Anda di halaman 1dari 10

CMHN

KEBIJAKAN KESEHATAN JIWA


KELOMPOK 4
ELPINA ROZA 1914201060
SUKA BELA 1914201087
DELNI FEBRIANI 1914201049

KEPERAWAN 6 B
PENGERTIAN
Kebijakan kesehatan adalah serangkaian keputusan, rencana, dan
tindakan yang dilakukan untuk mencapai tujuan spesifik kesehatan dalam
masyarakat. Ahli lain menyebut kebijakan kesehatan sebagai kebijakan
yang bertujuan memberi dampak positif terhadap kesehatan populasi (de
Leeuw:1989).
Kesehatan jiwa telah dipandang dengan penuh stigma sejak lama.
Kehadirannya dianggap tidak lebih penting dibandingkan dengan kondisi
kesehatan fisik. Padahal, dalam definisi kesehatan jiwa menurut Badan
Kesehatan Dunia (WHO), kesehatan individu tidak hanya bergantung
pada tiadanya penyakit tetapi juga keseimbangan psikologis dan fungsi
sosialnya juga (Health is a state of complete physical, mental and social
well-being and not merely the absence of disease or infirmity, WHO).
KONTEKS DAN MASALAH PENTING
Majalah TIME edisi melaporkan bahwa Indonesia adalah
negara yang memiliki peringkat terendah dalam
penyediaan pelayanan kesehatan mental di Asia. Hal ini
diindikasikan oleh rendahnya rasio psikiater dibanding
dengan jumlah penduduk Indonesia, sebesar 1: 500.000
dan jumlah sarana perawatan psikiatrik 1 : 30.000.
Indikator lain adalah rendahnya jumlah pekerja kesehatan
mental dan terbatasnya anggaran untuk kesehatan mental
(1% dari seluruh total anggaran kesehatan).
FOKUS PERMASALAHAN
ODMK (orang dengan masalah kesehatan jiwa)
selama ini mendapat perlakuan diskriminasi dari
pihak sekitrnya, tidak hanya itu, perhatian pemerintah
terhadap mereka pun terkesan minim. Padahal,
dengan cara ini, pemerintah secara tidak langsung
melanggar HAM mereka.
HAM dari ODMK jelaslah harus dihargai dan dipenuhi.
Akan tetapi, guna terwujudnya kepastian hukum dan
keseimbangan dalam kehidupan ,masyarakat, perlu
diupayakan bagi orang-orang dengan gangguan jiwa
untuk melaksanakan kewajiban asasi mereka. Oleh
karena itu, perlu diatur lebih lanjut dalam peraturan
pelaksanaan bagaimana pelaksanaan HAM dari ODMK
yang disesuaikan dengan kondisi keadaaan mereka dan
dijustifikasikan dengan kesejahteraan masyarakat; serta
penting untuk diatur tentang kewajiban asasi dari
ODMK
Gambaran singkat penyebab terjadinya
Kemiskinan dan himpitan ekonomi menjadi penyebab
permasalahan
tingginya . yang mengkhiri hidup. Faktor
jumlah orang
penyebab orang nekat bunuh diri karena kemiskinan
yang terus bertambah, mahalnya biaya sekolah dan
kesehatan, serta penggusuran. Semua itu berpotensi
meningkatkan depresi akibat bertambahnya beban
hidup. Berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia
atau World Health Organization yang dihimpun tahun
2005-2007 sedikitnya 50 ribu orang Indonesia bunuh
diri. Jumlah kematian itu belum termasuk kematian
akibat overdosis obat terlarang yang mencapai 50 ribu
orang setiap tahun. Dan dari jumlah tersebut, 41%
Perbandingan kepekaan pemerintah terhadap masalah
kesehatan jiwa, yang terjadi di negara-negara lain

Berbagai negara telah memberlakukan Undang-undang Kesehatan Jiwa,


diantaranya UU Kesehatan Jiwa Korea, UU Publik Italia (1978), UU
Kesehatan Mental di Inggris dan Wales (1983), UU Perawatan Psikiatri
Federasi Rusia (1992), UU Kesehatan Jiwa Belarusia (1999), UU
Kesehatan Jiwa Jepang (1950), UU Kesehatan Jiwa Austria, UU
Kesehatan Jiwa Argentina (1991), UU Kesehatan Jiwa Pakistan (2001),
UU Kesehatan Jiwa Tunisia (1992), RUU Kesehatan Jiwa Cina
(berlangsung lebih dari 16 tahun). Juga Sri Lanka yang membuat The
Mental Health Policy of Sri Lanka (2005-2015) sebagai respon dari pasca
tsunami 2004 (padahal dampak tsunami 2004 lebih berat dirasakan di
Indonesia). Bahkan Ghana juga sedang berproses memformulasikan UU
Kesehatan Jiwa untuk menanggulangi stigma sebagai penghambat utama
pelayanan Kesehatan Jiwa.
TAHAPAN PEMBUATAN KEBIJAKAN
 •Amandemen amanat PP Kesehatan Jiwa dalam
UU No. 36 tahun 2009
 • Pengayaan Bab Kesehatan Jiwa dengan tetap di
bawah paying UU No. 36 tahun 2009
 • Membuat UU Kesehatan Jiwa dengan
penjelasan bahwa Bab Kesehatan Jiwa dan pasal-
pasal terkait Kesehatan Jiwa dalam UU No. 36
tahun 2009 TIDAK LAGI BERLAKU karena
digantikan oleh UU Kesehatan Jiwa.
KRITIK TERHADAP OPSI KEBIJAKAN
Keberlakuan undang-undang yang khusus
mengatur tentang kesehatan jiwa seyogyanya
dapat merumuskan peraturan yang jelas
mengenai kriteria dan batasan “cakap” dari
para penderita tangguan jiwa, yang dikaitkan
dengan gangguan jiwa yang dideritanya. Baik
di bidang hukum perdata maupun hukum
pidana
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai