Anda di halaman 1dari 3

Tugas Hukum Acara dan Peradilan Militer

Nama: Fajar Suryo Sumpeno


NIM: 1904551112
Kelas: A

Perbandingan Sistem Peradilan Militer Indonesia dan Jerman

Dalam artian luas sistem peradilan militer di Indonesia dapat diartikan sebagai berikut;

1. Pemerintahan militer

2. Hukum keadaan perang

3. Pelaksanaan juridiksi militer dengan asas aturan umum dalam militer1

sedangkan secara artian yang lebih sempit atau dapat dikatakan lebih spesifik hukum

peradilan militer dapat diartikan sebagai sebuah juri Diksi khusus yang mengatur sebuah

ruang lingkup hukum tersendiri di bidang militer. Dalam pelaksanaan sistem peradilan militer

di Indonesia dilandaskan pada peraturan perundang undangan nomor 31 Tahun 1997, dalam

pelaksanaannya di Indonesia latihan militer itu adalah sebagai berikut:

1. Kesatuan komando

2. Atasan bertanggung jawab langsung atas anak buahnya

3. Kepentingan militer2

pada dasarnya hukum pidana militer dapat diberikan pengertian secara singkat dan sederhana

sebagaimana hukum pidana yang berlaku khusus bagi anggota militer oleh sebab itu untuk

dapat memahami pengertian hukum pidana militer harus dipahami terlebih dahulu mengenai

pengertian hukum pidana dan pengertian militer itu sendiri. Sebagaimana halnya dengan

pengertian hukum pada umumnya maka hukum pidana pada dasarnya dapat mempunyai

berbagai macam pengertian tergantung dari sudut aspek mana orang memandang kepada

hukum pidana tersebut diberikan makan dengan pemahaman yang demikian dapat dipahami
1
Rosidah Nikmah. Hukum peradilan militer. 2019. CV Anugrah Utama Raharja. Bandar Lampung. hlm 1
2
Mulyadi Hendra. Penerapan asas kepentingan militer Dan pemberhentian dengan tidak hormat
terhadap prajurit yang terlibat tindak pidana narkotika pada pengadilan militer I-03/ Padang. (2019). Jurnal
cendekia hukum. 4(2). 264-275
bahwa untuk memahami apa yang disebut terkait dengan hukum militer yang ada di

Indonesia adalah sebuah hukum pidana yang diberlakukan pada anggota militer di Indonesia,

kembali kepada pembahasan utama yaitu peradilan militer maka dapat dikatakan bahwa

hukum peradilan militer merupakan sebuah cabang hukum yang ddidasarkan oleh hukum

pidana untuk menangani permasalahan hukum yang berada di ruang ringkup anggota militer.

Dalam peradilan militer di Indonesia mengacu pada sistem dimana berlandaskan dengan asas

yang telah disebutkan sebelumnya dan didasari oleh sistem peradilan pidana yang secara

konvensional diberlakukan untuk masyarakat umum hanya saja pada sistem peradilan militer

diberlakukan secara khusus kepada anggota militer begitupun dengan badan yang berwenang

untuk menegakan peradilan militer dan jenis hukuman militer yang berlaku. Maka dengan

demikian dapat dikatakan bahwa sistem peradilan ini tidak semata mata hanya menggunakan

yang tertera dalam KUHAP walaupun didasarkan oleh hukum pidana, KUHAP hanya

diberlakukan apabila dalam UU Nomor 31/1997 dan pada ketentuan dan asas militer tidak

mengatur didalamnya terhkait sistem peradilan militer seperti halnya dalam melakukan

penegakan hukum militer dilakukan oleh kewenangan dan tanggung jawab polisi militer.

Jika dibandingkan dengan negara jerman dalam pelaksanaan hukumnya menggunakan sistem

hukum civil law sebagaimana di Indonesia, dalam pelaksanaan sistem peradilan militer di

jerman juga didasarkan oleh asas kesatuan komando atau dalam bahasa jerman disebut

dengan Einsatzführungskommando, adapun perbandingan lain dimana pada sistem peradilan

militer di jerman dilakukan dengan menggunakan hukum sipil kecuali sudah diatur secara

khusus dalam hukum militer secara spesifik. Dalam usaha hukum penegakan sistem peradilan

militer di jerman dilakukan sebagaimana di Indonesia yaitu oleh polisi militer/ Feldjäger,

tentara yang melanggar peraturan militer juga dapat menerima hukuman dalam

bentuk Truppendienstgericht yang bertindak sebagai kepala disiplin utama mempunyai hak
eksklusif untuk memilih: hukuman non-yudisial (seperti denda, jam malam, penangkapan

hingga tujuh hari), meneruskan keputusan tersebut ke atasan unit berikutnya (penangkapan

kemudian dapat diperpanjang hingga 21 hari) atau menghubungi pengadilan dinas militer

(atasan langsung). Atasan langsung tersebutlah yang menjelaskan bagaimana menindaklanjuti

pelanggaran yang belum tercakup dalam hukum pidana militer namun jelas melanggar

peraturan militer. Kepala unit sebagai Wehrdisziplinarordnung atau dalam kasus yang berat,

hukuman yudisial dengan jenis hukuman khusus pengadilan. Prosedur ini ditentukan oleh

kode disiplin militer3.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sistem peradilan militer yang berlaku di

Indonesia dan jerman adalah dapat dikatakan sama yang mana hal tersebut dipahami dari

pelaksanaannya yang menngunakan hukum sipil lain yang berlaku apabila tidak secara

khusus diatur dalam peraturan ataupun asas hukum peradilan militer, dan juga organisasi

yang berwenang dalam melakukan penegakan sistem peradilan militer yang meliputi sistem

pemberian hukuman bagi anggota militer yang melanggar adalah dengan menggunakan

kebijakan khusus dalam peraturan peradilan militer.

3
https://en-m-wikipedia-org./wiki/Military_justice. Diakses pada 13 Desember 2023

Anda mungkin juga menyukai