Anda di halaman 1dari 25

Suara Hati

Pendahuluan
Apa yang kita bicarakan bersandar
pada argumen rasional-argumentatif
Kasus Hakim Yang Tergiur suap
 Seorang Hakim yang jujur, ketika mau pensiun
ditawari sejumlah besar uang jika saja ia mau
membebaskan tersangka korupsi yang
ditanganinya.
 Dia memutuskan untuk menerima uang itu karena
memang sangat membutuhkannya, selain untuk
membeli rumah bagi tempat tinggalnya nanti jika
harus meninggalkan rumah dinasnya, ia juga masih
harus membiayai dua anaknya yang sedang kuliah.
 Memang tidak ada seorangpun yang tahu tentang
“kecurangan” yang dilakukannya. Tetapi sepanjang
masa pensiunnya, ia menyesali perbuatan di akhir
masa tugasnya itu sebagai yang telah menodai
kesetiaan dan kejujurannya sepanjang 35 tahun
pengabdiannya bagi dunia pengadilan.
 Apa yang menyebabkan hidup sang hakim jadi tidak
tenteram?
Kasus Thomas Grissom
 Thomas Grissom bekerja dalam kedudukan yang
cukup penting di sebuah perusahaan yang
memproduksi sumber energi nuklir di Amerika.
 Grissom kemudian menyadari bahwa bahan yang
diproduksi oleh perusahaan tempat dia bekerja itu
adalah bahan yang bisa menimbulkan akibat amat
buruk bagi kehidupan manusia, apalagi jika dipakai
untuk pembuatan senjata.
 Grissom memutuskan untuk berhenti bekerja dari
perusahaan itu. Dan sebagai akibatnya, ia bukan
hanya kehilangan mata pencahariannya, tetapi ia
juga dikecam oleh keluarganya serta ditinggalkan
oleh istrinya.
 Siapa yang mendorong Grissom untuk
mengambil keputusan seperti itu?
Apakah Suara Hati Itu?
Norma-Norma Kebebasan

Instansi (dalam diri


sendiri) yang menilai n
Per
inta a ka
h perbuatan-perbuatan ind
T
yang kita lakukan ih an
Pi l

Perintah dakan
Pilihan Tin
Kesadaran akan
kewajiban saya
dalam Pilihan
n Tindaka
La ranga situasi n
konkrit
Pilih
an Tind
g an a ka
a n n
Lar
Tempat Suara Hati
Otonomi
Moral
Pembatasan Kebebasan: Ruang Kebebasan:
Keluarga,
Fisik,
Masyarakat,
Agama, Psikis,
Negara. Moral

Peran
Hati
Nurani
Kapan Suara Hati Menilai?

Retrospektif Prospektif
Suara Hati

Penilaian terhadap Penilaian terhadap


Perbuatan-perbuatan Perbuatan-perbuatan
Yang telah berlangsung Yang akan datang

Kasus Hakim Yang Kasus Thomas Grissom


Tergiur Menerima Suap Berhenti dari pabrik Nuklir
Sifat Suara Hati
Melebihi pribadi kita
(menerangi pribadi kita)
Adi – Personal
Tidak dapat ditawar dengan
pertimbangan untung - rugi
Suara Hati
Berbicara atas nama
dan penilaian saya sendiri

Personal
Diwarnai dan berkembang
bersama seluruh kepribadian
kita
Perkembangan Moral

Pra-Konvensional Hukuman dan Kepatuhan


(anak-anak) Relativis - Instrumental

Konvensional Kesepakatan (anak manis)


(Remaja) Hukum dan Ketertiban

Lawrence
Kholberg
Pasca-Konvensional Kontrak Sosial Legalistis
(Dewasa) Prinsip Etika Universal

Perkembangan Moral tidak selalu berjalan seiring


Pertambahan usia
Shame Culture Vs Guilt Culture
 Shame Culture adalah  Guilt culture adalah
kebudayaan dimana kebudayaan dimana
pengertian-pengertian pengertian-pengertian
seperti “kehormatan”, seperti “kebersalahan”,
“reputasi”, “nama baik”, “dosa”, “tanggung-
“status”, “gengsi” jawab” sangat
sangat ditekankan. dipentingkan.
 Di sini, bukan perbuatan  Di sini yang penting dan
obyektif (jahat atau dinilai adalah perbuatan
baik) yang penting, obyektif yang
tetapi diketahui atau dilakukan. Penilaian
tidak oleh orang lain. dilakukan oleh diri
 Sangsinya berasal dari sendiri.
luar, yaitu apa yang  Sangsinya berasal dari
dikatakan dan difikirkan dalam, yaitu rasa
oleh lingkungannya. bersalah, atau
ketenangan batin.
Arti & Fakta adanya Suara Hati

Suara yang berasal dari kedalaman hati atau


pusat kedirian seseorang dan yang menegaskan
benar-salahnya suatu tindakan atau baik-
buruknya suatu kelakuan tertentu berdasarkan
suatu prinsip atau norma moral.

Menegaskan = Memiliki SUARA HATI


TUNTUTAN MUTLAK & DIKATAKAN SEBAGAI
TIDAK BISA DITAWAR SUARA TUHAN…(??)
TUNTUTAN SUARA HATI

PENILAIAN BAIK-BURUK
ATAS TINDAKAN
MANUSIA

HUKUM MORAL YANG


DIGORESKAN TUHAN DALAM
HATI MANUSIA
Suara hati secara ringkas
dapat dirumuskan sebagai
kesadaran manusia akan
kewajiban moralnya dalam
situasi konkrit atau
penegasan tentang benar-
salahnya suatu tindakan
manusia dalam situasi
tertentu berdasarkan
hukum moral.
FAKTA BAHWA SUARA
HATI ITU ADA
KESADARAN AKAN KEWAJIBAN MORAL
DALAM SITUASI KONKRET  SUARA HATI
MENEGUR ATAU MENCELA PERBUATAN
MANUSIA (Contoh: Susi yang
menggugurkan kandungannya.

SUARA HATI MERUPAKAN PANGKAL


OTONOMI MANUSIA. ARTINYA : sebagai
kesadaran langsung akan apa yang menjadi
kewajibannya sebagai manusia dalam
situasi konkrit, suara hati menegaskan
kebebasan manusia, yakni kemampuannya
untuk menentukan diri lepas dari
penentuan pihak luar
Kemutlakan Suara Hati
1. Manusia itu
TERBATAS. Karena
SUARA HATI itu, PENILAIAN
= BAIK-BURUK
YANG
SUARA TUHAN
MUTLAK ADALAH
PASTILAH
TUNTUTANNYA.MENGATASI
KELEMAHAN
SEMENTARA, ISI KEWAJIBAN
MANUSIA ITU
BELUM TENTI MUTLAK BENAR
2. KEWAJIBAN yang
muncul dari suara
(DAPAT KELIRU)
hati PASTI memiliki
SUARA HATI sumbernya pada
DAPAT KELIRU TUHAN
Kekeliruan Suara Hati
ISI KEWAJIBAN DAPAT
KELIRU.
CARA
BERPIKIR
MENGAPA???
DAN CARA
BERTINGKAH
LAKU

KESADARAN
DAN
PEMAHAMAN
MENGENAI
SESUATU
BAHWA LINGKUNGAN MEMPENGARUHI
PEMAHAMAN MANUSIA BUKAN BERARTI SUARA
HATI MENJADI CERMINAN SAJA DARI
LINGKUNGAN.

JUSTRU KETIKA BERHADAPAN DENGAN


PERINTAH ATAU PUN ATURAN YANG SALAH,
SUARA HATI MENGAMBIL PERAN UNTUK
MENUNTUN MANUSIA KE ARAH YANG BAIK

PADA POIN INILAH, SUARA HATI MENEGASKAN


OTONOMITAS MANUSIA. SUARA HATI MENJADI
PANGKAL KEBEBASAN KARENA MANUSIA
BERANI MENGAMBIL RESIKO ATAS TINDAKAN
YANG DIPILIHNYA
Kekeliruan mengenai isi kewajiban
yang ditegaskan oleh suara hati
dapat timbul. baik karena
pemahaman dan kesadaran
moral yang diwarisi seseorang
dari lingkungannya itu secara
objektif memang keliru, maupun
karena ia keliru dalam mengerti
apa yang dia warisi.
Keraguan Suara Hati
KARENA SUARA HATI DAPAT KELIRU  SEBABKAN
KERAGUAN SUARA HATI

SITUASI KONKRET
MEMBUTUHKAN
PENGAMBILAN 1.Kurangnya
TINDAKAN INFORMASI.
TERTENTU (MANA
YANG BAIK DAN 2.Sikap ragu-
MANA YANG SALAH) ragu (PERAGU)
dari orang
tersebut.
Pendidikan Suara Hati
MELEWATI PROSEDUR,
MEMILIH TINDAKAN PERLU
YANG PALING BAIK PENDIDIKAN
SAAT ITU (DALAM SUARA HATI
SITUASI KONKRET)

1 2 3 4

KONATIF
KOGNITIF AFEKTIF HABITUS
(WILL)
Rasionalitas Suara Hati
Ketika SUARA HATI
memutuskan tindakan Putusan
mana yang akan SUARA HATI
dilakukan  itu berarti pada
bahwa putusan itu harus padasarnya
dapat merupakan
dipertanggungjawabkan PERASAAN
secara RASIONAL. BELAKA, tidak
ada putusan
OBJEKTIF,
yang ada
hanya putusan
SUBJEKTIF
Hume bilang bahwa:
Tidak ada relasi
kausalitas dalam
peristiwa sehari-hari.
Apa yang kita lihat
sebagai RELASI
KAUSALITAS itu hanya
perasaan kita belaka.

Bahwa tangan kita


kepanasan ketika
terkena api TIDAK ADA
kaitan sema sekali. Yang
kamu sebut kepanasan
itu hanya PERASAAN
saja.

Adanya Peristiwa A
sebelum peristiwa B.
Jika hujan turun,
maka jalan basah.

Tapi, hujan tidak


turun, maka jalan
tidak basah.

1. Penilaian Moral selalu memiliki dasar


objektivitas. Objektivitas berarti penilaian
moral (yang berasal dari SUARA HATI
dalam situasi KONKRET) selalu berlaku di
mana-mana.
Mengapa? Karena RASIONALITAS manusia
2. Pernyataan MORAL (Baik-Buruk) BUKAN
PERKARA Pembuktian secara ILMIAH-
OBJEKTIF.
Pertanyaan Pengarah
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan
Suara Hati, Bagaimana hubungannya
dengan pengambilan keputusan etis?
2. Mengapa Suara Hati disebut bersifat
personal sekaligus adi-personal?
Jelaskan
3. Jelaskan hubungan Suara Hati dengan
kepribadian.

Anda mungkin juga menyukai