Anda di halaman 1dari 18

BUDAYA DAN ETIKA BISNIS

DI SUSUN OLEH KELOMPOK 3

Febri Sukmawati (2261201050)


Nosi Apriyanti (2261201087)
Arif Hidayatullah (2261201057)
Nira Mastiana (2261201078)
Nala Ratih (2261201072)
Nanda Lira Safana (2261201218)
M. Lutfi Tamam (2261201221)
Menggeser dan apalagi mengubah apa yang sudah menjadi budaya
memang tidak semudah membalikkan telapak tangan, karena seideal
apa pun konsep etika yang ditawarkan, tidak akan pernah lekang dari
faktor manusianya. Karena manusia merupakan makhluk yang begitu
dominan mempengaruhi pembentukan budaya (culture) hingga
peradaban (civilization) di muka bumi ini, dan pembentukan itu
dibangun dalam proses yang begitu panjang.
Sehingga benar jika para ahli kejiwaan ada yang berpendapat bahwa
budaya mempengaruhi cara hidup seseorang, karena budaya itu
terbentuk seiring dengan proses dari perjalanan waktu yang panjang
Maka budaya yang baik adalah budaya yang menjunjung tinggi nilai-
nilai etika Dan sebaliknya budaya yang rendah adalah budaya yang
mengesampingkan nilai-nilai etika dalam penerapannya.
Apa itu Budaya?
Budaya adalah hasil karya cipta manusia yang dihasilkan dan telah
dipakai sebagai bahagian dari tata kehidupan sehari-hari. Suatu
budaya yang dipakai dan diterapkan dalam kehidupan selama
periode waktu yang lama akan mempengaruhi pola pembentukan dari
suatu masyarakat seperti kebiasaan rajin bekerja dan kebiasaan ini
berpengaruh secara jangka panjang yaitu pada semangat rajin
bekerja yang terus terjadi hingga di usia senja, begitu pula sebaliknya
jika sudah terbiasa malas dan tidak suka bekerja maka itu juga akan
terbawa hingga pada saat menjadi kakek nenek.
Lalu apa
hubungannya
dengan etika bisnis?
Secara konsep ada hubungan kuat antara budaya
dan etika bisnis. Masyarakat yang berbudaya
tinggi dianggap lebih mengerti dan memahami
tentang etika, namun masyarakat dengan budaya
cenderung pemahaman etika menjadi kurang.
Kepemilikan budaya bersumber dari keinginan
untuk menjunjung tinggi apa yang telah
diwariskan oleh para leluhur mereka tentang
aturan-aturan dan hal-hal yang harus
dilaksanakan sebagai sebuah warisan
kebanggaan secara turun temurun.
Apa itu Budaya Organisasi?
Budaya organisasi adalah suatu kebiasaan yang telah berlangsung lama dan
dipakai serta diterapkan dalam kehidupan aktivitas kerja sebagai salah satu
pendorong untuk meningkatkan kualitas kerja para karyawan dan manajer
perusahaan Jones (2001) mendefinisikan kultur organisasi sebagai sekumpulan
nilai dan norma hasil berbagi yang mengendalikan interaksi anggota organisasi
satu nama lain dan dengan orang di luar organisasi
Dan suatu organisasi pada dasarnya menjalani tahap demi tahap dari waktu
ke waktu, atau yang biasa disebut dengan siklus organisasi. Artinya suatu
organisasi yang tumbuh dan berkembang dia akan menjalani suatu proses
kehidupan atau living organism. Ini sebagaimana dikatakan oleh Taliziduhu Ndraha
bahwa "Sebagai living organism yang sudah ada suatu organisasi merupakan
output proses panjang di masa lalu, sedangkan sebagai produk proses organizing,
organisasi adalah alat bantu atau input bagi usaha mencapai tujuan.
Apa Pengaruh Budaya dalam Mendorong
Pembentukan Manajemen Kinerja?
Pengaruh budaya dalam mendorong pembentukan manajemen kinerja terasa sangat
sering didiskusikan terutama oleh para manajer di berbagai perusahaan Dari berbagai
literatur yang diperoleh dijelaskan bahwa disebutkan jika suatu organisasi menerapkan
budaya kuat maka itu akan mendorong terjadinya peningkatan keefektifan pada
organisasi tersebut. Menurut Stephen Robbins") "Budaya yang kuat dicirikan oleh nilai
inti dari organisasi yang dianut dengan kuat, diatur dengan baik, dan dirasakan
bersama-sama secara luas
Contoh jelas pengaruh budaya kuat yang dianut oleh suatu organisasi dan itu
mampu mendorong pembentukan manajemen kinerja di organisasi adalah salah
satunya pada perusahaan-perusahaan yang dimiliki oleh orang India. Masyarakat India
sudah lama dikenal akan hubungan kekerabatan mereka sesama anggota keluarga
sangat kuat. Sehingga kita sering menemui tentang family business di masyarakat India
artinya mereka mendirikan dan melakukan perekrutan tenaga kerja yang berasal dari
garis keturunan mereka sendiri khususnya para anggota keluarga Dan tujuannya ada
bermacam-macam
Menurut Stephen Robbins) karakteristik utama
yang menjadi pembeda budaya organisasi,
Inisiatif individual Tingkat tanggung
Dukungan dari manajemen
jawab, kebebasan dan independenti
yang dipunyai individu
Toleransi terhadap konflik
Toleransi terhadap tindakan berisiko.
Identitas
Arah Sejauh mana organisasi tersebut
menciptakan dengan jelas sasaran
dan harapan mengenai prestasi. Pola-pola Komunikasi

Sistem imbalan Tingkat sejauh mana


alokasi tambahan Kontrol Jumlah peraturan dan
pengawasan langsung
Integrasi
Setiap perusahaan memiliki perbedaan corporate culture (budaya perusahaan) yang
berbeda antara satu dengan perusahaan lainnya. Dan perbedaan ini dipengaruhi oleh
berbagai perbedaan seperti gaya kepemimpinan, lokasi keberadaan perusahaan, latar
belakang karyawan, model manajemen yang diterapkan, dan lain sebagainya.
Berdasarkan hasil-hasil penelitian yang paling mutakhir, Robbins menemukan bahwa
ada tujuh karakteristik utama yang secara keseluruhan menggambarkan budaya
perusahaan (Munandar 2001 267 -268 13)

Stabilitas Perusahaan
mendukung

Perhatian terhadap detail Keagresifan Para pegawai

Inovasi dan pengambilan resiko


Orientasi ke orang lain

Orientasi ke tim
Orientasi ke hasil atau keluaran
Perusahaan dan Pergeseran
Budaya Masyarakat
Bahwa pergeseran ini dapat kita lihat terutama pada
masyarakat perkotaan yang telah mengalami akulturasi dari
berbagai budaya, karena masyarakat kota bersifat heterogen.
Contohnya jelas terlihat pada acara-acara pesta perkawinan
tertentu yang diadakan di perkotaan dimana para mempelai
laki-laki dan perempuan kadang kala ditemui tidak lagi
memakai pakaian adat daerah mereka, namun telah memakai
pakaian yang bergaya barat seperti jas dan gaun.
Budaya Global dan Produk Global

Saat ini kita melihat bagaimana produk-produk yang berasal dari budaya global
dengan mudah masuk dan terjual di berbagai negara. Contoh produk food and
beverage seperti KFC, CFC, Pizza, McDonald's, Sushi, Hoka Hoka Bento, Coca
Cola, Pepsi, dan berbagai jenis produk lainnya. Bahkan, Schneider dan Barsoux
mengakui bahwa dalam memasuki milenium baru kita semua akan tampak
serupa dan menunjukkan perilaku yang juga serupa dengan memakai jeans
Levi's, baju La Coste atau Crocodile, sepatu Adidas, arloji Swatch, sambil
menyaksikan CNN melalui siaran televisi langsung 15
Kondisi ini sebenarnya juga terjadi pada produk jasa, seperti masuknya pesawat
Air Asia ke beberapa wilayah penerbangan domestic Indonesia, seperti dari
Medan ke Bandung saat ini bisa pakai Air Asia, dan berbagai tempat lain yang
pasti akan semakin terus berkembang. Termasuk memungkinkan muncul dan
masuknya perusahaan penerbangan asing lainnya.
Perusahaan Multinasional Amerika dan Pengaruhnya pada Budaya
Negara Lain

Perkembangan bisnis perusahaan yang berasal dari Amerika Serikat begitu pesat pada era
sekarang ini, dan itu terlihat dari begitu banyaknya multinational corporations (MNCs) yang
berasal dari negara Amerika berada di berbagai negara khususnya di negara berkembang
Karena itu ada beberapa permasalahan yang menjadi tantangan perusahaan Amerika
tersebut, yaitu:
a. Bagaimana agar dominasi perusahaan Amerika tersebut dapat terus bertahan dan
berkembang.
b. Bagaimana prospek usaha perusahaan Amerika di kemudian hari dengan banyaknya
persaingan dari perusahaan negara tuan rumah, yang mana saat ini perusahaan dari negara
tuan rumah mulai bermunculan dan memiliki kekuatan daya tawar yang kuat di pasar
domestik dan internasional.
c Bagaimana mempertahankan produk Amerika tetap disukai di pasar internasional.
Permasalahan ini harus dicarikan solusi strateginya, karena bagaimanapun perusahaan
Amerika tersebut selalu berusaha untuk mempertahankan dominasi penjualannya di pentas
internasional. Salah satu strategi yang harus dilakukan adalah dengan memahami budaya
manajemen kerja yang berlaku di berbagai negara di dunia ini. Artinya perusahaan Amerika
yang membuka kantor cabang dan pabrik di berbagai negara harus melihat bagaimana
karakteristik budaya yang mereka terapkan dalam tatanan kinerja mereka. Seperti di negara
yang mayoritas beragama Muslim mereka terbiasa dengan mengamalkan ajaran Islam dalam
kehidupan mereka sehari-hari, seperti adanya waktu yang dipakai untuk beribadah Shalat,
berpuasa di bulan Ramadhan, berhari raya Idul Fitri dan Idul Adha, maulid nabi Muhammad,
dan perayaan lain-lainnya
Kondisi ini mengharuskan beberapa perusahaan Amerika yang berada di negara mayoritas
penduduknya Muslim harus menerapkan dan menerima konsep Islam dalam penerapan
manajemen kinerja mereka, yaitu dengan menyediakan waktu dan biaya untuk keperluan
tersebut. Para karyawan diberi kesempatan untuk menjalankan ibadah Shalat dan berpuasa
di bulan Ramadhan, dan mereka penganut agama lainnya di anjurkan untuk saling
menghargai dan menghormati perbedaan dari masing-masing penganut agama.
Hasil penelitian dan kajian membuktikan bahwa dengan menghargai dan
menghormati perbedaan tersebut suatu perusahaan dapat mempertahankan
bisnisnya dan juga mampu meningkatkan kualitas manajemen kinerjanya Dan
begitu pula sebaliknya jika perusahaan tersebut tidak menghargai dan
menghormatinya maka kualitas manajemen kinerja akan terjadi penurunan.
Sehingga dengan kata lain suatu budaya organisasi (organizational culture)
terbentuk dan dipengaruhi dimana perusahaan tersebut berada dan budaya yang
diterapkan tersebut merupakan representasi keinginan dari para stakeholders
organisasi lebih jauh
Salah satu kewajiban seorang manajer perusahaan adalah memahami benar
bagaimana cara terbaik dalam mengambil dan memutuskan suatu keputusan.
Termasuk melahirkan keputusan yang dilakukan atas dasar pertimbangan-
pertimbangan yang kuat dan melihat aspek pandangan yang jauh ke depan (future
aspect). Future aspect merupakan salah satu dasar keputusan yang dipergunakan
untuk menempatkan kinerja perusahaan bukan hanya bersifat stimulus namun
lebih dari itu yaitu bersifat sustainability (berkelanjutan).
Sejarah Globalisasi Sebagai Awal Pembentukan Budaya Global

Lahirnya istilah globalisasi sebenarnya merupakan bentuk penyempurnaan dari perdagangan


yang berlangsung tanpa ada batas lagi ini, atau lebih dalam adalah bentuk pencarian dari
rasa ego manusia untuk menikmati kehidupan duniawi ini dengan lebih lebar. Jika konsep
globalisasi dihubungkan dengan investasi maka ini jelas sangat berdekatan. Mungkin sejarah
telah mencatat bahwa perjalanan Vasco da Gama membuktikan bagaimana perjalanan saat
mulai meninggalkan Tanjung Harapan, ekspedisi berlayar ke India dan sampai di Kalikut
dimana pada tempat tersebut Vasco da Gama menemukan banyak sekali rempah-rempah
yang sangat menguntungkan untuk dijual di pasaran Eropa. Yang selanjutnya dimulailah
pengangkutan rempah-rempah tersebut melalui pelabuhan Alexandria menuju Venezia. Maka
tidak heran jika kaum anti globalisasi mengatakan bahwa globalisasi merupakan kata lain dari
penjajahan negara maju pada negara berkem- bang atau terbelakang dengan model dan
wajah baru jika kita bandingkan dengan masa eksploitasi negara Asia dan Afrika oleh bangsa
kulit putih (barat) pada era di bawah tahun 1940-an
Harus diakui bahwa masyarakat dunia internasional untuk
saat ini sudah mulai merasa menikmati efek dari globalisasi,
walaupun sikap protes terjadi, dan tentunya sikap protes itu
harus dilihat dari persepsinya masing-masing. Dimana
globalisasi dilihat sebagai bentuk pencarian masyarakat dunia
yang bergerak ke seluruh dunia menuju kemajuan dengan
pergerakan tanpa batas (borderless world). Seorang pebisnis
dari Afrika Selatan bisa dengan mudah melakukan investasi
ke negara Asia karena sarana transportasi dan kelengkapan
dalam bidang teknologi informasi (IT) yang dimilikinya. Atau ia
bisa berspekulasi dalam mata uang dolar Singapura dengan
mengkonversikan dengan mata uang lain serta mengambil
selisih keuntungan untuk kemudian dipakai sebagai modal
investasinya
Kesimpulan

Budaya dan etika bisnis saling terkait dan memiliki pengaruh


yang kuat satu sama lain. Budaya merujuk pada kumpulan
nilai, kepercayaan, norma, dan perilaku yang dipegang oleh
suatu kelompok atau masyarakat. Sementara itu, etika bisnis
berkaitan dengan prinsip-prinsip moral dan nilai-nilai yang
digunakan dalam pengambilan keputusan bisnis.
Thanks!
CREDITS: This presentation template was created by
Slidesgo, including icons by Flaticon, infographics & images
by Freepik

Anda mungkin juga menyukai