Anda di halaman 1dari 33

Referat

1
Infark Miokard Akut Tanpa Elevasi
Segmen ST
DISUSUN OLEH:
RINI INDRIYANI (4520112002)

PEMBIMBING:
DR. AMELIA ARINDANIE SP. JP

BAGIAN KARDIOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BOSOWA
MAKASSAR
2020
2

BAB I
PENDAHULUAN
3
A. Definisi

Sindrom Koroner SKA adalah kondisi dimana adanya rasa tidak nyaman pada dada atau
Akut (SKA) gejala lain yang disebabkan oleh kurangnya pasokan oksigen ke otot
jantung1.

NSTEMI merupakan sindroma klinik yang disebabkan oleh oklusi yang


Infark Miokard Akut tidak menyeluruh atau parsial dan tidak melibatkan seluruh miokardium
Tanpa Elevasi Segmen sehingga pada pemeriksaan EKG tidak ditemukan adanya elevasi segmen
ST (NSTEMI) ST2,4 .

1. Sukmawaty, 2017
2. Nugroho IS,2018
3. PERKI,2015
4
B. Epidemiologi

• Penyakit Kardiovaskuler merupakan penyakit tidak menular yang menyebabkan sebanyak 17 juta kematian di

dunia setiap tahun4.

• WHO, pada tahun 2012 penyakit kardiovaskuler merupakan penyebab kematian utama dari seluruh PTM, 17,5

juta kematian.5

• 7,4 juta kematian adalah serangan jantung akibat PJK dan 6,7 juta karena stroke 5

4. WHO,2020
5. Tumade, 2014
B. Epidemiologi 5

Gambar 1. Prevalensi Penyakit Jantung (Diagnosis Dokter) Pada Penduduk


Semua Umur Menurut Provinsi, Tahun 2018

Riskesdas, 2018
6
B. Epidemiologi

• Amerika Serikat 1.360.000 pasien datang dengan SKA, 810.000 diantaranya mengalami IMA 6.

• Angka mortalitas di RS lebih tinggi pada STEMI, namun jangka panjang didapati 2x lebih tinggi pada pasien

dengan NSTEMI dalam rentang 4 tahun 6.

6. Harapap S., 2014


C. Patofisiologi
7
Hipertensi, Dislipidemia, DM, Riwayat Merokok

Disfungsi endotel Perkembangan plak Penyempitan PD


Aterosklerotik

Perubahan tonus PD Makrofag menghasilkan enzim protease


(melemahkan dinding plak)

Spasme
Ruptur Plak

Terbentuknya trombus

Oklusi arteri

Ketidakseimbangan suplai
NSTEMI
dan demand O2
Tanpa Elevasi ST
UAP
Infark Miokard
Setiati S., 2014 Dengan Elevasi ST
D. Faktor Risiko 8

Merokok

Usia
Jenis
HT
Kelamin
Dyslipidemia

Riwayat DM
Keluarga

Unmodified factor Modified factor

Minda DR., 2014


9
E. Manifestasi Klinik
Pemeriksaan
Anamnesis
Fisik

Nyeri Dada Diaphoresis

Fatik ekstrim Pucat

Dyspnoe

Nyeri
epigastrium

Nausea

Harapap S. 2014
10
Presentasi Klinis NSTEMI

• Angina tipikal, persisten (>20 menit)

• Angina Awitan

• Angina Stabil yang mengalami destabilisasi (Angina progresif)

• Angina pasca-infark miokard

PERKI, 2015
Kelas I Aktivitas biasa tidak menyebabkan angina, seperti berjalan atau naik tangga. Angina 11
muncul dengan mengejan atau aktivitas cepat dan lama saat bekerja atau olahraga.
 

Kelas II Sedikit pembatasan pada aktivitas biasa. Angina saat berjalan cepat atau naik tangga, berjalan
atau naik tangga setelah makan atau pada cuaca dingin, angina pada stress emosional, atau
hanya beberapa jam setelah bangun tidur. Berjalan lebih dari dua blok atau menanjak lebih
dari satu tangga pada kecepatan dan kondisi normal

Kelas III Pembatasan yang jelas pada aktivitas fisik biasa. Angina muncul saat berjalan satu atau dua
blok, naik satu lantai pada kondisi dan kecepatan normal.
 

Kelas IV Ketidakmampuan untuk melakukan aktivitas fisik tanpa rasa tidak nyaman, angina dapat
timbul saat istirahat.

Tabel 1. Tingkatan angina pektoris berdasarkan Canadian


Cardiovaskular Society
PERKI 2019
12
F. Pemeriksaan Penunjang

Enzim
EKG Imaging
Jantung
Pemeriksaan EKG
13
• Pemeriksaan dilakukan 10 menit pasca kontak medis
• Pemantauan selama 12-24 jam untuk EKG ulang tiap 6 jam pasca angina berulang.

Gambar 2. Perbedaan gelombang EKG pada IMA


PERKI, 2015
Pemeriksaan Enzim Jantung
14

Gambar 2. Ciri pertanda jantung untuk diagnosis IMA


PERKI, 2014
Pemeriksaan Imaging
15

Foto Thoraks Ekokardiografi Angiografi

PERKI, 2015
16
G. Kriteria Diagnosis

Dengan terpenuhinya kriteria, dengan adanya :

• Pemeriksaan klinis

• Hasil pemeriksaan EKG

• Enzim jantung

PERKI, 2016
17

BAB II
TATALAKSANA
18
TATALAKSANA

Terapi Suportif Terapi Antiskemik Terapi Antiplatelet Terapi Antikoagulan


Terapi Suportif 19

Gambar 3. Pemilahan strategi terapi dan waktu berdasarkan stratifikasi risiko


PERKI, 2018 pada NSTEMI
Terapi Antiiskemik 20

Beta Blocker

Tabel 3. Jenis dan dosis Beta Blocker untuk terapi


PERKI, 2015
Terapi Antiiskemik 21

Nitrat

Tabel 4. Jenis dan dosis Nitratuntuk terapi


PERKI, 2015
Terapi Antiiskemik 22
Calsium Channel
Blocker

Tabel 5. Jenis dan dosis Calsium Channel Blocker untuk terapi


PERKI, 2015
Terapi Antiplatelet 23

Tabel 6. Jenis dan dosis antiplatelet untuk terapi


PERKI, 2015
Terapi Antikoagulan 24

Tabel 7. Jenis dan dosis antikoagulan untuk terapi


PERKI, 2015
25

BAB III
PROGNOSA
26

PROGNOSA

Sejumlah metode untuk penilaian resiko kematian dan kejadian iskemik pada

pasien NSTEMI menggunakan Thrombolysis In Myocardial Infarction (TIMI) skor

Harapap S. 2014
Skor TIMI 27

PERKI, 2018
28

BAB IV
PENCEGAHAN
Pencegahan 29

Aktifitas Diet Merokok Obat


dan
Olahraga

Suratno, 2015
30

BAB V
PENUTUP
31
KESIMPULAN

• NSTEMI merupakan salah satu bagian dari sindroma koroner akut yang ditandai

dengan gambaran EKG depresi segmen ST atau inversi gelombang T dengan biomarker

nekrosis jantung
32
KESIMPULAN

• Dalam rentang 4 ,tahun, mortalitas jangka panjang untuk pasien-pasien NSTEMI didapati

dua kali lebih tinggi.

• Empat komponen utama terapi pada NSTEMI yaitu terapi suportif (Invasif ), pemberian

antiiskemia, antiplatelet dan antikoagulan,


33

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai