Anda di halaman 1dari 4

3.

Sumber-sumber sejarah mengenai masuknya pengaruh Islam di


Indonesia

- Keterangan para pedagang arab


- Keterangan dari perjalanan Marcopolo
- Berita dari Tome Pires
- keterangan dari batu Nisan Sultan Malik Ash sholeh
(berangka tahun 676 H/1297 M)
- Berita dari ma-huan (1416) yang mengikuti perjalanan
laksamana Cheng Ho,
- Kompleks makam tralaya ditrowulan (berangka tahun 1300
M)
- Keterangan batu nisan Fatimah Binti Maimun di leran Gresik
(Berangka tahun 475 H/1082 M)
4. Penyebab Islam mudah diterima dalam masyarakat

- Penyebaran agama islam di Indonesia melalui proses


perdagangan ( abad-12 sampai abad-17 M).
- Penyebaran agama islam sangat dipengaruhi oleh proses
hubungan sosial yang terbuka antara pedagang, masyarakat,
dan para wali yang mengajarkan ajaran islam di masyarakat.
- Daya tarik dan kedudukan pedagang islam memiliki status
tinggi dan terhormat dalam masyarakat nusantara,
- Daya tarik ajaran Islam yang tidak membeda-bedakan asal
usul keturunan dan status dalam masyarakat.
- Mobilitas dan Migrasi para pedagang islam yang
persebarannya semakin banyak di seluruh pelabuhan
nusantara
5. Cara-cara islamisasi di Nusantara.
- Perdagangan
- Perkawinan
- Pendidikan di pondok pesantren
- Seni budaya
- Ajaran Tazawuf
6. Golongan pembawa dan penerima Islam
Pembawa agama Islam Penerima agama Islam

• Pedagang • Raja dan Bangsawan


• Mubaligh • Masyarakat daerah pesisir
• Kelompok sufi • Masyarakat Pedalaman.
• Para Wali
PENYEBARAN AGAMA ISLAM DI TOKOH-TOKOH PENYEBAR AGAMA
PULAU JAWA DI KENAL DENGAN ISLAM DILUAR PULAU JAWA
NAMA WALISONGO (SEMBILAN ANTARA LAIN :
WALI) ANTARA LAIN :
1. Datuk Ri Bandang dan Datuk
1. Maulana Malik Ibrahim Suleman (di Sulawesi)
2. Sunan Ampel 2. Datuk Ri Bandang dan Tuan
3. Sunan Bonang Tunggang Ri Parangan (dI
4. Sunan Giri Kalimantan Timur)
5. Sunan Drajat 3. Penghulu Demak ( di Banjar
Kalimantan Selatan)
6. Sunan kalijaga
4. Datu Maulana Hussein (Mubalik
7. Suanan Kudus
dari jawa penyebar agama Islam
8. Sunan Muria di Maluku
9. Sunan Gunung Jati. 5. Syekh Burhanuddin (di
Pagaruyung, sumatra Barat.)

Anda mungkin juga menyukai