Dalam artian luas sistem peradilan militer di Indonesia dapat diartikan sebagai berikut;
1. Pemerintahan militer
sedangkan secara artian yang lebih sempit atau dapat dikatakan lebih spesifik hukum
peradilan militer dapat diartikan sebagai sebuah juri Diksi khusus yang mengatur sebuah
ruang lingkup hukum tersendiri di bidang militer. Dalam pelaksanaan sistem peradilan militer
di Indonesia dilandaskan pada peraturan perundang undangan nomor 31 Tahun 1997, dalam
1. Kesatuan komando
3. Kepentingan militer2
pada dasarnya hukum pidana militer dapat diberikan pengertian secara singkat dan sederhana
sebagaimana hukum pidana yang berlaku khusus bagi anggota militer oleh sebab itu untuk
dapat memahami pengertian hukum pidana militer harus dipahami terlebih dahulu mengenai
pengertian hukum pidana dan pengertian militer itu sendiri. Sebagaimana halnya dengan
pengertian hukum pada umumnya maka hukum pidana pada dasarnya dapat mempunyai
berbagai macam pengertian tergantung dari sudut aspek mana orang memandang kepada
hukum pidana tersebut diberikan makan dengan pemahaman yang demikian dapat dipahami
1
Rosidah Nikmah. Hukum peradilan militer. 2019. CV Anugrah Utama Raharja. Bandar Lampung. hlm 1
2
Mulyadi Hendra. Penerapan asas kepentingan militer Dan pemberhentian dengan tidak hormat
terhadap prajurit yang terlibat tindak pidana narkotika pada pengadilan militer I-03/ Padang. (2019). Jurnal
cendekia hukum. 4(2). 264-275
bahwa untuk memahami apa yang disebut terkait dengan hukum militer yang ada di
Indonesia adalah sebuah hukum pidana yang diberlakukan pada anggota militer di Indonesia,
kembali kepada pembahasan utama yaitu peradilan militer maka dapat dikatakan bahwa
hukum peradilan militer merupakan sebuah cabang hukum yang ddidasarkan oleh hukum
pidana untuk menangani permasalahan hukum yang berada di ruang ringkup anggota militer.
Dalam peradilan militer di Indonesia mengacu pada sistem dimana berlandaskan dengan asas
yang telah disebutkan sebelumnya dan didasari oleh sistem peradilan pidana yang secara
konvensional diberlakukan untuk masyarakat umum hanya saja pada sistem peradilan militer
diberlakukan secara khusus kepada anggota militer begitupun dengan badan yang berwenang
untuk menegakan peradilan militer dan jenis hukuman militer yang berlaku. Maka dengan
demikian dapat dikatakan bahwa sistem peradilan ini tidak semata mata hanya menggunakan
yang tertera dalam KUHAP walaupun didasarkan oleh hukum pidana, KUHAP hanya
diberlakukan apabila dalam UU Nomor 31/1997 dan pada ketentuan dan asas militer tidak
mengatur didalamnya terhkait sistem peradilan militer seperti halnya dalam melakukan
penegakan hukum militer dilakukan oleh kewenangan dan tanggung jawab polisi militer.
Jika dibandingkan dengan negara jerman dalam pelaksanaan hukumnya menggunakan sistem
hukum civil law sebagaimana di Indonesia, dalam pelaksanaan sistem peradilan militer di
jerman juga didasarkan oleh asas kesatuan komando atau dalam bahasa jerman disebut
militer di jerman dilakukan dengan menggunakan hukum sipil kecuali sudah diatur secara
khusus dalam hukum militer secara spesifik. Dalam usaha hukum penegakan sistem peradilan
militer di jerman dilakukan sebagaimana di Indonesia yaitu oleh polisi militer/ Feldjäger,
tentara yang melanggar peraturan militer juga dapat menerima hukuman dalam
bentuk Truppendienstgericht yang bertindak sebagai kepala disiplin utama mempunyai hak
eksklusif untuk memilih: hukuman non-yudisial (seperti denda, jam malam, penangkapan
hingga tujuh hari), meneruskan keputusan tersebut ke atasan unit berikutnya (penangkapan
kemudian dapat diperpanjang hingga 21 hari) atau menghubungi pengadilan dinas militer
pelanggaran yang belum tercakup dalam hukum pidana militer namun jelas melanggar
peraturan militer. Kepala unit sebagai Wehrdisziplinarordnung atau dalam kasus yang berat,
hukuman yudisial dengan jenis hukuman khusus pengadilan. Prosedur ini ditentukan oleh
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sistem peradilan militer yang berlaku di
Indonesia dan jerman adalah dapat dikatakan sama yang mana hal tersebut dipahami dari
pelaksanaannya yang menngunakan hukum sipil lain yang berlaku apabila tidak secara
khusus diatur dalam peraturan ataupun asas hukum peradilan militer, dan juga organisasi
yang berwenang dalam melakukan penegakan sistem peradilan militer yang meliputi sistem
pemberian hukuman bagi anggota militer yang melanggar adalah dengan menggunakan
3
https://en-m-wikipedia-org./wiki/Military_justice. Diakses pada 13 Desember 2023