
k. Setelah mencapai TMA mesin berada pada kondisi awal.
Contact
Housing
Photoelectric Sensor
Through Beam
Transmitter dan receiver ditempatkan secara terpisah dan deteksi
objek terjadi ketika objek memotong sinar antara transmitter dan
receiver sehingga receiver kehilangan cahaya sesaat.
Mesin Pemotong Konektor
Pengujian Mesin Pemotong Konektor
Pengujian ini dilakukan dengan membandingkan ukuran produk yang
dihasilkan oleh mesin yang dirancang dengan produk yang dihasilkan
dengan metode pemotongan yang telah dilakukan sebelumnya, yaitu
pemotongan konektor dengan menggunakan gunting dan pemotongan
konektor dengan menggunakan jig pemotong konektor.
Hasil pengujian di atas menunjukkan ukuran panjang minimal yang diperoleh yaitu
11.10 mm dan ukuran panjang maksimal 11.95 mm, sedangkan ukuran panjang yang
harus dicapai adalah 11.20mm dengan toleransi ±0.1 mm.
Pemotongan dengan menggunakan gunting ini selain ukuran produk yang dihasilkan
tidak stabil juga mempunyai kelemahan lain, yaitu: keselamatan tangan operator atau
pekerja rawan terpotong oleh gunting yang digunakan dan tersayat oleh scrap atau
produk yang dihasilkan. Kecepatan pemotongan pada pengujian ini sangat rendah
dan juga sangat tergantung dari ketelitian operator yang melakukannya.
Pengujian Pemotongan Konektor dengan menggunakan jig
Pengujian ini sudah menggunakan dies
set yang berfungsi untuk memotong
konektor, sedangkan untuk penggeraknya
masih menggunakan eccentric jig yang
digerakkan oleh tangan.
• Dari hasil ini dapat diketahui bahwa produk yang dihasilkan dari
menin ini mempunyai ukuran yang stabil serta mempunyai
penimpangan yang lebih sedikit dari ukuran yang dikehendaki
• Dari pengujian ini diketahui juga kecepatan pemotongnya konstan.
Dari pengujian yang dilakukan selama 1 jam dihasilkan produk
sebanyak 3600 pcs. Dengan demikian kecepatan pemotongan yang
dapat dicapai mesin ini mencapai 60 produk per menit.
Analisa Hasil Pengujian
a. Ukuran panjang maksimum yang didapat tapi masih dalam batas OK
adalah 11.28 mm, masih berada di bawah ukuran maksimumnya 11.30
mm.
b. Ukuran panjang minimum yang didapat tapi masih dalam batas OK
adalah 11.20 mm, masih berada di atas ukuran minimumnya 11.10 mm.
c. Untuk memperoleh ukuran panjang yang stabil dibutuhkan alat bantu
dalam proses pemotongan konektor baik yang secara mekanik (dengan
menggunakan jig) maupun secara otomasi (menggunakan masin).
d. Kecepatan pemotongan konektor dengan menggunakan jig tergantung
dari kecepatan opertaor memutar eccentric jig, sehingga kecepatannya
tidak konstan, sehingga kapasitas produksi sulit ditentukan. Sedangkan
pemotongan konektor dengan menggunakan mesin mempunyai
kecepatan pemotongan yang stabil, sehingga kapasitas produksi mudah
ditentukan.
e. Untuk mengurangi kemungkinan terjadinya kecelakaan kerja diperlukan
sebuah mesin yang mempunyai savety cover yang akan mematikan
mesin jika dibuka dan mesin tidak akan bisa dihidupkan jika savety cover
ini masih dalam keadaan terbuka.
TERIMA KASIH