Joao Barreto - 2265050092 - Tugas Presentasi Dosis Obat
Joao Barreto - 2265050092 - Tugas Presentasi Dosis Obat
Oleh:
Joao C.H.A Barreto
(2265050092)
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Bahan Ajar Rekam Medis dan Informasi Kesehatan (RMIK) Farmakologi. 2017. Jakarta: KEMENKES RI
DOSIS OBAT
● Dosis obat harus tepat sesuai dengan tingkat keparahan dan kondisi pasien, jika dosis berlebihan efek yang
ditimbulkan obat akan berubah menjadi efek toksik, sedangkan jika dosis terlalu kecil, obat tidak akan efektif
● Dokter bisa menulis dosis maksimal pada pasien yang berulang yang telah mencapai toleransi diatas maksimal
● Pada penulisan resep, di bagian belakang dosis diberikan tanda “!” yang artinya dengan sadar mau memberikan
dosis diatas maksimal, benar-benar dibawah pantauan dokter
Kementerian Kesehatan RI. Bahan Ajar Rekam Medis dan Ilmu Kesehatan: Farmakologi. 2017
PENGHITUNGAN DOSIS OBAT
Kementerian Kesehatan RI. Bahan Ajar Rekam Medis dan Ilmu Kesehatan: Farmakologi. 2017
DOSIS BERDASARKAN
USIA
PENGHITUNGAN DOSIS ANAK
Kementerian Kesehatan RI. Bahan Ajar Rekam Medis dan Ilmu Kesehatan: Farmakologi. 2017
PENGHITUNGAN DOSIS ANAK
Kementerian Kesehatan RI. Bahan Ajar Rekam Medis dan Ilmu Kesehatan: Farmakologi. 2017
PERHITUNGAN DOSIS BERDASARKAN USIA
DOSIS DEWASA
• Dosis dewasa mulai digunakan dari usia 20 tahun
DOSIS LANSIA
• Pasien lansia adalah pasien dengan usia >65 tahun
• Usia 65-74 tahun 90% dosis biasa
• Usia 75-84 tahun 80% dosis biasa
• Usia 85 tahun keatas 70% dari dosis biasa
• Selain penurunan dosis, pemberian obat pada lansia juga dapat dibatasi dengan
hanya memberikan bila benar-benar perlu
Kementerian Kesehatan RI. Bahan Ajar Rekam Medis dan Ilmu Kesehatan: Farmakologi. 2017
HAL YANG PERLU DIPERTIMBANGKAN SAAT HITUNG DOSIS LANSIA
● Tingkat sensitivitas tubuh dan organ pada lansia lebih meningkat dibanding pasien usia dewasa, dikarenakan
menurunnya kualitas dan fungsi sirkulasi darah pasien lansia
● Menunurunnya jumlah albumin dalam darah
● Menurunnya fungsi hati dan ginjal sehingga sisa obat yang bersifat toksik tidak bisa tersaring dengan baik di hati
● Kecepatan eliminasi obat menurun memungkinkan residu obat terendap di tubuh
● Penggunaan banyak obat dapat menyebabkan interaksi obat
● Umumnya lansia memiliki berbagai penyakit
Kementerian Kesehatan RI. Bahan Ajar Rekam Medis dan Ilmu Kesehatan: Farmakologi. 2017
DOSIS BERDASARKAN LUAS
PERMUKAAN TUBUH/BODY
SURFACE AREA (BSA)
PERHITUNGAN DOSIS BERDASARKAN BODY SURFACE AREA
BSA =
● Dianggap sebagai yang paling tepat dalam menghitung dosis untuk bayi, anak-anak, orang lanjut usia,
dan berat badan rendah
● Bila luas permukaan tubuh pasien tidak diketahui, tetapi TB dan BB diketahui, selain dengan rumus
diatas, luas permukaan tubuh juga dapat ditentukan dengan bantuan nomogram
Cara paling ideal karena sesuai dengan kondisi pasien sebenarnya dibandingkan dengan perhitungan
berdasarkan umur yang tidak sesuai dengan berat badan pasien
Kementerian Kesehatan RI. Bahan Ajar Rekam Medis dan Ilmu Kesehatan: Farmakologi. 2017
KONSENTRASI OBAT
● Ukuran yang menggambarkan konsentrasi zat/obat di dalam suatu campuran dengan satuan tertentu
● Satuan yang digunakan:
Bobot dalam bobot Jumlah zat terlarut (g) Sediaan obat padat
(b/b) dalam 100g dan semipadat
campuran/larutan
Bobot dalam volume Jumlah zat terlarut (g) Paracetamol
(b/v) dalam 100ml larutan
X=
X = Jumlah obat yang harus diberikan
D = Dosis obat yang diberikan atau diminta
T = Sediaan yang ada
Tn. R harus mengkonsumsi amoxicillin dengan dosis 3 x 500mg. Sediaan yang tersedia adalah 250mg
D = 500mg
T = 250mg
X = 500/250 = 2 tablet
Ny.B harus mengkonsumsi sucralfate dengan dosis 4 x 1000mg. Sediaan yang tersedia adalah 500mg/5ml
D = 1000mg
T = 500mg
X = 1000/500 x 5ml = 2 x 5ml = 10ml (2 sendok teh)