Anda di halaman 1dari 13

STERILISASI DAN ORGANOGENESIS BAWANG MERAH (Allium

Ascalonicum L.) LOKAL SECARA IN VITRO PADA MEDIUM MS


DENGAN PENAMBAHAN ZPT TWINS

PRIMA SARI

20101011000083

PEMBIMBING I PEMBIMBING II
Mizar Liyanda, S. TP .,MP Muzakir, S.P ., MSi
Agenda 01 Pendahuluan

Pembahasan
02 Metedologi
Pendahuluan
Latar Belakang

Indonesia merupakan salah satu negara yang mampu menghasilkan


berbagai jenis produk pertanian, salah satu jenisnya adalah Tanaman
sayuran yang tumbuh beragam di Indonesia, diantaranya adalah tanaman
Bawang merah (Allium ascalonicum L) yang merupakan salah satu
komoditas tanaman hortikultura yang banyak dikonsumsi manusia sebagai
campuran bumbu masak setelah cabe.
Sebagai komoditas hortikultura yang banyak dikonsumsi masyarakat
serta memiliki nilai ekonomis yang tinggi, potensi pengembangan bawang
merah masih terbuka lebar tidak saja untuk kebutuhan dalam negeri tetapi
juga luar negeri.
Kultur
Jaringan ZPT Twins
Zat pengatur tumbuh (ZPT)
Kultur jaringan merupakan merupakan senyawa organik
teknik perbanyakan tanaman yang diaplikasikan dalam jumlah
dengan cara mengisolasi bagian sedikit dan keberadaannya dapat
tanaman seperti pucuk, daun, mendukung, menghambat atau
merubah proses fisiologi
mata tunas, yang kemudian
tanaman. Zat pengatur tumbuh
menumbuhkan bagian-bagian sangat berperan penting dalam
tersebut dalam media buatan keberhasilan pertumbuhan
secara aseptik yang kaya akan tanaman yang dikulturkan. Zat
nutrisi dan zat pengatur tumbuh pengatur tumbuh memiliki fungsi
(ZPT) yang tertutup dengan untuk merangsang
plastik yang tembus cahaya perkecambahan, pertumbuhan
sehingga bagian tanaman dapat akar, dan tunas. Zat pengatur
memperbanyak diri dan tumbuh dalam tanaman terdiri
dari 5 kelompok yaitu auksin,
beregenerasi menjadi tanaman
sitokinin, giberelin, etilen, dan
lengkap. asam absisat (ABA).
Media MS (Murashige and Skoog )

Umumnya macam-macam media yang biasa digunakan dalam kultur in vitro antara lain,
media Murashige and Skoog (MS), Vacint and Went (V&W), media Gamborg, Knudson,
White, Woody Plant Medium (WPM), dan media modifikasi. Namun media yang sering
digunakan adalah Media Murashige and Skoog (MS) yang dinilai lengkap karena
mengandung berbagai unsur hara yang dibutuhkan oleh tumbuhan seperti garam mineral
tinggi dan senyawa N dalam bentuk amonium dan nitrat
Tujuan
Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dengaruh
pertumbuhan bawang merah dengan faktor pemberian zat
pengatur tumbuh (ZPT) Twins dan dosis yang berbeda
serta menganalisa tingkat pertumbuhan pada tanaman
bawang merah (Allium Ascalonicum L.).
Manfaat
Penelitian
Manfaat dari hasil penelitian ini diharapkan dapat
memberikan bahan informasi kepada orang lain dan
menambah ilmu pengetahuan bagi pembaca tentang pengaruh
pemberian zat pengatur tumbuh (ZPT) Twins dengan dosis
yang berbeda pada medium MS secara In Vitro pada tanaman
bawang merah (Allium Ascalonicum L.).
METODOLOGI
Waktu
& Tempat
Penelitian ini dilaksanakan pada Laboratorium
Pengelolaaan Perkebunan Politeknik Indonesia
Venezuela. Desa Cot Suruy, Kecamatan Ingin Jaya,
Kabupaten Aceh Besar.
Penelitian ini dilaksanakan mulai dari bulan Juni
sampai Agustus 2023 dengan pengambilan data selama
tujuh minggu.

Alat Dan Bahan


Alat-alat yang digunakan adalah shaker, autoclave, air flow, timbangan
analitik, botol kultur, PH meter, oven, rak tabung, gelas ukur, batang kaca
pengaduk, gunting, handsprayer, erlenmeyer, corong dan alat tulis.
Bahan yang digunakan adalah bawanh merah, media MS padat, hormon,
twins, alkohol, HCl, agar-agar dan kertas label.
Metode
Penelitian
Percobaan ini disusun berdasarkan Rancangan Acak
Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan di ulang sebanyak 5
kali. Adapun perlakuan konsentrasi zat pengatur tumbuh
terdiri dari 4 taraf perlakuan yaitu :
K0 (Kontrol (MS)),
K1 (MS + BAP + 1,5 ppm),
K2 (MS + BAP + 2,5 ppm) dan
K3 (MS + BAP + 3,5 ppm).
Keterangan :
K0 = Tanpa penambahan ZPT twins
K1 = Penambahan ZPT twins sebanyak 1,5 ppm
K2 = Penambahan ZPT twins sebanyak 2,5 ppm
K3 = Penambahan ZPT twins sebanyak 3,5 ppm
 
Tahapan Penelitian
 1. Metode Sterilisasi Basah (Steam Sterilization Method)
 2. Metode Sterilisasi Kering (Dry Sterilization Method)
 3. Sterilisasi Menggunakan Api
‫‪SEKIAN DAN TERIMA KASIH‬‬
‫هَّٰلل‬
‫ساَل ُم‪َ 3‬علَ ْي ُك ْم‪َ 3‬و َر ْح َم ُة ٱ‪َ ِ 33‬وبَ َر َكاتُه‪3‬‬
‫ٱ‪33‬ل َّ‬

Anda mungkin juga menyukai