Anda di halaman 1dari 7

TEORI PUSAT

PERTUMBUHAN
2
1. Tempat yang central

 Teori ini di kemukakan oleh Chrisaller


 Suatu liokasi yang dapat melayani berbagai kebutuhan wilayah di sekitarnya, bentuk pelayanan tersebut di
gambarkan dalam bentuk heksagonal
 Teori inidapat berlaku apabila memenuhi 3 karakteristik :
1. wilayahnya datar dan tidak berbukit
2. tingkat ekonomi dan daya beli penduduk relatif sama
3. penduduk memiliki kesempatan yang sama untuk bergerak ke berbagai arah
Dlam teori ada 2 konsep yang mempengaruhi yaitu :
1, Range: jarak maksimal yang dapat dicapai oleh tempat sentral
2, Treshold : jumlah maksimumpengunjung yang di butuhkan

Presentation title
3
Hirarki

 Hirarki 3 (K=3)
 Pusat pelayanan berupa pasar yang selalu menyediakan kebutuhan bagi daerah sekitarnya, sering
disebut kasus pasar optimal. Selain mempengaruhi wilayahnya sendiri, wilayah ini juga mempengaruhi
sepertiga bagian dari masing-masing wilayah tetangganya,contoh pasar tradisional
 Rumus hirarki K=6(1/3) +1

• Tempat sentral berhierarki 4 (k=4), yang merupakan pusat pelayanan yang memiliki lalu lintas optimum dan
dapat menghubungkan tempat sentral lainnya. Contohnya adalah terminal bus atau stasiun kereta api2

Rumus K = 6(1/2)+1

• Tempat sentral berhierarki 7 (k=7), yang merupakan pusat pelayanan yang memiliki pengaruh seluruh
bagian dari wilayah tetangga di sekitarnya. Contohnya adalah kota besar atau ibu kota provinsi2.

Rumus K=6(1)+1
Presentation title
4
GAMBAR HIRARKI 3,4,7

Presentation title
2 TEORI KUTUB
PERTUMBUHAN
teori kutub pertumbuhan dikemukakan oleh Francois Perroux pada tahun 1955 ini menyimpulkan bahwa pertumbuhan
dan pembangunan di setiap wilayah tidak terjadi secara bersamaan. Setiap wilayah memiliki kecepatan dan intensitas
masing-masing berdasarkan potensial yang ada.
Tempat atau kawasan yang menjadi pusat pembangunan dinamakan pusat atau kutub pertumbuhan.
Menurut Perroux, pusat pertumbuhan akan menimbulkan dua dampak yang disebut kekuatan sentrifugal dan
sentripetal.
dari Teori Kutub Pertumbuhan ini terdapat dampak positif yang dijelaskan dengan Teori Trickle-down dan dampak
negatif yang dijelaskan dengan Teori Polarisasi Ekonomi.

PRESENTATION TITLE 5
TRICKLING DOWN EFFECT / TEORI
MENETES KE BAWAH
Kutub pertumbuhan memberikan trickling down effect yang berarti teori menetes ke bawah. Menurut Teori Trickle-
down yang dikemukakan Hirschman pada tahun 1959, pembangunan bisa terfokus pada sektor penting saja (industri)
dengan harapan dapat menstimulasi sektor lainnya.

PRESENTATION TITLE 6
TEORI POLARISASI
EKONOMI
Berdasarkan Teori Polarisasi Ekonomi(1955) oleh Gunnar
Myrdal, setiap daerah memiliki pusat yang menjadi daya
tarik masuknya tenaga kerja, modal, dan barang
dagangan. Untuk contoh paling mudah, kita bisa bahas
desa dan kota.
Menurut teori ini, kota sebagai pusat pertumbuhan menjadi
daya tarik bagi orang-orang yang tinggal di pinggiran.
Pinggiran di sini biasanya berarti desa dan daerah lain di
sekitar kota. Pertanyaannya, apakah ini suatu hal yang
baik?

Anda mungkin juga menyukai