Anda di halaman 1dari 20

Effectiveness and safety of glucosamine and chondroitin

for the treatment of osteoarthritis: a meta-analysis of


randomized controlled trials

Pembimbing : dr. Hendra Dwi Kurniawan, Sp.PD

✗ Disusun : Carrent Liliyanti DB - 112019122

1
 Judul Jurnal:
Effectiveness and safety of glucosamine
and chondroitin for the treatment of
osteoarthritis: a meta- analysis of
randomized controlled trials

 Penulis:
Xiaoyue Zhu, Lingli Sang, Dandong
Wu, Jiesheng Rong, and Liying Jiang

 Publikasi:
Zhu et al. Journal of Orthopaedic
Surgery and Research (2018) 13:170

✗ Penelaah: Carrent Liliyanti DB


✗ Tanggal Telaah : 10 Januari 2021

2
Sistematika
Penulisan
✗ Abstrak
✗ Latar Belakang
✗ Metode
✗ Hasil Penelitian
✗ Diskusi
✗ Kesimpulan
✗ Daftar Pustaka

3
Abstrak

4
Latar
Belakang
 OA ditandai dengan degradasi progresif matriks tulang rawan , sklerosis tulang
subkondral , osteofit adalah bentuk paling umum.

 OA menjadi salah satu permasalahan kesehatan utama masyarakat dan terus


mempengaruhi sekitar 10 % pria dan 18 % wanita diatas 60 tahun.

 Strategi pengobatan OA mencakup terapi non farmologi dan farmakologi

 Pengobatan farmako hanya bertindak sebagai pengobatan simptomatik tanpa


menawarkan adanya modifikasi, serta dicurigai meningkatkan resiko efek samping

5
Tujuan Penelitian
Untuk menilai efektivitas gejala dan keamanan obat oral
kerja lambat pada pengobatan osteoartritis (SYSADOAs)
lutut dan atau pinggul, seperti kondroitin, glukosamin, dan
pengobatan kombinasi dengan kondroitin plus glukosamin .
Metode
a) Desain Penelitian
Meta-analisis dari randomized control trial (RCTs)

b) Populasi dan sampel


 Populasi: Mengidentifikasi 1407 referensi dalam pencarian literature; dari 97 studi
yang memenuhi syarat, 26 artikel yang menjelaskan 30 percobaan memenuhi kriteria
inklusi dan dimasukkan dalam meta-analisis.
 Sampel: Sebanyak 7172 peserta terdaftar dalam meta-analisis untuk hasil nyeri,
6667 peserta untuk fungsi fisik, dan 4079 peserta untuk hasil kekakuan.
 Teknik: Meta-analisis mengikuti the PRISMA extension statement, secara sistematis
mencari database elektronik termasuk PubMed, Embase, dan Cochrane Library
berdasarkan kombinasi logika dari kata kunci dan kata teks yang terkait dengan OA
untuk mengekstrak RCTs terkait dari awal hingga 22 Mei 2018.

7
Definisi operasional
✗ Glukosamin ✗ Kondrotin
Merupakan gula amino dan juga Merupakan glikosaminoglikan
prekursor dari sintesis protein dan lemak tersulfatasi yang biasa ditemukan terikat pada
yang terglikosilasi. Senyawa ini merupakan protein sebagai bagian dari proteoglikan.
salah satu senyawa monosakarida yang Mempertahankan viskositas sendi, menstimulasi
paling banyak pada tubuh manusia, yang repair kartilago, dan menghambat enzim yang
mempertahankan fleksibilitas, elastisitas mendegradasi kartilago.
serta pemeliharaan sendi. ✗ Placebo
Mampu menstimulasi sintesis Disebut sebagai obat kosong karena
proteoglikan, menghambat degradasi “obat-obatan” plasebo tidak mengandung bahan
proteoglikan, serta menstimulasi regenerasi aktif. Plasebo bisa berupa pil, suntikan, atau
tulang rawan setelah terjadi kerusakan. metode pengobatan lainnya. metode untuk
menguji efektivitas obat atau suatu perawatan
medis tertentu sebelum dipergunakan secara
massal.

8
Kriteria Inklusi Kriteria eksklusi
✗ Hasil dari RCTs ✗ Studi uji coba non-randomized dan / atau
uncontrolled trials,

Metode pengobatan dijelaskan secara
✗ Studi tentang pasien OA pinggul dan / atau
tidak jelas,
lutut primer dengan diagnosis klinis dan /
atau radiologis;
✗ ✗ Intervensi dikombinasikan dengan obat
antiinflamasi non steroid,
Studi yang mencakup setidaknya dua dari ✗
perawatan oral berikut: glukosamin, Studi atau data yang dilaporkan berulang
kali, dan
kondroitin, atau keduanya dalam ✗
kombinasi melawan plasebo; dan Kelompok percobaan dengan dosis sub-
✗ Data yang dapat diekstraksi melaporkan terapeutik (<1500 mg / hari glukosamin
nyeri, fungsi, kekakuan, dan efek samping dan <800 mg / hari kondroitin (sesuai
pasien. dengan dosis yang diijinkan di Eropa).

9
Hasil Penelitian

• Semua uji coba menggunakan kontrol plasebo.


• Hanya dua artikel yang membandingkan efektivitas antara
glukosamin, kondroitin, dan keduanya dalam kombinasi dengan
plasebo pada satu waktu
• 14 RCTs digunakan untuk menilai efektivitas glukosamin oral,
• 12 studi dimasukkan dalam analisis kondroitin oral, dan
• 4 uji coba digunakan untuk memperkirakan efektivitas dalam
subkelompok kombinasi glukosamin dan kondroitin.

10
11
✗7172 peserta terdaftar
untuk meta- analisis
nyeri.

✗Rentang usia peserta


4 2 , 6 5 - 6 7 , 0 9 ( 62,28 tahun )

✗ Persentase wanita berkisar antara


28 hingga 93% (median, 65%)

✗ Durasi rata-rata gejala dilaporkan


dalam 14 percobaan berkisar dari
1,60 tahun hingga 12,98 tahun
(median, 8,05 tahun)

✗ W o m a c , VA S , l a q u e s n e
global index

12
 PAIN (30 percobaan; 7127 pasien)
 Glukosamin tidak menunjukkan efek yang signifikan
dibandingkan dengan plasebo (ukuran efek,
- 0,263 cm [95% CI, - 0,635 sampai 0,133 cm]).
 Kondroitin menunjukkan efek yang lebih baik
dibandingkan dengan plasebo (ukuran efek,
- 0,540 cm [95% CI, - 0,900 hingga - 0,178 cm]).
 Glukosamin+kondroitin tidak memberikan efek yang
signifikan jika dibandingkan dengan plasebo
(ukuran efek, 1,980 cm [95% CI, - 0,740 hingga
4,700 cm])

 Function (25 percobaan; 6667 pasien)


 DMOADs memiliki efek yang lebih baik dibandingkan
dengan placebo yaitu 0,090
(95% CI, - 0,242 hingga 0,061).
 Subkelompok kondroitin versus plasebo adalah
- 0,462 unit (95% CI, - 0,752 hingga - 0,170 unit).
 Lainnya tidak memberikan pengaruh yang
signifikan

 Stiffnes (13 percobaan; 4079 pasien)


 Glukosanmin (95% CI, - 0,609 hingga 0,002)
 Kondrotin 0,026 (95% CI, - 0,073 hingga 0,126)
 Kombinasi keduanya - 0,070
(95% CI, - 0,214 hingga 0,074)
 Hanya glukosamin yang menunjukkan signifikansi
statistik bila dibandingkan plasebo 13
• Meta-analisis penelitian
tersebut menunjukkan
bahwa tidak ada
perbedaan yang
signifikan secara
statistik antara
kelompok SYSADOAs
dan kelompok plasebo.
• Dua puluh penelitian
melaporkan penarikan
pasien karena AEs.
• Delapan penelitian
melaporkan jumlah
penderita AEs seperti
diare, sakit perut,
mual, sakit kepala,
dan
lain-lain. 14
Diskusi
• Dalam meta-analisis , ukuran efek yang dikumpulkan menunjukkan bahwa SYSADOA ini tidak
menunjukkan efek signifikan pada hasil nyeri, fungsi, dan kekakuan dibandingkan dengan
plasebo.

• kondroitin vs plasebo menunjukkan bahwa kondroitin dapat meredakan gejala nyeri dan
meningkatkan fungsi.

• Dibandingkan dengan plasebo, glukosamin terbukti hanya berpengaruh signifikan pada aspek
perbaikan kekakuan.

• meta-analisis head-to-head, kombinasi glukosamin dan kondroitin tidak memiliki cukup bukti
untuk lebih unggul daripada plasebo.

•Tidak ada perbedaan yang signifikan dalam kejadian efek samping dan penghentian efek
samping untuk SYSADOA ini bila dibandingkan dengan plasebo.

15
• Dapat dinyatakan secara definitif bahwa
kondroitin oral dalam dosis yang dianjurkan lebih
efektif daripada plasebo dalam menghilangkan
rasa sakit dan meningkatkan fungsi fisik.

• Dibandingkan dengan plasebo, glukosamin


menunjukkan efek yang signifikan terhadap hasil
kekakuan. Dalam aspek keamanan, kedua

Kesimpulan senyawa tersebut dapat ditoleransi dengan baik..

44
Daftar
Pustaka

17
Daftar
Pustaka

18
Daftar
Pustaka

19
20

Anda mungkin juga menyukai