KARYAWAN • Tiu: TIU:Memberikan pemahaman dan kesadaran tentang kesehatan dan keselamatan kerja pada bidang peraturan, pengawasan dan perlindungan bagi tenaga kerja serta hala-hal yang berkaitan dengan hukum perburuhan secara umum. • TIK: memahami peraturan yang mengatur tentang jaminan sosial bagi karyawan 1. Pengertian dan Dasar Hukum • Jaminan sosial menurut Undang-undang Nomor 3 Tahun 1992 tentang jaminan sosial ketenaga kerja (UU jamsostek) adalah suatu perlindungan bagi tenaga kerja dalam bentuk santunan berupa uang sebagai pengganti dari penghasilan yang hilang atau berkurang dan pelayanan sebagai akibat peristiwa atau keadaan yang dialami oleh tenaga kerja berupa kecelakaan kerja, sakit, hamil, bersalin, hari tua dan meninggal dunia. Secara ringkasnya yaitu: • Memberikan jaminan atau santunan kepada pekerja yang mengalami kejadian yang di inginkan/tidak diinginkan guna kelangsungan hidup. Atau • Jaminan SOSIAL : salah satu bentuk perlindungan untuk menjamin seluruh rakyat agar dapat memenuhi kebutuhan dasar hidupnya yang layak. • Kecelakaan kerja maupun PAK merupakan resiko yang dihadapi oleh tenaga kerja yang melakukan pekerjaan.
• Sehingga perlu adanya jaminan kecelakaan
kerja Jaminan kecelakaan kerja meliputi: a. Biaya pengankutan; b. Biaya pemeriksaan, pengobatan atau perawatan; c. Biaya rehabilitasi; d. Santunan berupa uang yang meliputi: • Santunan sementara tidak mampu bekerja • Santunan cacat sebagian untuk selama-lamanya; • Santunan cacat total unutk selam-lamanya baik fisik maupun mental; • Santunan kematian. Kewajiban Pengusaha melaporkan Apabila terjadi kecelakaan kerja yang menimpa tenaga kerja kepada DEPNAKER dan Badan penyelenggara Jamsoste.
Pelaporan tidak boleh lebih dari 2 x 24 Jam.
2. Kewajiban Perusahaan tdp Karyawan
1. Pengusaha wajib mengurus hak tenaga kerja
yang tertimpa kecelakaan kerja kepada Jamsostek dan menerima hak-haknya; 2. Pengusah wajib mengadakan pemeliharaan kesehatan tenaga kerja yang meliputi: 1. Upaya peningktan kesehatan 2. Tindakan pencegahan 3. Upaya penyembuhan dan pemulihan Jamsostek meliputi: 1. Rawat jalan tingkat pertama 2. Rawat jalan tingkat lanjutan 3. Rawat inap 4. Pemeriksaan kehamilan dan pertolongan persalinan 5. Penunjang doagnostik 6. Pelayanan khusus 7. Pelayanan gawat darurat Jenis jaminan Sosial menurut UU SJSN (Sistem Jaminan Sosial Nasional) Meliputi: 1. Jaminan kesehatan 2. Jaminan kecelakaan kerja 3. Jaminan hari tua 4. Jaminan pensiun 5. Jaminan kematian Jaminan penayakit akibat kerja (PAK) atau kecelakaan kerja Yang menjadi hak tenaga kerja dan harus diterima yaitu: 1. Biaya pengangkutan 2. Biaya pemeriksaan/pengobatan/perawatan; 3. Biaya rehabilitasi 4. Santunan berupa uang meliputi: a. Santunan sementara tidak mampu kerja; b. Santunan cacat sebagian untuk selama-lamanya; c. Santunan cacat total untuk selam-lamanya baik fisik maupun mental d. Santunan kematian. Sanksi Hukum • Tidak melaporkan Penyakit Akibat Kerja (PAK) adalah pelanggaran dan beresiko diancam sanksi yang cukup berat, dengan hukuman kurungan paling lama 6 (enam) bulan atau denda sebesar Rp.50.000.000. PENILAIAN CACAT ATAU SANTUNAN YANG DITERIMA : • UU nomor 3 Tahun 1992, tentang jaminan sosial tenaga kerja- (UU jamsostek) • MENURUT PP.RI nomor 14 Tahun 1993, tentang penyelenggaran JAMSOSTEK, (pada lampiran PP no.14 Th 1993) Kriteria santunan • Jika penyakit akibat kerja menyebabkan cacat anatomis, maka harus ditetapkan cacat anatomisnya; • Definisi CACAT akibat PAK yaitu keadaan hilangnya atau berkurangnya fungsi anggota badan karene kecelakaan kerja atau penyakit akibat kerja yang secar langsung atau tidak langsung mengakibatkan hilang atau berkurangnya kemampuan untuk menjalankan pekerjaan • Pendekatan analogis dapat digunakan macam cacat tetap sebagian tubuh dan nilai cacatnya sbb : MACAM CACAT TETAP SEBAGIAN NILA DALAM % X UPAH
KULIT MUKA DAN LEHER 3 - 30
RAHANG 10 - 30 TRAKEA 10 - 30 ESOFAGUS 10 - 30 TANGAN KIRI ATAU KANAN- KEDUA DUANYA 30 - 40 KEDUA BELAH KAKI 70 KEDUA MATA CACAT/BUTA 70 HILANGNYA KEMAMPUAN KERJA MENTAL (CACAT FUNGSI) 70 Pendengaran kedua telinga 40 Hilangnya kemampuan fisik (cacat fungsi) 50 - 70