Anda di halaman 1dari 88

DASAR RADIOLOGI

Syarat Permintaan Foto


Jenis Permintaan Foto
• USG -> Menggunakan gelombang ultrasound
(aman kalau dilakukan pengulangan)
• MRI -> Menggunakan gelombang magnet
• Penggunaan Sinar X dianggap berbahaya
karena menebarkan radiasi, minimal 6 bulan
sekali dan pada ibu hamil apabila sangat
diperlukan maka harus menggunakan apron.
Contoh : X-ray, CT-Scan, Panoramic Foto
Syarat Umum Foto Layak Baca
• Identitas (nama, umur, jenis kelamin, tanggal, No.
RM)
• Marker (kanan kiri)
• Proyeksi (AP, PA, Oblique, Lateral)
• Kualitas foto kontras KV dan MAS
• Insipirasi penuh
• Simetris
• Rules of Two (views, joints, limbs, injuries dan
occasion)
CT SCAN KEPALA
Syarat pengambilan CT Scan Kepala
– Trauma
- GCS <15
- cedera kepala + cephal hematoma
- muntah > 2 kali proyektil
- curiga FBC(otorea, rinorea,raccon eyes)
– Non trauma
- cephalgia berat
- kelainan bawaan > hidrosefalus
- kejang berulang
- evaluasi terapi

Potongan CT Scan
• Axial, Coronal, Sagital
Densitas
Pengaturan Window
Membaca Imaging CT
ALUR CSF
Cairan serebrospinal dihasilkan oleh Plexus choriodeus
ventriculus lateralis yang kemudian dialirkan ke ventriculus
lateralis. Kemudian cairan serebrospinal mengalir keluar melalui
Foramen monroi yang selanjutnya akan mengalir ke dalam
Ventriculus tertius. Cairan serebrospinal terus mengalir melalui
Aquaductus sylvii dan masuk ke dalam Ventriculus quartus. Dari
Ventriculus quartus mengalir melalui Foramen luschka dan
Foramen megendie, lalu cairan serebrospinal akan mengalir
masuk ke dalam ruang subarachnoidea (Spatium aracnoideales).
Dari ruang subarachnoidea, cairan akan mengalir lagi ke dalam
Lacuna venosa, lalu masuk ke dalam sirkulasi darah.
Kelainan CT Scan Kepala
Ekstradural Hematom (EDH). Gambaran
lesi : Hiperdense, biconvex.

Tampak lesi hiperdense berbentuk


biconvex lobus … sebelah kanan/kiri.

Subdural Hematom (SDH). Gambaran lesi :


bulan sabit menyebar difuse, >50-60 HU.

Tampak lesi hiperdense berbentuk planoconvex


pada lobus … sebelah …
SubaraknoidHematoma (SAH). Cairan akan tampak
mengisi di sekitar circle of willys atau fisura sylvian.
Kadang bisa juga di fossa interpeduncularis sebagai
segitiga hiperdense kecil.

Tampak lesi hiperdense mengisi ruang araknoid


serta mengisi … …

Intraventrikel Hematoma (IVH), Gambaran lesi :


tampak lesi hiperdense pada daerah ventrikel

Tampak lesi hiperdense pada ventrikel


lateral anterior horn kanan dan posterior
horn kanan dan kiri
Intracerebal Hemmorage (ICH). Gambaran
lesi : hiperdense pada parenkim otak.

Tampak lesi hiperdense pada lobus


parietal kiri yang mengisi area ganglia
basalis

Brain Edema. Gambaran lesi : gyrus dan


sulcus akan sulit dievaluasi
BNO-IVP
Syarat Foto Layak Baca
• Prosesus spinosus T11/12 masih terlihat
• Krista iliaka kanan kiri tidak terpotong
• Simpisis pubis masih terlihat
• Identitas
• Marker
• MAS /KV cukup
Indikasi dan Kontraindikasi
• Indikasi : Batu ginjal, usg temuan
hidronefrosis, kolik, retensio urin dan kista.
• Kontraindikasi : CKD, hipertensi, dm dan alergi
kontras.
Persiapan pasien
• TTV pastikan tensi ga lebih dr 140/70.
• Lab : fungsi ginjal (SC < 1,5/GFR > 60
• Bb berapa untuk tau dosis, 0,5cc anak 1 cc dewasa, lalu tes
alergi. Sediakan Dexa untuk antisipasi alergi
• 2 hari sebelum makan bubur sumsum dengan kecap
• Sehari sebelum minum air garam inggris 30gr sekali minum,
puasa ngomong rokok dan kafein
• Hari H dulcolax supp pagi hari untuk membersihkan usus dari
fecal material
Tahap pemeriksaan
- Plain Foto :
- Post Kontras :5 mnt,15mnt ,45 mnt . Full blass, post miksi
Membaca Imaging
Plain Foto :
- Bayangan gas usus bercampur fecal material
- Bayangan hepar dan lien tak tampak membesar
- Kontur ginjal kanan kiri normal
- Tak tampak bayangan radioopaque sepanjang
traktus urinarius
- Psoas shadow kanan kiri simetris
- Corpus,pedicle dan spatium intervertebralis baik
Contras study :
- Kontras water soluble sebanyak 60 CC , reaksi alergi (-)
- Nephrogam kanan kiri normal
- Ekskresi ginjal kanan kiri tampak pada menit ke 5/15
- System pelviocalyceal kanan kiri normal cupping
- Ureter kanan kiri normal
- Buli : konsentrasi kontras cukup, bentuk dan posisi normal, mukosal
outline reguler
- Post miksi : residula urine minimal

• KESIMPULAN
• -Delayed function sampai menit ke 15 disertai hidronefrosis grade II-III
kanan ec susp batu ureter kanan
• -Delayed function menit ke-15 ginjal kiri
• -ureter kanan hanya tampak bayangan 1/3 proksimal
• -ureter kiri normal
• -fungsi pengosongan buli normal
X-Ray Abdomen Polos

BNO atau BOF


Indikasi BOF
• Trauma abdomen
• Kolik abdomen

Indikasi Abdomen 3 posisi


• Curiga ileus
• Perotinis
• perforasi gaster dan usus
Syarat Foto Layak Baca
• Identitas
• Marker
• MAS /KV cukup
• Prosesus spinosus T11/12 masih terlihat
• Krista iliaka kanan kiri tidak terpotong
• Simpisis pubis masih terlihat
• Foto 3 posisi (supine, erect, lld)
• Saat lld didiamkan dulu 15 menit agar udara naik)
Posisi
Pada SUPINE
mengevaluasi
distribusi gas usus

Pada ERECT
evaluasi free air
subdiafragma

Pada LLD evaluasi free air


kavum abdomen dan step
ladder patologis
Ileus Obstruksi dan Paralitik
• Obstruksi : distribusi gas tidak merata sampai
distal, pelebaran usus dgn coil spring dan
herring bone, step ladder pendek. Haustra
kalau di obs letak rendah.
• Paralitik : dilatasi usus haus dan besar, coil
spring hearring bone tertutup dilatasi,
distribusi udara ke seluruh bagian usus sampai
pelvis, step ladder panjang tapi tidak ramai.
Membaca Imaging
• Bayangan gas usus normal bercampur fecal material
• Bayangan hepar dan lien membesar/tidak
• Kontur ginjal kanan kiri normal
• Bayangan radiopak di traktus urinarius
• Psoas shadow kanan kiri simetris
• Corpus, pedicle dan spatium interventebra baik.

Kesan :
• Tak tampak batu opaque di sepanjang traktus urinarius.
Membaca Imaging
• Apakah distribusi usus sampai distal?, apakah ada dilatasi
usus? Gambaran coil spring, herring bone dan haustra
(+/-). Posisi erect sikcle sign (+/-), posisi LLD step ladder
patologis (+/-), udara bebas kavum abdomen (+/-)
• Psoas line simetris/tidak
• Tampak hepar lien normal/tidak
• Tampak ginjal normal/tidak
• Tak tampak gambaran radioopak pada traktus
urinarius/ginjal
• Evaluasi corpus, pedicle, discus intervertebra.
BARIUM ENEMA
Pemeriksaan colon in loop
• Indikasi:
1.kolitis
2.Ca atau keganasan
3.Divertikel
4.Megakolon
5.Ileus
6.Invaginasi
7.Volvolus
Kontra indikasi : perforasi . Obstruksi akut dan diare berat
• Persiapan :
- Diet rendah serat dan pencahar
Teknik pemeriksaan :
- Pengenceran barium enema : 600-800
ml
- Ada 2 pemeriksaan
- - Single kontras hanya kontras barium
saja
- - Duble kontras : barium dan udara
• Apel core sign
Masaa di intralumen
Interpretasi
• Tampak dilatasi usus dengan gambaran coil spring dan herring bone
• Distribusi usus sampai kavum pelvis, pada posisi erect udara pada
sub diafragma (sickle sign), pada posisi lld tampak step ladder
pattern patologis
• Bayangan hepar lien tak tampak membesar
• Preperitoneal fat line
• Contour ginjal kanan kiri normal
• Tak tampak bayangan radiopaque disepanjang tractus urinarius
• Psoas shadow kanan kiri simetris
• Cospus, pedicle, dan spatium intervertebralis tampak baik
Kesimpulan: Tampak pneumoperitoneum
X-Ray Kepala
Indikasi
• Fraktur
• Perdarahan telinga/hidung
• Tanda peningkatan TIK
• Soft tissue tumor
• Metastase
• Sinusitis
Syarat Foto Layak Baca
• Identitas (nama, umur, jenkel, tanggal, RM)
• Marker (kanan kiri)
• Proyeksi (AP/Lateral)
• KV MAS cukup
• Orbita harus simetris, os nasal berada
ditengah
• Mandibula simetris kedua sisi
• Perhatikan bentuk kepala ada menonjol/tidak
Anatomi Normal
Sutura Lambdoidea
Sutura sagitalis

Sutura Koronaria

Tepi supraorbita Sinus frontalis


orbita Sinus Etmoid

Septum nasi

Tepi infaorbita
Sinus maksilla
Anatomi Lateral
Membaca Imaging X-ray Kepala
• Identitas (nama, umur, jenkel, tanggal, RM)
• Proyeksi dan marker
• KV MAS cukup
• Orbita harus simetris, os nasal berada ditengah
• Mandibula simetris kedua sisi
• Os Calvaria tampak baik/tidak
• Trabekulasi tulang normal/tidak
• Bentuk dan ukuran sela turcica
• Tanda peningkatan TIK ada/tidak
• Identifikasi tepi supra-orbitalis dan infra-orbitalis
• Perhatikan rongga-rongga sinus untuk melihat ada tidaknya tanda-tanda sinusitis
atau air fluid level.
• Tak tampak erosi/destruksi tulang
• Soft tissue swelling/normal
X-Ray Waters
Caldwell

Water’s
Interpretasi
• Sinus frontalis kanan kiri tak tampak kelainan
• Sinus Etmoidalis kanan kiri tak tampak jelas
• Sinus Maksilaris kanan kiri tak tampak kelainan
• Sinus Sphenoidalis kanan kiri tak tampak jelas
• Mukosa cavum nasi kanan kiri normal
• Septum nasi di tengah
Kesimpulan: Sinus paranasalis tak tampak kelainan
X-RAY THORAX
AP
Lateral
Interpretasi
• Cor: besar dan bentuk tak tampak kelainan
• Pulmo: tak tampak infiltrate/nodul
• Sinus costophrenicus kanan kiri tajam
• Diafragma kanan kiri tak tampak kelainan
• Tulang: tak tampak kelainan
Kesimpulan: Cor dan pulma tak tampak kelainan
Anatomi Thoraks
Perbedaan AP dan PA

AP PA
Klavikula Mendatar V
Skapula Ke medial paru Menjauh dari paru
CTR <58%, kl kurang abnormal <50%, kl lebih abormal
Air fluid level lambung Tidak ada ada
Posisi marker R dibawah R diatas
Syarat Foto Thorak Layak Baca
• Identitas (nama, jenis kelamin, umur, tanggal, no rm)
• Marker (kanan dan kiri)
• Proyeksi (AP, PA, Lateral dan Top Lordotic View untuk
melihat apex paru)
• KV dan MAS cukup (terlihat vertebral torakal 3 dan 4)
• Simetris (corpus vertebral terletak seimbang diantara
sternoklavikular kanan kiri)
• Insipirasi penuh (diafragma setinggi kosta post 9-10 dan
kosta ante 5-6)
• Mencakup seluruh lapang pandang cavum thoraks dengan
batas yang jelas.
Membaca Imaging Thoraks
• Soft tissue : swelling/tidak
• Densitas tulang : normal radiopak intak
• Ukuran cor : ukur CTR dan liat kelainan bentuk
• Pulmo : normal radiolusen
• Pleura : normal tidak tampak
• Corak bronkovaskular : bagi 3 garis khayal, corak tidak
lebih dari 2/3 medial lap. paru
• Hilus : (kiri lebih tinggi)
• Sinus costofrenikus : sudut lancip
• Diafragma : kanan lebih kiri (krn ada hepar)
X-Ray Tulang Belakang
Cervical AP/Lateral
Cervical Obliq
Thorak AP/ Lateral
Thorakolumbal AP/Lateral
Lumbosacral AP/Lateral
Interpretasi
• Aligment baik
• Trabekulasi tulang normal
• Superior dan inferior end plate tak tampak kelainan
• Corpus, pedicle, dan spatium intervertebralis tak tampak
kelainan
• Tak tampak kalsifikasi abnormal
• Tak tampak erosi/destruksi/fraktur/dislokasi
• Tak tampak paravertebral soft tissue mass/swelling
Kesimpulan: Tak tampak erosi/destruksi/fraktur/dislokasi
tulang thoracolumbal/lumbosacral yang tervisualisasi
X-Ray Ekstremitas
Shoulder
Scapula
Clavicula
Humerus AP/Lateral
Elbow AP/Lateral
Ante Brachii AP/Lateral
Wrist joint AP/Lateral
Manus AP/Obliq
Hip Joint
Femur AP/Lateral
Genu AP/Lateral
Cruris AP/Lateral
Ankle AP/Lateral
Pedis AP/Lateral
Calcaneus
Interpretasi
• Aligment baik
• Trabekulasi tulang normal
• Celah dan permukaan sendi tampak baik
• Tak tampak kalsifikasi abnormal
• Tak tampak erosi/destruksi/fraktur/dislokasi
• Tak tampak soft tissue mass/swelling
Kesimpulan: Tak tampak erosi/destruksi/fraktur/dislokasi
tulang dan sendi pada …
Perbedaan OA dan RA
OA RA
• Pada sendi penopang • Sendi diujung jari
tubuh • Tampak erosi
• Tak tampak erosi • Simetris
• Tidak simetris • Tak tampak osteofit
• Tampak osteofit
• Celah sendi menyempit
• Sklerosis
Pelvis
Interpretasi
• Aligment baik
• Trabekulasi tulang normal
• Sacroiliac dan hipjoint kanan kiri tampak baik
• Shenton line kanan kiri simetri
• Tak tampak kalsifikasi abnormal
• Tak tampak erosi/destruksi/fraktur/dislokasi
• Tak tampak soft tissue mass/swelling
Kesimpulan: Tak tampak erosi/destruksi/fraktur/dislokasi
tulang dan sendi pelvis

Anda mungkin juga menyukai