Konsep Dasar
KONSEP PERILAKU BIAYA
• Sebagian besar keputusan yang diambil oleh
manajemen memerlukan informasi biaya yang
didasarkan pada perilakunya. Oleh sebab itu perlu
diketahui penggolongan biaya atas dasar perilakunya
• Perilaku biaya adalah pola perubahan biaya dalam
kaitannya dengan perubahan volume kegiatan atau
aktivitas perusahaan (misalnya volume produksi atau
volume penjualan).
• Besar-kecilnya biaya dipengaruhi oleh besar-kecilnya
volume produksi atau volume penjualan.
• Berdasarkan hubungannya dengan perubahan volume
kegiatan perusahaan. Biaya dapat digolongkan atas :
– Biaya Variabel,
– Biaya Tetap dan
– Biaya Semi Variabel
– Biaya Semi Tetap.
Pengertian Biaya Tetap (Fixed Cost)
• Ilmu Ekonomi, yang dimaksud dengan Biaya Tetap
adalah biaya atau pengeluaran bisnis yang tidak
tergantung pada perubahan jumlah barang atau jasa
yang dihasilkan.
• Biaya Tetap ini tidak akan berubah meskipun terjadi
perubahan jumlah barang dan jasa yang dihasilkan
dalam kisaran tertentu.
• Pengeluaran-pengeluaran bisnis yang dimaksud ini
biasanya berkaitan dengan waktu, contohnya seperti
uang sewa gedung, pajak bangunan, biaya depresiasi
mesin dan asuransi yang dibayar setiap bulanan atau
tahunan.
• Biaya-biaya tersebut tetap ada atau harus dibayar
meskipun perusahaan sama sekali tidak menghasilkan
output barang atau jasa.
• Hal ini sangat berbeda dengan Biaya
Variabel yang tidak perlu dibayar apabila
perusahaan tidak menghasilkan output
sama sekali. Atau dengan kata lain, Biaya
Variabel adalah biaya atau pengeluran
yang dapat berubah apabila jumlah
barang dan jasa yang dihasilkannya juga
berubah (berubah naik atau turun).
• Manajemen perlu mengetahui Biaya Tetap ini untuk
menganggarkan dan membuat jadwal produksinya.
• Biaya Tetap ini tidak bisa dihilangkan meskipun tidak
melakukan produksi sama sekali dalam jangka waktu
tertentu, manajemen perusahaan harus dapat
menentukan seberapa banyak jumlah output barang
atau jasa yang harus dihasilkan untuk menutupi biaya
tetap tersebut.
• Manajemen biasanya akan menghitung titik impas atau
Break Even Point (BEP) dengan membandingkan jumlah
pendapatan atau jumlah unit yang harus dijual untuk
dapat menutupi biaya tetap dan biaya variabel terkait
dalam menghasilkan suatu penjualan.
• Perlu diingat bahwa Biaya Tetap ini hanya tetap atau
konstan di kisaran operasi tertentu, semua biaya akan
bervariasi dari waktu ke waktu.
• Sebagai contohnya biaya sewa pabrik, biaya sewa
pabrik ini akan sama selama waktu tertentu atau
kapasitas produksi tertentu.
• Namun setelah beberapa tahun kemudian, bisnis
perusahaan tersebut akan tumbuh dan memerlukan
kapasitas yang lebih sehingga memerlukan penambahan
fasilitas pabrik baru.
• Dengan demikian, dapat dipastikan bahwa Biaya Tetap
yang berupa sewa pabrik ini akan meningkat karena ada
penambahan pabrik ataupun pindah/menempati pabrik
baru yang lebih besar.
Contoh Biaya Tetap (Fixed Cost)
• Penyusutan (Depreciation) – Depresiasi atau
penyusutan dalam akuntansi adalah pembebanan
bertahap dan sistematis terhadap biaya aset berwujud
(seperti peralatan produksi) selama umur manfaatnya.
• Asuransi (Insurance) – Asuransi adalah biaya berkala
berdasarkan kontrak asuransi.
• Beban bunga (Interest Expenses) – Yang dimaksud
dengan Beban Bunga adalah biaya dana yang
dipinjamkan ke perusahaan oleh pemberi pinjaman.
Beban Bunga ini digolongkan sebagai Biaya Tetap
apabila suku bunga tetap dimasukkan ke dalam
perjanjian pinjaman.
• Pajak Properti (Property Tax) – Pajak Properti adalah
pajak yang dibebankan ke perusahaan oleh pemerintah
setempat, yang didasarkan pada biaya asetnya.
• Biaya Sewa (Rent) – Biaya Sewa yang dimaksud disini
adalah biaya berkala untuk penggunaan real estat
(kantor, pabrik, gudang) miliki orang lain yang digunakan
oleh perusahaan dalam menjalankan operasinya.
• Gaji (Salary) – Gaji adalah jumlah kompensasi tetap
yang dibayarkan kepada karyawan.
• Utilitas (Utility) – Contoh Biaya Utilitas adalah seperti
biaya listrik, gas, telepon dan sebagainya. Biaya ini
memiliki elemen variabel, tetapi sebagian besar tetap.
contoh kasus
• Perusahaan XXYY memiliki biaya tetap untuk sewa
gedung sebesar Rp. 50 juta per bulan yang digunakan
untuk memproduksi kotak makanan. Jika perusahaan
tidak dapat memproduksi kotak makanan untuk bulan
tersebut, perusahaan tetap saja harus membayar Rp. 50
juta yang digunakan untuk sewa gedung ini. Di sisi lain,
apabila perusahaan berhasil memproduksi 2 juta kotak
makanan, biaya sewa gedung ini tetap sama yaitu Rp.
50 juta juga. Sedangkan biaya Variabel akan berubah
dari 0 menjadi 200 juta (contohnya biaya variabel Rp.
100 per 1 unit kotak makanan).
Pengertian Biaya Variabel (Variable Cost)