HAL YANG MENARIK DAN PENTING MENGENAI TINDAK PIDANA MILITER
Tindak Pidana Militer mengacu pada aturan khusus yaitu Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Militer (Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2014) yang merupakan Hukum Formil. Didalamnya diatur mengenai perbuatan melawan hukum dan sanksinya yang diperuntukan kepada para anggota Militer jika terjerat Tindak Pidana. Pada Dasarnya, jika seorang anggota Militer terjerat pidana, maka ia diadili dalam lingkungan Peradilan Militer. Jika terdapat kasus Penganiayaan oleh seorang anggota Militer kepada seorang warga biasa, maka ia akan dijerat menggunakan Pasal 351 KUHP. Mengapa demikian? Karena ketentuan yang digunakan bagi anggota militer yang melakukan tindak pidana selama dikategorikan sebagai tindak pidana umum, tetap menggunakan aturan yang terdapat dalam Kitab Undang-undang Hukum Pidana akan tetapi tetap diadili di Pengadilan Militer. Didalam ruang lingkup aturan khusus tindak Pidana Militer, sanksi/hukuman yang digunakan biasa disebut dengan Hukuman Dispilin Militer. Hukuman Disiplin Militer terdiri atas Teguran, Penahanan Disiplin Ringan paling lama 14 hari atau Penahanan Disiplin Berat paling lama 21 hari. Penjatuhan Hukuman tersebut diikuti dengan sanksi administratif sesuai dengan Peraturan perundang-undangan. Apabila seorang anggota Militer dijatuhi hukuman lebih dari 3 kali dalam pangkat yang sama dan menurut pertimbangan pejabat yang berwenang tidak patut dipertahankan untuk tetap berada dalam dinas militer, maka ia diberhentikan secara tidak hormat. Hal ini tercantum dalam Pasal 12 KUHPM. Perlu diketahui dalam Pasal 54 KUHPM disebutkan bahwa Militer yang perkaranya masig dalam pemeriksaan di pengadilan dan/atau sudah diputus oleh pengadilan, tidak boleh dijatuhi Hukuman Disiplin Militer, kecuali dalam putusan bebas atau lepas dari segala tuntutan hukum, maka hakim dalam putusannya mengembalikan perkara untuk diselesaikan secara Hukum Disiplin Militer.