Anda di halaman 1dari 38

DUKUNGAN TEKNIS

PENYIDIKAN
LINGKUNGAN
ERNITA SARI, SST, M.KL
TATA CARA
PENGUMPULAN
BARANG BUKTI

TATA CARA
ANALISA
BARANG BUKTI
PENGERTIAN UMUM
(PERMEN LH no P.26/MENLHK/SETJEN/KUM.1/4/2017

Tindak Pidana Lingkungan Hidup dan


Kehutanan yang selanjutnya disingkat TPLHK
adalah perbuatan yang dilarang dan diancam
pidana sebagai kejahatan atau pelanggaran
sebagaimana diatur dalam Undang-Undang di
bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Barang Bukti Tindak Pidana Lingkungan Hidup


dan Kehutanan adalah segala benda yang patut
diduga terkait dengan suatu tindak pidana
lingkungan hidup dan kehutanan yang
ditemukan di tempat kejadian perkara maupun
di tempat lainnya.
Penanganan Barang Bukti adalah proses atau
cara melakukan kegiatan yang meliputi
identifikasi, pengamanan (pengawalan,
penjagaan, pengujian laboratorium,
pembungkusan, dan penyegelan),
pengangkutan, penyimpanan, perawatan atau
pemeliharan, penitipan, pelelangan, peruntukan,
pemusnahan dan/atau pelepasliaran barang
bukti.
PENGGOLO • Limbah, B3, Limbah B3 • Areal hutan
Benda Bergerak

Benda Tidak Bergerak


NGAN • Hasil hutan kayu / bukan

kayu Bangunan
BARANG • Tumbuhan liar hidup/mati

BUKTI • Satwa liar hidup/mati Jalan
• Hasil olahan tumbuhan dan
satwa liar
• Areal tambang
• Benda sisa pembakaran
• Hasil kebun
• Hasil tambang
• Alat angkut
• Alat kerja
• Dokumen / surat / peta
Barang bukti
temuan TPLHK
Berdasarkan
cara
perolehan, Barang bukti
barang bukti
digolongkan sitaan TPLHK
berdasarkan
:
Barang bukti
rampasan
TPLHK
PENGUMPULAN BARANG
Barang bukti tindak BUKTI
pidana di bidang perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup meliputi :
1. Sampel / contoh uji (limbah dan / atau material lain
yang bersifat sebagai sisa usaha dan/atau kegiatan, serta
materi/unsur lainnya). Pelaksanaan pengambilan
sampel/contoh uji tersebut perlu memperhatikan:
a. Metode pengambilan dan perlakuan  SNI
b. Penyisihan (sebagai barbuk/sbg sampel
analisis)
c. Laboratorium  lab terakreditasi dan
teregistrasi
2. Dokumen kajian, perijinan, dan surat
lainnya terkait dengan kegiatan/usaha
3. Peralatan, benda, dan/atau bahan
yang digunakan untuk melakukan
tindak pidana di bidang perlindungan
dan pengelolaan lingkungan hidup
4. Benda-benda lain yang memiliki
hubungan langsung atau tidak
langsung dengan tindak pidana yang
terjadi
Pemeriksaan di TKP

Penggeledahan

Barang bukti
dapat Diserahkan langsung oleh saksi
diperoleh pelapor atau tersangka
penyidik
melalui :
Diambil dari pihak ketiga

Barang temuan
Strip method

Metode
pencarian Spiral method
Barang Bukti
Zone method

Wheel method
caranya adalah tiga orang petugas masing-
masing berdampingan yang satu dengan
yang lain dalam jarak yang sama dan
tertentu (sejajar) kemudian bergerak
serentak dari sisi lebar yang satu kesisi lain
di tempat kejadian perkara. Apa bila dalam
gerakan tersebut sampai di ujung sisi lebar
Strip method yang lain maka masing-masing berputar
kearah semula. Metode ini baik untuk
daerah yang berlereng
Spiral method
Dalam metode spiral, caranya adalah tiga orang petugas atau
lebih menjelajahi tempat kejadian secara beriring, masing-
masing berderet kebelakang (yang satu dibelakang yang lain)
dengan jarak tertentu, mulai pencarian pada bagian luar spiral
kemudian bergerak melingkar mengikuti bentuk spiral berputar
kearah dalam, metode ini baik untuk daerah yang lapang
bersemak atau berhutan
Zone caranya adalah luasnya tempat kejadian
method perkara di bagi menjadi empat bagian dan
dari tiap bagian dibagi-bagi menjadi empat
bagian, jadi masing-masing 1/16 bagian dari
luas tempat kejadian perkaraseluruhnya.
Untuk tiap-tiap 1/16 bagian tersebut ditunjuk
dua sampai empat orang petugas untuk
menggeledahnya. Metode ini baik
diterapkan untuk pekarangan, rumah atau
tempat tertutup
Dalam hal ini, tempat atau ruangan dianggap
sebagai suatu lingkaran, caranya adalah
beberapa petugas bergerak bersama-sama
kearah luar dimulai dari titik tengah tempat
kejadian, dimana masing-masing petugas
menuju kearah sasarannya sendiri-sendiri
Wheel sehingga merupakan arah penjuru mata angin.
method Metode ini baik untuk ruangan
TATA CARA PENANGANAN BARANG BUKTI

PENGAM PENYIMP PERAWA


ANAN ANAN TAN

IDENTIFI PENGAN PENGUJI


KASI GKUTAN AN LAB

TITIP RAWAT PERUNTUKAN

PENITIPAN PELELANGAN PEMUSNAHAN


Identifikasi barang bukti dilakukan untuk
menentukan:
1. Jenis barang bukti
2. Jumlah atau ukuran barang bukti
3. Asal usul barang bukti
4. Ciri atau tanda tanda khusus lainnya
5. Pengamatan atau penelitian ahli atau pengujian
lab
6. Hal lain yang dibutuhkan dalam penanganan
barbuk

Hal ini harus SEGERA dilakukan pada saat barbuk


DITEMUKAN ATAU DIAMBIL
Identifikasi awal

Tahapan
identifikasi

Identifikasi lanjutan
 Dilakukan untuk menentukan jenis,
jumlah dan/atau ukuran barbuk sesuai
Identifikasi dengan dokumen yang menyertai
Awal  Dilakukan di tempat barbuk ditemukan
 Harus dibuatkan berita acara identifikasi
 Dilakukan untuk menentukan asal usul,
ciri khusus lainnya
 Bisa dilakukan selain di tempat barbuk
Identifikasi ditemukan
Lanjutan  Harus dibuatkan berita acara identifikasi
 Identifikasi awal dan lanjutan bisa
dilakukan bersamaan
 TUJUAN : menjamin keutuhan barbuk
 Dilakukan dengan cara :
1. Pengawalan
PENGAMAN 2. Penjagaan
AN 3. Perlakuan
4. Pembungkusan
5. Penyegelan
 Pengawalan dilakukan saat
pengangkutan barbuk
 Setiap kegiatan pengawalan harus
PENGAWAL disertai surat tugas yang berisi pejabat
AN yang memerintah, nama petugas, asal
dan tujuan pengawalan.
 Harus membuat berita acara
pengawalan
 Penjagaan dilakukan terhadap barbuk di
tempat barang bukti ditemukan, pada
saat identifikasi, dan saat disimpan.
 Penjagaan dilaksanakan oleh Plhut
sebagai petugas jaga dan petugas dari
PENJAGAA instansi yang menangani TPLHK
N  Minimal 2 orang petugas jaga
(mempunyai surat tugas yang memuat
identitas petugas jaga lama, identitas
petugas jaga baru, jenis jumlah dan
ukuran barbuk, waktu serah terima jaga,
kondisi selama penjagaan)
 Sebelum dibungkus, barbuk diberi label yang memuat :
1. Jenis, jumlah, dan ukuran
2. Tempat dan waktu pengambilan barbuk
3. Ciri / tanda khusus
4. Tersangka dan/atau pasal yang disangkakan
PEMBUNGK 5. Dalam keadaan tertentu ketika pembungkusan
USAN dilakukan di TKP atau di lapangan, perlu dicatat
kondisi cuaca dan koordinat
 Setelah itu, barbuk dilak, dicap, dan ditandatangani
penyidik
 Jika barbuk tdk bisa dibungkus, maka diberi pelindung
dan diberi catatan di atas label bahwa barbk tidak dpt
dibungkus oleh penyidik
 Berita acara pembungkusan barbuk berisi :
1. Waktu dan tempat
2. Jenis, jumlah, ukuran barbuk
BERITA
3. Ciri barbuk
ACARA
4. Asal barbuk
PEMBUNGK
5. Identitas yg membungkus
USAN
6. Kondisi cuaca dan koordinat (jika di
lapangan/TKP)
7. Saksi paling sedikit 2 orang
Memberi
Menempe Memasan tanda lain
Memasan
PENYEGEL lkan
g garis
g papan yang
memungki
kertas pengumu
AN segel
PPNS
man segel
nkan dalam
pengaman
an barbuk
 Waktu dan tempat
 Jenis, jumlah, ukuran barbuk
BERITA
 Ciri barbuk
ACARA
 Instansi yang menyegel atau membuka segel
PENYEGEL
 Nama dan tanda tangan tersangka atau yang
AN, menguasai barbuk
memuat  Tujuan penyegelan atau pembukaan segel
 Saksi paling sedikit 2 orang
 Barbuk benda bergerak disimpan di RUPBASAN
 Jika belum ada RUPBASAN, maka barbuk bisa
disimpan pada :
a. Gudang penyimpanan dan/atau kandang
satwa milik lembaga konservasi
PENYIMPA b. Gudang penyimpanan dan/atau kandang
NAN satwa milik instansi pemerintah
c. Gudang penyimpanan dan/atau kandang
satwa milik badan usaha yang bergerak di
bidang LHK
d. Tempat tertentu yang dijadikan tempat
penyimpanan / pengumpulan barbuk
• Keamanan -> menjaga keutuhan barbuk
1

• Keselamatan -> untuk barbuk berupa


2 limbah / tumbuhan /satwa hidup

Syarat
• Kesehatan -> untuk barbuk berupa
tempat 3 tumbuhan /satwa hidup
penyimpana
n • Aksesibilitas -> kemudahan menghadirkan
4 barbuk dlm proses penegakan hukum

• Kapasitas tempat
5
 Dilakukan untuk mengidentifikasi dan mengetahui
kandungan barbuk
 Dilakukan di laboratorium terakreditasi dan
berwenang
PENGUJIAN  Dilakukan atas permintaan penyidik disertai surat
LAB permohonan pengujian lab
 Harus membuat BA yang berisi waktu dan tempat,
jenis jumlah sifat barbuk, asal dan tujuan lab, jenis
parameter yang diuji, identitas yang menyerahkan
dan menerima barbuk
 Melakukan pemeriksaan dan pengawasan secara
berkala disesuaikan dengan barbuk yang
disimpan di tempat penyimpanan dan ditulis di
buku kontrol barbuk
PERAWATA  Mengawasi jenis barbuk tertentu yang
N BARBUK berbahaya. Berharga, dan/atau memerlukan
pengawetan
 Mengaja dan mencegah agar barbuk yang
disimpan tidak dicuri, terbakar, atau mengalami
kebanjiran
 Perawatan barbuk benda yang
cepat rusak dan/atau
membahayakan dapat dilakukan
tindkan berupa:
1. Pengamanan di tempat khusus
2. Pemeriksaan berkala
3. Pengajagaan dan pencegahan
agar barbuk tidak
membahayakan lingkungan
 Dilakukan jika :
a. Petugas tidak mempunyai kapasitas yang
memadai untuk mengamankan barbuk
b. Penitipan barbuk tidak menghambat proses
penyidikan
PENITIPAN
 Dilakukan dengan cara :
BARBUK
a. Satwa hidup dititipkan di kandang satwa milik
lembaga konservasi, pemerintah, atau badan
usaha yang bergerak di bidang LHK
b. Satwa mati diawetkan dititipkan di lembaga
konservasi atau museum zoology
c. Tanaman, hasil hutan kayu, alat
angkut dan atau alat kerja
dititipkan di RUPBASAN atau
gudang milik lembaga pemerintah
atau BU bidang LHK
d. Kebun atau tambang dititipkan
kepada kantor kepolisian sektor
setempat, kepala desa, kepala
dusun, atau pemilik
 Dilakukan terhadap barbuk yang
mudah rusak (kayu, hasil hutan
bukan kayu, hasil kebun atau hasil
PELELANG tambang) dan memerlukan biaya
AN perawatan tinggi (alat angkut, alat
berat)
 Peruntukan pemanfaatan barbuk
termuan ditujukan untuk :
1. Kepentingan pembuktian perkara
2. Pemanfaatan bagi kepentingan
PERUNTUK pengembangan ilmu pengetahuan
AN 3. Kepentingan publik atau sosial
(bantuan penanggulangan bencana
alam, infrastruktur umum bagi
masyarakat, infrastruktur rumah dan
sarpras bagi warga miskin)
 Dilakukan terhadap :
1. limbah, B3, limbah B3, hasil
hutan, tumbuhan, satwa, atau
bagian-bagiannya yang
mengandung bibit penyakit
PEMUSNAH dan/atau rusak
AN
2. Hasil hutan kayu yang berasal
dari kawasan konservasi
3. Termasuk barang temuan yang
diperuntukkan untuk
dimusnahkan
 Sedangkan pelepasliaran dilakukan terhadap
barang bukti berupa satwa atau tumbuhan liar
dalam keadaan hidup, dan harus
mempertimbangkan :
1. Tumbuhan dan satwa liar yang akan
dilepasliarkan masih memiliki sifat liar atau
memiliki gen yang masih murni sehingga
mampu bertahan di habitatnya
2. Tumbuhan dan satwa liar yang akan
dilepasliarkan dalam keadaan sehat / tidak
memiliki penyakit menular
3. Lokasi pelepasliaran satwa merupakan
habitat asli satwa yang akan dilepasliarkan
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai