Disiplin militer adalah ketaatan dan kepatuhan yang sungguh-sungguh
setiap prajurit Tentara Nasional Indonesia yang didukung oleh kesadaran yang bersendikan sapta marga dan Sumpa prajurit untuk menunaikan tugas dan kewajiban serta bersikap dan berprilaku sesuai dengan aturan-aturan atau tata kehidupan prajurit Tentara Nasional Indonesia. Untuk menegakkan tata kehidupan Tentara Nasional Indonesia, setiap prajurit dalam menunaikan tugas dan kewajibannya wajib bersikap dan berprilaku disiplin. Macam pelanggaran disiplin. Yang dimaksud dengan pelanggaran disiplin adalah perbuatan- perbuatan yang didapat dihukum menurut hukum disiplin. Pelanggaran disiplin menurut Pasal 8 Bab X Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2014 dibedakan menjadi dua jenis yaitu:
segala perbuatan yang bertentangan dengan perintah kedinasan,
peraturan kedinasan, atau perbuatan yang tidak sesuai dengan Tata Tertib Militer; dan perbuatan yang melanggar peraturan perundang-undangan pidana yang sedemikian ringan sifatnya. 1) Tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) bulan atau kurungan paling lama 6 (enam) bulan ;
2) Perkara sederhana dan mudah pembuktiannya;
3) Tindak pidana yang terjadi tidak akan mengakibatkan terganggunya kepentingan Tentara Nasional Indonesia dan atau kepentingan umum; dan 4) Tindak pidana karena ketidakhadiran tanpa izin (THTI) dalam waktu paling lama empat hari. Hukuman disiplin militer adalah hukuman yang dijatuhkan oleh atasan yang berhak menghukum terhadap prajurit TNI yang atas dasar ketentuan-ketentuan undang-undang melakukan pelanggaran hukum disiplin dan atau peraturan disiplin militer. Jenis hukuman disiplin Dalam pasal 9 UUHDM disebutkan bahwa jenis hukuman disiplin prajurit terdiri dari: a. Teguran b. Penahanan disiplin ringan paling lama 14 (empat belas) hari c. Penahanan disiplin berat paling lama 21 (dua puluh satu) hari Tindakan Disiplin. Wewenang mengambil tindakan disiplin diatur dalam pasal 26 UUHDM. Setiap atasan berwenang mengambil tindakan disiplin terhadap setiap bawahan yang melakukan pelanggaran hukum disiplin prajurit dan segera melaporkan kepada Ankum yang bersangkutan. a. Atasan adalah setiap prajurit yang karena pangkatnya dan atau jabatannya berkedudukkan lebih tinggi dari pada prajurit yang lain. Yang dimaksud dengan karena pengkatnya berkedudukan lebih tinggi : 1) Dalam hal pangkatnya sama. Maka kedudukan ditinjau dari lamanya menyandang pangkat. 2) Dalam hal pangkatnya sama. Lamanya menyandang pangkat sama, maka kedudukan ditinjau dari lamanya memangku jabatan setingkat. 3) Dalam hal pangkatnya sama. Lamanya menyandang pangkat sama lamanya memangku jabatan setingkat sama kedudukannya ditinjau dari lamanya menjadi prajurit. 4) Dalam hal pangkatnya sama, lamanya menyandang pangkat sama lamanya memangku jabatan setingkat sama, lamanya menjadi prajurit sama, maka kedudukannya ditinjau dari usianya. b. Yang dimaksud dengan karena jabatannya berkedudukan lebih tinggi adalah jabatan yang sesuai dengan tingkat jabatan berdasarkan struktur organisasi atau berdasarkan penunjukan lebih tinggi dari pada yang lain. Tindakan disiplin pada prinsipnya merupakan tindakan yang bersifat mendidik, meliputi teguran sebagai celaan dan atau tindakan fisik yang tidak membahayakan kesehatan. c. Dalam hal-hal khusus, jenis hukuman disiplin, penahanan ringan dan penahanan berat dapat diperberat dengan tambahan waktu penahanan paling lama 7 (tujuh) hari. Hal-hal khusus tersebut adalah: 1) Negara dalam keadaan bahaya. Yang dimaksud negara dalam keadaan bahaya adalah keadaan negara sebagaimana yang dimaksud dalam undang-undang keadaan bahaya yang berlaku. 2) Dalam kegiatan operasi militer. Yang dimaksud dengan kegiatan operasi militer adalah pelaksanaan tugas pokok satuan Tentara Nasional Indonesia baik strategis maupun taktis, pelayanan latihan dan administratif termasuk dalam pengertian kegiatan operasi militer adalah pelaksanaan tugas Tentara Nasional Indonesia sesuai dengan rencana operasi. 3) Dalam satu kesatuan yang disiagakan 4) Seorang prajurit yang telah dijatuhi hukuman disiplin lebih dari 2 (dua) kali dalam tenggang waktu 6 (enam) bulan Kewenangan Ankum. Ankum di lingkungan TNI adalah setiap Perwira pemegang komando yang mempunyai kelengkapan perangkat administrasi, baik di pusat maupun di daerah, serendah-rendahnya satuan setingkat kompi yang berdiri sendiri, yang macam- macamnya terdiri dari Ankum berwenang penuh, Ankum berwenang terbatas dan Ankum berwenang sangat terbatas Wewenang menghukum, ternyata tidak semua atasan mempunyai wewenang menjatuhkan hukuman disiplin militer kepada bawahannya yang telah melakukan pelanggaran disiplin. Wewenang menghukum itu oleh UUHDM hanya diberikan kepada atasan yang tertentu saja. Wewenang menjatuhkan hukuman hanya terbatas pada orang yang ada di bawah perintahnya. Atasan yang mempunyai wewenang menghukum atau disingkat Ankum dapat juga disebut hakim disiplin. b. Macam wewenang menghukum. Wewenang menghukum ada 3 (tiga) macam yaitu: 1) Wewenang menghukum penuh 2) Wewenang menghukum terbatas 3) Wewenang menghukum sangat terbatas