Anda di halaman 1dari 53

LAPORAN KASUS

DENGUE HAEMORRHAGIC FEVER

Oleh
AININ MEISYNTHIA SYADIDAH
201420401011071
Kelompok A23

Pembimbing :
Dr. Rahmad Hadi Santoso, Sp.A

SMF ILMU PENYAKIT ANAK


RSUD JOMBANG
IDENTITAS PASIEN
 Nama : An. A
 Umur : 10 tahun
 Jenis Kelamin : Laki-laki
 Agama : Islam
 Suku : Jawa
 Alamat : Janti-Jogoroto-Jombang
 Tgl MRS : 18 november 2015 . 20.50 wib
 KU
Panas
 RPS

Px kiriman IGD rujukan dari PKM, Rawat inap di PKM


sejak hari senin tanggal 16/11/2015, panas naik turun,
trombosit rendah, dirujuk ke RSUD tanggal 18/11/2015.
Keluarga pasien mengeluh panas sumer-sumer sejak 5 hari
yg lalu jam 20.00. badan lemas, mual (+), muntah (+) > 5x
muntah,total muntah ± 1 gelas aqua lebih. nafsu makan
menurun, nyeri ulu hati (+), mimisan 1x tadi pagi,
perdarahan gusi (-) , diare (-). Batuk (-), pilek (-). Nyeri
telan (-), BAB (+), BAK terakhir jam 19.00WIB.
 Riwayat Penyakit Dahulu
pernah mimisan saat kecapekan
 Riwayat Penyakit dalam Keluarga
(-)
 Riwayat Sosial Ekonomi
-Riwayat bepergian ke luar kota (daerah endemis
malaria ) (-)
Tanggal : 18 november 2015
Keadaan Umum : tampak lemah
Kesadaran : Composmetis
Berat badan : 22 kg
Tinggi badan : 125 cm
Status Gizi: Kurang (88%)
nadi : 88x/menit kuat Tekanan darah :
100/70mmHg
RR : 22x/menit Suhu tubuh : 36,8
C
 Kepala: A/I/C/D : -/-/-/-
 Thorax :
P.simetris, suara napas↓/n, Rh-/- Wh-/-
c.S1/S2 tunggal reguler
 Abdomen: Slight distended, soefl, Bu(+) shifting
dullness (+)
 Extremitas : akral hangat +/+, odem -/-
 DL Tanggal 18 november 2015
 HB : 13,3 g/dl
 Leukosit : 6.200/ul
 HCT : 38,7 %
 Eritrosit : 4.910.000
 Trombosit : 58.000/ul
 Albumin : 2,96 g/dl
 Foto RLD: efusi Pleura 1/3 bagian
INITIAL DIAGNOSIS

DHF grade II + Efusi pleura Dextra 1/3 + Asites


PLANNING DIAGNOSIS

 Pemx serologi IgG, IgM


PENATALAKSANAAN :

Infus RLD5  300cc /2jam


 500cc/4 jam
 400cc/6 jam
 500cc/8 jam dst
Ranitidin 2 x ½ amp i.v
Susu 8x100cc
Pasang NGT dan kateter urin.
PLANNING MONITORING :

 Monitoring TTV dan klinis (perfusi jaringan) tiap


2 jam
 Monitoring DL serial (trombosit,
hematokrit,leukosit)
 Monitoring makan dan minum
 Monitoring balance cairan
EDUKASI :

 Menginformasikan kepada pasien mengenai:


- Penyakit pasien (Demam berdarah dengue)
- Tindakan pemeriksaan yang akan dilakukan
- Prognosis dan komplikasi yang mungkin dapat
terjadi
- Memberitahukan kepada keluarga pasien agar
pasien cukup beristirahat, dan meningkatkan
asupan makanan dan minum
SOAP HARIAN 19-11-2015
Tgl 18-11-2015
S BB : 22 Kg BB : 22 Kg
Usia: 10 tahun Usia: 10 tahun
Hari sakit/Hari rawat : Hari sakit/Hari rawat :
H5/H1 H6/H2
Panas sumer-sumer sejak hari kamis tanggal 12/11/2015 jam 20.00 (panas H-5), badan lemas, mual (+), Panas hari ke 6 (-), mual(+),nyeri perut (+), muntah
muntah (+) > 5x muntah, nafsu makan menurun, nyeri ulu hati (+). BAB (+), BAK terakhir jam terakhir (-), panas (-), sesak (-), mimisan (-), perut sakit.
jam 19.00WIB, mimisan 1x td pagi, perdarahan gusi (-) , diare (-). Nyeri telan (-), Batuk (-), pilek (-),
sesak (-).
O N: 88x/mnt t: 36,9˚c, N: 88x/mnt t: 36,4˚c,
RR : 22x/mnt, T: 100/70mmHg RR : 22x/mnt, T: 100/70mmHg
Kpl: A/I/C/D : -/-/-/- Kpl: A/I/C/D : -/-/-/-
Th : simetris, suara napas↓/n, Rh-/- Wh-/- Th : simetris, suara napas↓/n, Rh-/- Wh-/-
Ab: Slight distended, soefl, Bu(+) shifting dullness (+) Ab: Slight distended, soefl, Bu(+) shifting dullness
(+)
Ext: akral hangat
Ext: akral hangat
Lab tgl 17/11/2015
– HB : 13,3 g/dl Lab tgl 18/11/2015
– Leukosit: 6.200/ul – HB : 14,4 g/dl
– HCT : 38,7 % – Leukosit: 7.200/ul
– Eritrosit: 4.910.000 – HCT : 41,4 %
– Trombosit: 58.000/ul – Eritrosit: 5.260.000
Albumin : 2,96 g/dl Foto RLD: efusi Pleura 1/3 bagian. – Trombosit: 65.000/ul

A DHF gr II + EPD 1/3 bag+ ascites DHF gr II + EPD 1/3 bag+ ascites

P Infus RLD5  300cc /2jam  500cc/4 jam 400cc/6 jam 500cc/8 jam • Infus RLD5 500cc/8jam
• Ranitidin 2 x ½ amp i.v
• Ranitidin 2 x ½ amp i.v • Lasix 1 x 10 mg (1)
• Susu 8x100cc
• Susu 8x100cc • Cek DL

• Pasang NGT dan kateter urin.

• Cek DL
Tgl 20-11-2015 21-11-2015

S BB : 22 Kg BB : 22 Kg
Usia: 10 tahun Usia: 10 tahun
Hari sakit/Hari rawat : Hari sakit/Hari rawat :
H7/H3 H8/H3
Panas hari ke 7 (-), mual berkurang, perut sakit (+), muntah (-), panas Panas hari ke 8 (-), mual berkurang,nyeri perut (-), muntah (-), panas (-), sesak
(-), sesak (-) (-)

O N: 90x/mnt t: 36,3˚c, N: 84x/mnt t: 36,4˚c,


RR : 22x/mnt, T: 100/70mmHg RR : 22x/mnt, T: 90/60mmHg
Kpl: A/I/C/D : -/-/-/- Kpl: A/I/C/D : -/-/-/-
Th : simetris, suara napas↓/n, Rh-/- Wh-/- Th : simetris, suara napas n/n, Rh-/- Wh-/-
Ab: Slight distended, soefl, Bu(+) shifting dullness (+) << Ab: flat, soefl, Bu(+) shifting dullness (+) <<<<, asites minimal.
Ext: akral hangat Ext: akral hangat
Lab tgl 19
– HB : 13,3 g/dl
– Leukosit: 9.100/ul
– HCT : 38,3 %
– Eritrosit: 4.830.000
– Trombosit: 86.000/ul
Albumin : 4,38 g/dl
A DHF gr II + EPD 1/3 bag+ ascites DHF gr II + EPD 1/3 bag+ ascites

P • Infus RLD5 500cc/24jam • Infus RLD5 500cc/24jam stop


• Ranitidin 2 x ½ amp i.v • Ranitidin 2 x ½ amp i.v stop
• Lasix 1 x 10 mg (2) • Lasix 1 x 10 mg stop
• Susu 8x100cc • Susu 8x100cc
• KRS
Obat pulang :
Lasix tablet 1x1 no. III
B.Comp 1x1 no.VI
Minum yang cukup 1.5 l/hr (minimal)
DENGUE HEMORRHAGIC FEVER
DEFINISI

Demam berdarah dengue/DBD(dengue


haemorrhagic fever/DHF) adalah penyakit
infeksi yang disebabkan oleh virus dengue, yang
termasuk dalam group B arthropod borne virus
(arbovirus) dan sekarang dikenal sebagai genus
Flavivirus, famili Flaviviridae
 Pertama kali dicurigai di Surabaya pada tahun
1968konfirmasi virologis tahun 1970tahun
1994, seluruh propinsi di Indonesia telah
melaporkan kasus DBD.

 Angka kematian menurun tajam dari 41,3% pada


tahun 1968, menjadi 3% pada tahun 1984 dan
menjadi <3% pada tahun 1991 (Soedarmo, 2012).
 Proporsi terbanyak golongan anak berumur <15
tahun (86-95%)  mengalami pergerseran
peningkatan proporsi penderita pada kelompok
umur 15-44 tahun, sedangkan proporsi penderita
DBD pada kelompok umur >45 tahun sangat rendah.

 Di Indonesia secara garis besar jumlah kasus


meningkat antara September - Februari dengan
mencapai puncaknya pada bulan Januari.(Soedarmo,
2012)
ETIOLOGI
 Oleh virus dengue  group B arthropod borne
virus (arbovirus),genus Flavivirus, famili
Flaviviridae, ditularkan oleh Nyamuk Aedes
aegypti dan nyamuk Aedes albopictus

 Terdapat 4 serotipeDEN-1, DEN-2, DEN-3 dan


DEN-4.
Virus dengue dalam darah selama 4-7 hari 1-2
hari sebelum demam-- 3-5 hari setelah mulai
demam. Virus mati dengan sendirinya dalam
waktu ± 1 minggu.
PATHOGENESIS (SECONDARY HETEROLOGOUS
INFECTION THEORY) TEORI ANTIBODY ATAU
DEPENDENT ENHANCEMENT (ADE)
• Homologous Antibodies Form Non-infectious Complexes

1 1

1
1
Dengue 1 Virus

Neutralizing Antibody to Dengue 1 Virus

Non-neutralizing Antibody
1

Complex formed by neutralizing Antibody and Virus


• Heterologous Antibodies Form Infectious Complexes
2

2
2

2
Dengue 2 Virus

Non-neutralizing Antibody
2 Complex formed by non-neutralizing Antibody and Dengue 2
Virus
• Heterologous Complexes Enter More Monocytes, Where Virus Replicate

2
2 2 2 2
2
2 2
2

2
Dengue 2 Virus

Non-neutralizing Antibody
2 Complex formed by non-neutralizing Antibody and Dengue 2
Virus
VIRUS VIRULENCE THEORY
• Virus serotype and virus strain are responsible fore more
severe disease :
• Virus serotype
 DHF risk is greatest for DEN-2, followed by DEN -3, DEN-1
and DEN-4
 Indonesia : The four serotypes of dengue virus can be found and
DENV-3 is the most virulent strain.
 The sequence of DENV-1 followed by DENV-2 infection
associated with more virulent Southest Asiant dengue epidemic.
• Virus strain (genotype)
MANIFESTASI KLINIS
 Fase demam:
 Fase kritis
 Fase recovery/ penyembuhan/ convalescence
GAMBARAN KLINIS

A. Undifferentiated fever (sindrom infeksi virus)


B. Demam dengue (DD)
C. Demam Berdarah Dengue
 Fase kritis
 Fase penyembuhan (convalescence, recovery)
D. Expanded dengue syndrome
 Diagnosis DBD/DSS (WHO, 2011).

1. Demam 2-7 hari.

2. Manifestasi perdarahan, termasuk uji bendung positif, petekie, purpura,


ekimosis, epistaksis, perdarahan gusi, hematemesis, dan/melena.

3. Pembesaran hati.

4. Syok, ditandai nadi cepat dan lemah serta penurunan tekanan nadi (≤20
mmHg), hipotensi, kaki dan tangan dingin, kulit lembab, dan pasien
tampak gelisah.Kriteria laboratorium

5. Trombositopenia (≤100.000/mikroliter).

6. Hemokonsentrasi, dilihat dari peningkatan hematokrit 20% dari nilai


dasar
Diagnosis DBD ditegakkan berdasarkan,

1. Dua kriteria klinis pertama ditambah trombositopenia


dan hemokonsentrasi/ peningkatan hematokrit20%.
2. Dijumpai hepatomegali sebelum terjadi perembesan
plasma.
3. Dijumpai tanda perembesan plasma.
 Efusi pleura (foto toraks/ultrasonografi).
 Hipoalbuminemia .
4. Perhatian
 Syok, hematokrit yang tinggi dan trombositopenia yang
jelas,mendukung diagnosis DSS.
 Nilai LED rendah (<10mm/jam) saat syok membedakan DSS
dari syok sepsis.
DB/DBD Derajat Tanda dan Gejala Laboratorium

DD Demam disertai minimal dengan 2 gejala  Leukopenia (Jumlah


-Nyeri kepala leukosit ≤4.000
-Nyeri retro-orbital sel/mm3
-Nyeri otot  Trombositopenia
-Nyeri sendi/tulang (jumlah trombosit
-Ruam kulit makulopapular <100.000 sel/mm3)
-Manifestasi perdarahan  Peningkatan hematokrit
Tidak ada tamda perembesan plasma (5%-10%)
 Tidak ada bukti
perembesan plasma
DBD I Demam dan manifestasi perdarahan (uji bending positif) dan Trombositopenia <100.000
tanda perembesan plasma sel/mm3; peningkatan
hematokrit ≥20%
DBD II Seperti derajat I ditambah perdarahan spontan Trombositopenia <100.000
sel/mm3; peningkatan
hematokrit ≥20%
DBD III Seperti derajat I dan II ditambah Trombositopenia
kegagalan sirkulasi (nadi lemah, tekanan nadi ≤20 mmHg, <100.000 sel/mm3;
hipotensi, gelisah, dieresis menurun) peningkatan hematokrit
≥20%
DBD IV Syok hebat dengan tekanan darah dan nadi yang tidak terdeteksi Trombositopenia <100.000
sel/mm3; peningkatan
hematokrit ≥20%
Diagnosis infeksi dengue:
Gejala klinis + trombositopenia + hemokonsentrasi, dikonfirmasi dengan deteksi antigen virus dengue (NS-1) atau dan uji
serologi anti dengue positif
(IgM anti dengue atau IgM/IgG anti dengue positif)
KOMPLIKASI
 Ulkus peptik, trombositopenia hebat, dan trauma.
 Ensefalopati dengue
 Kelainan ginjal.
 Edema paru atau gagal jantung
 Asidosis metabolik & perdarahan hebat (DIC,
kegagalan organ multipel).
 Hipoglikemia/hiperglikemia, hiponatremia,
hipokalsemia
DIAGNOSIS BANDING
 Campak, rubela, demam chikungunya,
leptospirosis, malaria, demam tifoid.
 Penyakit darah seperti trombositopenia purpura
idiopatik (ITP), leukemia, atau anemia aplastik.
 Penyakit infeksi lain seperti sepsis, atau
meningitis, perlu dipikirkan apabila anak
mengalami demam disertai syok.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
 Laboratorium
 DL.
 Antigen NS-1 dapat dideteksi pada hari ke-1 setelah
demam , menurun setelah hari sakit ke-5-6.
 Uji serologi IgM dan IgG anti dengue
 Antibodi IgM hari sakit ke-5, puncaknya pada hari -10-14, dan
akan menurun/ menghilang pada akhir minggu ke-4.
 Antibodi IgG hari sakit ke-14, menghilang setelah 6 bulan sampai 4
tahun. Pada infeksi sekunderterdeteksi pada hari sakit ke-2.
 Rasio IgM:IgG >1,2 infeksi primer , IgM:IgG rasio <1,2
 infeksi sekunder.
Diagnosis Antibodi anti dengue Keterangan

IgM IgG

Infeksi Primer Positif Negatif

Infeksi Sekunder Positif Positif

Infeksi Lampau Negatif Positif

Bukan dengue Negatif Negatif Apabila klinis mengarah


ke infeksi dengue, pada
fase penyembuhan: IgM
dan IgG diulang

 Radiologis
 RLD
 USG
PENATALAKSANAAN
TANDA KEGAWATAN

 Tidak ada perbaikan klinis/perburukan saat sebelum atau selama


masa transisi ke fase bebas demam / sejalan dengan proses penyakit
 Muntah yg menetap, tidak mau minum
 Nyeri perut hebat
 Letargi dan/atau gelisah, perubahan tingkah laku mendadak
 Perdarahan: epistaksis, buang air besar hitam, hematemesis,
menstruasi yang hebat, warna urin gelap
(hemoglobinuria)/hematuria.
 Giddiness (pusing/perasaan ingin terjatuh).
 Pucat, tangan -kaki dingin dan lembab.
 Diuresis kurang/tidak ada dalam 4-6 jam
MONITOR PERJALANAN PENYAKITDD/DBD

 Keadaan umum, nafsu makan, muntah, perdarahan, dan


tanda dan gejala lain
 Perfusi perifer
 Tanda vital: 2-4 jam pada pasien non syok & 1-2 jam pada
pasien syok.
 Pemeriksaan hematokrit serial setiap 4-6 jam.
 Diuresis setiap 8-12 jam pada kasus tidak berat ,setiap jam
pada pasien dengan syok.
 Jumlah urin harus 1 ml/kg berat badan/jam ( berdasarkan
berat badan ideal).
INDIKASI PEMBERIAN CAIRAN INTRAVENA

 Pasien tidak dapat asupan yang adekuat untuk


cairan per oral atau muntah.
 Hematokrit meningkat 10%-20% meskipun
dengan rehidrasi oral.
 Ancaman syok atau dalam keadaan syok
PRINSIP UMUM TERAPI CAIRAN PADA DBD

 Kristaloid isotonik  selama masa kritis.


 Cairan koloid  perembesan plasma hebat, dan
tidak ada respon pada minimal volume cairan
kristaloid yang diberikan.
 Volume cairan rumatan + dehidrasi 5%menjaga
volume dan cairan intravaskular yang adekuat.
 Pada pasien dengan obesitas, digunakan berat badan
ideal sebagai acuan untuk menghitung volume
cairan.
 Kecepatan cairan  disesuaikan dengan keadaan
klinis.
 Transfusi suspensi trombosittidak dianjurkan.
 Pemeriksaan laboratorium saat tidak ada perbaikan
klinis walaupun penggantian volume sudah cukup,
maka perhatikan ABCS yang terdiri dari, A –
Acidosis: gas darah, B – Bleeding: hematokrit, C –
Calsium: elektrolit, Ca++ dan S – Sugar: gula
darah (dekstrostik).
FASE RECOVERY

 Pada fase penyembuhan diperlukan cairan


rumatan atau cairan oral, serta monitor tiap 12-24
jam.
INDIKASI UNTUK PULANG

 Pasien dapat dipulangkan apabila telah terjadi perbaikan klinis sebagai


berikut.
 Bebas demam minimal 24 jam tanpa menggunakan antipiretik.
 Nafsu makan telah kembali.
 Perbaikan klinis, tidak ada demam, tidak ada distres pernafasan, dan nadi
teratur.
 Diuresis baik.
 Minimum 2-3 hari setelah sembuh dari syok.
 Tidak ada kegawatan napas karena efusi pleura, tidak ada asites.
 Trombosit >50.000 /mm3. Pada kasus DBD tanpa komplikasi, pada
umumnya jumlah trombosit akan meningkat ke nilai normal dalam 3-5
hari.
PENCEGAHAN

 Mengurangi populasi vektor serendah –


rendahnya sehingga tidak berarti lagi sebagai
penular penyakit.

 Menghindarkan terjadi kontak antara vektor dan


manusia.

Anda mungkin juga menyukai