Anda di halaman 1dari 79

PEMBELAJARAN

DAN ASESMEN
Pembukaan
Pendampingan bagi
satuan Pendidikan
Pelaksana PSP
PMO Level Sekolah
Tujuan PMO Level Sekolah Tahap Pertama

Tujuan Pembelajaran Modul


merefleksikan pembelajaran berbasis peserta didik
Berdiskusi untuk mencari akar masalah dari berbagai sumber data
Menentukan topik dan sub topik yang relevan dan dapat mengatasi akar masalah
Menentukan tindak lanjut dari sub topik yang disepakati
Mulai dari Diri-Ice Breaking (5’)
Berbagi Singkat (10’)

• Apa pengalaman atau


pencerahan yang Anda dapat
dari kegiatan Ice Breaking ini?

• Menurut Anda, apa kaitan


kegiatan Ice Breaking ini
dengan Prinsip Pembelajaran
dan Asesmen?
Debrief Ice Breaking
Kegiatan ice breaking diawali dengan menyebutkan tujuan kegiatan
dan kriteria sukses yang dituju, ketersediaan waktu, dan pilihan
bagi peserta

Kegiatan ice breaking memetakan kemampuan kognitif peserta


(membedakan prosa dan puisi, pengetahuan tentang kalimat,
menggunakan huruf kapital dan tanda baca yang tepat)

Kegiatan ice breaking memetakan sisi non kognitif peserta (pilihan


benda yang mewakili dirinya, bagaimana peserta mempersepsi benda
tersebut, dan keterhubungan emosi peserta dengan karyanya)
Eksplorasi Konsep
60 menit
Eksplorasi Konsep (60’)

Apa tujuan kita

Belajar?
Untuk siapa saya
Mengajar?
Mari Mulai dari Diri Kita

1. Apa hal yang menghambat peserta didik


belajar disekolah?
2. Apa yang menghambat visi, misi, dan
tujuan sekolah?
3. Bagaimana hal tersebut menghambat visi,
misi, dan tujuan sekolah?
4. Apa saja akar masalah yang terlihat dalam
rapor pendidikan sekolah?
Gambaran Umum PMO Level Sekolah
PMO level sekolah berproses melalui empat tahap yaitu:
1. Refleksi pembelajaran berbasis peserta didik
Refleksi pembelajaran berbasis peserta didik sehingga di awal pertemuan
sekolah
hanya fokus pada sejumlah permasalahan.
Sekolah (dan
2. Sekolah (danFSP)
FSP)menemukan
menyepakati
akarakar masalah yang
masalah prioritas untuk
dianggap
diselesaikan di akhir diskusi.
(dan FSP) menyepakati
3. Sekolah menyepakati solusi solusi bersama terkait topik yang akan
didiskusikan minggu depan.
4. Sekolah melakukan implementasi
Sekolah melakukan implementasi secara mandiri.
Gambaran Umum PMO Level Sekolah
Keempat tahapan tersebut merupakan proses yang terus berulang seperti pada
gambar di bawah ini.

1 2 3 4
Refleksi pembelajaran Sekolah (dan FSP) Sekolah menyepakati Sekolah melakukan
berbasis peserta didik menemukan akar masalah solusi implementasi

Pra PMO level sekolah PMO level sekolah Pasca PMO level sekolah
1
Refleksi pembelajaran
berbasis peserta didik

4 2
Sekolah melakukan Sekolah (dan FSP)
implementasi menemukan akar masalah

3
Sekolah menyepakati
solusi
Fasilitator PMO Level Sekolah
Pada tahun 2023, dimulai proses transisi PMO level sekolah dari Fasilitator Sekolah
Penggerak ke kepala sekolah sehingga untuk:
● PSP angkatan 1 dan 2: PMO level sekolah difasilitasi oleh kepala sekolah
masing-
masing.
● PSP angkatan 3: PMO level sekolah masih difasilitasi oleh Fasilitator Sekolah
Penggerak.
PMO Level Sekolah oleh Kepala Sekolah Angkatan 1 dan 2
Pihak Pra PMO level Sekolah Saat PMO level sekolah Pasca PMO level sekolah

Kepala sekolah ● Menyepakati jadwal pelaksanaan PMO Memfasilitasi untuk mencari akar masalah dan ● Melakukan implementasi dari solusi
level sekolah. menyepakati solusi bersama pengawas sekolah yang sudah disepakati bersama guru.
● Melakukan refleksi pembelajaran dan guru. ● Melakukan refleksi dari hasil PMO level
berbasis peserta didik bersama sekolah di bulan sebelumnya bersama
pengawas sekolah dan guru. pengawas sekolah dan guru.

Pengawas sekolah Melakukan refleksi pembelajaran berbasis Berdiskusi untuk mencari akar masalah dan Melakukan refleksi dari hasil PMO level sekolah
peserta didik bersama kepala sekolah dan guru. menyepakati solusi bersama FSP, pengawas di bulan sebelumnya bersama guru dan kepala
kepala sekolah, dan guru. sekolah.

Fasilitator Sekolah ● Mengingatkan kepala sekolah untuk Tidak ada Memfasilitasi refleksi pasca pelaksanaan PMO
Penggerak melaksanakan PMO level sekolah. level sekolah di dalam lokakarya.
● Memfasilitasi refleksi persiapan PMO
level sekolah di dalam lokakarya.

Koordinator Tidak ada Tidak ada ● Memfasilitasi refleksi pasca pelaksanaan


Fasilitator Sekolah PMO level sekolah di Forum Komunikasi
Penggerak dan Koordinasi PSP.
● Melakukan analisis hasil PMO level
sekolah.
PMO Level Sekolah oleh FSP Angkatan 3
Pihak Pra PMO level Sekolah Saat PMO level sekolah Pasca PMO level sekolah

Kepala sekolah Melakukan refleksi pembelajaran berbasis peserta didik Berdiskusi untuk mencari akar masalah dan ● Melakukan implementasi dari solusi
bersama pengawas sekolah dan guru. menyepakati solusi bersama FSP, pengawas sekolah, yang sudah disepakati bersama guru.
dan guru. ● Melakukan refleksi dari hasil PMO level
sekolah di bulan sebelumnya bersama
guru dan pengawas sekolah.

Pengawas sekolah Melakukan refleksi pembelajaran berbasis peserta didik Berdiskusi untuk mencari akar masalah dan Melakukan refleksi dari hasil PMO level sekolah di
bersama kepala sekolah dan guru. menyepakati solusi bersama FSP, pengawas kepala bulan sebelumnya bersama guru dan kepala
sekolah, dan guru. sekolah.

Fasilitator Sekolah ● Menyepakati jadwal pelaksanaan PMO level Memfasilitasi diskusi untuk mencari akar masalah dan Melakukan refleksi dari hasil PMO level sekolah di
Penggerak sekolah. menyepakati solusi. bulan sebelumnya.
● Mengingatkan sekolah untuk melakukan
refleksi pembelajaran berbasis peserta didik.

Koordinator Tidak ada Melakukan observasi secara sampling saat kegiatan ● Memfasilitasi refleksi pasca pelaksanaan
Fasilitator Sekolah PMO level sekolah. PMO level sekolah di Forum Komunikasi
Penggerak dan Koordinasi PSP.
● Melakukan analisis hasil PMO level
sekolah.
Topik dan Subtopik PMO Level Sekolah
Topik Subtopik: Perencanaan Subtopik: Strategi Implementasi

1. Manajemen dan Pengembangan Sekolah A. Penyusunan dokumen KOSP A. Strategi kebijakan dan program pengayaan siswa (penguatan literasi,
B. Penyusunan dokumen program sekolah penghijauan, dll)
C. Penyusunan dokumen anggaran B. Strategi pengelolaan SDM
D. Penyusunan dokumen kemitraan C. Strategi Pengelolaan Anggaran
E. Penyusunan dokumen P5 D. Optimalisasi platform digital untuk manajemen sekolah

2. Implementasi Pembelajaran di Kelas A. Penyusunan modul ajar A. Pembelajaran berdiferensiasi


B. Penyusunan ATP B. Metode mengajar yang beragam
C. Penyusunan dokumen project based learning C. Metode asesmen yang beragam
D. Penyusunan dokumen P5 D. Pembelajaran berbasis projek
E. Penyusunan prosedur penilaian E. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
F. Digitalisasi pembelajaran

3. Iklim Keamanan dan Inklusivitas A. Penyusunan dokumen asesmen bullying A. Program penanggulangan kekerasan seksual
B. Penyusunan dokumen asesmen kekerasan seksual B. Program penanggulangan bullying
C. Penyusunan dokumen asesmen narkoba C. Program penanggulangan narkoba

4. Peningkatan Kapasitas Guru A. Penyusunan dokumen peningkatan kapasitas guru A. IHT berkelanjutan
B. Forum diskusi dan berbagi antar guru
C. Pelatihan mandiri melalui PMM
D. Studi tiru
E. Komunitas belajar antar sekolah
F. Guru membaca literatur
G. Penguasaan digital untuk pembelajaran
Pemilihan Subtopik
● Sekolah (dan FSP) dapat memilih 1 sampai 2 subtopik. Bisa dari topik yang
berbeda. Untuk dijadikan prioritas dalam jangka waktu 6 bulan ke depan.
● Topik dan subtopik lain yang dianggap kurang relevan atau bukan prioritas
kebutuhan sekolah maka tidak perlu didiskusikan lebih lanjut. Cukup fokus pada
subtopik yang telah dipilih.
Alur Pengisian Instrumen
PMO ke- Bulan Detail

1 Agustus sampai 10 ● Mengisi bagian informasi dasar, tahap awal, tahap


September lanjutan, tindak lanjut.
● Mengunggah rekaman kegiatan untuk FSP.
● Mengunggah dokumentasi kegiatan oleh kepala sekolah.

2 Oktober sampai 10 ● Mengisi bagian refleksi dari implementasi tindak lanjut.


November ● Mengubah status tindak lanjut jika terdapat perubahan.
Berikut ini adalah alur pengisian ● Mengunggah rekaman kegiatan untuk FSP.
● Mengunggah dokumentasi kegiatan oleh kepala sekolah.
instrumen dari PMO level sekolah yang 3 Desember

difasilitasi oleh Fasilitator Sekolah 4 Februari sampai 10 Maret Mengisi bagian informasi dasar, tahap awal, tahap

Penggerak atau kepala Sekolah lanjutan, tindak lanjut.
● Mengunggah rekaman kegiatan untuk FSP.
Penggerak. ● Mengunggah dokumentasi kegiatan oleh kepala sekolah.

5 April sampai 10 Mei ● Mengisi bagian refleksi dari implementasi tindak lanjut.
● Mengubah status tindak lanjut jika terdapat perubahan.
6 Juni sampai 10 Juli ● Mengunggah rekaman kegiatan untuk FSP.
● Mengunggah dokumentasi kegiatan oleh kepala sekolah.
PMO Level Sekolah oleh FSP angkatan 3
Tujuan
Forum PMO level sekolah bertujuan untuk mendiskusikan dan menyepakati akar masalah
berkaitan
dengan hasil belajar murid yang dianggap prioritas untuk diselesaikan oleh satuan pendidikan
dalam
implementasi Program Sekolah Penggerak. Pembahasan pada kegiatan ini mengacu pada poin-poin
yang dalam instrumen laporan PMO di SIMPKB.

Pihak yang Terlibat


● Fasilitator Sekolah Penggerak
● Kepala sekolah
● Perwakilan 2 guru
● Pengawas sekolah
PMO Level Sekolah oleh FSP angkatan 3
Pelaksanaan
● Forum dilaksanakan dalam durasi 2 JP setiap 2 bulan per satuan pendidikan.
● Forum dilaksanakan menggunakan moda daring. Perubahan moda perlu didiskusikan lebih
lanjut
dengan BBGP/BGP yang menaungi.
● Fasilitator dapat menyepakati jadwal pelaksanaan forum PMO level sekolah dengan setiap
komite pembelajaran.
Bulan Pelaksanaan PMO Level Sekolah
PMO ke- Bulan

1 Agustus 2023

2 Oktober 2023

3 Desember 2023

4 Februari 2024

5 April 2024

6 Juni 2024
Terimakasih
Kita mengajar untuk peserta didik
Pembelajaran dan Asesmen harus:

● Berpusat pada peserta didik


● Melibatkan peserta didik
● Sesuai dengan tingkat kemampuan/perkembangan

peserta didik (teaching at the right level)

● Terdiferensiasi
4 Syarat Pembelajaran dan Asesmen Kurikulum Merdeka
Pendidik perlu memilih untuk:

● Bersedia mengenal, menerima, dan mencintai peserta didik apa


adanya
● Bersedia berpusat pada peserta didik
● Bersedia terus belajar
● Bersedia berkolaborasi dengan peserta didik dan orang tua
Proses Berpikir dalam Merencanakan Pembelajaran dan Asesmen

dan asesmen
Pembelajaran Terdiferensiasi
Strategi yang dapat digunakan agar dapat
mengajar sesuai dengan tahap capaian
belajar atau kemampuan peserta didik
adalah diferensiasi.

Dasar diferensiasi materi pembelajaran


adalah asesmen formatif dalam bentuk
penilaian awal.
Pembelajaran dapat dilakukan
berdasarkan tahapan kemampuan
mayoritas dalam kelas.

Tahapan kemampuan di bawah


mayoritas akan mendapat penguatan
dan tahapan kemampuan di atas
mayoritas akan mendapatkan
tantangan dan pembinaan prestasi
serta dapat dijadikan contoh.
Pembelajaran terdiferensiasi
merupakan strategi guru untuk
membuat peserta didiknya
bergerak semakin mendekati dan
mencapai tujuan dari titik awal
masing-masing dengan
memaksimalkan potensi yang
dimiliki.
A. Memahami Capaian Pembelajaran (CP)
Capaian Pembelajaran (CP) merupakan kompetensi pembelajaran
yang harus dicapai peserta didik pada sebuah mata pelajaran dalam di
akhir sebuah fase.
Capaian Pembelajaran (CP) ditetapkan oleh pemerintah dan tidak
dapat diubah.
Kompetensi yang dituju dalam sebuah mata pelajaran, pada Capaian
Pembelajaran (CP) dituliskan dalam bentuk paragraf yang berisi
kesatuan antara pengetahuan, keterampilan, dan sikap.
Jika dianalogikan dengan sebuah perjalanan berkendara, Capaian Pembelajaran memberikan
tujuan umum dan ketersediaan waktu yang biasanya perlu ditempuh untuk mencapainya (fase).
Jalur tempuh yang akan dilalui dapat ditentukan oleh pengendara. Untuk mencapai tujuan
tersebut, setiap satuan pendidikan memiliki kebebasan untuk memilih jalur, cara, dan alat untuk
menempuh perjalanan tersebut, yang disesuaikan dengan titik keberangkatan, kondisi,
kemampuan, dan kecepatan masing-masing.
Kerangka Kerja Understanding by Design

Menentukan Merancang
Identifikasi hasil
bukti-bukti kegiatan
akhir yang
pemahaman yang pembelajaran
diinginkan
dapat diterima yang tepat
• Seluruh kegiatan • RPP
Rangkaian Asesmen:
pembelajaran & asesmen • Modul Ajar
• Penilaian awal
selalu mengacu pada CP • Bahan Ajar
• Formatif
(terberi) • Modul Projek
• Sumatif
• TP • Buku Panduan
• ATP
B. Merumuskan Tujuan Pembelajaran
CP masih bersifat sangat umum. Untuk membuatnya menjadi lebih
konkret dan operasional, kita perlu menurunkannya menjadi rumusan
Tujuan Pembelajaran.

Tujuan Pembelajaran (TP) perlu memuat 2 hal:


1. Kompetensi, yaitu kemampuan atau keterampilan yang perlu
ditunjukkan/ didemonstrasikan oleh peserta didik.
2. Lingkup materi, yaitu konten dan konsep utama yang perlu dipahami
pada akhir satu unit pembelajaran.
Taksonomi Bloom yang
dikembangkan
Anderson Krathwohl
(2001)
6 Facet Pemahaman
Wiggins dan McTighe
(2005)
Taksonomi Marzano (2000)
C. Menyusun Alur Tujuan Pembelajaran (ATP)
Penyusunan Tujuan Pembelajaran Menjadi
Alur Tujuan Pembelajaran

Pengurutan dari Konkret ke Abstrak

Pengurutan dari Mudah ke yang Sulit

Pengurutan Prosedural

Pengurutan Deduktif

Pengurutan Hirarki
Scaffolding
Merancang
Pembelajaran
dan Asesmen
ASESMEN

Asesmen merupakan upaya menggali informasi mengenai kondisi,


hambatan, dan kebutuhan peserta didik melalui pengamatan dan dialog
dengan peserta didik atau dengan individu terkait lainnya (keluarga, teman,
pengasuh, atau guru sebelumnya).

Asesmen bersifat netral dan dapat difungsikan sebagai formatif maupun


sumatif berdasarkan tujuan saat digunakan. Setiap asesmen perlu
memberikan rencana tindak lanjut terdiferensiasi yang dapat diberikan
pada siswa berdasarkan rekomendasi hasil asesmen.
Asesmen FORMatif
Kedua
● Membantu untuk mendapatkan
informasi atau memberikan Asesmen Asesmen SUMatif
umpan balik cepat
● Merupakan bagian
● Di awal pembelajaran : dari proses belajar
memetakan kemampuan awal ● Asesmen yang digunakan untuk
dan kebutuhan belajar peserta ● Merupakan memastikan ketercapaian atau
didik serta agar pendidik dapat kesempatan untuk menyimpulkan ketercapaian
merencanakan pembelajaran menerima dan tujuan pembelajaran capaian di
yang efektif memberikan umpan akhir satu tujuan pembelajaran
balik
● Di tengah pembelajaran ● Contoh : output projek, tugas,
mengecek progres/efektivitas ● Merupakan cara presentasi, wawancara, tes, esai,
pembelajaran untuk mengevaluasi performance, dll.
efektivitas
● Contoh: diskusi terarah, bermain pengajaran dan
peran, permainan, membuat pembelajaran
karangan atau jurnal, observasi,
dll.
Hasil Penelitian tentang Asesmen
• Kemampuan guru untuk memberikan umpan balik berpengaruh pada peningkatan pemahaman dan
kompetensi peserta didik (Marzano, 2006)
• Umpan balik dari asesmen harus informatif menjelaskan kemajuan siswa terhadap tujuan
pembelajaran dan bagaimana mereka dapat meningkatkan kemampuan/pemahamannya mengenai
tujuan pembelajaran
• Umpan balik bersifat netral seperti GPS yang memberi informasi mengenai posisi kita terhadap
tujuan. Maka umpan balik dan seluruh kegiatan asesmen seharusnya mengacu pada Kriteria
Ketercapaian Tujuan Pembelajaran yang digunakan.
• Asesmen harusnya secara alami dilakukan dalam bentuk formatif dan harus sering dilakukan
Umpan Balik (feedback)
Perjalanan belajar dapat diibaratkan seperti menyiapkan sebuah
pertandingan bola (sumatif).

Pendidik bertindak sebagai pelatih/coach yang akan


mempersiapkan segala pengetahuan, keterampilan, dan
membangun sikap yang diperlukan agar pesertanya mampu
bertanding, sesuai dengan kemampuan awal masing-masing
peserta didiknya (formatif).

Caranya adalah dengan memperbanyak latihan dan memberikan


umpan balik yang jujur, spesifik, tepat, dan seketika saat itu juga
ketika peserta didik menunjukkan performanya. Semakin sering
berlatih dan semakin tajam feedback, akan meningkatkan
kemungkinan berhasil/menang.
Tangga
Umpan Balik
(Ladder of
Feedback)
Contoh Rencana Tindak Lanjut Asesmen
Fase Fondasi
Elemen Jati Diri: Keterampilan menggunakan fungsi gerak motorik kasar
Penilaian Awal : Peserta didik diajak bermain yang melibatkan kegiatan melempar dan menangkap benda

Kompetensi yang Belum Mampu Mampu


. diamati

Kemampuan melempar dan Guru mencari tahu mengenai kondisi fisik dan mental Peserta didik akan bermain lempar dan tangkap bola
menangkap benda peserta didik dengan mengamati cara peserta didik dengan guru atau berlatih melemparkan bola dengan
(memainkan bola) memegang bola. tepat ke titik yang ditentukan.
● Jika peserta didik belum mampu memegang dengan
benar, maka peserta didik akan akan berlatih Peserta didik juga dapat berlatih bola keranjang/mini
membawa bola dari titik A ke titik B basket dengan bimbingan guru.
● Jika peserta didik sudah mampu memegang bola
dengan benar, maka ia akan berlatih melempar bola Setelah peserta didik semakin mahir, maka secara
ke titik yang ditentukan (misal ke dinding atau ke bertahap guru akan mengurangi bimbingannya
guru) sehingga anak dapat melakukan lempar dan tangkap
● Jika peserta didik sudah mampu memegang bola bola secara mandiri.
dengan benar dan mampu melempar tepat ke titik
sasaran, maka ia akan berlatih menangkap bola yang
dilemparkan guru dengan perlahan
Contoh Rencana Tindak Lanjut Asesmen
Seni Rupa Fase A
Elemen Menciptakan:Peserta mampu menggunakan bentuk geometris untuk membuat karya seni rupa
Penilaian Awal : Peserta didik diminta menyebutkan dan menggambar bentuk geometris yang disukainya

Kompetensi yang Belum Mampu Mampu


. diamati
Kemampuan mengenali dan Guru mencari tahu mengenai kondisi peserta didik dengan mengamati Peserta didik diajak bermain “Berburu Harta
menyebutkan bentuk laporan hasil belajarnya (jika ada) atau berdialog dengan peserta Karun”,mencari benda berbentuk geometris
geometris didik/orang tua untuk menentukan tindak lanjut yang tepat. sesuai yang disebutkan guru
Misal: peserta didik ditanya apakah pernah mendengar kata “segi tiga”.
Jika belum pernah maka guru akan mengenalkan bentuk segitiga melalui
contoh benda yang ada di sekitar.

Kemampuan menggambar Guru mencari tahu mengenai penyebab peserta didik belum mampu Peserta didik diajak untuk mengembangkan
bentuk geometris menggambar bentuk geometris dengan mengamati atau berdialog dengan gambar bentuk geometris yang telah dibuatnya
peserta didik tersebut. Jika peserta didik memiliki hambatan fisik menjadi gambar yang utuh dan memiliki
misalnya tangan gemetar atau belum dapat memegang pensil dengan makna. Peserta didik diajak untuk
benar, maka ia akan melatih grip-nya terlebih dulu. Jika tidak ada menceritakan makna gambarnya tersebut.
hambatan fisik, ia bisa berlatih membuat bentuk geometris tertentu
berulang-ulang dalam berbagai ukuran.
Contoh Rencana Tindak Lanjut Asesmen
Elemen bilangan Penilaian awal: Peserta didik diajak untuk menghitung
Mata pelajaran matematika, Fase B perkalian melalui gambar yang menunjukkan penjumlahan
Topik: Perkalian Dasar berulang

Tahapan Kemampuan Rencana Tindak Lanjut Hasil Asesmen


Awal

Belum Berkembang Peserta didik yang belum dapat melakukan penjumlahan berulang, maka akan mendapatkan penguatan
pemahaman konsep penjumlahan berulang. Peserta didik mengisi sejumlah wadah atau kantung
dengan benda yang ada di sekitar mereka (misalnya batu, kayu, daun, pensil, ranting, dll). Setiap wadah
harus berisi jumlah benda yang sama . Mereka lalu diminta menjumlahkan benda-benda tersebut.

Mulai Berkembang/ Peserta didik yang sudah mulai dapat menerapkan konsep perkalian melalui penjumlahan berulang,
Berkembang Sesuai akan berlatih dengan menggunakan benda konkret di bawah bimbingan pendidik
Harapan

Berkembang Melampaui Peserta didik yang sudah mulai dapat menerapkan konsep perkalian melalui penjumlahan berulang,
Harapan/ Mahir akan berlatih dengan menggunakan benda konkret secara mandiri
Contoh Rencana Tindak Lanjut Asesmen
Elemen Menulis Penilaian awal:
Mata pelajaran Bahasa Jepang pada fase E Peserta didik diminta menuliskan namanya dalam bahasa Jepang
Tahapan Kemampuan Awal Rencana Tindak Lanjut Hasil Asesmen

Belum berkembang Murid yang belum dapat menulis Kana ,dapat melakukan latihan dengan salah satu cara berikut:
1. Berlatih menulis aksara Kana dengan bantuan buku kotak-kotak/ lembar kerja menebalkan huruf
2. Berlatih menggunakan alat bantu belajar seperti kamus atau aplikasi bahasa di internet. Misalnya, cara menuliskan
kata dengan tepat
3. Menyusun potongan kata (contoh : ka-ru-sa disusun membentuk kata sakura)
Mulai Berkembang/ Murid yang mulai dapat menulis Kana, ia melakukan latihan dengan salah satu cara berikut:
Berkembang Sesuai 1. Berlatih menggunakan alat bantu belajar seperti kamus atau aplikasi bahasa di internet. Misalnya, cara menulis atau
Harapan cara mengingat huruf
2. Berlatih menyusun kalimat acak dengan menggunakan kata dan tata bahasa yang diajarkan
3. Berlatih dikte (peserta didik menulis apa yang didengar)

Berkembang Melampaui Murid yang mulai dapat menulis Kana dengan lancar, dapat melakukan latihan dengan salah satu cara berikut:
Harapan/ Mahir 1. Berlatih menggunakan alat bantu belajar seperti kamus atau aplikasi bahasa di internet. Misalnya, cara menulis
dengan ejaan yang tepat
2. Berlatih menulis kalimat dengan menggunakan kata dan tata bahasa yang diajarkan
3. Diberdayakan sebagai tutor sebaya atau mendapatkan pembinaan prestasi misalnya sebagai tim perwakilan sekolah
untuk lomba
COBA TULISKAN PERENCANAAN STRATEGI PEMETAAN KEMAMPUAN AWAL DAN
pemetaankemampuan awal dan
TINDAK LANJUT YANG TERDIFERENSIASI

tindak lanjut yang terdiferensiasi


Contoh Rencana Tindak Lanjut Asesmen
Mata pelajaran Matematika untuk Pendidikan Khusus
Sebuah kelas berisi 5 peserta didik penyandang tuna grahita tingkatan SD fase A diminta untuk menuliskan
angka 1-10
Kondisi-kondisi yang mungkin ditemukan Rekomendasi Tindak Lanjut

Peserta didik belum dapat menuliskan angka Guru perlu mencari informasi mengenai penyebab kondisi peserta didik saat itu. Ini dapat
sama sekali dilakukan dengan membaca hasil laporan belajar/terapi sebelumnya (jika ada), mengamati
bagaimana cara peserta didik menulis, atau berdialog dengan orang tua peserta didik.
Peserta didik sudah dapat menuliskan angka Perbedaan penyebab akan menghasilkan tindak lanjut yang berbeda. Berikut beberapa
dengan mengikuti contoh secara perlahan-lahan rencana tindak lanjut yang dapat digunakan:
1. Peserta didik yang belum mampu namun menunjukkan minat mencoba, akan dilatih
menulis dengan mengikuti contoh dari guru secara perlahan.
Peserta didik tidak menunjukkan minat untuk 2. Peserta didik yang sudah dapat menulis dengan mengikuti contoh maka akan dilatih
mengikuti pelajaran atau melakukan suatu menulis angka-angka yang diingat/disukainya secara mandiri
tindakan (menulis) 3. Peserta didik yang tidak menunjukkan minat mengikuti pelajaran, maka guru akan
mengajak dialog dengan kalimat-kalimat pendek untuk menggali perasaan peserta didik
Peserta didik sudah dapat menuliskan angka 1- tersebut. Guru juga disarankan memulai kegiatan dari sesuatu yang disukai/diminati
10 secara mandiri peserta didik tersebut.
4. Peserta yang sudah mampu menulis akan melanjutkan menulis angka hingga 20
Contoh Rencana Tindak Lanjut Asesmen (lanjutan)
Pekan Aksi Nyata Rencana Tindak Lanjut Keterangan

1 Peserta didik dilatih menulis angka Jika peserta didik dapat mengikuti contoh guru, maka 2 X 2 JP
1-10 dengan mengikuti contoh selanjutnya ia akan dilatih untuk menulis secara mandiri (Namun bisa ditambah menjadi 3 atau
guru dengan urutan bilangan yang benar 4 x 2JP jika peserta didik mengalami
kesulitan mengikuti contoh guru)

2 Peserta didik dilatih untuk menulis Jika peserta didik sudah mampu menulis angka 1-10 2 X 2 JP
angka 1-10 secara mandiri dengan secara mandiri dengan urutan bilangan yang benar, maka (Namun bisa ditambah menjadi 3 atau
urutan bilangan yang benar ia akan berlatih untuk membuat bentuk angka dengan 4 x 2JP jika peserta didik perlu waktu
berbagai cara (misalnya menyusun atau membentuk untuk konsisten mengurutkan
angka dengan plastisin atau kertas) bilangan dengan benar)

3 Peserta didik dilatih untuk Jika peserta didik sudah mampu menempel gambar 3 x 2 JP
membuat bentuk angka dengan angka dengan urutan yang tepat, maka ia akan dilatih
cara menyusun atau membentuk untuk menulis, mengurutkan, atau membentuk angka 1-
angka dengan media yang ada 20
(misalnya plastisin atau kertas)

4 Peserta didik dilatih untuk menulis Jika peserta didik sudah mampu menulis angka 1-20 3 x 2 JP
angka 1-20 secara mandiri dengan secara mandiri dengan urutan bilangan yang benar, maka
urutan bilangan yang benar ia akan mempelajari konsep penjumlahan
Teknik asesmen yang dapat diadaptasi
Teknik asesmen yang dapat diadaptasi
Pengolahan dan Pelaporan Hasil Asesmen
Pengolahan hasil asesmen dilakukan dengan menganalisis hasil asesmen secara kuantitatif dan/atau
kualitatif
Hasil asesmen untuk setiap Tujuan Pembelajaran diperoleh melalui data kualitatif (hasil pengamatan atau
rubrik) maupun data kuantitatif (berupa angka). Data-data ini diperoleh dengan membandingkan
pencapaian hasil belajar peserta didik dengan Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran, baik pada
capaian pembelajaran di akhir fase, maupun tujuan-tujuan pembelajaran turunannya. Untuk
menyimpulkan hasil belajar peserta didik, pendidik dapat menggunakan berbagai teknik dan instrumen di
luar tes tertulis.
Beberapa pendekatan untuk menentukan ketercapaian TP
(1) menggunakan deskripsi sehingga apabila peserta didik tidak mencapai kriteria tersebut maka
dianggap belum mencapai tujuan pembelajaran
(2) menggunakan rubrik yang dapat mengidentifikasi sejauh mana peserta didik mencapai tujuan
pembelajaran
(3) menggunakan skala atau interval nilai, atau pendekatan lainnya sesuai dengan kebutuhan dan
kesiapan pendidik dalam mengembangkannya
Satuan pendidikan memiliki
keleluasaan untuk menentukan teknik
pengolahan nilai dan format rapor
yang akan digunakan.

Penting ditekankan adalah


pembelajaran bertujuan mencapai
pemahaman dan penguasaan
kompetensi, bukan hanya untuk
mendapatkan nilai.

Satuan pendidikan juga tidak perlu


menentukan kriteria dan mekanisme
kenaikan kelas karena kenaikan kelas
dilaksanakan secara otomatis (lihat
Panduan Pembelajaran dan Asesmen
hal.61)
Ruang Kolaborasi (30’+15’)

• Bersama dengan kelompok Anda, pilihlah satu Tujuan Pembelajaran dari mata pelajaran pada
fase yang Anda ampu.
• Rancanglah sebuah kegiatan penilaian awal untuk tujuan pembelajaran tersebut
• Sertakan rencana tindak lanjut hasil penilaian awal tersebut untuk 2 atau 3 skenario
kemampuan awal (mulai berkembang, berkembang sesuai harapan, dan berkembang
melampaui harapan). Waktunya 30 menit.
• Anda dapat mengembangkan format yang sesuai dengan kebutuhan anda dengan mengacu pada
contoh yang telah disampaikan.
• Kembangkanlah tindak lanjut yang mendorong kemampuan berpikir aras tinggi (HoTS) dan
melibatkan pengalaman nyata.
Contoh Format Rencana Tindak Lanjut
Mata Pelajaran/Fase
Elemen
Capaian Pembelajaran Elemen
Tujuan Pembelajaran
Kriteria Ketercapaian Tujuan
Pembelajaran (minimal 2)
Penilaian Awal
Rencana Tindak Lanjut Hasil
Asesmen
Presentasi Kelompok (15’)
• Setiap kelompok memiliki waktu presentasi 5 menit termasuk tanya
jawab
• Peserta lain memiliki waktu semenit untuk memberikan umpan
balik atau pertanyaan bagi presenter
• Narasumber hanya memberikan umpan balik berupa penguatan
atau saran setelah presentasi berakhir
Refleksi Terbimbing (30’)
Asesmen Diri (Self Assessment)

Tuliskan di kolom chat bagaimana diri anda selama ini menerapkan prinsip pembelajaran dan
asesmen dalam pembelajaran

• 3 hal yang menurut saya sudah baik dari diri saya dalam menerapkan prinsip pembelajaran
dan asesmen
• 2 hal yang ingin saya perbaiki dan kembangkan dari diri saya dalam menerapkan prinsip
pembelajaran dan asesmen
• 1 hal baru yang komit saya lakukan untuk menerapkan prinsip pembelajaran dan asesmen
Sesi 2
Modul Pembelajaran dan Asesmen
Penyegaran Materi Sesi 1
• Silakan pilih satu angka antara 1-15,
tuliskan angka tersebut di kolom chat

• Lihat pertanyaan di bawah angka


tersebut pada tabel yang ditayangkan

• Jawab pertanyaan yang ada di bawah


angka pilihan anda dalam waktu
maksimal 1 menit (mohon menjawab
dengan spontan, lugas, cepat, dan jelas)
1 2 3 4 5.

Apa satu hal yang ingin Siapa guru yang paling Apa pelajaran yang Apa pelajaran yang Apa 3 nilai/value hidup
saya ubah dari cara berkesan bagi saya dan paling saya sukai selama paling sulit bagi saya saya yang ingin saya
mengajar saya? mengapa? sekolah dan mengapa? selama sekolah? teruskan pada anak dan
murid-murid saya?

6 7 8 9 10

Apa pengalaman Apa pengalaman Siapa murid yang paling Apa hal terbesar yang Apa satu hal yang saya
mengajar saya yang mengajar saya yang berkesan bagi saya dan saya dapatkan dari sesi 1 komit berlatih untuk
paling berhasil? paling berkesan? mengapa? kemarin? menerapkan prinsip
pembelajaran dan
asesmen?
11 12 13 14 15

Apa yang menahan Apa/siapa yang Apa satu perubahan Apa satu keterampilan Tiga kata sifat yang
langkah saya untuk membuat semangat saya sikap/pemikiran terbesar baru yang saya peroleh menggambarkan diri saya
menerapkan prinsip menggebu dan membuat saya dalam 3 bulan dalam sebulan terakhir sebagai seorang pendidik
pembelajaran dan langkah saya maju? terakhir ini? ini? profesional adalah….
asesmen?
Demonstrasi Kontekstual (45’)
Presentasi/Diskusi (40’)
● Silakan berdiskusi atau mempresentasikan gagasan anda untuk menanggapi
video tersebut dalam waktu 40 menit. Pastikan semua peserta mendapatkan
giliran berpendapat
● Gunakan waktu secara efektif
● Presentasi dapat dilakukan secara kelompok besar bersama seluruh kelas atau
bersama kelompok kecil dalam break out rooms
● Presentasi dapat disajikan dalam bentuk slide, poster, atau hanya secara lisan.
Elaborasi Pemahaman (45’)
Rencana Aksi Nyata (30’)
Buatlah sebuah rencana aksi nyata berupa 1 tindakan nyata yang komit dilakukan selama 5 hari kerja untuk berlatih
menerapkan prinsip pembelajaran dan asesmen. Anda dapat memilih peran sebagai guru/kepala sekolah/pengawas/ FSP.
Berikut adalah contoh rencana aksi nyata untuk FSP:

Rencana Aksi Nyata Waktu Strategi yang akan Keterangan


Pelaksanaan digunakan
Melakukan penilaian awal Senin, 10 Juli 2023 Permainan satu kata untuk Peserta akan diminta menuliskan satu kata yang terlintas saat mendengar
pemahaman Kurikulum mengajak peserta melihat sebuah kata yang diucapkan FSP. Fasilitator akan menindak lanjuti dengan
Merdeka para peserta mindset masing-masing diskusi dan penguatan pemahaman
pelatihan mengenai perubahan

Merancang rencana tindak Selasa, 11 Juli 2023 Grouping dan diferensiasi Peserta dibagi dalam kelompok dengan jumlah sama. Setiap kelompok
lanjut berdasarkan hasil memiliki peserta yang menunjukkan antusiasme tinggi dan mampu
penilaian awal menggerakkan.
Jika mayoritas peserta antusias dan memahami materi, maka pelatihan
dilanjutkan dengan menggunakan metode yang telah digunakan.
Jika peserta lesu dan kesulitan memahami materi, fasilitator mengubah
metode dengan memperbanyak kegiatan praktik dan menggugah emosi
peserta
Tautan Bahan Pembelajaran
Sebaiknya peserta terlebih dahulu menonton video mengenai asesmen dan pembelajaran pada Platform Merdeka
Mengajar di tautan berikut:
● Memetakan kompetensi dan kebutuhan murid - https://youtu.be/cfynQhSHbU8
● Ragam strategi pemetaan murid - https://youtu.be/MgG-TQgGRUM
● Asesmen sebagai bukti pembelajaran - https://youtu.be/j6EVbNxDRno
● Asesmen as, for, and of learning - https://www.youtube.com/watch?v=bfT4Jw7JTEA

Tambahan:
● Penyesuaian pembelajaran dengan kebutuhan dan karakteristik murid PAUD:
https://guru.kemdikbud.go.id/pelatihan-mandiri/topik/3
● Penyesuaian pembelajaran dengan kebutuhan dan karakteristik murid SD:
https://guru.kemdikbud.go.id/pelatihan-mandiri/topik/4
● Penyesuaian pembelajaran dengan kebutuhan dan karakteristik murid SMP:
https://guru.kemdikbud.go.id/pelatihan-mandiri/topik/12
● Penyesuaian pembelajaran dengan kebutuhan dan karakteristik murid SMA:
https://guru.kemdikbud.go.id/pelatihan-mandiri/topik/13

Anda mungkin juga menyukai