Syifa Yuliana (2016310324) Amirah Ulya Rahmadina (2016317007) Risiko (Risk) Risiko adalah bahaya, akibat atau konsekuensi yang dapat terjadi akibat sebuah proses yang sedang berlangsung atau kejadian yang akan datang. Dalam bidang asuransi, risiko dapat diartikan sebagai suatu keadaan ketidakpastian, di mana jika terjadi suatu keadaan yang tidak dikehendaki dapat menimbulkan suatu kerugian. Beberapa Jenis Risiko yang dihadapi Perusahaan Asuransi : 1. Risiko Murni (Pure Risk) 2. Risiko Spekulatif (Speculative Risk) 3. Risiko Khusus (Particular Risk) 4. Risiko Fundamental (Fundamental Risk) 5. Risiko Individu (Individual Risk) 6. Risiko Harta (Property Risk) 7. Risiko Tanggung-Gugat (Liability Risk) Risiko yang Mendapatkan Perlindungan dari Perusahaan Asuransi
Syarat-syarat risiko yang dapat di asuransikan adalah sebagai berikut:
◦ Risiko harus terjadi dengan ketidaksengajaan dan tidak bisa diprediksi ◦ Risiko yang dapat ditanggung harus berisifat homogen dan umum terjadi ◦ Dampak dari risiko tersebut bisa dinilai dengan uang atau secara finansial ◦ Harus ada obyek yang dipertanggungkan atau yang diasuransikan misalnya harta benda, sakit, kerugian dan lain sebagainya. ◦ Obyek yang diasuransikan tidak bertentangan dengan aturan yang berlaku dan kepentingan umum. Misalnya, narkoba tidak bisa dijadikan sebagai obyek asuransi. ◦ Premi yang dibebankan harus sesuai dengan tingkat risiko yang diasuransikan. Meskipun pertanggungan boleh melebihi harga atau kepentingan yang sebenarnya, namun hanya dalam batas tertentu saja (asuransi ganda). Manajemen Risiko Manajemen risiko adalah proses pengelolaan risiko yang mencakup identifikasi, evaluasi dan pengendalian risiko yang dapat mengancam aset atau kapasitas untuk memperoleh hasil kegiatan usaha (enterprise). Ada 4 hal yang perlu dipahami sebelum proses manajemen risiko : ◦ Risiko itu harus diidentifikasi sebelum dapat diukur ◦ Pengendalian risiko harus ekonomis ◦ Fokus manajemen risiko bukan hanya aset harta benda tetapi meliputi juga unsur manusianya (human) ◦ Aplikasi manajemen risiko bukan untuk kegiatan usaha harta benda tetapi juga meliputi jasa (services). Bahkan untuk individu (personal) manajemen risiko juga perlu dilakukan. Asuransi Salah satu teknik penanggulangan risiko melalui pembiayaan adalah dengan mengasuransikan suatu risiko kepada perusahaan asuransi. Asuransi adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada tindakan, sistem, atau bisnis dimana perlindungan finansial (ganti rugi secara finansial) untuk jiwa, properti, kesehatan dan lain sebagainya mendapatkan penggantian dari kejadian-kejadian yang tidak dapat diduga yang dapat terjadi seperti kematian, kehilangan, kerusakan atau sakit, di mana melibatkan pembayaran premi secara teratur dalam jangka waktu tertentu sebagai ganti polis yang menjamin perlindungan tersebut. Perusahaan Asuransi PT. Prudential Life Assurance Didirikan pada tahun 1995, PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) merupakan bagian dari Prudential plc, sebuah grup perusahaan jasa keuangan terkemuka di Inggris. Sebagai bagian dari Grup yang berpengalaman lebih dari 168 tahun di industri asuransi jiwa, Prudential Indonesia memiliki komitmen untuk mengembangkan bisnisnya di Indonesia. Sejak peluncuran produk asuransi terkait investasi (unit link) pertamanya di tahun 1999, Prudential Indonesia telah menjadi pemimpin pasar untuk kategori produk tersebut di Indonesia. Prudential Indonesia juga telah mendirikan unit bisnis Syariah sejak tahun 2007 dan dipercaya sebagai pemimpin pasar asuransi jiwa syariah di Indonesia sejak pendiriannya. Sampai dengan 31 Desember 2017, Prudential Indonesia memiliki kantor pusat di Jakarta dan kantor pemasaran di Medan, Surabaya, Bandung, Denpasar, Batam dan Semarang. Prudential Indonesia melayani lebih dari 2,3 juta nasabah melalui lebih dari 277.000 tenaga pemasar berlisensi di 408 Kantor Pemasaran Mandiri (KPM) di seluruh Nusantara termasuk Jakarta, Surabaya, Medan, Bandung, Yogyakarta, Batam dan Bali. Beberapa Pencapaian Bisnis Kunci Sampai 31 Desember 2017
◦ Total pendapatan premi: Rp 26,8 triliun
◦ Total kontribusi dana tabarru: Rp 2,2 triliun ◦ Total aset: Rp 81,7 triliun ◦ Total dana kelolaan: Rp 73,4 triliun ◦ Total klaim dibayarkan: Rp 12,3 triliun ◦ Risk-Based Capital (RBC): 677%. Di atas ketentuan Pemerintah sebesar 120% Beberapa Produk Asuransi Prudential 1. PRUlink Investor Account 2. PRUlink Assurance Account 3. PRUlink Syariah Investor Account 4. PRUlink Syariah Assurance Account 5. PRUlife Cover 6. PRUmy Child 7. PRUlink Edu Protection 8. PRUlink Syariah Edu Protection 9. Dll. Perusahaan Asuransi di Bidang Pemasaran Perusahaan asuransi akan menempatkan bidang pemasaran sebagai tulang punggung penopang kinerja perusahaan. Selama ini pemasaran dalam struktur perusahaan asuransi merupakan satu divisi tersendiri di samping divisi-divisi yang lain. Fungsi pemasaran dalam perusahaan asuransi konvensional dituntut untuk memperkenalkan dan menjual produk-produk asuransi kepada calon nasabah (prospecting). Hal ini terjadi dikarenakan proses interaksi antara calon nasabah dengan perusahaan asuransi konvensional melalui transaksi dan kontrak jual beli. Perusahaan asuransi melalui staf pemasaran menawarkan produknya untuk dibeli oleh calon nasabah dengan imbalan sebuah polis dari perusahaan, sedang calon nasabah mempunyai kewajiban membayar dalam bentuk premi. Lain halnya dengan perusahaan asuransi syariah yang akadnya tidak memakai prinsip jual beli (tabaddul) maka proses marketing seharusnya tidak hanya bertumpu pada penjualan terhadap produk- produk yang dikeluarkan tetapi lebih berorientasi pada penawaran keikutsertaan untuk saling menanggung (takaful) pada suatu peristiwa yang belum terjadi dalam jangka waktu tertentu. Sehingga uang yang disetor oleh nasabah asuransi syariah merupakan uang dana tabarru yang sengaja diniatkan untuk melindungi dia dan nasabah lainnya dalam menghadapi peril (peristiwa asuransi). Risiko Bisnis Asuransi di Bidang Pemasaran Risiko Usulan 1. Ulasan scathing (kasar/negatif) mengenai Pada dasarnya di zaman ini media sangat produk di media cetak, media sosial, dan berpengaruh besar dalam mengubah sudut pandang website (blog) berpengaruh seseorang. Hal yang membuat nasabah memberikan ulasan schating adalah kurangnya minat dan budaya membaca sehingga polis/perjanjian yang telah diberikan tidak dimengerti sepenuhnya oleh nasabah dan mereka merasa dirugikan. Jadi, agen Prudential harus aktif di dunia maya dan media sosial untuk memberikan edukasi kepada nasabah yang memberikan ulasan schating mengenai isi polis dan benefit dari produk yang dipakai nasabah. Risiko Usulan 2. Potensi pencurian identitas data penting pribadi Menyediakan hardware dan software berkualitas, nasabah dalam data perusahaan serta ketersediaan monitoring tools dan memiliki personil IT yang berkualitas sehingga mampu membuat program data base yang tidak mudah dicuri datanya atau diretas oleh hacker 3. Pemasaran melalui e-mail seringkali Membuat subject e-mail yang menarik dan diabaikan mengandung Irresistible Sensational Offer (ISO) 4. Biaya periklanan di TV yang sangat mahal, Membuat konten dalam iklan semenarik mungkin namun feedbacknya belum tentu mencapai target agar audience selalu mengingat brand asuransi yang pemasaran. ditayangkan (Brand Awareness) dan memberikan pandangan kepada audience mengenai pentingnya asuransi 5. Penolakan serta cacian dari calon nasabah Melakukan follow up dengan bahasa yang santun kepada pelaku telemarketing dan menghindari jam sibuk Risiko Usulan 6. Pemasangan horizontal banner (spanduk), kerap Melakukan penempatan (positioning) hor. banner kali menjadi sasaran dinas ketertiban daerah pada tempat yang tidak banyak terpasang banner (SATPOL PP) karena bersifat tidak ramah lainnya agar tidak mengganggu kenyamanan lingkungan pemandangan lingkungan sekitar 7. Video advertisement dalam situs web Membuat konten video yang kreatif, unik dan berbagi video seperti Youtube, vidio.com, memiliki alur cerita yang menarik viewer untuk dll seringkali diabaikan oleh viewer lebih bertahan melihat konten video yang ditayangkan Pengelolaan Risiko Risiko Pengelola Risiko 1. Ulasan scathing (kasar/negatif) mengenai Customer care dan agen Prudential, saat ini produk di media cetak, media sosial, dan customer care juga perlu untuk menjangkau website (blog) berpengaruh keluhan-keluhan dari nasabah secara lebih luas lagi, tidak hanya melayani nasabah yang melontarkan keluhan secara langsung melalui via telepon atau e- mail. 2. Potensi pencurian identitas data penting Professional personil IT, tanpa personil IT yang pribadi nasabah dalam data perusahaan professional data perusahaan akan mudah di curi 3. Pemasaran melalui e-mail seringkali Staf marketing diabaikan Risiko Pengelola Risiko 4. Biaya periklanan di TV yang sangat mahal, Manager Keuangan dan Staf Advertising namun feedbacknya belum tentu mencapai (periklanan) target pemasaran.
5. Penolakan serta cacian dari calon nasabah Agen Prudential/Telemarketer
kepada pelaku telemarketing 6. Pemasangan horizontal banner (spanduk), kerap Bagian perizinan pemasangan spanduk kali menjadi sasaran dinas ketertiban daerah (SATPOL PP) karena bersifat tidak ramah lingkungan 7. Video advertisement dalam situs web Tim kreatif dan Staf Advertising berbagi video seperti Youtube, vidio.com, dll seringkali diabaikan oleh viewer Terima Kasih