Penukar Panas Pipa Ganda
Penukar Panas Pipa Ganda
09
Dinamika dan Simulasi
Pengendalian Pada Penukar
Panas Pipa Ganda
Anggota:
1. 6141901004 Vincent Christanto
2. 6141901010 Meiske Libby
Tujuan Percobaan:
Tujuan Umum: mempelajari dan memahami dinamika proses dan simulasi
perpindahan panas pada penukar panas pipa ganda.
Tujuan Khusus:
1. Mengetahui pengaruh perubahan laju alir fluida pada pipa dalam dan
anulus terhadap dinamika proses perpindahan panas pada penukar panas
pipa ganda.
2. Menentukan dan membandingkan parameter FOPTD dengan metode
S&K, Point of Inflection, dan software control station.
3. Menentukan parameter model FOPTD terbaik dari metode S&K, Point
of Inflection, dan software control station.
4. Memahami distributed parameter system pada penukar panas pipa
ganda.
Penugasan
Opened Loop (4 Step Up, 4 Step Down)
Closed Loop
Pada run 1 (aliran co-current), temperatur air dingin yang dibaca oleh sensor 3 menunjukkan rentang suhu
30-37oC. Penurunan Qh berdampak pada penurunan temperatur air panas yang dibaca oleh sensor 6.
Selain itu, berdasarkan data, pembacaan temperatur oleh sensor 6 memberikan hasil bacaan yang tidak
terlalu jelas.
Pertukaran Panas Pada Pipa Ganda
Pada run 2 (aliran co-current), temperatur air dingin yang dibaca oleh sensor 5 menunjukkan rentang suhu
27-39oC. Peningkatan Qc berdampak pada penurunan temperatur air panas yang dibaca oleh sensor 6.
Selain itu, pembacaan temperatur oleh sensor 6 memberikan hasil bacaan yang tidak terlalu jelas.
Distributed Parameter System
● Berdasarkan profil temperatur dalam DPHE, temperatur merupakan fungsi posisi dan
waktu sehingga temperatur merupakan distributed parameter system.
● Distributed parameter system dilakukan dengan melakukan diskretisasi PDP
temperatur.
● Pada perhitungan parameter, peninjauan pada masing-masing salah satu dari
variabel output dan manipulated variable yang ada, dan menganggap manipulated
lainnya sebagai disturbance.
● Parameter dari sistem pertukaran panas dphe dapat dianggap sebagai lumped
parameter dan model dinamika proses dapat didekati dengan First Order Plus Time
Delay (FOPTD).
Metode Point of inflection
● Berdasarkan hasil analisis validasi run 2, data menunjukkan penyimpangan dari model yang
ditentukan.
● Sensor 6 menunjukkan percobaan yang sangat jauh dari data model.
● Model terbaik ditunjukkan oleh metode SK.
Validasi Run 3
● Berdasarkan hasil analisis validasi run 3, data menunjukkan penyimpangan dari model yang
ditentukan.
● Sensor 6 menunjukkan percobaan yang sangat jauh dari data model.
● Model terbaik ditunjukkan oleh metode SK.
Hasil Percobaan
4.1 Open Loop
4.1.1 Run 1
Sensor 5 Sensor 6
Metode
Kp τ Ө Kp τ Ө
Sensor 5 Sensor 6
Metode
Kp τ Ө Kp τ Ө
Sensor 1 Sensor 6
Metode
Kp τ Ө Kp τ Ө
Controller P I D
P 16 - -
PI 9.5 0.1 -
● Dilakukan dengan metode cohen-coon dan 4 kali trial dan error mengingat hasil CS tidak dapat
diperhitungkan.
● P-only tidak mampu meniadakan offset sehingga perolehan kurva p-only sudah sesuai.
PI Controller
● Dilakukan dengan metode cohen-coon dan 4 kali trial dan error mengingat hasil CS tidak dapat
diperhitungkan.
● Peningkatan Kc mengakibatkan osilasi meningkat, sedangkan peningkatan nilai tau i menyebabkan
settling time meningkat
PID Controller
● Dilakukan dengan metode cohen-coon dan 4 kali trial dan error mengingat hasil CS tidak dapat
diperhitungkan.
● PID controller memiliki kemampuan untuk menstabilkan input proses. Nilai D memengaruhi kecepatan sistem
untuk mencapai steady state baru.
Kesimpulan
1. Peristiwa perpindahan panas melalui DHPE dapat dimodelkan
dengan FOPTD.
2. Peningkatan Qh mengakibatkan suhu air panas keluaran
meningkat sedangkan peningkatan Qc mengakibatkan suhu
air panas keluaran menurun.
3. Pemodelan perpindahan panas melalui DHPE terbaik
dimodelkan dengan metode S&K.
4. Keseluruhan percobaan closed loop menunjukkan trial 4
paling baik dalam mengendalikan temperatur keluaran air
dingin di sensor 1.
5. Temperatur dalam DHPE termasuk distributed parameter
system.