Anda di halaman 1dari 15

PERBANDINGAN POLA KONSUMSI

UMKM PENTOL CILOK


BERKELILING DAN MENETAP DI KABUPATEN JEMBER

EKONOMI MAKRO 1
KELAS C
Greetings

NAMA ANGGOTA
KELOMPOK 2
Anjani Indah Saraswati​​ Luky elvandsyah
1.1. (220810101107)
6.
6. ​(220810101030)
Della Wahyu
4.
4. (220810101166) How to reach
us
Ririn Mustika Sari
2.2. Agil Eka Febriardi ​ 7.
7. ​(220810101129)
(220810101032)
Kafa Billah Our products
Who are we? 5.5. ​(220810101053)
Ariva Nawiriyah Putri Tiara Velisha ​
3.3. ​(220810101018) 8.
8. (220810101153)
1.PENDAHULUAN
Pengertian pola konsumsi secara umum adalah kegiatan mengurangi atau
menggunakan sejumlah barang atau jasaseperti contohnya makanan,
minuman, ataupun jasa seperti ojek online. Konsumsi sendiri dilakukan
dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan atau kepuasan. Konsumen
adalah seseorang yang melakukan konsumsi tersebut. Adapun faktor
yang mempengaruhi pola konsumsi adalah jumlah pendapatan, tingkat
harga, dan juga tingkat suku bunga.
2. TEORI
KONSUMSI
2.1 Teori Konsumsi Menurut John
Maynard Keynes
Teori konsumsi Keynes menjelaskan hubungan antara pendapatan yang diterima
saat ini (pendapatan disposable) dengankonsumsi yang dilakukan saat ini juga.
Yang dirumuskan dengan C= f(Y)
C= a+bYd
Teori Konsumsi Keynes didasarkan pada 3 postulat :
1. (0<MPC<1)
2. Setiap terjadi peningkatan pendapatan maka rata-rata kecenderungan semakin
tinggi.
3. Pendapatan merupakan determinan (faktor penentu utama) dari konsumsi.
2.2 Teori Konsumsi Permanent Income
Hyphothesis

Dalam teori ekonomi, pengeluaran konsumsi dan kepemilikan uang yang diinginkan
tergantung pada pendapatan permanen daripada pendapatan yang diukur. Teori ini
dikembangkan oleh Milton Friedman.
2.3 Teori Konsumsi Relatif Income
Hyphothesis

Dalam teori ini menyatakan ketika pendapatan berubah maka pola konsumsi masyarakat
tidak secara otomatis akan berubah tetapi perlu tahap penyesuaian. Hal ini terjadi karena
adanya Psychological shock dan cultur lag. Secara teoritis Dusenberry menggunakan dua
asumsi yaitu :
1. Preferensi rumah tangga untuk barang konsumsi saling bergantung.
2. Pengeluaran konsumsi tidak dapat diubah.
2.4 Teori Konsumsi Lifecycle Income
Hyphothesis
Teori Lifecycle Income Hypothesis atau hipotesis siklus hidup berasumsi bahwa orang menabung
untuk memuluskan konsumsi mereka selama hidup. Satu tujuan pentingnya adalah untuk mendapat
pendapatan masa pensiun yang mencukupi. Franco Modigliani, Albert Ando, dan Richard Brumberg
mengemukakan bahwa pola konsumsi merupakan kegiatan yang merata seumur hidup.
Jika konsumsi seseorang selama periode selama periode 1......t, maka fungsi daya guna selama
hidupnya bergantung pada U = U (C1, C2, ........Ct)
Dalam fungsi konsumsi yang cocok adalah dalam bentuk: Ct =aWt-1+ cYet
Dimana : W sebagai jumlah kekayaan, dan Ye sebagai nilai sekarang pendapatan yang akan datang.
3. GAMBARAN
UMUM
Dalam penelitian pola konsumsi ini yang digunakan ialah UMKM pentol cilok yang
berjualan berkeliling dan menetap yang rata-rata berusia 40- 50 tahun. Rata-rata para umkm
pentol cilok banyak yang berasal dari Jawa Timur. Pemilihan perbedaan ini ditunjukan untuk
melihat bagaimana para UMKM pentol cilok melakukan konsumsi berdasarkan apa yang
mereka jual.
Kebutuhan antara UMKM pentol cilok yang berjualan berkeliling dan menetap sangatlah
berbeda dengan demikian penelitian ini diharapkan untuk mengetahui bagaimana pola konsumsi
antara UMKM pentol cilok yang berjualan berkeliling dan UMKM pentol cilok yang berjualan
menetap. Selain itu, bagaimana para UMKM pentol cilok yang berjualan menetap dan UMKM
pentol cilok yang berjualan berkeliling menghadapi kondisi ketika sebelum dan sesudah adanya
Covid-19 untuk mengetahui perubahan pendapatan, pola konsumsi, dan pengeluarannya.
4. PEMBAHASAN
Waiting for client approval
4.1 Bagaimana pengusaha UMKM mengelola penghasilan mereka.

Dari 48 responden, rata rata pendapatan perhari para UMKM pentol cilok tersebut, Sebagian besar
digunakan untuk saving saat penghasilan naik dan beberapa juga digunakan untuk menambah konsumsi
yang meliputi memenuhi belanja rumah tangga sehari hari, membayar angsuran dan tagihan
(listrik,air,pajak,biaya kendaraan, dan lain lain). Tak hanya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saja,
beberapa UMKM pentol cilok juga menggunakan pendapatannya tersebut untuk menambah biaya
modal yang berguna untuk mengembangkan usahanya, seperti menambah stock pentol serta membayar
biaya kerusakan alat dagang (rombong,panci,dan lain lain).
4.2 Pengaruh pandemi terhadap pola konsumsi UMKM pentol cilok

Dampak yang dirasakan oleh pelaku umkm dari pandemi adalah penurunan pendapatan karena kekurangan pembeli,secara
kesuluruhan, sebanyak 58% mengatakan pendapatan yang diperoleh saat berdagang di era pandemi tidak cukup untuk kebutuhan
sehari-hari. 83 % juga mengatakan penghasilan mereka menurun karena beberapa faktor yaitu adanya sosial distancing. Karena
faktor tersbut banyak masyarakat yang lebih baik membeli makanan atau barang secara online, hal itu yang membuat para
pedagang kaki lima pendapatanya menurun. Pola konsumsi jadi berubah dengan kebanyakan pendapatan yang diperoleh para
pelaku umkm sebesar 1.500.000 – 2.000.000 untuk sebulan.
Kebanyakan pendapatan dipergunakan untuk konsumsi membiayai kebutuhan sehari-hari seperti contohnya membiayai anak
sekolah,membayar listrik,membayar cicilan barang atau kendaraan.Hal tersebut berdampak besar pada pola konsumsi.
4.3 Perbedaan pola konsumsi antara pedagang yang menetap dan
berkeliling

Dari hasil 48 responden terlihat adanya perbedaan pola konsumsi dari pedagang umkm pentol cilok yang
berkeliling dan menetap. Umkm pentol cilok yang berkeliling lebih beragam untuk pola konsumsinya
dibandingkan dengan umkm pentol cilok yang menetap, hal tersebut karena pendapatan yang diperoleh
Pedagang yang keliling lebih besar dari pada pedagang yang menetap
5.KESIMPULAN
Kesimpulan yang kami dapatkan dari penelitian kali ini yaitu, penghasilan
yang didapatkan oleh pedagang Cilok rata - rata digunakan untuk
saving/ditabung, setelah kebutuhan sehari-hari terpenuhi. Hasil penelitian ini
sesuai dengan pandangantokoh ekonomi yaitu keynes, yang menyatakan
bahwakenaikan pendapatan (disposible income) akanmengakibatkan kenaikan
konsumsi.
Waiting for client approval
Dapat di ketahui bahwa perubahan konsumsi karena adanya perubahan
pendapatanlebih kecil dengan kecenderungan atas mengkonsumsi ataudapat di
rumuskan, MPCs<APCs. Berarti pola konsumsi tetapbertahan meskipun tidak
memperoleh pendapatan atau nol. Demikian pula ketika pendapatan meningkat
maka tingkat saving juga meningkat.
THANK YOU
I really appreciate your time.

Anda mungkin juga menyukai