Anda di halaman 1dari 31

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DAERAH SUMATERA SELATAN


DIREKTORAT RESKRIMSUS

RAPAT KOORDINASI
PENGAWASAN & GAKKUM
TP. LINGKUNGAN HIDUP
TAHUN 2023
OLEH
AKBP TITO DANI, S.T., S.H., M.H.
KASUBDIT IV TIPIDTER

Palembang, Maret 2023


DASAR HUKUM
1. UU NO. 8 TH 19 81 - TTG KUHAP

2. UU NO. 2 TH. 2020 - TTG KEPOLISIAN NEGARA RI

3. UU RI No. 32 Tahun 2009 - TTG PPLH

4. UU RI NO. 41 TH 1999 - TTG KEHUTANAN

5. UU RI NO. 39 TH 2014 - TTG PERKEBUNAN



6. UU RI NO. 03 TH 2020 - TTG MINERBA

7. UU RI NO. 22 TH 2021 - TTG MIGAS

8. UU RI NO. 18 TH 2013 - TTG CEGAH & PEMRATASAN KRSAKAN HUTAN


9. UU RI NO. 26 TH 2007 TTG TATA RUANG

10. PERPU RI NO. 02 TH 2022 TTG CIPTA KERJA


PENYIDIKAN
Selain penyidik POLRI ada PPNS tugas di bidang PPLH tingkat KLH – daerah.

Wewenang PPNS (Psl 94 ayat 2 . UUPPLH ): Pasal 186


 Keterangan ahli ialah
1. Pemeriksaan atas kebenaran laporan;  apa yang seorang ahli
2. Pemeriksaan setiap org yg diduga melakukan tindak nyatakan di sidang
pidana LH; pengadilan.
3. Meminta keterangan dan bukti; 
4. Pemeriksaan atas pembukuan, catatan, dan
dokumen;
5. Pemeriksaan di tempat tertentu yg diduga tdpt bukti; 
6. Penyitaan; 
7. MEMINTAAN BANTUAN AHLI;
8. Memasuki tempat tertentu, memotret, merekam audio
visual;  Penggeledahan;
9. Menangkap dan menahan pelaku tindak pidana.
PENGERTIAN LINGKUNGAN HIDUP
KESATUAN RUANGAN dengan semua benda,
daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk
manusia
dan perilakunya, yang MEMPENGARUHI ALAM itu
sendiri,Kelangsungan perikehidupan dan
kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain;

TIGA UNSUR-UNSUR / LH
KESATUAN BENDA
1. Unsur ABIOATIK (FISIKA)
RUANGAN
2. Unsur BIOTIK ( HAYATI)
3. Unsur SOSIAL BUDAYA

DUA FAKTOR KERUSAKAN / LH


MAHLUK HIDUP 1. Akibat Peristiwa Alam

2. Manusia a
Sampah Pencemaran Tanah

Rusaknya
Banjir ekosistem laut

PERMASALAHAN
LINGKUNGAN HIDUP
Kelangkaan Air
DI INDONESIA
Pemanasan Global;

Sungai Yang Abrasi;


Tercemar;
Pencemaran Suara Pencemaran Udara survei Litbang Koran Sindo,
masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat,
energi, dan/atau komponen lain ke dalam LH oleh
kegiatan manusia sehingga melampaui baku mutu LH
yang telah ditetapkan.
Usaha dan/atau Kegiatan =
Segala bentuk aktivitas yang dapat
menimbulkan perubahan terhadap rona LH
serta menyebabkan dampak terhadap LH.
Dampak Lingkungan Hidup =
Pengaruh perubahan pada LH yang diakibatkan
oleh suatu Usaha dan/atau Kegiatan.
PENGELOLAHAN LIMBAH INDUSTRI

Pengelolahan limbah B3 adalah


kegiatan yang meliputi pengurangan ,
penyimpanan, pengumpulan , pengangkutan,
pemanfaatan , dan atau penimbunan .

Limbah adalah sesuatu yang tidak


dipakai, tidak digunakan, tidak di senangi atau
sesuatu yang dibuang,
yang berasal dari kegiatan manusia
dan tidak terjadi dengan sendirinya.
(sisa suatu usaha dan atau kegiatan)
KERUSAKAN LH
KRETERIA BAKU KERUSAKAN

DI UKUR/ EKOSISTEM
DI PERUBAHAN
TETAPKAN
1. Tanah untuk biomassaIKLIM
2. Terumbu karang
3. Mangrove
4. padang lamun
5. Gambut
6. Karst (kwsn batu gamping)
BAKU MUTU LINGKUNGAN 7. Kebakaran Hutan
8. BK ekosistem lainnya sesuai
dengan perkembangan IPTEK
1. BM air, air limbah, air laut
2. udara ambien;
3. emisi; 1. Kenaikan tempratur ;
4. gangguan; dan 2. Kenaikan muka air laut ;
5. BM lain Sesuai IPTEK. 3. badai; dan atau
4. Kekeringan.
PASAL 82 B ayat (1) huruh b
AMDAL (SUN AMDAL wajib
SERTIFIKASI)
PASAL 22 UUPPLH UU RI. NO. 32 /2009

Setiap usaha dan/atau kegiatan yang Kajian mengenaI dampak penting


pada LH dari suatu usaha dan/atau
berdampak penting terhadap LH
kegiatan yang direncanakan, UTK
Wajib memiliki amdal. digunakan sebagai prasyarat
(UKL-UPL = SPPL Pernyataan KPLH) pengambilan keputusan tentang
penyelenggaraan usaha dan atau
kegiatan serta termuat dalam Perizinan
Berusaha, atau persetujuan Pemerintah
Pusat atau Pemerintah Daerah.

Dampak penting ditentukan berdasarkan kriteria:


a. besarnya jml penduduk yang akan terkena dampak rencana usaha dan/atau kegiatan;
b. luas wilayah penyebaran dampak;
c. intensitas dan lamanya dampak berlangsung;
d. banyaknya komponen lingkungan hidup lain yang akan terkena dampak;
e. sifat kumulatif dampak;
f. berbalik atau tidak berbaliknya dampak; dan/atau
g. kriteria lain sesuai dengan perkembangan IPTEK
Dalam pasal 1 angka 35 UUPPLH No. 32 Tahun 2009
izin lingkungan di DIGANTI dengan persetujuan lingkungan

Persetujuan Lingkungan adalah keputusan


kelayakan lingkungan hidup atau
pernyataan kesanggupan pengelolaan
lingkungan hidup (PKPLH) yang telah
mendapatkan persetujuan dari Pemerintah
Pusat atau daerah.

“Izin Lingkungan tidak dihilangkan namun tujuan dan fungsinya


diintegrasikan ke dalam Perizinan Berusaha
HAK, KEWAJIBAN, DAN LARANGAN
UU PPLH NO.
Pasal32 TAHUN 2009
65-69

Setiap orang berkewajiban MEMELIHARA


kelestarian fungsi lingkungan hidup serta
KEWAJIBAN mengendalikan pencemaran dan/atau
kerusakan LINGKUNGAN HIDUP

PENGANGUNG JAWAB USAHA Berkewajiban:

a. Memberikan informasi yang terkait dengan PPLH secara benar,


akurat, terbuka, dan tepat waktu;
b. Menjaga keberlanjutan fungsi lingkungan hidup; dan
c. Menaati ketentuan tentang baku mutu lingkungan hidup dan/atau
kriteria baku kerusakan lingkungan hidup
HAK, KEWAJIBAN, DAN LARANGAN
UU PPLH NO. 32 TAHUN 2009

HAK
SETIAP ORANG BERHAK

(1) Atas lingkungan hidup yang baik dan sehat sebagai bagian dari HAM.
(2) Mendapatkan DIK LH , akses informasi, akses partisipasi, dan akses
keadilan dalam memenuhi hak atas LH yang baik dan sehat.
(3) Mengajukan usul dan/atau keberatan terhadap rencana usaha dan/atau
kegiatan yang diperkirakan dapat menimbulkan dampak terhadap LH
(4) Berperan dalam PPLH sesuai dengan peraturan UU .
(5) pengaduan akibat dugaan pencemaran dan/atau perusakan LH.
HAK, KEWAJIBAN, DAN
LARANGAN LARANGAN
UU PPLH NO. 32 TAHUN 2009

SETIAP ORANG DILARANG


1. melakukan perbuatan pencemaran dan/atau hidup;
2. memasukkan B3 yang dilarang PP UU ke WIL NKRI;
3. memasukkan limbah yang berasal dari luarWIL NKRI ke media LH NKRI;
4. memasukkan limbah B3 ke dalam wilayah NKRI;
5. membuang limbah ke media LH;
6. membuang B3 dan limbah B3 ke media LH;
7. melepaskan produk rekayasa genetik ke media LH yg berttg PER UU/ PL;
8. melakukan pembukaan lahan dengan cara MEMBAKAR ;
9. SUN Amdal tanpa memiliki sertifikat kompetensi penyusun Amdal; dan/atau

Pasal 69 UU RI NO. 32 TAHUN 2009 PPLH


r
PENEGAKAN HUKUM LINGKUNGANGAN HIDUP

PREVENTIF PENGENDALIAN DAMPAK LH


PERLU DILAKSANAKAN DENGAN
Mencegah terjadinya perbuatan dapat MENDAYAGUNAKAN SECARA
menimbulkan perusakan atau pencemaran MAKSIMAL INSTRUMENT
lingkungan. PENGAWASAN DAN PERIZINAN

instrumen hukum preventif ( AMDAL dan


Perizinan ) U
P
A
REPRESIF Y
A
Repres/f ditujukan untuk menanggulangi
Perusakan dan atau pencemaran
lingkungan dengan menjatuhkan atau BERUPA PENEGAKAN HUKUM
YANG EFEKTIF,KONSEKUEN DAN
memberikan sanksi
KONSISTEN TERHADAP
PENCEMARAN DAN KERUSAKAN
LH YANG SUDAH TERJADI
SANKSI
ADMINISTRASI
PAKSAAN PEMERINTAH (pasal 80) Dijatuhkan
PASAL 82.C uuck tanpa didahului teguran apabila pelanggaran
menimbulkan:
a. teguran tertulis;
b. PAKSAAN PEMERINTAH a) Ancaman yg sangat serius bagi manusia & LH
c. Denda ADM
b) Dampak yg lebih besar & lebih luas
d. pembekuan izin berusaha ;
e. pencabutan izin berusaha c) Kerugian yg lebih besar bagi LH

Menteri dapat menerapkan SA


terhadap PJU d/a kegiatan dalam hal
SO MELAKUKAN
USAHA d/a KEGITAN
Menteri menganggap P D secara
tanpa memiliki sengaja tidak menerapkan SA
Perizinan berusaha a/
Persetujuan Pemerintah
terhadap pelanggaran yang serius di
bidang PPLH
PEMERINTAH
PUSAT / DAERAH
PERBEDAAN FUNGSI PENEGAKAN HUKUM
ADMINISTRASI, PERDATA DAN PIDANA

MELAKUKAN PENGAWASAN PENATAAN PENCEGAHAN DAN


ADMINSTRASI TERHADAP PERSYARATAN DALAM IZIN DAN PENANGGULANGAN
(pasal 76 s/d 83) KEWAJIBAN TERHADAP PER-UUAN
(PREVENTION/BEFORE THE FACT)

MEMULIHKAN HAK-HAK SESEORANG YG DI GAR GANTI RUGI DAN


SHINGGA MENGAKIBATKAN KERUGIAN PEMULIHAN
PERDATA MELALUI PEMBERIAAN GANTI KERUGIAN LINGKUNGAN
(pasal 84 s/d 93) (KOMPENSASI), MENGEMBALIKAN KEADAAN ...
ATAU MEMINTA AGAR PERATURAN DAN
DILAKSANAKAN

EFEK JERA DAN


MEMBERIKAN PESAN EFEK PENJERAAN EFEK DERITA

PIDANA (GENERAL ATAU SPECIFIK DETERRENT)


MELALUI HUKUMAN BADAN ATAU DENDA
(ORANG DAN KORPORASI)

PENGAWASAN PENGAWASAN
SOSIAL STRUKTURAL
= PENGAWASANYA =
MASYARAKAT PEJABAT YANG
BERWEWENANG
PENGAWASAN STRUKTURAL (PASAL 71-75)

 PENGAWASAN TERHADAP
W KETAATAN THDP PENANGUNG
E JAWAB USAHA (PJU) KEGIATAN
W
E  MENGENDELEGASIKAN
N PP / PD KEWENANGAN
A
N  MENETAPKAN PJBT PENGAWAS
G LINGKUNGAN HIDUP

MENTERI dapat melakukan pengawasan terhadap


PENGUATAN KETAATAN PJU / Kegiatan yang Perizinan Berusaha
PENGAWASAN atau persetujuan PD / diterbitka PD, jika
(PASAL 73) Menteri menganggap terjadi pelanggaran yang serius di
PPLH berdasarkan norma, standar, prosedur, dan
kriteria yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat.
Psl
109 UU SO MELAKUKAN USAHA/KEGIATAN
PPLH/ TANPA MEMILIKI IZIN BERUSAHA ATAU PIDANA
PERSETUJUAN PEMERINTAH, MAX 3 TH
CK PERSETUJAN DUMPING
AKIBAT :
TIMBUL KORBAN/KERUSAKAN THDP DENDA
KESEHATAN,KESELMATAN,/LINGK MAX Rp. 3 M

TANPA MEMILIKI IZIN


LINGKUNGAN

Psl
111 UU PJBT PEMBERI PERSETUJUAN LINGK PIDANA
PPLH/ ( PL) MENERBITKAN PL TANPA MAX 3 TH
AMDAL/UKL-UPL (PSL 37)
CK
DENDA
MAX Rp. 3 M
Ancaman Pidana
Terhadap Pencemar Lingkungan (UUPPLH NO.32/2009)

Perusahaan sengaja membuang limbah ke sungai maka diancam pidana


berdasarkan Pasal 60 jo. Pasal 104 UU PPLH sebagai berikut:

Psl
SO YG LAKUKAN DUMPING LIMBAH d/a PIDANA
104 UU BHN KE MEDIA LH TANPA IZIN MAX 3 TH
PPLH SBGM DI MAKSUD DALAM PASAL 60
DENDA
MAX 3 M

Psl 1 angka 24 :
Dumping (pembuangan) adalah kegiatan
membuang, menempatkan, d/a memasukkan
limbah d/a bahan, dlm jumlah, konsentrasi, waktu
& lokasi tertentu, dgn persyaratan tertentu, ke
media LH tertentu.
Corporate Crime Responsibility
(Prof. Dr. Muladi, 2012)
Pengurus perusahaan dapat dijatuhi hukuman:

a. Kewenangan pengambilan putusan;


b. Kewenangan merepresentasikan perusahaan;
c. Kemampuan untuk mengontrol/mengendalikan
termasuk mencegah suatu perbuatan;
d. Untuk keuntungan korporasi
Pertanggung jawaban Pidana
Tindakan pencemaran ini dilakukan oleh perusahaan.
Jika tindak pidana LH dilakukan oleh, untuk, atau atas nama
Badan Usaha, tuntutan pidana dan sanksi pidana dijatuhkan
kepada:
a.    Badan usaha; dan/atau
b.    Orang yang memberi perintah untuk melakukan
tindak pidana tersebut atau orang yang bertindak
sebagai pemimpin kegiatan dalam tindak pidana
tersebut.

[Pasal 116 ayat (1) UU PPLH]


 Orang → Psl 55 & 56 KUHP
 Korporasi / Perusahaan → Psl 116
 Pengurus → Psl 116 UUPPLH NO. 32 TH.2009
- TP dilakukan oleh atau an korporasi Apbl dilakukan dlm rangka pelaks
tugas atau utk tujuan korporasi → keuntungan utk korporasi

- Pengurus dpt dimintakan pertanggung jawaban pidana apabila


memenuhi 2 kriteria, yaitu memiliki Power ( kewenangan ) dan
Acceptance ( menerima terjadinya suatu tindak pidana ). Maksudnya :
pada orang-orang tersebut terdapat kewenangan & ia harus
melakukan tindakan sesuai dgn kewenangannya, tetapi ia tidak ambil
langkah-langkah agar tindak terjadi TP, pdhal dia tahu/sadar bahwa
perbuatan TP tsb terjadi, ttp dia menerima / menganggap tidak ada
masalah.
GUGATAN GANTI RUGI

Setiap Penanggung Jawab Usaha (PJU)/kegiatan yang melakukan


perbuatan melanggar hukum berupa pencemaran dan/atau perusakan LH
yang menimbulkan kerugian pada orang lain atau LH wajib
membayar ganti rugi dan/atau melakukan tindakan tertentu.
[Pasal 87 ayat (1) UU PPLH]
 

TINDAKAN TERTENTU

1. Memasang atau memperbaiki unit pengolahan limbah sehingga limbah sesuai


dengan baku mutu lingkungan hidup yang ditentukan;
2. Memulihkan fungsi lingkungan hidup; dan/atau
3. Menghilangkan atau memusnahkan penyebab timbulnya pencemara dan /
atau perusakan lingkungan hidup.
 Tindak pidana lingk adalah kejahatan;
PENEGAKAN HUKUM  Sanksi dan denda maksimum dan
PIDANA
minimum;
 kortporasi.

 TP formil (effluent, emisi dan ganguan)


ULTIMUM REMIDIUM
 Sanksi administrasi 
 Pelanggaran dilakukan satu kali

 Pencemaran dan perusakan LH;


 Sanksi administrasi tidak dipatuhi;
 Pelanggaran dilakukan lebih dari satu kali;
 Memasukkan B3 yg dilarang; 
 Memasukkan LB3 di NKRI; 
 Memasukkan limbah di NKRI; 
 Membuang limbah; 
PREMIUM REMIDIUM  Membuang B3 dan LB3; 
 Melepas rekayasa genetik (sesuai UU dan izin lh);
 Melakukan pembukaan lahan dengan membakar;
 Menyusun Amdal tanpa sertifikasi kompetensi;
 Memberikan informasi palsu,menyesatkan;
 Menghilangkan, merusak, dan ket tidak benar
DATA PENERAPAN SANKSI PAKSAAN PEMERINTAH
RAP SANKSI
NO DLH PROV-KAB/KOTA KET
PAKSAAN
Surat Peringatan ke-3 PT. Kapuas Musi Madelyn
Surat Peringatan PT. Bintang Anugerah Plafon Indo
1 KOTA PALEMBANG
Surat Peringatan Tempat Pemotongan Ayam
Surat Peringatan RM. Kampung Kecil
2 KAB. OGAN ILIR - -
Sanksi Paksaan PT. Telaga Hikmah
3 KAB. OKI Sanksi Paksaan PT. Bumi Khatulistiwa Mandiri
Sanksi Paksaan PT. Cipta Sentosa Utama Bumi
4 KAB. PRABUMULIH - -
5 KAB. MUARA ENIM Sanksi Paksaan UPTD Puskesmas Pulau Panggung
Sanksi Paksaan PT. Semesta Mitra Sejahtera
Sanksi Paksaan PT. Satwa Sehat Bahagia
6 KAB. LAHAT - -
7 KAB. PAGARALAM - -
8 KAB. 4 LAWANG - -
9 KAB. MURA - -
10 KAB. MURATARA - -
11 KAB. LBK LINGGAU - -
RAP SANKSI
NO DLH PROV-KAB/KOTA KET
PAKSAAN
12 KAB. PALI - -
Sanksi Paksaan PT. Petro Muba
13 KAB. MUSI BANYUASIN Sanksi Paksaan PT. Mentari Subur Abadi
Sanksi Paksaan PT. Sawitri Agro Lestari
14 KAB. BANYUASIN - -
Sanksi Paksaan PT. Barus Family
15 KAB. OKU Sanksi Paksaan Kalingga Murda (City Mall)
Sanksi Paksaan PT. Minanga Ogan
16 KAB. OKU TIMUR - -
17 KAB OKU SELATAN - -

18 PROV. SUMSEL - -
TOTAL 16 Sanksi 16 Perusahaan
SEKIAN
&
TERIMA KASIH
UNSUR - UNSUR TPLH (Limbah Medis)
 Psl 98 dan 99 UU PPLH :
 SO yg dgn sengaja atau lalai lakukan perbuatan yg akibatkan dilampauinya
 baku mutu udara ambien,
 baku mutu air,
 baku mutu air laut, atau
 kriteria baku kerusakan LH.

(1) Sengaja Pidana min 3 th max 10 th denda min 3 m max 10 m


(2) Akibatkan luka/bhy kes pid min 4 th max 12 th denda min 4 m max 12 m

(3) Akibatkan luka brt/mati pid min 5 th max 15 th denda min 5 m max 15 m
Psl 103 : SO yg hasilkan limbah B3 dan tdk
lakukan pengelolaan sbgmn dimaksud dlm
Psl 59

Pengelolaan limbah B3 merupakan rangkaian kegiatan yang mencakup


pengurangan, penyimpanan, pengumpulan, pengangkutan, pemanfaatan,
dan/atau pengolahan, termasuk penimbunan limbah B3

Undang-undang RI No. 32 / 2009 Tentang


Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup ;

SO Yg menghasilkan limbah B3 wajib melakukan pengelolaan limbah B3 yang


dihasilkan (Pasal 59 ayat 1)
Psl 100 UU PPLH 32 tahun 2009
(1) SO yg melanggar
- baku mutu air limbah, PIDANA MAX 3 TH
- baku mutu emisi, atau
- baku mutu gangguan DENDA MAX Rp. 3 M

(2) TP sbgmn dimaksud pd ayat (1) hanya dapat dikenakan


Apabila sanksi admistrasi yg tlh dijatuhkan tidak di patuhi
atau pelanggaran dilakukan lebih dari 1 (satu) kali;

(azas ultimum remedium) = sbg upaya hukum


terakhir.
- sanksi adm hrs tlh diterima oleh pihak perusahaan.
- pernah ditindak sebelumnya / lebih dr 1(satu) kali.
UUTPLH ;

Psl 117 ; Jika tuntutan pidana kpd pemberi perintah a/ pemimpin


TP, sbgmn psl 116 (1) b, pidana penjara & denda ditambah 1/3 nya

Psl 118 ; Sanksi pidana dikenakan thdp BU yg diwakili oleh


pengurus yg berwenang mwakili baik di dlm maupun diluar
Pengadilan sesuai UU selaku pelaku Fungsional

Psl 119 ; Jika tuntutan pidana dijatuhkan kpd BU , maka selain


dikenakan sanksi pidana dpt dikenakan pidana tambahan/tindakan
tata tertib berupa :
a. Perampasan keuntungan yg diperoleh dr TP
b. Penutupan seluruh/sebagian tempat usaha/kegiatan
c. Perbaikan akibat TP
d. pewajiban kerjakan apa yg dilalaikan tanpa hak
e. Penempatan Perusahaan dibawah pengampuan max 3 th

Anda mungkin juga menyukai