darah kurang dari normal. Pada umumnya anemia lebih sering terjadi pada wanita dan remaja putri dibandingkan dengan pria Masyarakat Indonesia (termasuk remaja putri) lebih banyak mengkonsumsi makanan nabati dibandingkan dengan makanan hewani
Remaja putri biasanya ingin tampil langsing sehingga membatasi
asupan makanan.
Setiap hari manusia kehilangan zat besi 0,6 mg yang di eksresi,
khususnya melalui feses
Remaja putri mengalami haid setiap bulan, dimana kehilangan zat
besi ± 1,3 mg/ hari, sehingga kebutuhan zat besi lebih banyak daripada pria. Tanda dan Gejala Lanjutan…
Kadang kala anemia tidak menimbulkan gejala yang jelas
seperti mudah lelah bila berolahraga, sulit konsentrasi, dan mudah lupa. Pada umumnya seseorang mulai curiga akan adanya anemia bila keadaan sudah makin parah, sehingga gejalanya kelihatan lebih jelas, seperti kulit pucat, jantung berdebar-debar, pusing, mudah kehabisan napas ketika naik tangga, atau olahraga ( karena jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa oksigen ke seluruh tubuh). Dampak Anemia pada Remaja Putri
Mencegah anemia bagi remaja putri menjadi sangat penting, karena nantinya wanita yang menderita anemia dan hamil akan menghadapi banyak risiko, yaitu:
Abortus (Keguguran)
Melahirkan bayi dengan berat lahir rendah (BBLR)
Mengalami penyulit lahirnya bayi karena rahim tidak mampu
berkontraksi dengan baik ataupun karena tidak mampu meneran
Perdarahan setelah persalinan yang sering berakibat kematian