atau jasa kepada pihak lain akibat transaksi dimasa lalu. KLASIFIKASI PIUTANG : 1. Piutang Dagang (Account Receivable) Yaitu piutang yang berasal dari penjualan barang atau jasa yang merupakan kegiatan usaha normal perusahaan. Piutang Dagang ini diperkirakan akan dapat ditagih dalam jangka waktu yang relatif pendek, 30 atau 60 hari. Piutang Dagang di Neraca diklasifikasikan sebagai aktiva lancar. KLASIFIKASI PIUTANG : 2. Piutang Wesel / Wesel Tagih ( Notes Receivable) Yaitu jumlah yang terhutang bagi pelanggan jika perusahaan telah menerbitkan surat hutang formal. Wesel biasanya digunakan untuk jangka waktu pembayaran lebih dari 60 hari. Jika wesel diperkirakan akan tertagih dalam jangka waktu satu tahun, maka dalam neraca wesel diklasifikasikan sebagai aktiva lancar. KLASIFIKASI PIUTANG : 3. Piutang Lain-lain Meliputi piutang bunga, piutang pegawai,, dll. Jika Piutang Lain-lain diperkirakan dapat ditagih dalam jangka waktu satu tahun, sehingga piutang tsb diklasifikasikan sebagai aktiva lancar. PENCATATAN PIUTANG Piutang dicatat dan diakui sebesar jumlah bruto (nilai jatuh tempo) dikurangi dengan taksiran jumlah yang tidak akan diterima. Oleh sebab itu, dalam pengelolaan piutang, perusahaan harus membuat suatu cadangan piutang tidak tertagih yang merupakan taksiran jumlah piutang yang tidak akan dapat ditagih dalam periode tersebut. DASAR PENETAPAN CADANGAN KERUGIAN PIUTANG 1. Jumlah Penjualan 2. Saldo Piutang : a. Prosentase tertentu dari saldo piutang b. Analisa umur piutang PT. MITRA USAHA MELAPORKAN SALDO BEBERAPA AKUN SEBAGAI BERIKUT: Piutang usaha Rp 190.000.000 Penjualan Rp 4.200.000.000 Penjualan kredit Rp 2.400.000.000
Dari buku pembantu diketahui pula tanggal terjadinya
transaksi penjualan kredit dari pelanggan – pelanggan tersebut sehingga dapat diketahui umur dari setiap piutang per tanggal 31 Desember 2006 DAFTAR PIUTANG Tanggal Transaksi Nama Pelanggan Jumlah
9/10/2006 TOKO SEMOGA JAYA Rp 42.000.000
25/10/2006 TOKO EKA JAYA Rp 19.000.000 11/11/2006 TOKO PESONA NIAGA Rp 32.000.000 27/11/2006 TOKO DUTA ELEKTRIK Rp 21.000.000 4/12/2006 UD SUARA GEMBIRA Rp 29.000.000 18/12/2006 TOKO MERAH PUTIH Rp 25.000.000 22/12/2006 UD DAMAI Rp 22.000.000 Total Rp 190.000.000 Hitunglah cadangan kerugian piutang, : a. 1%dari Penjualan kredit
b. Persentase tertentu dari saldo piutang. Berdasarkan 10% dari total
piutang usaha. c. Analisa umur piutang
berdasarkan golongan umur piutang adalah sebagai berikut :
1% untuk umur piutang 1 s/d 15 hari
3% untuk umur piutang 16 s/d 30 hari
5% untuk umur piutang 31 s/d 45 hari
10% untuk umur piutang 46 s/d 60 hari
20% Lebih dari 61hari
METODE PENGHAPUSAN PIUTANG Metode Cadangan Kerugian Piutang Metode penghapusan langsung CONTOH KASUS PENGHAPUSAN PIUTANG Misalnya dari contoh sebelumnya, pada tanggal 1 Januari 2006 PT. Mitra telah menetapkan cadangan kerugian piutang sebesar Rp 24.000.000. Pada tanggal 15 April 2006 diperoleh kepastian bahwa piutang kepada Toko Eka Jaya tidak dapat ditagih lagi karena toko tersebut bangkrut. Manajemen PT. Mitra Usaha memutuskan bahwa piutang sebesar Rp 19.000.000 tersebut akan dihapuskan. Maka jurnal yang perlu dibuat berkaitan dengan penghapusan piutang tersebut adalah sebagai berikut : PENGGUNAAN PIUTANG UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN KAS
1. Piutang dipakai sebagai jaminan
2. Menjual Piutang (Anjak Piutang/factoring) 3. Mendiskontokan wesel PIUTANG DIPAKAI SEBAGAI JAMINAN Perusahaan yang memerlukan kas dengan segera dapat meminjam ke bank atau lembaga keuangan lainnya dengan jaminan berbentuk piutang usaha. Hasil tagihan dari langganan dipakai untuk melunasi hutang
Jika terdapat langganan yang tidak dapat ditagih, maka menjadi
tanggung jawab peminjam (perusahaan yang menjaminkan piutang) untuk mengganti jaminannya dengan piutang lain CONTOH KASUS PT Makmur memiliki piutang kepada beberapa langganannya sebesar Rp 400.000.000. Pada tanggal 1 April 2013 perusahaan tersebut meminjam dana pada Bank BPD sebesar Rp 250.000.000 dengan jaminan piutang tersebut. Bunga pinjaman 24% per tahun dengan jangka waktu pengembalian 6 bulan. Pada tgl 1 Agustus 2013 PT. Makmur menagih piutangnya kpd salah satu langganannya sebesar Rp 175.000.000 dan langsung dibayarkan kpd bank BPD. Pada tgl 1 september 2013 PT. Makmur menagih kembali piutangnya kepada langganan sebesar Rp 100.000.000 dan langsung melunasi hutangnya kepada Bank BPD. PT Cahaya memiliki piutang kepada beberapa langganannya sebesar Rp 300.000.000. Pada tanggal 1 Mei 2016 perusahaan tersebut meminjam dana pada Bank BRI sebesar Rp 200.000.000 dengan jaminan piutang tersebut. Bunga pinjaman 12% per tahun dengan jangka waktu pengembalian 6 bulan. Pada tgl 1 September 2016 PT. Cahaya menagih piutangnya kpd salah satu langganannya sebesar Rp 150.000.000 dan langsung dibayarkan kpd bank BRI. Pada tgl 1 Oktober 2016 PT. Cahaya menagih kembali piutangnya kepada langganan sebesar Rp 100.000.000 dan langsung melunasi hutangnya kepada Bank BRI. MENJUAL PIUTANG (ANJAK PIUTANG) Kebutuhan uang dapat segera dipenuhi dengan menjual piutang usaha ke bank/ lembaga kredit/ ke perusahaan anjak piutang. Semua kemungkinan dan resiko yang timbul berkaitan dengan piutang tersebut menjadi tanggung jawab pihak perusahaan yang membelinya CONTOH KASUS PT. Roda Niaga 1/10/2010 menjual piutang sebesar Rp 500.000.000. Syarat pembayaran yang diterapkan perusahaan tersebut adalah 2/10, n/30. Cadangan kerugian yang sudah dibentuk sebesar Rp 20.000.000. Piutang sebesar Rp 500.000.000 ini dibeli oleh PT. Kunci Mas ( perusahaan anjak piutang) sebesar Rp 450.000.000. Setelah diteliti, piutang yang masih dalam masa potongan sebesar Rp 400.000.000. Hitunglah dan buatkan jurnal dari transaksi tersebut! CONTOH KASUS PT. Niagara menjual piutang sebesar Rp 100.000.000. Syarat pembayaran yang diterapkan perusahaan tersebut adalah 2/10, n/30. Cadangan kerugian yang sudah dibentuk sebesar Rp 2.000.000. Piutang sebesar Rp 100.000.000 ini dibeli oleh PT. Sejahtera( perusahaan anjak piutang) sebesar Rp 90.000.000. Setelah diteliti, piutang yang masih dalam masa potongan sebesar Rp 60.000.000. Hitunglah dan buatkan jurnal dari transaksi tersebut! MENDISKONTOKAN WESEL Kebutuhan kas segera dapat dipenuhi dengan meminjam uang ke bank/ lembaga lain dengan jaminan (mendiskontokan) wesel tagih. Jika pada saat wesel jatuh tempo dan pihak penerbit wesel tidak melunasi kewajibannya, maka pihak yang mendiskontokan wesel bertanggungjawab terhadap pelunasan kewajibannya kepada pihak kreditur. CONTOH KASUS Pada tanggal 1 Januari 2014 PT. Sejahtera memiliki wesel tagih dari debiturnya CV. Makmur dengan nilai nominal Rp 400.000.000. Bunga wesel sebesar Rp 6% per tahun. Wesel tersebut jatuh tempo 25 Maret 2014 . CONTOH KASUS PT. Makmur memiliki wesel tagih bernilai nominal Rp 400.000.000. wesel tagih bertanggal 1 April 2014 tersebut akan jatuh tempo pada tanggal 1 Juli 2014. pada tanggal 21 April 2014, PT. Makmur mendiskontokan wesel tagih tersebut dengan diskonto 15%. Hitunglah dan buatkan jurnalnya jika : a. Wesel tidak berbunga b. Wesel berbunga 24%