Anda di halaman 1dari 32

FILSAFAT HUKUM

O
L
E
H

 DR. DOMINIKUS RATO, S.H., M.Si


08/31/23

home back next


TEMA POKOK :

 SUB TEMA: MENJELASKAN PENGERTIAN HUKUM DARI


BERBAGAI PERSPEKTIF
 STANDARD KOMPETENSI: KEMAMPUAN MENGANALISIS
HUKUM DARI PERSPEKTIF FILSAFAT
 KOMPETENSI DASAR: MAMPU MENDESKRIPSIKAN,
MENJELASKAN, DAN MEMAHAMI ARTI HUKUM SECARA
FILOSOFIS
 TUJUAN : MAMPU MENDESKRIPSIKAN, MENJELASKAN,
MEMAHAMI HUKUM DARI PERSPEKTIF FILSAFAT
 TUJUAN KHUSUS: - MAMPU MENGANALISIS REALITAS HUKUM
DENGAN PENDEKATAN FILSAFAT, KHUSUSNYA PENGERTIAN
HUKUM (IUS – LEGE/LEX; LAW – LEGAL; HUKUM – UNDANG-
UNDANG)
 PENGERTIAN HUKUM INI ADA BANYAK RAGAM TERGANTUNG
PADA PAHAM YANG DIANUT. MISALNYA, KAUM ANALITIKA
08/31/23
MENGATAKAN LAW AS COMMAND OF THE SOVEREIGN
(HUKUM ADALAH PERINTAH PENGUASA).

home back next


DEFINISI FILSAFAT
 PENGERTIAN FILSAFAT
 SECARA ETIMOLOGIS : FILSAFAT TERDIRI DARI FILO DAN SOPHIA.
FILO = CINTA; SOPHIA = KEBIJAKSANAAN
 JADI FILOSOPHIA ATAU FILSAFAT = CINTA AKAN KEBIJAKSANAAN
(LOVE OF WISDOM) DALAM ARTI SEDALAM-DALAMNYA
 SECARA HARAFIAH MENURUT FILSAFAT ARAB = FILSAFAT ADALAH
KEGANDRUNGAN SESEORANG UNTUK MENCARI DAN MENEMUKAN
KEBENARAN YANG HAKIKI. GANDRUNG = CINTA YANG SEDALAM-
DALAMNYA SEHINGGA SELALU BERUSAHA MENCARI DAN
MENEMUKAN KEBENARAN HAKIKI = HAKEKAT KEBENARAN SEJATI
 SECARA AKADEMIK = FILSAFAT ADALAH USAHA MANUSIA YANG
DILAKUKAN SECARA SENGAJA UNTUK MENEMUKAN KEBENARAN
YANG HAKIKI.
 USAHA MANUSIA SECARA SENGAJA = LOGIS/RASIONAL, SISTIMATIS,
OBJEKTIF, DAN UNIVERSAL.
08/31/23

home back next


BERPIKIR FILSAFAT
 ONTOLOGI = APAKAH
 EPISTEMOLOGI = BAGAIMANAKAH
 AKSIOLOGI = UNTUK APA ? MENGAPA?

 5W=1H
 WHAT / WHO = APA / SIAPA = ONTOLOGI / OBJEK
 WHERE = DIMANA / KEMANA = SPACE / WAKTU
 WHEN = KAPAN / TIME / WAKTU
 HOW = BAGAIMANA / PROSES / PROSEDUR
 WHY = MENGAPA / KEGUNAAN

08/31/23

home back next


CARA KERJA FILSAFAT
 RADIKAL= RADIX = AKAR = HAKEKAT
 SISTIMATIS / DIALEKTIKA = TESIS – ANTITESIS -
SYNTESIS
 TERSTRUKTUR = ONTOLOGI – EPISTEMOLOGI –
AKSIOLOGI (5 W + 1 H)
 UNIVERSAL = DITERIMA DI SELURUH DUNIA =
BERLAKU DI SELURUH DUNIA
 CRITICS = DEKONSTRUKSI, FALSIFIKASI =
MENGUJI KEBENARAN (FAKTA, DATA DAN
LOGIKA)
08/31/23
 3 L + 1 S = LEGAL – LOGIC – LAGUAGE –
SYATSEMATIC
home back next
MENGAPA ORANG BERFILSAFAT?
ADA TIGA HAL YANG MEMBUAT SESEORANG BERFILSAFAT:
– HERAN:
• PLATO MENGATAKAN: MATA KITA MELIHAT BINTANG-BINTANG, MATAHARI,
BULAN, DAN LANGIT. APA DAN MENGAPA REALITAS YANG KITA LIHAT ITU.
JAWABAN ATAS PERTANYAAN ITU MEMBUAT ORANG BERFILSAFAT
• IMANUEL KANT: COELUM STELLATUM SUPRA ME, LEX MORALIS INTRA ME
(LANGIT BERBINTANG-BINTANG DI ATAS SAYA DAN HUKUM MORAL DI
DALAM DIRI SAYA) = APA ITU BINTANG-BINTANG? MENGAPA ADA HUKUM
MORAL SEPERTI MENGAPA ORANG DILARANG MEMBUNUH, MENCURI,
MENGHINA ORANG. JAWABAN ATAS PERTANYAAN INI IA BERFILSAFAT.
– SANGSI / RAGU
• SINT AUGUSTINUS (354 SM) DAN RENE DESCARTES (1596 – 1650) :
KESANGSIAN MERUPAKAN SUMBER UTAMA BAGI PEMIKIRAN SESEORANG.
BENARKAH BUMI INI DATAR? BENARKAH MANUSIA MEMILIKI ROH?
• IMANUEL KANT : COGITO ERGO SUUM = SAYA BERPIKIR, MAKA SAYA ADA.
BERPIKIR = SADAR
– SADAR AKAN KETERBATASAN
• MANUSIA BERFILSAFAT KARENA IA SADAR AKAN KETERBATASANNYA.
KETERBATASAN BERPIKIR, MELIHAT, MENDENGAR, MERABA, MERASA,
DAN SEBAGAINYA. 08/31/23
home back next
 BERFILSAFAT TENTANG HUKUM = PERBEDAAN
PANDANGAN = PARADIGMA
 PARADIGMA = WORLD VIEW = Cara pandang
seseorang tentang dunia dan lingkungannya
 Law is not been logic, but experience = realisme
 Das recht wirdt nicht gemacht, es ist und wird nit
dem volk = historicisme
 Law as a command of the souvereign = positivisme
 Law as a great anthropological document =
anthropologis
 Law as a tool of social enginering = sociological
yurisprudence
08/31/23
(instrumental)

home back next


PENGERTIAN HUKUM
– Hukum adalah seperangkat kaidah normatif yang dibuat oleh
lembaga berwenang, berfungsi sebagai pedoman berperilaku
untuk menjamin kesejahteraan masyarakat, bersifat
memaksa, dan jika kaidah tersebut dilanggar akan dikenai
sanksi. Dari definisi di atas, terlihat bahwa yang disebut
hukum itu harus mengandung paling tidak ada 6 (lima) unsur,
yaitu: (a) kaidah normatif; (b) dibuat oleh lembaga atau badan
yang berwenang; (c) berfungsi sebagai pedoman untuk
bertingkah laku; (d) untuk mencapai kesejahteraan
masyarakat; (e) bersifat memaksa; dan (e) sanksi.
– Pandangan ini dikemukakan oleh kaum normatif. Sebab
mereka mengatakan bahwa hukum adalah seperangkat
normatif.
– Apakah hukum itu harus normatif?
– Ya, salah satu cirikhas hukum adalah normatif. Jika tidak ada
08/31/23

norma ia bukan hukum, tetapi tidak semua yang bersifat


normatif itu adalah hukum.
home back next
HUKUM SEBAGAI KAIDAH NORMATIF
A) Unsur pertama, kaidah normatif terdiri dari
perintah dan larangan, hak dan kewajiban, serta
tugas dan wewenang. Ada 4 (empat) kaidah, yaitu
kaidah sosial, kaidah kesusilaan, kaidah agama,
dan kaidah hukum. Masing-masing kaidah itu
memiliki cirikhasnya masing-masing. Misalnya
cirikhas tentang sumber, materi, dan sanksi.
B) Cirikhas norma: harus, wajib, seharusnya,
sebaiknya
C) Teori dramadurgi = di panggung dan di balik
panggung
D) Di08/31/23
atas panggung = orang selalu memakai topeng
= normatif, berbeda dengan kenyataan (apa
adanya) = moral
E) Moral = roh dari hukum (Idealisme) home back next
ISI NORMA HUKUM
 Norma Hukum juga berisi: Hak dan Kewajiban. Hak dan
kewajiban selalu berdampingan. Menurut alam pikiran Timur
atau Ketimuran, hak dan kewajiban merupakan binari oposisi
atau dwitunggalisme. Hak dan Kewajiban, perintah dan larangan,
tugas da wewenang merupakan isi hukum.
 Norma Hukum berisi perintah dan larangan bersumber dari
negara dan negara mendistribusikan, mendelegasikan, atau
menugaskan kepada institusi, dan oleh institusi diteruskan lagi
kepada petugas perorangan sebagai pelaksana, karena institusi
tidak memiliki kaki, tangan, mata, telinga, kepala, dan
sebagainya. Seorang petugas pelaksana hukum (bukan hanya
penegak hukum saja) adalah simbol hukum, sehingga jika
seseorang melawan seorang pelaksana hukum (apalagi penegak
hukum), dianggap sebagai melawan hukum, dan kepadanya
akan diambil tindakan berdasarkan hukum.
 Tugas dan wewenang: kelanjutan dari perintah dan larangan
adalah tugas dan wewenang.
08/31/23
 Hukum yang benar: hukum yang memuat keadilan
 Keadilan ada jika terdapat kesesuaian antara: hak – kewajiban,
perintah – larangan, tugas – wewenang. home back next
Mengapa Hukum itu Normatif?
 Norma hukum = ideal = ideologi sesuai ideologi
negara
 Hukum itu normatif = ada keterlibatan negara sebagai
pembuat (legislatif, eksekutif, dan yudikatif),
pelaksana (eksekutif), dan sebagai evaluator/
mengadili (yudikatif).
 Legislatif = undang-undang
 Eksekutif = peraturan perundang-undangan sebagai
pelaksana undang-undang (Peraturan Pemerintah,
Peraturan Presiden, Peraturan Menteri, dsb.nya
 Yudikatif = mengadili pelanggar, mengevaluasi (uji
maeriel) peraturan perundang-undangan.

08/31/23 home back next


PERINTAH
 LAW AS THE COMMAND OF THE SOUVEREIGN artinya
Hukum adalah perintah. Perintah selalu berdampingan
dengan larangan. Pemberi perintah/larangan = orang yang
sedang bertugas dan yang memiliki kewenangan.
 Aturan berperilaku ini berfungsi sebagai pedoman.
Pedoman berasal dari kata “dom” dalam bahasa Jawa
berarti jarum penunjuk arah.
 “DOM” = jarum (filsafat Jawa) = Fungsi Hukum
1) Fungsi integrasi = menjahit
2) Fungsi penyelamat = kompas
3) Fungsi stabilisator = spidometer kecepatan
4) Fungsi penunjuk = spidometer bahan bakar
5) Fungsi penyeimbang = timbangan
6) Fungsi
08/31/23 penentu = time watch

7) Fungsi kegunaan = jarum jam


8) Fungsi pengatur = pengatur suhu (panas).
home back next
HUKUM SEBAGAI ALAT, BUKAN TUJUAN
 Seorang pengendara sepeda motor atau mobil, selalu dan perlu
memperhatikan jarum pada spidometer. Kecepatan kendaraan
ditunjukkan oleh spidometer itu, jika kecepatan tnggi tanpa terkontrol
dan terkendali, maka akan terjadi selip, tabrakan, dan kecelakaan tidak
terhindarkan. Jarum spidometer berfungsi sebagai pedoman. Jarum
pada kendaraan bermotor juga sekaligus menunjukan hingga waktu
tertentu dengan jarak tertentu ia harus segera mengganti oli. Jika
jarum telah menentukan jarak tertentu dan waktu tertentu, si
pengendara/si pemilik tidak mengganti oli, maka akan terjadi gesekan
antar metal dalam mesin mekanik, sehingga terjadi aus dan rusak.
 Jadi, ‘dom’ atau jarum dari kompas dan kendaraan bermotor berfungsi
sebagai penunjuk arah dan waktu dan dengan demikian, kecelakaan
dan kerusakan dapat dihindari. Hukum sebagai pedoman juga
berfungsi demikian. Artinya, jika kita tidak menaati hukum, ibarat
seseorang tidak memperhatikan ‘kompas’ ia akan tersesat, atau ibarat
seorang pengendara kendaraan bermotor yang tidak memperhatikan
spidometer, ia akan celaka. Tersesat dalam pengertian hukum, ia akan
menjadi terpidana dalam hukum pidana. Celaka atau rusak dalam
pengertian
08/31/23 hukum bermakna ia harus membayar ganti rugi atau denda
dalam perkara hukum perdata, atau akan dipecat dari pekerjaannya,
jika seorang pegawai dalam perkara hukum tata negara.

home back next


HAK DAN KEWAJIBAN, TUGAS DAN WEWENANG
 Selain perintah dan larangan, hukum juga berisi tentang
hak dan kewajiban, tugas dan wewenang. Hak dan
kewajiban adalah objek hukum. Hak dan kewajiban dibawa
sejak lahir oleh seorang manusia. Oleh karena itu, manusia
adalah subjek hukum. Dengan kata lain, manusia adalah
pendukung hak dan kewajiban.
 Berbeda dengan hak dan kewajiban yang dibawa sejak
lahir, tugas dan wewenang diberikan oleh negara.
Berdasarkan tugas dan wewenang yang diberikan oleh
negara, maka ia disebut pelaksana hukum. Dan, jika
seseorang yang diberi tugas dan wewenang oleh hukum
untuk menegakkan hukum, maka ia disebut penegak
hukum. Misalnya, dalam Sistem Peradilan Pidana yang
disebut
08/31/23 penegak hukum adalah Polisi, Jaksa, Hakim, dan
Lembaga Pemasyarakatan. Dan, dalam bidang Hukum Tata
Negara disebut Birokrat.
home back next
TUJUAN HUKUM UMUM SECARA POSITIVIS
 Salah satu tujuan hukum adalah mencapai keadilan.
Keadilan dapat tercapai jika ada kesesuaian, keselarasan,
dan keseimbangan atau harmoni antara hak dan kewajiban,
tugas dan wewenang. Jika hanya ada kewajiban atau tugas
saja tanpa diberi hak atau wewenang yang seimbang, maka
hal itu disebut tidak adil, pelanggaran HAM, disebut juga
eksploitasi (penghisapan, berasal dari exploitation du
l’home par l’home = penghisapan manusia satu oleh
manusia lainnya).
 Sejatinya tidak hanya keadilan, tetapi kesejahteraan, sebab
di dalam kesejahteraan memuat: adil, makmur, aman,
tertib, dan tenteram.
 Hukum menunjuk pada keadilan = yang dimaksud adalah
keadilan normatif, yaitu kesesuaian antara norma,
penerapan, dan penegakkan. Artinya ada keselarasan
dalam
08/31/23norma, proses, dan hasil akhir (in put – proccess –

out put).

home back next


LEMBAGA BERWENANG
 Unsur kedua dari hukum adalah lembaga yang berwenang membuat hukum.
Sering sekali kita dibuat bingung bahwa lembaga pembuat hukum adalah
Lembaga Legislatif, di Indonesia disebut DPR/DPRD.
 Sebetulnya, tidak hanya Lembaga Legislatif saja. Pandangan ini kalau kita
menganut Ajaran dari Teori Trias Politika yang dikemukakan oleh J. J.
Rouseau dan Teori Pemisahan Kekuasaan yang dikemukakan oleh
Montesquieu.
 Tetapi, jika kita mengaut paham Demokrasi Pancasila yang tidak mengenal
pemisahan kekuasaan, maka lembaga yang berwenang membuat hukum itu
tidak hanya Lembaga Legislatif, tetapi juga Eksekutif dan Yudikatif.
 Kekuasaan Legislatif membuat hukum melalui Undang-undang
 Kekuasaan Eksekutif membuat hukum melalui dua hal yaitu: Regeling
(Keputusan) dan Besschikking (Penetapan). Contoh regeling, Keputusan
Presiden tentang kenaikan BBM, Keputusan Menteri tentang syarat-syarat
seorang PNS, Keputusan Bupati tentang suatu hal. Regeling adalah keputusan
Pejabat Administrasi Negara (Birokrat) yang bersifat umum. Contoh
besschikking, SK Kenaikan Pangkat si A, SK Mutasi si Joko. Besschikking itu
adalah penetapan Pejabat Administrasi Negara yang bersifat personal
08/31/23
(ditujukan kepada individu).
 Dan, Lembaga Yudikatif membuat hukum melalui Keputusan Hakim yang
disebut Yurisprudensi.
home back next
TUJUAN HUKUM
 Unsur keempat, tujuan hukum adalah kesejahteraan
masyarakat. Di atas dikatakan bahwa hukum hanyalah alat,
bukan tujuan. Oleh karena itu, jika hukum bertentangan
dengan kesejahteraan, maka hukum itu harus dibatalkan.
Yang dimaksud dengan kesejahteraan itu meliputi:
ketertiban, ketenteraman (keamanan lahir batin),
kemakmuran, dan keadilan. Ketertiban menyangkut
kelancaran dalam lalu lintas hukum, seperti tertib lalu lintas
di jalan raya, tertib dalam jual beli (misalnya jual beli tanah),
tertib administrasi (misalnya administrasi sekolah, kantor),
tertib sewa-menyewa (misalnya sewa-menyewa gedung), da
sebagainya. Ketenteraman menyangkut keamanan lahir
batin, tidak hanya lahiriah saja tetapi juga menyangkut
keamanan
08/31/23
batiniah/kerohanian (misalnya aman melakukan
ibadah menurut keyakinan masing-masing orang).

home back next


SANCTIE
 Unsur kelima, sanksi. Hukum adalah perintah (law as
command of the souvereign = hukum adalah perintah dari
penguasa/negara yang berdaulat) dan larangan. Perintah
untuk berbuat atau tidak berbuat, atau larangan untuk
berbuat atau tidak berbuat. Hukum sebetulnya tidak hanya
berisi perintah dan larangan tetapi juga anjuran dan
himbauan. Namun ada perbedaan antara perintah dan
larangan dengan anjuran dan himbauan. Pelanggaran atau
penyimpangan terhadap perintah dan larangan membawa
dampak atau akibat hukumnya adalah sanksi, sedangkan
pelanggaran atau penyimpangan terhadap anjuran dan
himbauan hanya membawa dampak atau akibat hukumnya
konseuensi hukum (legal concequence). Misalnya,
pengendara bermotor dihimbau memakai helm standard.
Pelanggaran terhadap penggunaan helm standard, jika
terjadi
08/31/23kecelakaan konsekuensinya adalah gegar otak.

Gegar otak bukan sanksi tetapi konsekuensi hukum.

home back next


MENGAPA FILSAFAT HUKUM DIPERLUKAN?
Menurut Sutiksno ada 5 hal mendorong orang berfilsafat
tentang hukum:
– Ketegangan dalam pikiran mereka, ketegangan antara
kepercayaan/kayakinan agama dengan hukum yang
berlaku.
– Ketegangan antara ideology yang dianut dengan
hukum yang dibuat; ketidaksesuaian antara hukum
yang mengatur dengan kebutuhan masyarakat yang
diatur hukum.
– Kesangsian tentang kebenaran yang hendak dibangun
oleh hukum itu.
– Ketegangan antara hukum alam/kodrat dengan hukum
positif.
08/31/23
– Fungsi social dari hukum.

home back next


TUJUAN/TUGAS HUKUM = GUSTAV REDBRUCH

KEADILAN
(RECHTZEKERHEID)

KEMANFAATAN HUKUM
(DOELMATIGHEID)

KEPASTIAN HUKUM
(RECHTSMATIGHEID)
08/31/23

home back next


TUGAS HUKUM

TEORI KLASIK TEORI


KONTEMPORER

KETERTIBAN

PEMBAHARUAN
KETERATURAN/HARMONI SOSIAL (LAW AS A
TOOL OF SOCIAL
ENGINEERING)
KEADILAN SOSIAL
08/31/23

home back next


TUGAS HUKUM = KLASIK
 TEORI KLASIK
– KETERTIBAN SOSIAL : NACHTWAKERSTAAT
(PENJAGA MALAM)
– KETERATURAN SOSIAL: HARMONI SOSIAL – JIKA
KETERTIBAN TERJAMIN AKAN MELAHIRKAN
HARMONI SOSIAL, YAITU SELARAS, SERASI, DAN
SEIMBANG
– MENJAMIN KEADILAN SOSIAL: JIKA HARMONI
TERJAGA DIHARAPKAN AKAN MEMBAWA KEADILAN
SOSIAL
 TEORI KONTEMPORER
– HUKUM SEBAGAI PEMBAHARU MASYARAKAT (LAW
08/31/23
AS A TOOL SOCIAL ENGINEERING)

home back next


KEADILAN

SOCRATES
JOHN RAWLS

PLATO

ARISTOTELES

THOMAS AQUINAS
08/31/23

home back next


SOCRATES DAN PLATO

 SOCRATES TIDAK ADA TULISAN APAPUN


 AJARAN SOCRATES DITEMUKAN DALAM
TULISAN – TULISAN PLATO
 PLATO = DALAM BUKUNYA “THE REPUBLIC” =
KEADILAN DIPEROLEH MELALUI PENEGAKAN
HUKUM
 HUKUM ADALAH SUATU ALIRAN EMAS = THE
RIGHT REASONING (CARA BERPIKIR BENAR)
 HUKUM DIBUAT OLEH LEGISLATOR YANG MAHA
TAHU HUKUM SEBAGAI PENJELMAAN NEGARA
08/31/23

home back next


ARISTOTELES
 AJARAN KEADILAN ARISTOTELES = MISOTES (FILSAFAT
MORAL. Hukum = Moral) yaitu bahwa keadilan adalah titik
tengah di antara berbuat tidak adil dan menderita ketidakadilan
 unicuique suum tribuere (memberikan kepada setiap orang
sesuatu yang menjadi haknya) dan neminem laedere
(janganlah merugikan orang lain)
 FIAT JUSTITIA BEREAT MUNDUS = memberikan kepada
setiap orang apa yang menjadi haknya, sekalipun langit runtuh,
hukum harus ditegakkan
– justitia correctiva (keadilan korektif) = keadilan yang
didasarkan atas transaksi (sunallagamata) baik dilakukan
secara sukarela maupun dengan paksaan. Keadilan ini pada
umumnya
08/31/23
terjadi dalam lapangan hukum privat seperti jual-
beli, tukar-menukar, atau sewa-menyewa.
– justitia distributiva (keadilan distributif/membagi) = keadilan
membagi yang membutuhkan distribusi atas penghargaan.
home back next
THOMAS AQUINAS = FILSAFAT SCOLASTIKA
 THOMAS AQUINAS :
– KEADILAN KHUSUS = IUSTITIA SPESIFICA
– KEADILAN UMUM = IUSTITIA GENERALE/UNIVERSALITA
 KEADILAN KHUSUS:keadilan atas dasar kesamaan atau
proporsionalitas.
– keadilan yang membagi (justitia distributiva): keadilan ini menuntut
keadilan dalam membagikan serta membutuhkan pengorbanan. Mis,
hakim harus memiliki kompetensi sebagai hakim
– keadilan karena kebersamaan (justitia commutativa): adalah keadilan
berkenaan dengan kehidupan bersama dalam masyarakat yaitu
dalam transaksi seperti tukar-menukar, sewa-menyewa, jual-beli.
– keadilan yang memberi (justitia vindikativa): yaitu keadilan berkenaan
dengan pemberian sanksi jika kewajiban yang harus dikerjakannya
tidak
08/31/23
dikerjakan atau perintah yang wajib dihindari tetapi tidak
dihiraukannya.
 KEADILAN UMUM (IUSTITITA LEGALIS): keadilan menurut hukum =
keadilan normatif
home back next
FUNGSI HUKUM SAAT INI
 FUNGSI INTEGRATIF = PEMERSATU SOSIAL /
KOHESI SOSIAL = REALISME
 FUNGSI SOCIAL CONTROL = PENGENDALI
SOSIAL / KETERTIBAN = POSITIVISME
 FUNGSI SOCIAL ENGINEERING = PEMBAHARU/
REKAYASA SOSIAL / PERUBAHAN MASYARAKAT
= SOCIOLOGICAL JURISPRUDENCE
 FUNGSI SOCIAL GUARDIAN = PERLINDUNGAN /
KESELAMATAN = NATURALISME
 SOCIAL JUSTICE = NATURALISME
 KEMANFAATAN
08/31/23
SOSIAL = UTILITARIANISME
 KEPASTIAN HUKUM = POSITIVISME
home back next
KARATER HUKUM
 CICERO = tidaklah mungkin mengingkari karakter hokum
sebagai hokum yang tidak adil, sebab hokum seharusnya adil.
Hukum tanpa keadilan ibarat gulai tanpa daging. Sebaliknya,
keadilan tanpa hukum ibarat menyeberangi sungai tanpa
jembatan
 ARISTOTELES = summum ius, summa injuria, summa lex,
summa crux = hukum yang keras dapat melukai, kecuali
keadilan yang dapat menolongnya
 Hak lahir dari 2 hal: lahir sejak lahir secara alamiah = hak azasi
manusia; lahir karena diberikan oleh hukum = hak hukum
 Perbuatan yang berupaya merusak atau merampas hak-hak
tersebut bertentangan dengan keadilan azasi. Pepatah Yunani
mengatakan
08/31/23 bahwa judicium semper pro veritate accipiur =
suatu keputusan diambil selalu demi kebenaran.

home back next


KARAKTER HUKUM
 MENURUT AGUSTINUS DARI HIPO = mengatakan
bahwa jika negara melakukan kejahatan, maka
dengan apa negara mempertahankan
kewibawaannya? Mereka hanyalah segerombolan
penjahat saja. What are states without justice but
robber-bands anlarged?
 Kekerasan adalah musuh dari hukum, vis legibus est
inimica.
 Verba docent, exempla trahunt = kata-kata hanya
mengajarkan, teladanlah yang meyakinkan.
 08/31/23

home back next


KEADILAN MENURUT JOHN RAWLS
 John Rawls berpendapat bahwa perlu ada
keseimbangan, kesebandingan, dan keselarasan
(harmony) antara kepentingan pribadi dengan
kepentingan bersama atau kepentingan masyarakat,
termasuk didalamnya negara.
 Keadilan tidak dapat diberikan begitu saja, melainkan
melalui perjuangan.

08/31/23

home back next


TEORI HUKUM ALAM = THOMS AQUINAS

 Lex aeterna EXTRA ORDINARY PRINCIPLE

 Lex divina PRIMARY ORDINARY PRINCIPLE

 Lex naturalis

 Lex humana

 Lex positiva
08/31/23

home back next


 Nilai

 Azas

 Norma

 Perilaku
08/31/23

home back next

Anda mungkin juga menyukai