VASKULER
Oleh : dr.Thomas Budi Setiawan
Definisi
▶ Akses Vaskular adalah istilah yang berasal dari bahasa lnggris yang
berarti jalan untuk memudahkan mengeluarkan darah yang
diperlukan dari pembuluhnya.
▶ Kegunaan vascular access dalam kasus gagal ginjal menahun
adalah untuk keperluan hemodialisa (cuci darah).
▶ Vascular (Circulatory) access sering dikelompokan menjadi:
▶ aksesvaskular permanen (berupa pembuluh vena yang
di sambungkan baik prostetik maupun biological)
▶ akses vaskular temporer yaitu sejenis alat berupa saluran
atau kanula
(kateter) yang dimasukkan ke dalam lumen pembuluh
darah
AKSES VASKULAR PERMANEN
1. Akses AV-Fistula
▶ Definisi: Operasi anastomosis arteri dengan vena
▶ Sering kali disebut Arterio-venous shunt (AV shunt)
atau
arterio-venous fistula (AV fistula), atau Brescia-
Cimino
▶ Indikasi pasien HD Rutin (ESRD)
▶ Area Pemasangan AV-Fistula:
1)Radiocephalic fistula
2)Brachiocephalic fistula
3)Brachiobasilic fistula
▶ Teknik penyambungan
(anastomosis):
1. Side to side
2. Side to end 1
3. End to side
4. End to end
2
4
▶ Teknik anatomosis (penyambungan) yang sering
digunakan adalah side to end, dan side to side
▶ side to end tersering digunakan mengingat bahwa aliran darah
ke vena yang menuju jantung adalah yang terbesar
volumenya, mencegah terjadinya hipertensi vena.
▶ Tetapi teknik operasi relatif agak sulit karena vena sering
terputar (torsi).
▶ side to side, mudah terjadi pembengkakan pada tangan, karena
aliran darah dari arteri yang menuju ke distal (ke arah tangan)
mengganggu drainase vena dari tangan, sehingga mudah
terjadi hipertensi vena pada daerah tangan
▶ Persiapan Pemasangan AV-
Fistula
▶ Akses AV-Fistula sebaiknya di siapkan beberapa bulan sebelum HD dilakukan
▶ lnfeksi
lnfeksi bakteri dapat terjadi dengan gejala pembengkakan,
kulit berwarna kemerahan, nyeri, peninggian suhu di tempat
tersebut. Keadaan daya tahan imunologi penderita gagal
ginjal menahun biasanya relatif rendah, sehingga mudah
mengalami infeksi.
Perawatan av-fistula dan bahan
edukasi
1) Jaga agar tetap kering sebelum luka sembuh.
2) Perhatikan adanya perdarahan.
3) Cara memeriksa AV-Fistula selama di rumah: untuk getaran (disebut
"sensasi") atau untuk suara (disebut "bruit" diucapkan ).Jika getaran (thrill)
atau suara (bruit) dari akses Anda tidak ada, mengecil atau tampak
berbeda, hubungi tim perawatan dialisis. Ini bisa berarti akses tidak bekerja
dengan baik.
4) Jangan garuk akses Anda, kuku Anda bisa sumber infeksi.
5) Hindari batuk atau bersin ke area akses Anda selama perawatan: luka
belum
sembuh atau ke area bekas tusukan yang belum mengering.
6) Tekanan pasca dicabutnya fistula tidak perlu terlalu kuat dan harus
tepat diatas bekas jarum fistula.
7) Jangan mengukur tekanan darah pada area akses AF-Fistula.
2. Akses AV-
Graft
▶ Adalah akses pembuluh darah yang dipilih jika kondisi
pasien tidak memungkinkan untuk dibuatkan AV fistula,
misalnya karena pembuluh darah pasien terlalu kecil.
▶ Dokter bedah dapat membuat hubungan antara arteri
dan vena menggunakan tabung sintetis fleksibel yang
disebut graft.
▶ AV graft sudah dapat digunakan 2–3 minggu setelah
operasi.
Namun, jangka waktu penggunaan akses pembuluh darah
dengan AV graft lebih pendek daripada AV fistula
Akses Vaskular
Temporer
▶ Pengertian
▶ Kateter double lumen adalah sebuah alat yang terbuat dari
bahan plastik PVC mempunyai 2 cabang, selang merah
(arteri) untuk keluarnya darah dari tubuh ke mesin dan
selang biru (vena) untuk masuknya darah dari mesin ke
tubuh (Allen R. Nissenson,dkk,2004)
▶ Kateter double lumen adalah suatu selang steril yang
dimasukan kedalam vena sentral besar seperti vena
jugularis, vena subklavia atau vena femoralis melalui
prosedur operasi digunakan hanya untuk penggunaan
jangka pendek.
▶Kateter hemodialisis double lumen memiliki dua lumen arteri dan
vena yang terpisah dan diposisikan dalam satu kateter, Lubang
arteri pada ujung kateter umumnya 2-3 cm proksimal lubang
Indikasi
a. Indikasi jangka pendek:
1)AVF/AVG dibuat tapi belum siap digunakan atau dalam tidak bisa
digunakan karena komplikasi
2) Penolakan terhadap transplantasi atau komplikasi lain yang
memerlukan
dialisis
3) Pasien PD dg masalah sehingga memerlukan HD untuk waktu
tertentu
b. Indikasi jangka panjang :
1) AV gagal dilakukan/di akses, dan tidak ada opsi vaskular
tersedia
2) Harapan hidup terbatas
3) AV yang dibuat memiliki aliran yang tidak cukup dan menurunkan adekuasi
HD
DOUBLE
LUMEN
Komplikasi pemakaian kateter double lumen:
a.Disritmia atrium dan disritmia ventrikel, komplikasi
pneumothoraks, emboli udara, perforasi pada
dinding jantung atau vena sentral
b.Infeksi terjadi akibat migrasi mikroorganisme dari
kulit pasien melalui lokasi tusukan kateter dan
turun ke permukaan luar kateter atau dari kateter
yang terkontaminasi selama prosedur hemodialisis
c. Thrombosis dan emboli udara karena kesalahan
teknik
d.Stenosis vena sentral lebih sering terjadi
pada pemakaian kateter subclavia
Tehnik perawatan dan koneksi kateter double
lumen
a. Tujuan perawatan kateter double lumen adalah
mencegah terjadinya infeksi,mencegah adanya bekuan
darah diselang kateter double lumen,kateter dapat
digunakan dalam waktu tetentu dan aliran darah menjadi
lancar
b. Hal yang perlu diperhatikan dalam perawatan kateter
double lumen adalah kebersihan kateter,kondisi kateter yang
tidak tertekuk,rembesan darah dari sambungan tutup
kateter,kateter lepas atau berubah posisi, tanda-tanda
peradangan dan keluhan pasien.
c. Melakukan kebersihan tangan/cuci tangan
d. Pakai masker (termasuk pasien direkomendasikan terutama
jika dalam kondisi batuk) , sepasang sarung tangan steril
baru
e.Penggunaan teknik aseptik ketika memulai dan mengakhiri dialisis
adalah yang paling penting. Semua kateter rentan terhadap
infeksi.
f. Penting sekali bagi pemberi perawatan untuk mengetahui jenis
kateter yang pasien harus berikan perawatan di tempat yang
tepat. Rekomendasi produsen untuk disinfektan harus diikuti untuk
menjaga integritas kateter.
g.Exit site harus dibersihkan dan dressing steril harus diterapkan.
Petugas harus memakai sarung tangan steril, saat mengganti
dressing pada kateter hemodialisis, 2% chlorhexidine alkohol harus
digunakan membersihkan kulit dan ganti balutan, atau alkohol 70%
+ iodine 10%. Jika desinfeksi tidak tersedia atau ada riwayat
alergi/iritasi maka membersihkan darah atau cairan di area exit site
dengan natrium klorida 0,9% steril.
h. Tutup CVC harus di bersihkan dan dibungkus dengan dressing dalam
disinfektan yang direkomendasikan sebelum memulai atau mengakhiri
dialisis atau bisa di bungkus kasa steril setelah di disinfeksi.
i. Penting memperhatikan exit site terutama jika ada kemerahan
atau drainase, harus didokumentasikan.
j.Tidak boleh menghilangkan lipid kulit (defatting) dengan alkohol,
eter atau aseton.
k. Heparin atau sejenisnya di berikan untuk melakukan lock ke port
dari kateter harus dikeluarkan sebelum memulai dialisis berikutnya
untuk menghindari pasien menerima bolus. Aspirasi heparin lock
sekitar 5 c c kemudian langsung buang tanpa mengaspirasi bolak
balik.
l. Jangan mencoba mendorong NaCl ke dalam kateter yang membeku, ini mungkin
memaksa bekuan ke dalam sistem vaskular.
m. Masalah utama yang dialami dengan kateter, aliran darah yang
buruk, dapat dikoreksi dengan langkah-langkah berikut:
1) Menurunkan kepala pasien atau memutar kepala
pasien ke sisi yang berlawanan dengan kateter, jika
menggunakan vena subclavia atau jugularis
2) Menjaga dressing steril
3) Menerapkan tekanan eksternal ke lokasi keluar
4)Memutar poros kateter 180 derajat jika di intruksikan
oleh dokter
5)Membalikkan selang, menggunakan port arteri untuk
mengembalikan vena (sebagai upaya terakhir) jika HD
sudah berlangsung dan waktu dialisis yang tersisa sediki,
resiko resirkulasi terjadi pada tindakan ini
Rekomendasi berikut harus dipertimbangkan: