Anda di halaman 1dari 18

SEMINAR PROPOSAL TESIS

TINJAUAN HUKUM TERHADAP HAKIKAT JAMINAN HARI TUA


SEBAGAI PROGRAM JAMINAN SOSIAL BADAN PENYELENGGARA
JAMINAN SOSIAL (BPJS) KETENAGAKERJAAN

DEWI CHAERATY JAYA


P3600213056

PROGRAM STUDI MAGISTER KENOTARIATAN


PASCASARJANA FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2015
LATAR BELAKANG

Jaminan sosial adalah salah satu bentuk perlindungan


sosial yang diselenggarakan oleh negara guna menjamin
warga negaranya untuk memenuhi kebutuhan hidup
dasar yang layak.

Program Jaminan Sosial merupakan program


perlindungan yang bersifat dasar bagi tenaga kerja yang
bertujuan untuk menjamin adanya keamanan dan
kepastian terhadap resiko-resiko sosial ekonomi, dan
merupakan sarana penjamin arus penerimaan
penghasilan bagi tenaga kerja dan keluarganya akibat
dari terjadinya resiko-resiko sosial dengan pembiayaan
yang terjangkau oleh pengusaha dan tenaga kerja.
PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL

PT. JAMSOSTEK BPJS

BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL (BPJS)


Sistem Jaminan Sosial Nasional
merupakan program negara yang bertujuan
memberikan kepastian perlindungan dan
kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat.

JENIS PROGRAM JAMINAN SOSIAL MELIPUTI :


JAMINAN KESEHATAN
JHT merupakan program tabungan wajib
yang berjangka panjang di mana iurannya
ditanggung oleh pekerja dan pengusaha,
namun pembayarannya kembali hanya dapat
dilakukan apabila telah memenuhi syarat-
syarat tertentu.

Besarnya iuran JHT ditetapkan 5,7 persen


dari upah pekerja sebulan dengan perincian
3,7 persen ditanggung oleh pengusaha dan
2 persen ditanggung oleh pekerja.
ATURAN TERKAIT JHT
1) Undang-Undang Nomor 3 tahun 1992 tentang Jaminan Sosial
Tenaga Kerja (JAMSOSTEK);
2) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 1993
tentang Penyelenggaraan Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja;
3) Undang-undang Nomor 40 tahun 2004 tentang Sistem Jaminan
Sosial Nasional;
4) Undang-undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial;
5) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 46 tahun 2015
tentang Penyelenggaraan Program Jaminan Hari Tua;
6) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor Nomor 60 tahun
2015 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 46 tahun 2015 tentang Penyelenggaraan
Program Jaminan Hari Tua;
7) Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor 19
tahun 2015 tentang Tata Cara dan Persyaratan Pembayaran
Manfaat Jaminan Hari Tua.
JHT
PERIHAL UU NO. 3 UU NO. 40 PP NO. 46 PP NO. 60
TAHUN 1992 TAHUN 2004 TAHUN 2015 TAHUN 2015

JANGKA serendah- minimal 10 paling singkat


WAKTU rendahnya 5 (sepuluh) 10 (sepuluh)
KEPESERT (lima) tahun tahun. tahun.
AAN (PP 14/1993,
PP 1/2009)
PERIHAL UU NO. 3 UU NO. 40 PP NO. 46 PP NO. 60
TAHUN TAHUN 2004 TAHUN 2015 TAHUN
1992 2015
MANFAAT JHTdibayar dibayarkan dibayarkan
JHT kan secara sekaligus. sekaligus,
sekaligus, dan
atau Pengambilan
berkala, manfaat JHT
atau sampai batas
sebagian tertentu dapat
dan berkala. diberikan
sebagian
paling banyak
30% (tiga puluh
persen) dari
jumlah JHT, yang
peruntukannya
untuk kepemilikan
rumah atau paling
banyak 10%
(sepuluh persen)
PERIHAL UU NO. 3 UU NO. 40 PP NO. 46 PP NO. 60
TAHUN TAHUN 2004 TAHUN 2015 TAHUN 2015
1992

SYARAT mencapai memasuki Peserta Peserta


PEMEBERI usia 55 masa berusia 56 mencapai usia
AN (lima puluh pensiun, (lima puluh pensiun;
MANFAAT lima) tahun, mengalami enam) Peserta
JHT atau cacat total tahun, mengalami cacat
cacad total tetap, atau meninggal total tetap; atau
tetap meninggal dunia, atau Peserta
setelah dunia. mengalami meninggal dunia
ditetapkan cacat total
oleh dokter. tetap, atau
meninggalkan
Indonesia
untuk selama-
lamanya.
PEMBERIAN MANFAAT JHT

MEMASUKI USIA CACAT TOTAL MENINGGAL


PENSIUN TETAP DUNIA

MENGUNDURKAN DIRI

BERHENTI
BEKERJA
Mengenai peserta JHT yang berhenti bekerja, hal ini
tentunya bertentangan dengan hakikat jaminan hari
tua yang dimaksudkan adalah JHT adalah program
hari tua, seharusnya hanya akan dibayarkan apabila
peserta sudah memasuki usia tua atau memasuki usia
pensiun.

Ironisnya, munculnya aturan ini berpotensi


bertentangan dengan filosofi JHT, di mana JHT
dimaksudkan adalah jaminan agar pekerja pada saat
tidak produktif lagi dengan kata lain memasuki usia
tua, yakni usia pensiun 56 (lima puluh enam) tahun
bisa memperoleh manfaat berupa uang tunai sesuai
dengan akumulasi iuran yang telah disetorkan
ditambah hasil pengembangannya sehingga dapat
menikmati masa tuanya tanpa harus memaksakan diri
untuk bekerja lagi.
RUMUSAN MASALAH

1. BAGAIMANAKAH HAKIKAT JAMINAN HARI TUA SEBAGAI


PROGRAM JAMINAN SOSIAL KETENAGAKERJAAN ?

2. BAGAIMANAKAH PENGATURAN JAMINAN HARI TUA


SEBAGAI SALAH SATU PERLINDUNGAN HUKUM BAGI
PEKERJA ?
LANDASAN TEORI

TEORI PERLINDUNGAN HUKUM TEORI KESEJAHTERAAN DAN


Paulus E. Lotulung  masing- NEGARA KESEJAHTERAAN
masing negara mempunyai cara
dan mekanismenya sendiri
Utrecht  negara atau pemerintah
tentang bagaimana
aktif dalam menyelenggarakan
mewujudkan pelindungan
kesejahteraan umum.
hukum.
Aminuddin Ilmar  tujuan negara
Ridwan HR secara garis besar
sesuai konsep negara
perbuatan hukum pemerintah :
kesejahteraan yang
1. Perlindungan hukum dalam
berlandaskan pancasila hanya
bidang hukum perdata.
bisa dicapai kalau didukung
Perlindungan hukum yang
dengan unsur kekuasaan
sama, baik kepada pemerintah
negara didalamnya.
maupun seseorang atau badan
hukum perdata.
UU SJSN merupakan Social State
2. Perlindungan hukum dalam
Model dengan elemen-elemen
bidang hukum publik
Welfare State Model.
yaitu perlindungan hukum
preventif dan represif.
Jaminan Hari Tua sebagai
Program Jaminan Sosial

Pengaturan JHT
Hakikat JHT
1. Sistem perlindungan
1. Sistem Pertanggungan
pekerja
2. Pengalihan resiko
2. Prinsi-prinsip SJSN

Terwujudnya kepastian hukum dalam


pelindungan terhadap pekerja
METODE PENELITIAN
Lokasi BPJS Ketenagakerjaan
Penelitian Makassar

Populasi dan segenap pihak yang terkait


Sampel dengan program JHT

Jenis Penelitian Normatif-empiris

Jenis Data Data primer dan data sekunder

Teknik
Wawancara dan angket
Pengumpulan Data (quisioner), penelusuran perUU,
dokumentasi literatur yang relevan

Analisis Data Deksriptif kualitatif

Anda mungkin juga menyukai